Kunjungi Jakarta, Pegolf Putri Nomor 1 Dunia Asal Thailand Beri Resep Sukses ke Atlet Junior Indonesia

Pegolf putri ranking satu dunia versi LPGA (The Ladies Professional Golf Association), Ariya Jutanugarn, yang baru berusia 23 tahun, berbagi pengalaman dengan pegolf junior Indonesia dalam acara “Golf Inspiration”. (beritasatu.com)

Jakarta- Pegolf putri ranking satu dunia versi LPGA (The Ladies Professional Golf Association), Ariya Jutanugarn, berbagi pengalaman dengan pegolf junior Indonesia dalam acara “Golf Inspiration”. Pegolf asal Thailand itu ingin menularkan passion dalam golf kepada pegolf muda Indonesia. Jutanugarn berbagi inspirasi di depan 50 pegolf junior dalam acara yang digelar SCG (Siam Cement Group) di Jakarta, pada Sabtu (1/12). Ia mengaku, sangat mencintai golf dan yakin jika olahraga ini adalah passion-nya. Didorong dengan semangat yang sama, Jutanugarn dan SCG ingin menginspirasi orang lain untuk mengejar mimpi mereka. “Apa yang saya pelajari dari kisah sukses kebanyakan orang adalah, bahwa mereka bekerja bukan karena uang, tapi karena cinta,” ujar Jutanugarn. “Orang yang sukses juga memiliki tujuan jelas yang mendorong mereka menghargai hidup setiap hari dan mengetahui apa yang akan mereka lakukan saat bangun di pagi hari,” lanjutnya. Ia pun melihat semangat yang luar biasa dari generasi muda Indonesia mengejar passion mereka dan menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. “Tips dari saya untuk berhasil mengejar passion mereka adalah, pahami dan temukan passion sesungguhnya, dan selalu berikan usaha 110% meraih passion atau impian tersebut” jelasnya. Sementara itu, Country Director SCG Indonesia, Nantapong Chantrakul, menambahkan, olahraga adalah sarana yang baik untuk membangun kepercayaan diri generasi muda, mendorong perkembangan ekonomi dan menciptakan perdamaian di kawasan regional. “Bagi SCG, olahraga adalah salah satu energi pendorong pembangunan masyarakat dan negara. Acara ini menjadi bagian dari passion kami, mendukung perkembangan olahraga. Kami yakin bahwa olahraga berdampak positif pada generasi muda dalam hal mengembangkan potensi diri,” jelas Nantapong. SCG telah mendukung Jutanugarn sejak ia memulai karir golf profesionalnya. Sejak kecil, Jutanugarn adalah pegolf muda yang penuh semangat dan memiliki dedikasi yang kuat, moral yang baik, dan ketekunan. Dara kelahiran Bangkok, 23 November 1995, adalah golfer pertama Asia Tenggara, yang menduduki peringkat pertama di LPGA. Pada usia 21 tahun 6 bulan 20 hari, wanita yang akrab disapa May ini adalah pegolf wanita termuda kedua, yang meraih pucuk ranking pegolf wanita dunia. Ia menjadi pegolf Thailand pertama, yang akhirnya memiliki gelar nomor satu dunia. Belum pernah ada pegolf Thailand, baik laki-laki atau perempuan, di nomor satu dunia sebelumnya. “Jutanugarn adalah teladan bagi orang yang memiliki semangat ‘Passion for Better’. Dan kami lihat banyak potensi di dalam dirinya. Saat ini, kami berkolaborasi dengan Jutanugarn untuk membagikan passion-nya kepada para pemuda Indonesia,” pungkasnya. (Adt)

Siswi Cantik SMAN 4 Depok Juara Piala Menpora-Emeralda 2018, Mulai Bidik Slot Skuat Timnas SEA Games 2019

Atlet golf amatir putri Indonesia, Viera Permata Rosada menjuarai Piala Menpora-Emeralda 2018, di lapangan Emeralda Golf Club di Tapos, Depok, Sabtu (27/10). OCha, sapaannya meraih gelar juara turnamen Piala Menpora-Emeralda tahun ketiga itu, usai mengoleksi total 214 pukulan atau dua di bawah par, dalam tiga hari perlombaan pada 25-27 Oktober. (instagram)

