Mahasiswa Unesa Sabet Medali Emas di Rusia

Atlet Jawa Timur (Jatim), sekaligus Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), terus mengukir prestasi olahraga untuk Indonesia di tingkat international. Muhammad Daffa Golden Boy, meraih prestasi internasional cabang olahraga wushu. Daffa, panggilan Muhammad Daffa Golden Boy, tercatat sebagai mahasiswa S-2 Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa baru saja merebut medali emas dan perak pada ajang Moscow Wushu Stars 2024, di Moskow Wushu Palace, Moscow, Rusia, pada 28 Februari hingga 5 Maret 2024. Kejuaraan Moscow Wushu Stars 2024, diikuti 750 atlet wushu dari berbagai negara, Daffa salah satu atlet wushu asal Jatim ini menyabet 1 emas pada nomor jianshu putra dan perak pada nomor qiangshu putra. “Atlet Jatim atau Indonesia borong 13 medali dengan rincian 5 emas, 5 perak, 3 perunggu. Saya meraih satu emas dan satu perak,” terang Daffa, Senin (18/3/2024). Daffa menuturkan, dirinya punya tantangan saat turun di ajang Moscow Wushu Stars 2024. Ajang ini, dinilai memiliki perbedaan dan kesan tersendiri dari kejuaraan dunia pada umumnya. Selain banyak dan beragamnya peserta yang terlibat, juga kondisi tim Indonesia yang juga diperkuat atlet junior. “Banyak pengalaman dalam kejuaraan kali ini, selain kompetitif, juga dibutuhkan kekompakan dan saling memotivasi untuk mengharumkan Merah Putih di kancah dunia,” papar Daffa, yang juga alumnus S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga Unesa ini. Ia mengungkapan, dirinya bekerja keras saat latihan untuk bisa tampil di Moscow Wushu Stars 2024. Ia harus berlatih selama 9 bulan sebelum mengikuti kejuaraan. “Kuncinya saya upayakan untuk konsisten berlatih dan rutin mengikuti kejuaran-kejuaraan lainnya. Sehingga kemampuan bisa terus saya ditingkatkan. Selain itu, disiplin juga sangat penting,” beber Daffa. Daffa mengatakan, para atlet Indonesia tampil perkasa saat tampil di arena pertandingan Moscow Wushu 2024. Dirinya dkk tidak gentar meladeni kemampuan atlet asal China. Setelah tampil di Moscow Wushu Starts 2024, Daffa akan mempersiapkan diri untuk menghadapi event internasional selanjutnya. Salah satunya, Asean University Games (AUG), pada akhir Juni mendatang yang akan digelar di Surabaya dan Malang. “Saya berharap bisa meraih medali emas karena kita sebagai tuan rumah,” harap Daffa. Daffa, merupakan atle wushu yang berkualitas. Sebelumnya, ia meraih 2 medali perunggu World Wushu Championships di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat, pada November 2023, hingga medali emas SEA Games 2023 di Kamboja. Sumber: Kanal Satu

Finish Tiga Besar, PB WI Masih Punya PR

Finish Tiga Besar, PB WI Masih Punya PR

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino, mengatakan pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah (PR) dalam menyejajarkan prestasi sanda dengan taolu. Ngatino mengaku sudah mengantongi sejumlah poin hasil dari evaluasi Kejuaraan Dunia Wushu Junior (WJWC) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, yang berakhir, Sabtu. “Kami akan canangkan ke depannya untuk program pembinaan. Bukan hanya taolu, tetapi juga sanda. Tetapi yang menjadi prioritas adalah sanda. Ini PR besar ke depannya agar dua-duanya jalan. Ada prestasi di taolu, demikian juga sanda,” kata Ngatino. Indonesia selaku tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 dapat dikatakan sukses besar dengan menempati posisi tiga besar setelah mengantongi 10 medali emas, 2 perak, dan 5 perunggu. Hasil tersebut juga melampaui target yang dicanangkan Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto yakni enam emas. Namun yang perlu digarisbawahi, semua emas yang diraih berasal dari atlet taolu atau seni. Sedangkan sanda atau nomor tarung, prestasi tertinggi di WJWC 2022 adalah mendapat perunggu. Meski secara umum target enam emas terlampaui, yang perlu diingat Airlangga Hartarto sempat mengatakan dua emas di antaranya berasal dari sanda. Namun nyatanya tak terpenuhi. Ngatino pun mengatakan pola pembinaan taolu dan sanda belakangan memang berbeda. Terlebih dengan adanya pandemi COVID-19. Atlet taolu yang tampil di WJWC 2022 merupakan atlet terbaik di kelas masing-masing yang terpilih masuk program pelatnas berkat prestasi yang ditunjukkan selama mengikuti kejuaraan secara virtual selama pandemi COVID-19. Berbanding terbalik dengan sanda yang memang mengharuskan atlet bertatap muka dan bertarung di atas ring. “Untuk sanda, karena pandemi kami tidak bisa mengikuti pola seperti taolu, karena mereka harus fight. Semoga setelah pandemi menghilang, kami bisa lakukan itu. Itulah peran dari dewan kehormatan yang mendukung selama ini,” kata Ngatino. Sebagai cabang yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Ngatino mengatakan wushu akan terus melanjutkan program pembinaan secara berkesinambungan. Selanjutnya, PB WI bakal melanjutkan program untuk persiapan atlet wushu Indonesia berlaga di Olimpiade Remaja di Dakar, Senegal pada 2026. “Kami akan mengambilnya dari yang sekarang, tetapi tidak menutup kemungkinan dari yang baru juga bisa kami orbitkan. Tinggal nomornya. Kami belum tahu nomor apa yang dipertandingkan di Youth Olympics Games 2026 nanti. Setelah atlet pulang ke daerahnya masing-masing, kami akan kembali melakukan pembinaan,” ujar Ngatino.

Indonesia Finis Posisi Tiga Besar Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

Indonesia Finis Posisi Tiga Besar Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

