Kejurnas Golf Junior Indonesia Sukses Digelar di Semarang

Kejurnas Golf Junior Indonesia 2025

Kejurnas Golf Junior Indonesia 2025 sukses digelar di Semarang Royale Golf (SRG) dengan memunculkan berbagai pemenang dari berbagai kategori dan 87 peserta. Adapun untuk pelaksanaan Kejurnas Golf Junior Indonesia ini sudah terlaksana dari 22 hingga 24 April 2025. Dalam akhir turnamen, Kejurnas Golf Indonesia menentukan dua pemenang yakni Abigail Rhea pegolf dari Bali dengan skor 224 dan Kenneth Henson Sutianto dari DKI Jakarta dengan skor 216. Sekjen PB Persatuan Golf Indonesia (PGI) Suharsono menuturkan bahwa ajang ini jadi kali pertama dilaksanakan di Semarang. “Kita di sini Semarang baru pertama kali dibuatkan kejuaraan nasional yang berskala nasional. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak dari lapangan golf dari Semarang Royal Golf yang sudah menyiapkan dari sekian lama mungkin satu tahun kalau nggak salah dia persiapkan, sehingga bisa mempersembahkan sebuah lapangan yang bisa menyelenggarakan kejuaraan setara kejurnas ini,” ungkapnya saat ditemui usai turnamen. Kemudian Suharsono menilai lapangan di Semarang Royal Golf layak untuk menggelar event besar. Suharsono juga mengatakan cuaca juga mendukung kondisi lapangan. “Kita bersyukur didukung oleh cuaca yang baik dan lapangan juga dalam kondisi baik,” ucapnya. Suharsono menambahkan Kejurnas Golf Junior Indonesia ini adalah salah satu agenda pembinaan dari PGI. Setelah event ini, Suharsono membeberkan jika pihaknya bakal menggelar kejurnas yang lain lagi karena agenda PGI sedang punya komitmen mengembangkan potensi pegolf-pegolf muda. Khusus untuk Kejurnas Junior dibagi menjadi tiga kelas yakni A, B dan C dimana masing-masing ada kelompok putra dan putri. Untuk bulan depan, akan ada Kejurnas Amatir. Untuk Kejurnas Amatir tidak ada batasan usia, semua boleh mengikuti. Lebih lanjut Suharsono mengungkapkan bahwa PGI sudah menyiapkan berbagai program untuk pembinaan pegolf muda. Sejauh ini banyak yang sudah dilakukan mulai menggelar Kejurnas, kemudian ada program event lingkup amatir. Selain itu, untuk lebih mengenalkan golf, PGI punya program Golf Go To School. Dalam agenda itu PGI akan memperkenalkan golf ke anak-anak usia dini. “Supaya mereka mengetahui ada ini olahraga yang namanya golf. Yang pakai main bola ini, yang pakai stik ini gitu. Soalnya kan golf ini kan kalau buat anak-anak kan agak sedikit asing ya. Jadi mereka tahunya mungkin basket, bulu tangkis, sepak bola itu yang umum. Makanya kita mau memperkenalkan itu di sekolah. Ya, kita berharap dengan adanya memperkenalkan mereka akan suka. Lalu dari yang awalnya suka mungkin ada yang serius lalu menjadi atlet-atlet penerus,” pungkasnya. Salah satu pemenang dari kategori A Putra, Kenneth Henson Sutianto menuturkan jika persaingan cukup ketat dan venue yang dipakai begitu mengujinya. “Lapangan di sini lumayan berbukit, terus green-nya lumayan tricky sih, terus angin pas siang lumayan kenceng sama cuaca lumayan semangat. Tapi saya pernah bermain di lapangan ini jadi pengalaman itu cukup membantunya,” ujarnya. Selain itu, Kenneth mengaku awalnya ada kendala fisik karena dia baru saja balik dari Jepang. Namun meski demikian, dia bersyukur bisa melewati semua ujian itu. Kenneth pun mengaku hasil yang dia raih di luar ekspetasi dia. Dia bersyukur atas berkah yang dia dapat. Awalnya dia mengira meraih posisi 3 atau 5 sudah cukup karena dia habis berlaga di Jepang. “Ini di luar ekspektasi sih sebenarnya targetnya di sini. Di sini paling top 3, top 5 terus yang penting finish turnamennya karena sebelumnya sudah main turnamen di Jepang enggak pakai caddy, dorong troli sendiri lapangannya lebih lebih jauh, lebih susah, kondisi cuaca lebih dingin jadi lumayan nguras fisik. Sebenarnya target di sini ya cuma finish top 5, top 3. Itu sudah cukup,” jelasnya. Menurut pimpinan Semarang Royale Golf (SRG) Muklisiyata, pihaknya selalu mendukung pembinaan pegolf junior dengan memberikan kesempatan untuk berlatih dan berkompetisi. “Kami sangat peduli terhadap pembinaan olahraga golf, khususnya untuk atlet-atlet muda yang berbakat. Kami berharap nantinya akan ada atlet junior yang akan membawa nama baik Indonesia di kancah internasional,” tegasnya. Daftar Nama Pemenang Kejuaraan Nasional Golf Junior Indonesia 2025 Divisi C Putri Juara III: Oueen Shine Gracella (JATIM) Total Score : 184 Juara II : Cataleya Soleil Renon (DKI) Total Score : 181 Juara I : Amira Ajda Khairunnisa Permadi (DKI) Total Score : 161 Divisi C Putra Juara Ill : Dylian Michio Satriobudi (JABAR) Total Score : 176 Juara II : Reicher Santoso (JATENG) Total Score : 164 Juara | : Zhafran Agila Yordi (JATENG) Total Score : 164 Divisi B Putri Juara III: Aisyah Bintang Marsyah (RIAU) Total Score : 269 Juara Il : Caylie Anaya Liaudo (BALI) Total Score : 266 Juara I: Laetitia Isabelle Suhartono (SUMSEL) Total Score : 260 Divisi B Putra Juara III : Fadhlan Azzam Atmajah (SUMUT) Total Score : 238 Juara II : Raka Aguila Achka (DKI Jakarta) Total Score : 235 Juara I : Francesco Jacob Noah Hartono (DIY) Total Score : 231 Divisi A Putri Juara III : Renoctoviana Ramadhiani Said (DKI Jakarta) Score : 244 Juara II : Isabella Sudarmanto (JATENG) Total Score : 234 Juara I: Caithlyn Darlene Ong (BANTEN) Total Score : 225.