Jakarta- Atlet golf amatir putri Indonesia, Viera Permata Rosada, memasang target lolos seleksi tim nasional SEA Games 2019, setelah meraih gelar juara Piala Menpora-Emeralda 2018 yang berlangsung di lapangan Emeralda Golf Club di Tapos, Depok, pada 25-27 Oktober. “Saya ingin masuk tim nasional, karena saat ini saya adalah atlet pelapis kedua. Tapi, saya tak ingin terlalu memikirkan hal itu, karena dapat mempengaruhi permainan saya,” kata Ocha, sapaanya, selepas menerima Piala Menpora-Emeralda 2018, Sabtu. Ia meraih gelar juara Piala Menpora-Emeralda 2018 usai mengoleksi total 214 pukulan atau dua di bawah par dalam tiga hari perlombaan. Pada perlombaan hari pertama Kamis (25/10), Ocha mendapatkan par atau 72 pukulan. Atlet Banten itu mendapatkan birdie masing-masing pada hole tujuh, hole delapan, dan hole 17. Tapi, Ocha juga menemui bogey pada hole satu, hole enam, dan hole 14. Atlet kelahiran Jakarta, 21 Juni 2001 itu, menorehkan 70 pukulan, atau dua di bawah par pada hari kedua, Jumat (26/10). Empat birdie didapatkannya masing-masing pada hole tiga, hole tujuh, hole 12, dan hole 15. Siswi kelas XII SMA Negeri 4 Depok ini menutup turnamen dengan par atau 72 pukulan, pada perlombaan hari ketiga, Sabtu (27/10). Ia meraih masing-masing satu birdie pada hole lima, hole tujuh, dan hole 17, walau mencetak satu bogey pada hole sembilan dan double bogey pada hole enam. “Ini adalah pencapaian terbesar bagi saya, setelah berlatih golf sejak tujuh tahun lalu. Kunci kemenangan saya pada hari kedua dengan main dua di bawah par. Padahal, saya hanya menargetkan par saja,” kata dara yang mulai berlatih golf pada usia 10 tahun itu. Keluarnya Ocha sebagai juara memang tak diduga. Ia mengungguli senior-seniornya yang lebih berpengalaman seperti Marcella Pranovia, dan Nanda Winnet Soraya. Nanda pun harus puas menduduki peringkat kedua, setelah hanya mampu meraih dua over (+2) atau 218 pukulan. Peringkat ketiga diraih oleh Meva Helina Schmit dengan skor yang cukup jauh, delapan over (+8) atau 224 pukulan. Sementara itu, Marcella harus terpental ke peringkat kedelapan dengan skor 14 over (+14) atau 230 pukulan. Ocha mengaku mulai menyukai permainan golf, setelah diperkenalkan cabang olahraga itu oleh ibunya. “Saya diajak driving sama ibu yang menemani klien-nya. Saya mulai memukul bola dan berlanjut sampai sekarang,” ujar atlet yang kerap berlatih kawasan Serpong, Banten itu. Atas prestasinya meraih gelar juara Piala Menpora-Emeralda 2018 itu, Ocha mendapat hadiah berupa keikutsertaan gratis dalam kejuaraan golf tingkat Asia-Pasifik pada 2019. “Saya ingin terus mempertahankan skor di bawah par seperti ini. Saya akan terus berlatih dan menyiapkan mental menghadapi pemain-pemain unggulan,” katanya. Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PGI), I Gusti Putu Gede mengatakan, turnamen Piala Menpora-Emeralda 2018 jadi salah satu ajang uji coba bagi calon-calon atlet tim nasional golf Indonesia jelang SEA Games 2019. “Kejuaraan ini menjadi salah satu ajang uji coba, meski pelatnas SEA Games 2019 belum dimulai secara resmi,” kata Gusti yang menambahkan sebanyak 40 atlet amatir golf nasional berada di bawah pembinaan PB PGI. PB PGI, menurut Gusti, belum dapat menentukan jumlah maupun komposisi atlet yang akan masuk dalam tim nasional menuju SEA Games 2019 menyusul nomor perlombaan cabang golf yang belum ditentukan panitia SEA Games Filipina itu. “Kami tentunya memantau hasil dalam turnamen-turnamen seperti ini serta perkembangan peringkat dunia dari setiap atlet amatir. Kami ingin melihat perkembangan atlet-atlet pelapis juga,” kata Gusti.