Indonesia selaku tuan rumah mengakhiri Kejuaraan Dunia Wushu Junior (WJWC) 2022 di posisi tiga besar dalam daftar perolehan medali. Secara keseluruhan, skuad Merah-Putih mengoleksi 10 medali emas, 2 perak, dan 5 perunggu dalam ajang yang secara resmi ditutup Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu. Iran menjadi negara peserta paling sukses dengan 13 emas, 5 perak, dan 5 perunggu. Kemudian Tiongkok di bawahnya dengan 10 emas, 2 perak, dan 5 perunggu. Prestasi Indonesia pada WJWC edisi kedelapan ini meningkat signifikan dibanding dengan edisi sebelumnya di Brazil pada 2018 ketika Indonesia berada di posisi 11 dengan mengantongi 2 emas, 10 perak, 7 perunggu. Adapun penyumbang emas terakhir Kontingen Indonesia di WJWC 2022 adalah Rainie Elena Liem dari nomor qiangshu kelompok junior B putri. Atlet asal Sasana Rajawali Sakti ini mengantongi 9,176 poin. Medali perak diraih Oubu Ishii dari Jepang dengan 9,100 poin dan Kim Caeyoung dari Korea Selatan meraih perunggu dengan 8,983 poin. Sementara itu, Direktur Eksekutif Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 Gunawan Tjokro mengatakan sebagai tuan rumah, Indonesia patut bersyukur berhasil menempati posisi tiga besar. “Indonesia dapat 10 medali emas. Sebenarnya tingkat medali emas kita sama dengan Tiongkok, tetapi kita kalah satu poin di perak. Sehingga secara keseluruhan kita di posisi tiga,” kata Gunawan. “Tetapi kalau dipisah antara taolu dan sanda, karena dengan perolehan 10 medali emas di taolu, Indonesia masih yang teratas. Karena kita tahu sandanya diborong Iran. Jadi sebagai tuan rumah, posisi ketiga kita syukuri. Artinya ada kemajuan. Dengan target 6 emas, kita sudah mendapat 10,” katanya menambahkan. Indonesia memang mendominasi nomor taolu dengan 10 emas. Sedangkan Tiongkok menghasilkan 7 emas dari taolu dan Iran mendapatkan 6 emas. Hanya saja, Iran memperkokoh dominasinya dengan meraih 7 emas dari nomor sanda atau tanding. Sementara itu, Airlangga Hartarto menyampaikan terima kasih kepada seluruh kontingen dari semua negara yang berpartisipasi pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada 60 kontingen yang telah hadir dan berpartisipasi kepada pemerintah, Kemenpora, Pemerintah Tangerang dan Banten, serta sejumlah donatur yang membantu acara ini terlaksana dengan baik,” ujar Airlangga. “Juga kepada sejumlah perusahaan yang datang dan untuk menyaksikan wushu, terima kasih. Karena tanpa dukungan kalian kegiatan ini tidak terlaksana,” pungkas Airlangga.

Kejuaraan Dunia Wushu Junior: Target Medali Emas Tercapai, Menpora Harapkan Indonesia Tambah Lagi

Kejuaraan Dunia Wushu Junior: Target Medali Emas Tercapai, Menpora Harapkan Indonesia Tambah Lagi

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, berharap atlet wushu Indonesia bisa menambah kembali medali emas pada hari ketiga yang berlangsung hari ini Kamis (8/12/2022). Ia menyebut Kontingen Wushu Junior Indonesia sudah meraih sukses prestasi dengan mengoleksi 6 medali emas dan 1 perunggu pada hari kedua Kejuaraan Dunia Wushu Junior VIII/2022 yang berlangsung di ICE BSD City Tangerang, Banten, Rabu (7/12/2022). Ajang yang melibatkan 60 negara dan 2 region (Hongkong dan Macau) ini memperebutkan 71 medali emas (45 Taolu dan 17 Sanda) baru akan berakhir Sabtu, 10 Desember 2022. “Saya kira sukses prestasi sudah kita raih dengan keberhasilan Kontingen Wushu Junior Indonesia mengoleksi 6 emas dan 1 perunggu pada hari kedua pelaksanaan Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. Dan, saya berharap medali emas bisa bertambah lagi karena waktu pelaksanaan masih panjang,” kata Menpora Amali yang hadir langsung menyaksikan penampilan atlet-atlet wushu Indonesia. Apa yang telah dicapai Pasukan Garuda Muda tersebut, kata Menpora Amali, sebagai bukti bahwa program pembinaan olahraga wushu Indonesia yang dilakukan PB WI sudah semakin baik. Apalagi, cabang olahraga (cabor) wushu masuk dalam daftar cabor Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). “Saya kira luar biasa. Mudah-mudahan akan semakin baik pembinaannya ke depan. Karena ini kejuaraan junior dan tujuannya ada yakni Road to Youth Olynmpic Games 2026 Dakkar, Senegal, mereka dipersiapkan lebih baik lagi,” imbuh Menpora Amali. Selain sukses prestasi, kata Menpora Amali, Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto juga telah meraih sukses penyelenggaraan dan sukses ekonomi. “Saya mendapatkan informasi baik dari Wakil Presiden IWUF dan Sekjen IWUF bahwa mereka sangat senang dengan penyelenggaraan yang dilakukaan Indonesia,” kata Amali. Sementara itu, Direktur Media Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, Ilham Permana mengatakan, PB WI meraih tiga sukses tidak terlepas dari peran dan dukungan media. “Atas nama panitia dan PB WI, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan teman-teman wartawan dari media cetak, elektronik maupun online,” kata Ilham Permana yang juga Wakil Ketua Umum II PB WI.

Medali Emas Dari Thalia Marvelina untuk Indonesia dan Orang Tua

Medali Emas Dari Thalia Marvelina untuk Indonesia dan Orang Tua

Torehan membanggakan mampu diukir atlet wushu putri junior, Thalia Marvelina Tanzil, yang berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, (7/12) siang. Thalia Marvelina berhasil meraih medali emas dari cabang Taolu Nomor Daoshu Grup B Putri. Thalia mengatakan bahwa, dirinya tidak pernah menyangka akan mendapat medali emas. Sangat bangga bisa persembahkan medali emas. Medali ini saya persembahkan untuk Indonesia dan kedua orang tua saya yang telah membimbing sejak kecil. Pada kejuaraan dunia wushu jujior tahun ini Thalia Rainie Elena Liem akan berkompetisi di nomor taolu kategori Junior B Putri. Bagi Thalia Marvelina Tanzil ini kedua kalinya masuk dalam Timnas Wushu Indonesia untuk Kejuaraan Dunia Wushu Junior. Ia sudah ambil bagian pada World Junior Wushu Championship (WJWC) sebelumnya, yakni persaingan ketujuh di Brasilia, Brasil. Pada WJWC VII 2018 itu remaja putri kelahiran Surabaya, Jatim, 3 April 2008 ini berhasil meraih medali perunggu. “Saya kali ini berhasil mempersembahkan medali emas. Besok masih ada satu nomor lagi, semoga saya bisa kembali lagi mendapat emas,” kata Thalia Marvelina Tanzil. Pelajar SMPK Angelus Custos 1 Surabaya yang menggeluti olahraga wushu sejak kecil ini dipanggil ke Pelatnas Wushu Junior setelah meraih 3 medali emas di Junior Grup B Putri pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu 2022 memperebutkan Piala Presiden.