IJG Gelar JKC Turnamen Junior Golf & Festival 2024 Diikuti 135 Golfer

Indonesian Junior Golf (IJG) kembali menggelar JKC Turnamen Junior Golf & Festival 2024. Turnamen yang sudah memasuki edisi kedua tersebut diselenggarakan di Royale Jakarta Golf Club, Jakarta, mulai Kamis (28/11) hingga Jumat (29/11). Sebanyak 135 golfer junior mengikuti turnamen tersebut. Mereka terbagi dalam berbagai kelompok usia dari 5-18 tahun dan di sektor putra dan putri. Ke-135 golfer itu datang dari berbagai provinsi di Indonesia. Antara lain dari Sumut, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jabar, Banten, DI Jogjakarta, Jateng, Jatim, dan Bali. Bahkan ada yang berasal dari luar negeri. Yaitu dari AS, Australia, Tiongkok, Filipina, India, Korsel, Malaysia, dan Singapura. Khusus untuk KU 13-18, turnamen bakal menggunakan perhitungan poin WAGR atau World Amateur Golf Ranking. Sebanyak 15 golfer yang namanya sudah masuk ke dalam peringkat WAGR pada turnamen ini. Ketua Umum Indonesia Junior Golf (IJG) Denny Uneputty mengungkap, turnamen itu untuk mengasah kemampuan dan melatih skill para junior golf di lapangan golf. Turnamen tersebut sudah tahun kedua digelar dan didukung penuh perkumpulan golf industri jasa Keuangan. ”Kami berharap melalui turnamen ini dapat memperkenalkan olahraga golf sejak usia dini ke siswa dari tingkat dasar sampai menengah,” ucap Denny. Dalam turnamen tersebut dilaksanakan Junior Golf Festival (Golf Goes to School) dengan berbagai program. Seperti Games & Coaching Clinic, yang diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai SD dan SMP di wilayah Jabodetabek ketika putaran final, Jumat (29/11). Event itu juga sebagai sarana pembinaan, pelatihan dan kesempatan kepada para junior golf Indonesia untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya. Selain itu, juga untuk melahirkan atlet-atlet andalan masa depan golf Indonesia. Turnamen golf junior internasional tersebut mengadopsi format turnamen yang sama dalam turnamen IJG Premier League. Mempertandingkan 54 holes bagi junior di kelompok usia 13-18 tahun di sektor putera dan puteri. Di kelompok usia 5-12 tahun di sektor putra dan putri, akan memainkan 36 holes. Pengelompokkan usia tersebut mengacu pada aturan golf terbaru dari R&A Rules Limited dan USGA, Hardcard PGI 2024, kategori junior mencakup semua pegolf junior amatir yang belum mencapai ulang tahun ke-19 pada putaran ke-1 turnamen dimulai. Demikian pula, batasan yang sama berlaku untuk setiap kelompok usia yang lain. Golfer junior amatir harus mematuhi aturan yang disetujui oleh R&A Rules Limited dan United States Golf Association. Sumber: Jawapos