Pegolf Amatir 11 Negara Bersaing di Depok, Indonesia Andalkan Ribka Vania Paska Tampil di Olimpiade Remaja Argentina

Ketua Perkumpulan Akademi Golf Indonesia (PAGI) Mudjo Suwarno (kiri), Deputi III Kemenpora Raden Isnanta (kedua kiri), Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Golf Indonesia (PGI) I Gusti Putu Gede (ketiga kanan), perwakilan Emeralda Golf Club Fajarudin Simanjuntak (kedua kanan), dan CEO Rych Water Grup Rudy Chandra, dalam jumpa pers Turnamen Piala Menpora-Emeralda 2018 bersama atlet-atlet golf nasional, di Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Selasa (23/10). (Antaranews.com)

Jakarta- Sebanyak 144 pemain golf amatir dari 11 negara akan saling bersaing dalam Turnamen Piala Menpora-Emeralda 2018, yang akan berlangsung di lapangan Emeralda Golf Club, di Tapos, Depok, pada 25-27 Oktober. “Dengan kompetisi yang semakin intensif dan pembinaan merata, cabang golf di Indonesia akan semakin merata prestasinya dan makin banyak atlet yang akan mengikuti seri internasional,” kata Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Raden Isnanta di Jakarta, Selasa (23/10). Isnanta mengatakan turnamen Piala Menpora-Emeralda yang telah hadir selama tiga tahun berturut-turut itu membangkitkan semangat atlet untuk terus berkompetisi sehingga mampu mewakili Indonesia dalam setiap kejuaraan bergengsi internasional. Sejumlah negara yang akan mengikutsertakan pegolf amatirnya dalam turnamen bertajuk “Road to Asia-Pacific” itu antara lain dari Australia, China, India, Korea Selatan, Malaysia, dan Swedia. Ketua Perkumpulan Akademi Golf Indonesia (PAGI) Mudjo Suwarno, selaku penyelenggara Turnamen Piala Menpora-Emeralda 2018 mengatakan, hanya 36 peserta terpilih yang akan masuk pada babak final dari 144 pemain yang menyatakan akan turun di Depok itu “Kami akan memberikan hadiah berupa pengiriman tiga pemain terbaik putra dan tiga pemain terbaik putri, ke turnamen tingkat ‘A’ di Jepang, Korea Selatan, atau Australia dengan biaya sepenuhnya dari PAGI,” kata Mudjo. Indonesia, lanjut Mudjo, akan mengikutsertakan atlet-atlet golf terbaiknya dari 24 provinsi. “Kami akan memberikan fasilitas bebas biaya pendaftaran, fasilitas antar-jemput dari bandara-hotel-bandara dan selama turnamen, serta bebas biaya akomodasi hotel,” katanya. Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Golf Indonesia (PGI) I Gusti Putu Gede mengatakan, event ini menjadi salah satu turnamen uji coba bagi atlet Pelatnas seperti Naraajie Emerald Ramadhan Putra, Kevin Akbar, Almay Rayhan, Marcella Pranovia, serta Ribka Vania, yang baru mengikuti Olimpiade Remaja di Argentina. “Kami berharap atlet-atlet nasional kami, bisa juara dalam turnamen itu, sehingga mereka dapat dikirim mengikuti turnamen Asia-Pasifik, sehingga menambah jam terbang untuk menyiapkan diri dalam SEA Games 2019,” tukas Putu Gede. Salah satu atlet muda potensial yang diproyeksikan PGI adalah Vania, atlet kelahiran Bandung 25 April 2000. Dara lulusan SMA Katolik Trinitas di Bandung ini, selain tampil di Argentina, juga menjadi andalan timnas Indonesia dalam event Asian Games 2018 lalu. Ia kini menjadi anggota skuat Pelatnas SEA Games 2019. Pemusatan latihan nasional PGI membidik keikutsertaan atlet nasional dalam dua turnamen hingga Desember 2018, sebagai bekal persiapan jelang SEA Games 2019. “Kami akan tampil di Piala Menpora-Emeralda 2018, dan kejuaraan di Pondok Indah pada akhir tahun nanti,” jelasnya Ia memastikan bila atlet-atlet Indonesia memang tak akan mengikuti event internasional hingga akhir 2018, dan hanya fokus mengikuti dua kejuaraan di Jakarta dan Depok itu. Pelatnas PGI terdiri dari 11 atlet yang terdiri dari enam atlet putra dan lima atlet putri, yang akan terus berlatih dan mengikuti SEA Games 2019, tanpa ada promosi ataupun degradasi. “Kami ingin pemain-pemain pelatnas dapat meraih gelar juara Piala Menpora-Emeralda 2018, sehingga mereka dapat mengikuti kejuaraan Asia-Pasifik dan menambah ilmu dalam kompetisi internasional,” pungkasnya. (Adt)