PB WI Proyeksikan Atlet Junior di WJWC 2022 untuk Olimpiade 2032

PB WI Proyeksikan Atlet Junior di WJWC 2022 untuk Olimpiade 2032

Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Airlangga Hartarto mengatakan wakil Merah Putih yang turun dalam Kejuaraan Dunia Wushu Junior (WJWC) 2022 adalah atlet yang dipersiapkan untuk Olimpiade 2032. Wushu sejauh ini memang belum masuk dalam daftar cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Namun, Airlangga optimistis olahraga bela diri asal China itu bisa dipertandingkan pada Olimpiade 2032. Peluang ini terbuka mengingat wushu sudah tersebar di lebih dari 50 negara. Terlebih lagi, wushu sudah terdaftar sebagai cabang yang dipertandingkan di Olimpiade Remaja V/2026 di Dakar, Senegal. “Mereka yang tampil di Kejuaraan Dunia Junior adalah atlet masa depan Indonesia dan dalam 10 tahun ke depan mereka yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2032. Dan, saya akan melaporkannya kepada Pak Presiden Jokowi,” kata Airlangga dalam acara Pelepasan Kontingen Wushu Indonesia untuk WJWC 2022 di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Kamis (1/11/2022) malam. Untuk itu, Airlangga berharap atlet wushu Indonesia yang tampil di WJWC 2022 yang bergulir di ICE Bumi Serpong Damai Tangerang, Banten, 5-10 Desember, bisa memberikan yang terbaik, sekaligus mempersembahkan target meraih empat medali emas bagi Indonesia. “Bertanding dengan sepenuh hati, semangat tinggi dan percaya diri untuk kebanggaan dan kehormatan diri, keluarga, daerah, bangsa dan negara Indonesia serta tetap mengedepankan sportivitas untuk mencapai prestasi terbaik,” ujar Airlangga. Secara keseluruhan, Indonesia bakal menurunkan 23 atlet yang terdiri dari 12 atlet taolu dan 11 atlet sanda. Mereka adalah yang terbaik setelah PB WI sebelumnya melakukan berbagai tahapan seleksi. Selama persiapan, atlet taolu dengan masing-masing enam atlet putra dan putri berada di bawah arahan pelatih asal China, Zhang Yong Sheng dibantu David Hendrawan (DKI Jakarta) dan Probo Muljono (Jawa Timur). Sementara 11 atlet yang terdiri dari delapan putra dan tiga putri juga diasuh pelatih China Xia Hong dibantu Hermansyah Mongisidi (Jawa Tengah), Mohammad Selamat (Jawa Tengah), dan Hotma Dearma Purba (Sumatera Utara). “Kondisi atlet semuanya dalam kondisi siap dan semangat. Tidak ada cedera dan semuanya siap bertanding. Saya optimistis target tiga emas taolu dan satu dari sanda bisa terpenuhi,” kata Chef de Mission Indonesia (CdM) Kontingen Wushu Indonesia, Doddy Rahadi. “Ya, kami optimistis bisa memenuhi target yang dicanangkan pak Airlangga Hartarto,” tambah Manajer Taolu, Herman Wijaya. Kesiapan Pasukan Garuda juga disampaikan pelatih Taolu, Probo Muljono dan pelatih Sanda, Muhammad Slamet. “Seluruh atlet Taolu sudah tampil. Banyak kemajuan yang dialami mereka selama menjalani program latihan yang diberikan Zhang Yong Sheng baik fisik maupun teknik,” kata Probo. “Anak-anak Sanda memamg belum.punya pengalaman bertanding di ajang internasional. Mereka bukan hanya ditopang dengan kondisi fisik tetapi teknik serta mental bertandingnya sudah siap menghadapi pertarungan ketat di kejuaraan dunia nanti,” timpal Muhammad Slamet. Kontingen Wushu Junior Indonesia: Chef de Mission (CdM): Doddy Rahadi Team Manager Taolu: Herman Wijaya Team Manager Sanda: Sudarsono Psikolog: dr Henny Setyawati Pelatih Taolu: 1. Zhang Yong Sheng (Tiongkok) 2. David Hendrawan (DKI Jakarta) 3. Probo Muljono (Jawa Timur) Pelatih Sanda: 1. Xia Hong (Tiongkok) 2. Hermansyah Mongisidi (Jawa Tengah) 3. Mohammad Selamat (Jawa Tengah) 4. Hotma Dearma Purba (Sumatera Utara) Atlet Taolu Junior A Putra: 1. Josh Tiesto Tanto (DKI Jakarta) 2. Rainer Reinaldy Ferdiansyah (Jawa Timur) Junior A Putri: 1. Kylie Suyoyo Kwok (DKI Jakarta) 2. Ivana Beatrice Liestio (DKI Jakarta) Junior B Putra: 1. Zamurai Alkensoe Damara (Jawa Tengah) 2. Carlson Ong (Jambi) Junior B Putri: 1. Thailia Marvelina Tanzil (Jawa Timur) 2. Rainie Elena Liem (DKI Jakarta) Junior C Putra: 1. Bradley Jason (Jawa Timur) 2. Richard Dean Kurnia (DKI Jakarta) Junior C Putri: 1. Billie Karina The (DKI Jakarta) 2. Anasera Zahraa Haryoso (Bali) Atlet Sanda Pra Junior Putra: 1. Kiemas Sakti Negara – 45 kg (Jawa Tengah) 2. Shaddam Achmad Assegaf – 48 kg (Jawa Tengah) 3. Rizki – 52 kg (Jawa Barat) Junior Putri: 1. Aurella Calysta Purnomo – 48 kg (Jawa Tengah) 2. Nasya Aulia Zahra Wahana – 52 kg (Jawa Tengah) 3. Nabila Puspa Annastasya – 56 kg (Jawa Tengah) Junior Putra: 1. Dewangga Lindu Saputra – 48 kg (Jawa Tengah) 2. Denis Darmawan – 52 kg (Jawa Tengah) 3. Pandu Dian Saputra – 56 kg ,(Jawa Tengah) 4. Ragesta Ganang Pangestu – 60 kg (Jawa Tengah) 5. Yanto Rizel Silaban – 65 kg , (Sumatera Utara)

Jelang Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, Ini Target Tuan Rumah Indonesia

Jelang Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, Ini Target Tuan Rumah Indonesia

Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 bakal digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten, pada 5-11 Desember mendatang. Untuk menyambut ajang yang semakin dekat tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait di Kemenpora, Jakarta, pada Selasa (22/11/2022). Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) dan panitia penyelenggara Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. Menpora Amali menginginkan Kejuaraan Dunia Wushu Junior tahun ini di Indonesia dapat berjalan lancar, aman, dan sukses. “Sore ini saya mengundang PB Wushu Indonesia dan panitia penyelenggara Kejuaraan Dunia Wushu Junior untuk memastikan kegiatan berjalan dengan lancar dan agar tahu juga seberapa jauh persiapan yang telah dilakukan,” kata Menpora Amali dalam siaran pers yang diterima, Rabu (23/11/2022). Menpora Amali menambahkan, target Indonesia sebagai tuan rumah tidak hanya memastikan kejuaraan berjalan lancar dan sukses. Namun, Indonesia juga ingin meraih prestasi pada ajang tersebut. “Kami sama-sama ingin bagaimana kejuaraan dunia ini sukses, lancar, dan tidak ada hambatan. Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Atlet dijaga betul ya jangan sampai ada yang cedera,” tutur Amali. Sementara itu, Sekjen PB Wushu Indonesia, Ngatino, menyampaikan bahwa pihaknya sudah siap untuk menggelar Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022. Ngatino menuturkan, persiapan kompetisi yang akan diikuti oleh 61 negara tersebut sudah mencapai 90 persen. “Hari ini rapat koordinasi yang dipimpin pak Menpora Zainudin Amali. Semuanya sudah dilaporkan baik kesiapan pelaksanaan, keamanan, hingga persiapan atlet dan lainnya,” ucap Ngatino. “Semua harus disiapkan dengan sebaik mungkin, segala hal harus diantisipasi,” imbuh dia. Pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior tahun ini, Indonesia bakal menurunkan 23 atlet yang diberi target meraih empat medali emas. “Persiapan kami sudah 90 persen. Peserta yang ikut ada 61 negara. Semua atlet kami sudah siap. Mereka direkrut dari ajang-ajang pertandingan sebelumnya,” ujar Ngatino. “Target kami bisa meraih empat medali emas. Mohon doanya agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar dan kami juga sukses prestasinya,” kata Ngatino mengakhiri.

(Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022) Inilah Skuad Merah-Putih

(Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022) Inilah Skuad Merah-Putih

Indonesia selaku tuan rumah menyiapkan 49 atlet terbaik untuk Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 yang berlangsung di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, 5-11 Desember. Berdasarkan keterangan tertulis dari Pengurus Besar Persatuan Wushu Indonesia (PB WI), Jumat, dari jumlah tersebut, 33 di antaranya bakal tampil pada nomor taolu, sisanya berjumlah 16 untuk nomor sanda. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Taolu PBWI, Herman Wijaya, mengatakan 33 atlet taolu terdiri atas 17 putra dan 16 putri. Sementara dari sanda masing-masing 12 putra dan 4 putri. “Mereka merupakan atlet terbaik yang dijaring dari hasil Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu 2022 di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu,” kata Herman. Indonesia menargetkan empat medali emas dalam Kejuaraan Dunia Wushu Junior edisi kedelapan tersebut. Berbicara peta persaingan, Herman mengatakan nomor taolu terbilang ketat. “Terlebih pesertanya cukup banyak. Saingan terberat itu datang dari Malaysia, Vietnam, China, Korea, Amerika Serikat dan Rusia,” ujarnya. Sementara Pelatih Sanda Timnas Wushu Indonesia, Mohammad Selamet, mengatakan untuk nomor sanda, China dan Iran memiliki atlet hebat. “Semoga kami bisa memberikan yang terbaik,” ujar Selamet. Direktur Eksekutif Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022, Gunawan Tjokro, mengatakan hingga saat ini sudah tercatat 72 negara yang mendaftar. “Kami belum bisa memastikan berapa jumlah atlet yang akan tampil di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 nanti. Dari data yang diterima dari IWUF sudah tercatat 72 negara yang mendaftar,” ujarnya. Jumlah negara yang tampil, lanjut Gunawan, merupakan yang terbanyak. “Selama ini hanya sekitar 40 negara yang ikut. Di Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-VIII ini tercatat menjadi negara paling banyak. China juga akan menurunkan atletnya,” Gunawan menjelaskan. Berikut skuad Indonesia di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022: Chef de Mission: Doddy Rahadi Tim Satgas: 1. Herman Wijaya (DKI Jakarta) 2. Sudarsono (Jawa Tengah) 3. Henny Setyawati (Jawa Tengah) Pelatih Taolu: 1. Zhang Yong Sheng (China) 2. David Hendrawan (DKI Jakarta) 3. Billy Erdianto (Jawa Tengah) 4. Probo Muljono (Jawa Timur) Pelatih Sanda: 1. Xia Hong (China) 2. Hermansyah Mongisidi (Jawa Tengah) 3. Mohammad Selamat (Jawa Tengah) 4. Hotma Dearma Purba (Sumatera Utara) Atlet Taolu Junior A Putra: 1. Arya Gita Santoso (DKI Jakarta) 2. Lawrence Dean Kurnia (DKI Jakarta) 3. Josh Tiesto Tanto (DKI Jakarta) 4. Keane McLaren Lee (DKI Jakarta) 5. Kenneth Christovani Wijaya (DKI Jakarta) 6. Nabil Fa’i Salman Al Farizi (Jawa Timur) 7. Rainner Renady Ferdiansyah (Jawa Barat) Junior A Putri: 8. Ivana Beatrice Liesto (DKI Jakarta) 9. Koleta Mikaella Sandrina Prasetyo (Jawa Timur) 10. Kyle Suyoto Kwok (DKI Jakarta) 11. Allysa Amalia (DKI Jakarta) 12. Aqila Ghaida Fuaizah (Jawa Timur) 13. Salwa Dhana Azalia (DKI Jakarta) 14. Angelica Calista Putri Julianto (Jawa Tengah) Junior B Putra: 15. Carlson On (Jambi) 16. Nathan Ryuu Santoso (Jawa Tengah) 17. Case Maximillah Chen (Jawa Timur) 18. Zamurai Alkensoe (Jawa Tengah) 19. Jovan Purnomo (Jawa Timur) 20. Tomy Benino Wiljono (Jawa Timur Junior B Putri: 21. Thalia Marvelina Tanzil (Jawa Timur) 22. Christina Maria Gweneth Samudi (DKI Jakarta) 23. Raine Elena Liem (DKI Jakarta) 24. Mehrunnisa Nazeha (Jawa Barat) 25. Devia Nalini Firdaus (Jawa Tengah) Junior C Putra: 26. Richard Dean Kurnia (DKI Jakarta) 27. Ecclesio Ryuu Erdest (DKI Jakarta) 28. Bradley Jason (Jawa Timur) 29. Ayrton Jones (Jawa Timur) Junior C Putri: 30. Billie Karina The (DKI Jakarta) 31. Raisa Alia Salsabila (Jambi) 32. Maidah Tangguh (Jawa Barat) 33. Anasera Zahraa Haryoso (Bali) Atlet Sanda Pra-Junior Putra: 1. Saddam Muda Putra Lubay (42kg-DKI Jakarta) 2. Kemas Sakti Negara (45kg – Jawa Tengah) 3. Shaddam Achmad Assegaf (48kg- Jawa Tengah) 4. Rizki (52lkg-Jawa Barat) 5. Maulana Saddam Rauf (56kg- Jawa Tengah) Sanda Junior Putri: 6. Aurella Calysta Purnomo (48kg- Jawa Tengah) 7. Nasya Aulia Zahra Wahana (52kg-Jawa Tengah) 8. Nabila Puspa Annastasya (56kg- Jawa Tengah) 9. Azizah Aulia (60kg-Sumatera Utara) Sanda Junior Putra: 10. Dewangga Lindu Saputra (48kg- Jawa Tengah) 11. Denis Darmawan (52kg – Jawa Tengah) 12. Pandu Dian Saputra (56kg-Jawa Tengah) 13. Ragesta Ganang Pangestu (60kg- Jawa Tengah) 14. Yanto Rizel Silaban (65kg- Sumatera Utara) 15. Muhammad Rahian Zaky Robbani (70kg- Jawa Tengah) 16. Muhammad Rifqi Alfandrah (75kg- Sumatera Selatan)

