Honda DBL with KFC 2022 Banten Series. Laga Seru di Hari Pertama

Honda DBL with KFC 2022 Banten Series telah resmi digelar, Jumat 9 Desember 2022. Kompetisi ini dibuka dengan pertandingan dari nomor putra, antara SMAN 1 Kota Tangerang Selatan kontra SMAN 8 Tangerang. Pertandingan perdana bagi kedua tim ini dimenangkan oleh Smansa (julukan SMAN 1 Kota Tangerang Selatan) atas Delta (julukan SMAN 8 Tangerang) dengan skor akhir 33-11. Praktis, Smansa selalu unggul sepanjang kuarter. Hanya saja, mereka sempat mengalami pengenduran di kuarter kedua. Total 13 poin yang berhasil dikoleksi Muhammad Budi dkk hanya bertambah 2 poin saja di kuarter berikutnya. Walaupun begitu, anak-anak Smansa berhasil melaju di kuarter ketiga. Usai turun minum, tim polesan Angga Rachmat itu berhasil mengemas 17 poin tambahan. Hal itu sekaligus membuat margin poin kian menjauh. Sebaliknya, anak-anak Delta sulit untuk mengembangkan permainan mereka. Menyusul perolehan field goals yang tak lebih dari 15 persen. Meski menang meyakinkan atas lawan perdananya, coach Angga masih menyisakan beberapa catatan untuk anak-anak Smansa. Terutama soal lini bertahan penggawanya. Hal itu diutarakan langsung oleh Fikar Adlan, salah satu pemain Smansa. “Masih banyak banget yang kurang. Apalagi soal defense dan offensenya. Di awal kuarter kita sudah bisa main bagus, tapi di kuarter kedua malah jelek, jadi cuma bertambah dua poin saja,” jelasnya. Pada game kedua tim putri SMAN 2 Tangerang berhasil menggilas lawan perdananya di Honda DBL with KFC 2022 Banten Series. Anak-anak Duta (julukan SMAN 2 Tangerang) sukses meredam SMAN 3 Kota Tangerang dengan skor akhir 20-13. Sempat unggul tanpa bisa disalip selama dua kuarter, Duta harus menerima tekanan balik dari anak-anak Smanig (julukan SMAN 3 Kota Tangerang) di kuarter ketiga. Tembakan dua poin Naia Putri lima detik sebelum tutup kuarter membuat skor hanya selisih dua bola saja (9-13). Beranjak ke kuarter pamungkas, tensi memanas kala kedua tim saling berbalas serangan. Hanya saja, baik Duta maupun Smanig nampak kehilangan sentuhan mereka. Tembakan dua poin atau tripoin Smanig belum bisa bersarang di ring Duta. Hal yang sama juga terjadi di sisi Duta. Ofensif rebound dari penggawa mereka sama sekali tak membuahkan hasil di kuarter empat. Sebelum akhirnya Zealetta Vio berhasil menambah dua poin di satu menit akhir. Smanig yang tak ingin menyerah begitu saja mencoba peruntungannya sekali lagi. Melalui tembakan dua poin dari Valesca Syakilla dan bersambut dua poin tambahan dari Dealova Agnanta, Smanig kembali menipiskan jarak. Sabrina Khoirunisa jadi penyelamat Duta di gim ini. Tambahan empat poin darinya di akhir kuarter empat sukses memastikan kemenangan untuk timnya. Ia menyumbang 7 poin plus 7 rebound. Sumber: DBL. Foto: Pras/NYSN