Turnamen Junior Golf Championship 2018 Berakhir, Menpora : Wajib Digelar Tiap 3 Bulan Sekali

Menpora Imam Nahrawi berharap turnamen golf Piala Menpora khusus junior, dapat kembali digelar secara rutin. (Adt/NYSN)

Jakarta- Turnamen golf bertajuk ‘Piala Menpora-PAGI Junior Golf Championship 2018’, yang pertama kalinya digelar di Emeralda Golf Club, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada 25-28 Juni, resmi ditutup Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, berharap turnamen golf khusus junior dapat digelar secara rutin. Selain itu, menurutnya, ajang ini merupakan kesempatan emas bagi masa depan golf tanah air. “Terima kasih PAGI (Perkumpulan Akademi golf Indonesia), PB PGI (Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia), sponsor, peserta, dan orang tua yang terlibat dalam acara yang menjadi kesempatan emas untuk masa depan golf Indonesia. Turnamen junior ini sudah menjadi konsentrasi yang membanggakan bagi semua,” ujar Imam pada Kamis (28/6). Imam yang didampingi Chandra Bhakti (Asisten Deputi Olahraga Prestasi Kemenpora), Mudjo Suwarno (Ketua PAGI), dan I Gusti Putu Gede (Wakil Sekretaris Jenderal PB PGI), menyebut Indonesia memiliki lapangan golf terbanyak di Asia, seharusnya diiringi dengan membaiknya prestasi golf tanah air di level Asia, bahkan dunia. “Saya berharap kepada PB PGI agar dapat me-manage keadaan ini dengan baik. Saya juga meminta kepada PAGI agar turnamen dan kompetisi berjalan 3 bulan sekali.Apalagi ada pembiayaan dari CSR (Corporate Social Responsibility) pengelola lapangan golf. Tentu kami akan mensupport itu semua,” terang menteri berusia 44 tahun itu. Turnamen khusus junior itu dibagi kedalam 4 kelompok umur putra dan putri Junior (9 -18 tahun), da diikuti 112 peserta dari seluruh pelosok Indonesia dan beberapa klub, ditambah beberapa peserta dari luar seperti Malaysia,Thailand, Amerika dan Abudhabi. Turnamen prestasi ini juga terdaftar dalam agenda turnamen PB PGI, dan resmi masuk kalendar turnamen World Amatir Golf Ranking (WAGR). Menurut, Purboyo Adi Purnomo, Ketua Panitia ‘Piala Menpora-PAGI Junior Golf Championship 2018’, mengatakan pihaknya akan membuat event turnamen Junior Golf Championship 2018 lebih bersifat open. “Nanti juara dari Junior Golf ini mendapatkan hal-hal yang bisa menjamin masa depannya seperti beasiswa (golf dan sekolah umum). Semoga tahun depan lebih meriah lagi,” tuturnya. Sedangkan Putu Gede, mengaku sangat bangga serta mendukung turnamen dalam rangka mencari bibit atlet bertalenta golf usia dini. “Ini adalah ajang pencarian bakat-bakat untuk golf. Karena golf bukan lagi olahraga mahal tergantung kita memilihnya,” cetus Putu. Disisi lain, saat ini, terang Putu, PB PGI bersiap melakukan try out maupun try in sebagai bagian dari persiapan menghadapi Asian Games 2018, pada 18 Agustus – 2 September mendatang. “Semoga prestasi yang baik yang telah ada dapat dipertahankan, sehingga apa yang menjadi target pemerintah yakni 10 besar di Asian Games dapat tercapai,” pungkasnya. (Adt)