Lampaui Target, Timnas Wushu Indonesia Borong 5 Medali Emas

Lampaui Target, Timnas Wushu Indonesia Borong 5 Medali Emas

Tim Nasional (Timnas) Wushu Indonesia berhasil meraih 4 medali emas dan 2 perak pada World University Sport Combat Games 2022 di Turki, 21-26 September 2022. Pelatih Kepala Timnas Wushu Indonesia, Novita mengatakan ke 5 medali emas yang sudah direngkuh oleh atlet andalan Merah-Putih. Lima medali emas Indonesia diraih Women’s Taijiquan-Alisya Mellynar (Universitas Airlangga), Men’s Changquan-Edgar Xavier Marvelo (Universitas Bhayangkara Jakarta Raya), Men’s Daoshu-Seraf Naro Siregar (Universitas Surabaya), Men’s 52 kg-Laksmana Pandu Pratama (Universitas Negeri Semarang), dan Women’s 52 kg-Thanisa Dea Florentina (Universitas Negeri Semarang). Sedangkan medali perak disumbangkan, Women’s Changquan-Eugenia Diva Widodo (Universitas Bina Nusantara), Women’s Jianshu-Nandhira Mauriskha (Universitas Bina Nusantara), dan Women’s 60 kg-Thania Kusumaningtyas (Universitas Negeri Semarang). Pelatih Kepala Timnas Wushu Indonesia, Novita menyebutkan perolehan 5 medali emas dan 3 perak yang diraih Timnas Wushu Indonesia ini telah melebihi target dari PB WI. “Di World University Games 2018 Macau, Timnas Indonesia meraih 2 emas 3 perak, dan 2 perunggu. Jadi, target sudah melebihi. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pak Ketum PB WI dan jajarannya,” katanya. Menurut Novita, World University Sport Combat Games 2022 Turki merupakan try out (uji coba) terakhir bagi Tim Pelatnas Wushu Indonesia. Selanjutnya, Edgar Xavier dan kawan-kawan akan kembali dalam pelatnas untuk melakukan persiapan menghadapi SEA Games 2023 Kamboja dan Asian Games 2022 Hangzhou yang digelar tahun 2023.Timnas Wushu Indonesia akan tiba di Tanah Air pada Rabu, 28 September 2022 pukul 17.35 WIB.(dok/pbwi) Berikut Hasil Akhir Kontingen Mahasiswa Indonesia World University Sport Combat Games 2022 Turki: Peraih 5 Emas 1) Women’s Taijiquan-Alisya Mellynar (Universitas Airlangga) 2) Men’s Changquan-Edgar Xavier Marvelo (Universitas Bhayangkara Jakarta Raya) 3) Men’s Daoshu-Seraf Naro Siregar (Universitas Surabaya) 4) Men’s 52 kg-Laksmana Pandu Pratama (Universitas Negeri Semarang) 5) Women’s 52 kg-Thanisa Dea Florentina (Universitas Negeri Semarang) Peraih 3 Perak 1) Women’s Changquan-Eugenia Diva Widodo (Universitas Bina Nusantara) 2) Women’s Jianshu-Nandhira Mauriskha (Universitas Bina Nusantara) 3) Women’s 60 kg-Thania Kusumaningtyas (Universitas Negeri Semarang)

Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior, Indonesia Siapkan 24 Atlet

Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior, Indonesia Siapkan 24 Atlet

Indonesia kembali dipercaya sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 atau World Junior Wushu Championship (WJWC) 2022. Kepercayaan itu diberikan Federasi Wushu Internasional (IWUF) dan Indonesia bakal menggelarnya di ICE BSD, Tangerang pada 2-11 Desember mendatang. Menurut Direktur Eksekutif WJWC 2022 Gunawan Tjokro, ini merupakan kali kedua Indonesia dipercaya IWUF menjadi penyelenggara setelah pada 2008 juga menggelar ajang serupa di Bali. Gunawan menjelaskan, Indonesia terpilih kembali menjadi tuan rumah bukan tanpa alasan. “Prestasi wushu Indonesia di level internasional diperhitungkan. Kita juga pernah dan sukses menyelenggarakan event serupa sebelumnya,” kata Gunawan Tjokro dalam konferensi pers di Wisma AKR, Jakarta, Selasa (13/9). Pada kejuaraan nanti, ada dua target yang dicanangkan yakni sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. “Kami ingin setiap peserta yang datang pulang dengan kesan yang manis. Kemudian atlet-atlet kita juga sukses prestasi meraih medali di Kejuaraan Dunia Junior,” jelasnya. Hingga kini sudah ada 46 negara yang resmi mendaftar. Pihaknya optimistis 80 hari menuju WJWC 2022 jumlah tersebut bertambah. “Dengan waktu yang relatif masih lama menuju pelaksanaan, kami pikir akan banyak lagi negara yang mendaftar. Target kami ajang kali memecahkan rekor dari jumlah peserta yakni diikuti 70 negara,” ungkap Gunawan. Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 akan mempertandingkan nomor sanda putra dan putri serta taolu putra dan putri. Mengenai peta persaingan antar negara, Gunawan menyebut olahraga wushu saat ini sudah berkembang dan cukup merata. Karena itu, butuh persiapan dan latihan yang ekstra keras agar Indonesia sukses meraih prestasi. “Untuk bisa bersaing, kita harus melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet sejak dini sebagai pembibitan,” ujar Gunawan Tjokro. Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Ngatino menambahkan, Indonesia menyiapkan 24 atlet untuk tampil di kejuaraan dunia. Saat ini ada 28 atlet hasil dari Kejuaraan Daerah (Kejurda). “Hasil 28 atlet itu belum final. Menunggu hasil Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan final stage taulo di Surabaya dan Piala Presiden 17-22 September. Setelah itu dipilih atlet dan kami pelatnas-kan,” kata Ngatino. Pada kesempatan yang sama, logo dan maskot Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 secara resmi diluncurkan. Terdapat dua bagian dari logo tersebut yang melambangkan anak laki-laki dan Badak Jawa. Anak laki-laki pada logo melambangkan salah satu jurus wushu yaitu gunshu di mana anak laki-laki tersebut bermain dengan jurus toya. Satu bagian lagi bentuk lengkungan yang melambangkan badak Jawa dan juga dikenal sebagai badak Sunda atau badak bercula satu, yang keberadaannya sangat langka. Badak Jawa kini hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten, yang juga merupakan tempat penyelenggaraan kejuaraan ini. Secara implisit, bentuk ini juga merupakan angka dari kejuaraan kedelapan dan juga melambangkan keabadian yang berarti berkelanjutan dan persatuan. Warna gradasi hijau ke kuning melambangkan pemuda, kesegaran dan kejayaan. Di momen yang sama, PB WI sekaligus meluncurkan maskot The 8th World Junior Wushu Championship Indonesia 2022 yang diberi nama Wolu. Maskot ini diambil dari karakter Badak Jawa bercula satu, yang merupakan hewan langka. Nama Wolu sendiri diambil dari bahasa Jawa yang berarti delapan yang mewakili Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8. Hadir dalam acara peluncuran logo Direktur Media World Junior Wushu Championship (WJWC) 2022, Ilham Permana, Wakil Ketua Umum PB WI Setyo Wasisto dan Ketua Bidang Luar Negeri PB WI, Karan Sukarno Walia.

Tebus Kegagalan di SEA Games 2021, Edgar Berhasil Pertahankan Juara di Kejuaraan Dunia Wushu 2022

Tebus Kegagalan di SEA Games 2021, Edgar Berhasil Pertahankan Juara di Kejuaraan Dunia Wushu 2022