Tumbangkan Smanic, Putra Saint John’s Bawa Pulang Banyak Catatan

DBL Banten. SMAN 3 Tangerang vs Saint Johns School

Sejak awal pertandingan, putra Saint John’s langsung memberikan tekanan pada Smanic (julukan SMAN 3 Tangerang). Serangan dari Audric dkk berhasil menekan Smanic untuk mencetak skor lebih banyak di kuarter pertama. Keduanya menutup kuarter pertama dengan skor 8-4. Lapis dua pemain Saint John’s pun turut menunjukkan kebolehan mereka di kuarter kedua. Bahkan, mereka sangat ‘getol’ melesatkan bola ke ring Smanic. Keunggulan Saint John’s terus berlangsung hingga pertengahan kuarter. Mereka membungkus skor 14-6 di kuarter kedua. Smanic semakin tertekan, mereka bahkan hanya bisa mengantongi 2 poin saja di kuarter ketiga. Di kuarter pamungkas, putra Smanic mulai menunjukkan perlawanannya. Permainan mereka tak kalah agresif dengan Saint John’s. Serangannya pun kian efektif kala Owen dkk telah menemukan ritme permainan mereka sendiri. Kedua tim sama-sama membungkus 11 poin tambahan di kuarter keempat. Namun, skor akhir Smanic belum bisa mengungguli putra Saint John’s. Melihat permainan tim polesannya hari ini, Agung Christyanto, pelatih Saint John’s menuturkan dirinya belum cukup puas dengan performa anak asuhnya hari ini. Pasalnya, mereka masih belum cukup tenang dan terlalu terburu-buru baik saat defense maupun offense. “Dari pemanasan memang mereka tidak nervous sama sekali walaupun ini perdana tanding. Tapi, ada beberapa kesempatan mereka tidak tenang jadi banyak turnover dan foul,” jelas coach Agung. Dari laga ini, putra Saint John’s tercatat melakukan total 19 kali foul. Ini menjadi bahan evaluasi sendiri bagi coach Agung. “Jelas ini catatan bagi saya dan tim. Selain itu, dari segi defense pun mereka terkadang masih lengah. Evaluasi ini akan kita perbaiki secepatnya,” pungkasnya. Klik disini untuk melihat aksi SMAN 3 Tangerang VS Saint Jhon’s School. (Foto: Ratno Prasetyo/ www.nysnmedia.com. Naskah: Rena Dwi A/DBL)

Tampil Militan, SMAN 3 Kota Tangerang Menang Tipis Dari SMA Saint John’s Serpong

Tim putra SMAN 3 Kota Tangerang (abu-abu) bermain militan, saat berjumpa SMA Saint John’s Serpong, dan unggul dengan skor akhir sangat ketat 40-39. (Pras/NYSN)

Tangerang Selatan- Tim putra SMAN 3 Kota Tangerang bermain militan saat berjumpa SMA Saint John’s Serpong, di Hall Basket SMA Kharisma Bangsa, pada Senin (30/4). Meski tertinggal di kuarter satu dan dua, namun anak didik Thomy Hendrawan merebut keunggulan di dua kuarter tersisa atas SMA Saint John’s. Mereka menang tipis 40-39. SMA Saint John’s langsung mengambil inisitif serangan pada kuarter pertama. Bahkan mereka mampu unggul lebih dahulu berkat tembakan tiga angka dari salah satu pemainnnya, 3-0. Tak tinggal diam, SMAN 3 mencoba mengimbangi hingga bisa menyamakan kedudukan 3-3. Di waktu lima menit tersisa, tim asal Serpong, Tangerang Selatan itu tetap memimpin hingga menutup kuarter pertama dengan keunggulan 13-10. SMAN 3 terus berusaha mengejar dan menipiskan ketertinggalan pada kuarter kedua. Beberapa kali serangan yang mereka lancarkan sempat merepotkan barisan SMA Saint John’s. Namun, SMAN 3 harus mengakui keunggulan skuat SMA Saint John’ s yang mengunci kuarter ini dengan skor 18-16. “Lawan tampil greget di awal-awal pertandingan. Angka kami selalu tertinggal di kuarter pertama dan kedua. Tapi, di kuarter berikutnya pertandingan sangat seru. Kami mulai menemukan momentum yang bagus, meski angkanya selalu beda tipis, tapi kami bisa memenangi pertandingan ini,” ujar Prawira Setyo, center SMAN 3 usai laga. Memasuki kuarter ketiga, SMAN 3 mampu membalikkan keadaan. Permainan Prawira dkk makin agresif. Mereka juga berhasil memaksimalkan kesempatan untuk menambah pundi-pundi angka. SMAN 3 terus memberikan ancama ke daerah pertahanan lawan. Prawira berhasil memanen dua angka setelah bola yang dilesakkan tepat masuk ke keranjang SMA Saint John’s. Kedudukan sama 18-18. SMA Saint John’s berhasil membalas lewat tembakan tiga angka dari Gunawan, 23-18. SMAN 3 makin tertinggal hingga skor 27-23. Daffa Dhaffran Hari, small forward SMAN 3 mampu membuat skor imbang 13-13. Sisa satu menit, SMA Saint John’s mencetak dua angka, 29-27. Dzulfiqar Farrel, shooting guard SMAN 3 sukses meraih tiga angka. Mereka pun memimpin 30-29. Akhirnya, SMAN 3 mampu membungkus kuarter ini dengan keunggulan 32-31. Di kuarter penentu, skuat SMA Saint John’s yang mulai kurang fokus hingga kerap gagal menuntaskan serangan dimanfaatkan oleh tim Kota Tangerang itu untuk sedikit menjauh. SMAN 3 langsung unggul 34-31. Calvin Gunawan, point guard SMA Saint John’s berhasil menyamakan kedudukan 36-36. Tembakan bebas, Prawira mampu menjaga marjin angka atas lawan, 40-36. SMA Saint John’s memangkas defisit angka dari SMAN 3, menjadi 40-39 yang sekaligus menandai berakhirnya kuarter ini. Abraham Alexander, point guard SMA Saint John’s, mengaku pada kuarter pertama dan kedua timnya masih fresh sehingga masih bisa fokus melakoni laga. “Masuk kuarter tiga dan empat kami mulai kelelahan. Dari angka kami juga tertinggal. Memang kami akui lawan memiliki fisik yang lebih baik. Pemain mereka juga mampu menciptakan kesempatan untuk menghasilkan angka demi angka. Mereka pantas untuk meraih kemenangan,” tutur Abraham. Sementara, juru ramu SMAN 3, Thomy Hendrawan, menyebut skuat yang dimiliknya mampu bermain lepas. “Lawan memiliki jam terbang lebih banyak. Mungkin itu yang membuat kuarter satu dan dua kami tertinggal. Istilahnya telat panas. Namun, disisa kuarter kami berhasil unggul. Laga ini para pemain juga tampil lebih percaya diri, terutama untuk Prawira dan Farrel. Semangat yang ditunjukkan sangat luar biasa,” tutup Thomy. (Adt)