Kegagalan atlet wushu Indonesia, Edgar Xavier Marvelo mempersembahkan medali emas di SEA Games 2021 Vietnam akhirnya ditebus dengan keberhasilan mempertahankan gelar juara Changquan pada Kejuaraan Dunia Wushu (World Games) 2022. Tampil di Billbattle Colloseum Balltimore, Birmingham Southern Court, Alabama, Amerika Serikat, Selasa (12/7/2022) malam, Edgar Xavier tampil begitu sempurna. Dia kembali mempertahankan medali emas yang diraihnya di Kejuaraan Dunia di Shanghai, China 2019 dengan mengumpulkan 9,53 poin. Medali perak Changquan putra direbut atlet wushu asal Korea Selatan, Lee Ha-sung dan perunggu jatuh ke tangan Roman Reva dari Ukraina. “Perolehan prestasi Edgar kali ini sebagai pengganti medali emas yang hilang di SEA Games 2021 Vietnam karena permainan yang kurang sempurna. Di World Games, Edgar bermain sangat mulus dan sempurna. Dia bukan hanya mempertahankan gelar juara tetapi mendapatkan kembali lagi pengakuan dunia atas capaian level permainannya. World Games ini adalah pertarungan atlet terbaik dari hasil Kejuaraan Dunia Wushu di Shanghai 2019. Artinya best of the bestnya atlet wushu kelas dunia,” kata Manajer Tim Wushu Indonesia, Iwan Kwok. Bukan hanya Edgar, peraih medali perak SEA Games 2021 Vietnam, Harris Horatius juga mempersembahkan medali perak nomor gabungan Nanquan/Nangun putra. Medali emas ini direbut Liu Zongxin dari China dan Lai Po-Wei dari Chinese Taipei mendapat perunggu. Sementara itu, atlet putri peraih medali emas SEA Games 2021 Vietnam, Alisya Mellynar gagal merebut medali dan hanya menempati peringkat keempat nomor Taijijian. Atas hasil ini, Novita memberikan apresiasi perjuangan Edgar dan kawan-kawan yang tidak terpengaruh dengan kondisi perjalanan menuju Birmingham. Apalagi, perjalanan Tim Wushu Indonesia mengalamai kendala. Mulai dari pengurusan Visa yang baru disetujui pada pengajuan kedua oleh Kedutaan Amerika Serikat hingga penundah perjalanan menuju Birmingham akibat badai memaksa Tim Wushu Indonesia bermalam di bandara Philadelphia. “Seharusnya kami tiba di Birmingham tangal 9 Juli pagi tetapi baru sampai tanggal 10 Juli sore hari dan tanggal 11 Juli kami baru bisa uji coba lapangan. Keterlambatan ini mengurangi waktu recovery. Tetapi, kami bersyukur karena anak-anak bisa tampil dengan maksimal dan apik,” katanya. “Edgar menyajikan penampilan luar biasa. Begitu juga dengan Harris yang meraih medali perak dari penggabungan nomor Nangun + Nanquan dengan mengalahkan pesaingnya dari Vietnam yang meraih medali emas di SEA Games 2021 Vietnam,” tambahnya. Dengan hasil ini, Tim Wushu Indonesia yang ditangani Novita dan Ginggi sudah mengantongi 1 medali emas dan 1 medali. Peluang Tim Wushu Merah Putih menambah perolehan medali masih ada lewat penampilan Nandira Mauriskha yang akan turun di nomor Cangquan, Rabu, 13 Juli 2022 pukul 10 pagi waktu setempat atau pukul 19.00 WiB. “Kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia agar Nandhira bisa menambah perolehan medali,” kata Novita.

Alinskha Hanamaira Sukses Meraih Emas Wushu All Games 2021, Jadi Pertandingan Paling Berkesan

Alinskha Hanamaira Sukses Meraih Emas Wushu All Games 2021, Jadi Pertandingan Paling Berkesan

Alinskha Hanamaira atlet muda wushu Indonesia mampu melampaui prestasi kakaknya, Achmad Hulaefi yang berhasil meraih perunggu di nomor Daoshu-Gunsu putra pada Asian Games 2018. Melalui akun Instagram pribadi miliknya @alinskha, dia membagikan momen kemenangannya pada pertandingan Indonesia Wushu All Games 2021. Saat itu, adik ipar dari atlet wushu, Lindswells Kwok ini menjadi juara pertama dan mampu membawa pulang emas pada pagelaran nasional yang digelar di GBK, Senayan. Wanita yang biasa disapa Chika ini mengatakan, pertandingan itu merupakan pertandingan yang paling berkesan dalam hidupnya. “Itu adalah kejuaraan pertama kali aku mendapatkan gold medal selama ikut pertandingan. Dari kecil aku belum pernah dapat gold medal,” katanya ketika ditemui di gedung iNews, belum lama ini. Tak hanya itu, dia juga mengaku kerap mendapat medali perunggu dan perak dalam setiap pertandingan. “Aku selalu dapat perak dan perunggu. Tapi baru tahun 2021 kemarin, aku akhirnya dapat gold medal pertama untuk kejuaraan nasional,” ujarnya. Atlet muda ini juga punya target-target yang ingin dicapai untuk kedepannya. Chika akan mengikuti seleksi PON (Pekan Olahraga Nasional) nantinya. “Kalau masuk seleksi PON, ikut pertandingan PON dulu, abis itu mungkin kalau menang, InsyaAllah lanjut ke Sea Games biasanya gitu,” ucapnya. Dia juga memiliki wishlist target yang membuatnya makin semangat dengan seni bela diri ini. “Pasti target-targetnya menang di ajang-ajang internasional, itu wishlist-ku. Dan kalau itu sudah tercapai, aku udah bersyukur banget dan mungkin akan memutuskan pensiun,” ujar Chika. Biodata Nama: Alinskha Hanamaira Panggilan: Chika Lahir: Jakarta, 5 November 2001 Pendidikan: Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Sasana: Yayasan Inti Bayangan Pelatih: Achmad Hulaefi, Rizki, dan Ahmad Rifai Idola: Zhao Hua (Tiongkok) dan Achmad Hualefi Prestasi: – 2 Perak Kejurnas Wushu Bangka Belitung 2019 – 1 Perak, 1 Perunggu Kejurnas Wushu Yogyakarta 2018

Sirnas Wushu Taolu Seri I Lahirkan Juara Baru, Tandai Regenerasi Wushu Indonesia

Sirnas Wushu Taolu Seri I Lahirkan Juara Baru, Tandai Regenerasi Wushu Indonesia

Atlet wushu muda asal Jawa Barat, Tasya Ayu Puspa Dewi, sukses menjadi juara baru Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri I/2021 yang digelar secara virtual, Kamis (25/3/2021). Tasya sukses menyabet medali emas dengan mengalahkan seniornya Juwita Niza Wasni yang tercatat pernah menjadi juara dunia 2015. Ayu yang saat ini baru menginjak usia 20 tahun itu tampil lebih sempurna membawakan Jurus Selatan (Nan Quan). Dirinya sukses meraih emas dengan mengalahkan Juwita yang harus puas dengan medali perak. “Seneng pasti bisa meraih medali emas di Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri I/2021. Boleh dibilang saya memang beruntung karena kak Niza yang sudah banyak meraih gelar juara di ajang internasional lagi masa pemulihan dari cidera jadi tak bisa tampil maksimal,” kata Tasya yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Hermanto dan Lenny Wati Tatang itu. Atlet yang mengidolakan bintang kungfu asal China, Wang Di dan mantan atlet nasional Indonesia, Eric Losardi ini mengaku senang dengan digelarnya Sirkuit Nasional Taolu di bawah PB WI pimpinan Airlangga Hartarto dan didukung Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Terlebih, ajang ini dimanfaatkannya sebagai ajang uji coba untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. “Ya, senang pasti adanya Sirkuit Nasional Wushu Taolu karena sudah setahun tidak ada even akibat pandemi Covid 19,” ucapnya. “Di sini, saya bisa melihat perkembangan prestasi dan lawan-lawan yang bakal dihadapi pada PON Papua nanti,” sambung Tasya yang menargetkan mampu menyumbangkan medali emas untuk Kontingen PON Jawa Barat nanti. Dirinya mengaku berlatih olahraga wushu sejak berusia 9 tahun. Dia berlatih di Sasana Wushu Yayasan Harapan Kasih Bandung di bawah asuhan Andry Hertanton, Ginggi Safitri dan Yadi. “Saya senang dengan olahraga beladiri wushu karena gerakan sangat indah,” pungkas Tasya yang selalu berdoa sebelum tampil dan tetap semangat sesuai pesan kedua orang tuanya. Hermansyah Bio Data Nama: Tasya Ayu Puspa Dewi Panggilan: Tasya Lahir: Bandung, Jawa Barat, 15 Oktober 2000 Klub: Yayasan Harapan Kasih Bandung Prestasi: – 1 Emas Kejurnas Wushu Babak Kualifikasi PON Bangka 2019 – 3 Emas Kejuaraan Wushu Junior Semarang 2019 – 2 Perak Kejuaraan Wushu Junior Yogjakarta 2017 – 3 Emas Kejuaraan Wushu Junior A Bangka 2016

Jelang PON dan SEA Games 2021, PB WI Gelar Sirnas Virtual

Jelang PON dan SEA Games 2021, PB WI Gelar Sirnas Virtual

Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan SEA Games 2021 sudah di depan mata. Untuk menyiapkan atlet, Pengurus Besar (PB) Wushu Indonesia (WI) pimpinan Airlangga Hartarto menggelar Sirkuit Nasional (Sirnas) Wushu Taolu. Sirkuit Nasional Wushu Taolu yang didukung penuh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan digelar dalam tiga seri yang akan digelar pada bulan Maret, Juli, dan Desember 2021. Ajang ini merupakan lanjutan virtual Wushu Championship khusus nomor Taolu dalam dua seri pada tahun 2020. “Sirkuit Nasional Wushu 2021 ini merupakan program kelanjutan dari Virtual Wushu Championship 2020 lalu. Ini merupakan strategi dalam menyiapkan program pembinaan berkesinambungan untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan prestasi wushu Indonesia ke depan,” kata Sekjen PB WI, Ngatino di Jakarta, Selasa (16/3/2021). Pada Sirkuit Nasional Wushu Seri I yang digelar secara virtual, 22 – 27 Maret 2021 sebanyak 444 atlet terdiri dari 71 atlet senior (peserta PON dan Pelatnas), 111 atlet Junior A, 152 atlet Junior B, dan 110 atlet Junior C. Mereka berasal dari 10 Provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, DIY, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Jambi, Sumatera Utara. Sebanyak 373 atlet junior yang tampil di Sirkuit Nasional Wushu itu, kata Ngatino, merupakan atlet terbaik yang dijaring dari Virtual Wushu Championship 2020. Mereka nantinya akan memperebutkan tiket ke pelatnas junior yang akan ditetapkan setelah mengikuti tiga seri. “PB WI akan merekrut 25 persen dari jumlah 373 atlet yang tampil untuk mengisi pelatnas junior. Mereka akan ditentukan sesuai dengan poin dan hasil penilaian Tim Talents Couting (pencarian bakat) yang akan diterjunkan untuk memantau atlet junior yaglng tampil,” jelasnya. Selain menjaring atlet junior potensial, kata Ngatino, Sirkuit Nasional Wushu ini juga dijadikan sebagai ajang uji coba bagi atlet wushu yang akan tampil di PON Papua 2021. “PB WI sengaja melibatkan atlet senior dan atlet pelatnas di Sirkuit Wushu Nasional untuk menjaga kualitas pertandingan di PON Papua 2021 nanti. Mereka kan sudah lama tidak tampil karena pandemi Covid 19. Jadi, mereka yang lolos di PON bisa melihat kelemahan dan kekurangan sebelum tampil di Papua nanti. Begitu juga atlet pelatnas yang akan turun di SEA Games Hanoi 2021,” jelasnya. “Penampilan atlet PON dan atlet pelatnas ini juga bisa dilihat atlet junior yang akan menggantikan posisinya di ajang event internasional,” tambah Ngatino. Sirkuit Nasional Wushu Taolu Seri l akan dibuka secara resmi oleh Menpora Zainudin Amali bersama Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto pada 22 Maret 2021. Lokasi pertandingan akan ditempatkan di 30 titik dimana untuk DKI Jakarta hanya 3 titik ditambah Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta yang menjadi tempat latihan pelatnas. Sementara jumlah pertandingan sebanyak 898 nomor terdiri dari 149 nomor senior dan 749 nomor junior. Sirkuit ini akan disiarkan secara live streaming @INAWUSHU Channel. Sumber: Liputan6.com

Jaring Atlet Junior Terbaik, PB Wushu Indonesia Kembali Siapkan Kejuaraan Virtual

Jaring Atlet Junior Terbaik, PB Wushu Indonesia Kembali Siapkan Kejuaraan Virtual

Pengurus Besar (PB) Wushu Indonesia nampaknya sedang mempersiapkan untuk melakukan pembenahan ulang sistem pembinaan wushu. Salah satunya dengan mengadakan kembali Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II. Langkah ini diambil karena berkaca pada kesuksesan saat menggelar Virtual Wushu Championships Indonesia Series – 1 Khusus Taolu. Kali ini, PB Wushu Indonesia tidak hanya siap menggelar Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II namun juga mendapat dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan KONI Pusat. Ada pun rencananya kejuaraan tersebut akan digelar pada 1-11 Desember 2020. “Di seri I telah menjaring 190 atlet junior dan di Seri II akan kembali dijaring 190 atlet potensial dari kategori A,B dan C. Mereka nantinya akan diseleksi kembali melalui Virtual Wushu Champipnships Indonesia 2021 untuk menjaring 50 atlet junior terbaik yang akan dipersiapkan tampil pada ajang event internasional,” ujar Sekjen PB Wushu Indonesia, Ngatino, dilansir dari JPNN, Kamis (26/11/2020). “Ini sesuai instruksi Pak Airlangga Hartarto yang ingin adanya program pembinaan atlet berjenjang dan berkesinambungan dalam upaya melahirkan pengganti juara dunia Lindswell Kwok dan Edgar Xavier Marvelo ke depan,” sambungnya. Terbosan yang dilakukan PB Wushu Indonesia ini mendapat sambutan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah atlet dan sasana yang berpartisipasi. Pada Seri I tercatat 632 atlet dari 50 sasana wushu se-Indonesia sedangkan pada Seri II telah tercatat 1.000 atlet (804 atlet wushu nomor Taolu dan 166 atlet wushu tradisional) dari 83 sasana wushu. Virtual Wushu Championships Indonesia Seri II kali ini memang terlihat istimewa. Selain mempertandingkan nomor tradisional untuk memberikan tempat kepada perguruan wushu, 12 atlet terbaik dari tiga sasana pada Seri I yakni Rajawali Sakti Jakarta, Laba-laba Sakti Jakarta dan Yasanis Surabaya akan berlaga dengan atlet sasana wushu dari Singapura, Brunai, Macau, dan Kazakhstan. “Kita memang sengaja mengundang atlet junior wushu negara lain untuk menambah jam terbang atlet junior terbaik di Virtual Wushu Championships Seri I. Sebab, sasana yang kita undang tercatat sebagai sasana yang banyak melahirkan atlet nasional di keempat negara tersebut,” jelasnya. Program Virtual Wushu Championships Indonesia yang diluncurkan PB Wushu Indonesia ini sekaligus menjadikan sasana sebagai ujung tombak pembinaan. Sebab, atlet-atlet junior dari berbagai sasana punya kesempatan untuk bisa menembus. “Lewat Virtual Wushu Championships Indonesia tak ada lagi ýang bisa ditutupi. Keberadaan atlet potensial yang ada di sasana besar atau kecil akan terpantau,” katanya. Lebih jauh Ngatino juga mengungkapkan pihaknya akan mencari format yang tepat untuk mempertandingkan nomor Sanda. “Nomor Sanda sedang dicarikan formatnya. Bisa saja akan digelar tahun depan tanpa penonton. Prinsipnya pertandingan tidak boleh terhenti karena pandemi Covid-19,” tutupnya.