Misi Sukses, SMAN 13 Depok Hempaskan SMAN 3 Kota Tangerang

SMAN 13 Depok sukses mengunci perlawanan SMAN 3 Tangerang (abu-abu), pada Jumat (27/4), dengan skor 43-38, dalam lanjutan ‘NYSN High Scholl Basketball Cup 2018'. (Pras/NYSN)

Tangerang Selatan- SMAN 13 Depok mengemban misi meraih kemenangan saat melakoni laga kelima turnamen basket ‘NYSN High Scholl Basketball Cup 2018′, di Hall Basket SMA Kharisma Bangsa, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Jumat (27/4). Berjumpa SMAN 3 Kota Tangerang, anak didik Ari Adiska itu sukses menghempaskan lawan dengan skor 43-38. Kedua tim menurunkan formasi terbaik. Hasilnya, pertandingan berjalan ketat sejak wasit melakukan jump ball. Kedua tim saling ‘jual beli’ serangan. Lima menit berjalan skor 6-4 untuk SMAN 13. Jarak poin itu perlahan terkejar oleh SMAN 3, hingga mampu menyamakan kedudukan 10-10 di sisa dua menit pertandingan. Wakil Kota Tangerang itu menutup kuarter ini setelah tembakan bebas small forward Dhaffran masuk ke dalam keranjang SMAN 13, skor berakhir 11-10. “Di kuarter pertama kami masih bersaing dengan lawan. Setelah itu mereka lebih dapat momentum dan kuarter berikutnya menjadi milik SMAN 13. Catatan untuk tim adalah soal box out serta rebound yang buruk. PR kami menghadapi turnamen berikutnya,” ujar Thomy Hendrawan, arsitek SMAN 3 usai laga. Di kuarter kedua SMAN 13 berbalik unggul 16-13 usai tembakan salah satu pemainnya masuk. Angka kedua tim hanya selisih 1 angka di tiga menit sisa pertandingan 16-15 berkat aksi Dylan, point guard SMAN 3 yang memanen dua angka. Ilham yang sempat diistirahatkan kembali dimasukan oleh coach Ari di empat menit pertandingan berjalan. Point guard SMAN 13 itu berhasil menjauhkan angka timnya dari lawan usai melakukan ‘lay-up, skor berubah 22-17, dan menandai berakhirnya kuarter ini. Usai jeda, fast break SMAN 13 efektif. Lagi, Ilham mampu menjauhkan skor menjadi 27-17 usai melesakkan bola ke keranjang SMAN 3. Ia juga mampu memaksimalkan tembakan tiga angka. Skor tim berjuluk ‘Satelite’ itu menjauh 30-17. Kuarter ketiga ditutup SMAN 13 dengan skor 30-20. Pertarungan sengit kembali terjadi di kuarter akhir. Kedua tim tak mau mengalah. Wira, power forward SMAN 3 mampu menjaga jarak angka usai memanen dua angka, 32-25. Tembakan tiga angka shooting guard, Dzulfiqar Farrel, membuat marjin angka 36-30. Namun, tembakan bebas Ilham disisa 10 detik pertandingan mengunci kuarter keempat, 43-38 untuk keunggulan SMAN 13. “Kami berpikir di pertandingan ini bisa menang. Tapi, faktanya tim kami kalah bersaing. Kami banyak turn over. Meski bisa unggul di kuarter pertama, tapi di kuarter selanjutnya justru kami tertinggal jauh dari lawan. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi hasilnya kami belum beruntung,” tutur Farrel, Kapten Tim SMAN 3. Sementara, coach Ari menyebut keberhasilan timnya memenangkan pertandingan akibat gameplan berjalan sukses. Ia juga memberikan kesempatan kepada pemain cadangan untuk lebih banyak merasakan aura pertandingan para hari ketujuh turnamen. “Misi kami mencuri satu kemenangan di pertandingan hari ini sukses. Gameplan dan rotasi pemain berjalan baik. Kami sengaja melakukan rotasi hampir semua pemain agar pemain cadangan merasakan aura kompetisi, sehingga mereka tidak canggung lagi saat bertanding di turnamen berikutnya,” cetusnya. “Selebihnya saya memberikan apresiasi untuk Ilham. Memang dia salah satu pemain yang memiliki skill di atas rekan-rekan setimnya. Dia juga memiliki leadership yang baik saat berada di lapangan. Kehadirannya berguna untuk membangun komunikasi dan kerjasama tim,” pungkasnya. (Adt)

Lewat Tarung Derajat, Aldi Belajar Untuk Menaklukan Diri Sendiri

Aldi-Tarung-Derajat

Aldi Ferdiansyah atau yang akrab disapa Aldi merupakan atlet nasional pada cabang olahraga tarung derajat. Lewat tarung derajat, Aldi yang dahulu sering bertengkar untuk melampiaskan emosinya, kini telah tersalurkan dalam olahraga yang mengutamakan pertahanan fisik. “Awal mula itu dulu hobinya berantem, emosi terus sering ada masalah karena berantem. Lama-lama mikir, saya kok berantemnya gini doang. Terus saya diajak teman yang kebetulan dia ikut tarung derajat. Dari situ saya langsung masuk tarung derajat. Setelah masuk, rasa emosi dan keinginan untuk berantem atau nyari masalah itu berkurang dengan sendirinya. Lama kelamaan saya paham, bahwa saya belajar bela diri itu penting untuk menaklukan diri sendiri, tapi tidak untuk ditaklukan oleh orang lain.”tuturnya Atlet yang sudah mengikuti tarung derajat selama 6 tahun ini memang sudah mendapatkan beberapa medali seperti medali emas Bupati Pandeglang cup II dan Walikota Tangerang cup III, Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Banten 2015 dan 2017, medali perak Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNas) 2015 dan medali perunggu di POPNas 2017. Sebagai seorang atlet, memang akan mengalami suka dan duka. Seperti Aldi yang merasakan seperti fasilitas dan perhatian pemerintah yang masih kurang. “Untuk tarung derajat, suka nya itu kekompakannya selalu dijunjung tinggi dan juga pendanaan. Tapi kalau dukanya masalah fasilitas latihannya dan juga peran dari pemerintah yang kurang,”ucapnya Cowok yang sekarang duduk dibangku kelas 3 SMA di SMAN 5 Tangerang ini mengaku banyak melakukan persiapan jika ingin bertanding apalagi tarung derajat butuh latihan fisik yang baik. “Persiapan yang saya lakukan seperti latihan fisik secara pribadi yaitu lari minimal 20 menit setelah sholat subuh, push up-sit up minimal 200 kali dalam sehari. Selain itu juga persiapan yang saya lakukan pelatihan mental dengan cara saya selalu latihan tarung didepan kaca dan ternyata itu berpengaruh sangat besar karena dari situlah muncul emosi yang tinggi dan kita juga membayangkan ada musuh dihadpan kita,”ujarnya Olahraga bela diri seperti ini memang tidak jarang para atlet mengalami cedera, Aldi pernah mengalami cedera dibagian hidung hingga membuat hidungnya berdarah. Meskipun begitu Aldi tidak pernah merasa trauma. “Saya pernah bertarung dan sudah gak ke kontrol lagi emosinya. Namanya pertarungan, menggunakan adu emosi, tinggal nunggu siapa yg kalah atau kecolongan saja. Akhirnya saya yang ternyata kecolongan, dia memukul hidung saya tapi saya gak ngerasa apa-apa. Pas saya lihat ternyata darah saya sudah ngocor lewatin mulut.” Tutupnya(put/adt)