Tiba di Jakarta, PB Wushu Indonesia Janjikan Bonus untuk Juara Dunia Junior Usai Asian Games 2018

Tim wushu Indonesia telah tiba di Jakarta, usai bertanding dari kejuaraan dunia junior Brasil dan mampu meraih dua emas, 10 perak dan tujuh perunggu. (Antaranews)

Jakarta- Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) menjanjikan bonus bagi peraih emas pada event 7th World Junior Wushu Championships atau Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-7 di Brasil, 9 – 16 Juli, sebagai apresiasi atas prestasi yang diraih. Data yang dihimpun media dari PB WI di Jakarta, Rabu (18/7) malam, pada kejuaraan dunia itu, Indonesia yang berkekuatan 20 atlet meraih dua medali emas, sepuluh perak dan tujuh perunggu. Untuk emas berhasil diraih Jevon Lionel Koesmoyo dari nomor Taijiquan B, dan Lawrence Dean Kurnia di nomor Daou Shu C. Wakil Ketua Umum I PB WI, Andi S, mengaku sangat bangga dengan hasil para atlet wushu yang tampil di kejuaraan dunia wushu junior itu. Hal itu menunjukkan proses regenerasi atlet berjalan dengan baik.”PB merencanakan bonus, yang akan diberikan bersamaan dengan bonus, dari atlet yang sukses meraih medali Asian Games,” katanya. Menurut Andi, wushu merupakan salah satu cabang olahraga yang diandalkan oleh Indonesia. Ini dibuktikan dari berbagai kejuaraan internasional, saat tim wushu Indonesia meraih medali emas. Saat kejuaraan wushu disiplin sanda di Moskow, Rusia pada 16-20 Februari 2018, tim Merah Putih merebut tiga emas, dua perak, dan satu perunggu. Sebelumnya, pada Kejuaraan Dunia Wushu ke-14 di Kazan, Rusia 28 September-3 Oktober 2017 dengan diikuti sebanyak 60 negara, Indonesia mampu mengumpulkan satu dua emas, 10 perak, dan tujuh perunggu. Capaian itu membuat Indonesia berhasil menempati posisi sembilan di kejuaraan itu. PB WI terus memacu semangat para atlet binaannya agar tetap menjadi kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia. Latihan dengan benar menjadi kunci untuk meraih prestasi tinggi. Masa depan atlet juga sudah ditetapkan. “Mereka adalah pelapis kedua untuk tim wushu Indonesia. Kami akan rutin evaluasi peformanya,” jelas Andi. Sementara, Sekretaris Deputi III Bidang Pemberdayaan Olahraga Syamsudin mengatakan pemerintah juga mengapresiasi keberhasilan para atlet wushu yang sukses mengharumkan nama Indonesia di Brasil. “Pihak Kemenpora akan berkoordinasi terlebih dengan PB WI terkiat apresiasi penghargaan atlet muda wushu Indonesia ini,” tegasnya. (Ham)

Remaja 14 Tahun Asal Jawa Timur, Rebut Emas Kejuaraan Dunia Wushu Junior di Brasil

Remaja 14 tahun asal Surabaya, Jawa Timur, Jevon Lionel Koeswoyo, yang turun pada nomor Taijiquan B, merebut medali emas dalam Kejuaraan Wushu Dunia Junior 2018 di Brasilia, Brazil. (Humas PB Wushu Indonesia)

Jakarta- Tim Wushu Indonesia berhasil merebut satu medali emas, empat medali perak, dan lima medali perunggu dalam 7th World Junior Wushu Championships atau Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-VII 2018 di Brasilia, Brasil, 9 hingga 15 Juli Medali emas Tim Wushu Indonesia, dalam keterangan tertulis Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), pada Sabtu (14/7), dipersembahkan oleh remaja 14 tahun asal Surabaya, Jawa Timur, Jevon Lionel Koeswoyo, yang turun pada nomor Taijiquan B. “Alhamdulillah, sementara ini, tim telah mengumpulkan satu medali emas, empat perak dan lima perunggu,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. yang juga Ketua Umum PB Wushu Indonesia. Airlangga optimistis atlet-atlet wushu Indonesia mampu memberikan penampilan yang terbaik dan dapat menambah perolehan medali. PB Wushu Indonesia mengirimkan 20 atlet wushu junior yang terdiri dari 12 atlet taolu (jurus) dan 8 atlet sanda (tanding). “Mereka adalah atlet-atlet hasil Kejuaraan Nasional Senior dan Junior Piala Raja 2019 di Yogyakarta, pada Maret,” ujarnya. Selain emas, Jevon juga merebut medali perak pada nomor Taiji. Tiga medali perak lain diraih oleh Nadya Permata pada nomor Changquan, Joyceline pada nomor Jianshu, dan Nadya Permata nomor Ginshu A. Lima medali perunggu diperoleh Thalia Marvelina pada nomor Gunshu, Nelson Louis pada nomor Jianshu, Patricia Geraldine pada nomor Jianshu, Ahmad Gifari pada nomor Tombak, dan Joyceline pada nomor Nanquan B. “Tim wushu junior ini akan menjadi cikal bakal pelapis tim senior yang ada sekarang. Kami memberikan kesempatan kepada atlet-atlet junior untuk menimba pengalaman dalam kejuaraan dunia agar tidak ada kesenjangan antara junior dengan senior,” ujar Airlangga. Airlangga mengatakan wushu menjadi salah satu cabang olahraga yang dapat diandalkan oleh Indonesia. Dalam kejuaraan wushu disiplin sanda di Moskow, Rusia pada 16-20 Februari 2018, tim Merah Putih merebut tiga medali emas, dua perak, dan satu perunggu. Sebelumnya pada Kejuaraan Dunia Wushu ke-14 di Kazan, Rusia pada 28 September-3 Oktober 2017 yang diikuti 60 negara, Indonesia mampu mengumpulkan satu medali emas, empat perak, dan satu perunggu. Prestasi ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-4 dengan menurunkan 15 atlet, yang terdiri dari 9 atlet Taoli dan 6 atlet tarung. PB Wushu Indonesia, lanjut Airlangga, akan terus memacu semangat para atlet binaannya agar tetap menjadi kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia. “Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, kami harus sukses dalam penyelenggaraan dan prestasi. Wushu akan menjadi salah satu cabang andalan untuk mendulang emas,” katanya. (Ham)