Jelang Olimpiade, Tim Dayung Indonesia Genjot Persiapan

Jelang Olimpiade, Tim Dayung Indonesia Genjot Persiapan

Tim dayung Indonesia terus mempersiapkan diri dan fokus untuk memantapkan kondisi fisik serta mental menjelang berangkat ke Olimpiade Tokyo yang rencananya akan digelar pada 23 Juli mendatang. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Edy Suyono saat menerima kunjungan Deputi Chef de Mission Tim Indonesia Zainal Asikin dan anggota Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Indra Gamulya di pemusatan latihan nasional dayung di Pangalengan, Jawa Barat, Selasa (8/6). “Setelah pulang dari kualifikasi di Tokyo dan menjalani isolasi, kami langsung kembali fokus latihan, terutama untuk meningkatkan daya tahan. Kedua atlet dayung ini belum berpengalaman tampil dalam Olimpiade jadi kami harus mempersiapkan mereka,” kata Edy dalam keterangan tertulisnya, Rabu. Edy juga berterima kasih atas kunjungan dari perwakilan Chef de Mission dan Komite Olimpiade Indonesia karena menurutnya itu menunjukkan perhatian dan menjadi motivasi tambahan bagi atlet. Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif KOI Indra Gamulya berpesan kepada para atlet agar terus berlatih dengan serius dan tidak mudah takabur. “Bagi kalian yang sudah meraih sukses di usia yang masih muda, jangan cepat berpuas diri. Tetaplah rendah hati dan hormati orang tua serta pelatih kalian karena merekalah yang memberikan dukungan penuh bagi kalian,” kata Indra. Indonesia lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo pada nomor lightweight double scull putri setelah duet atlet muda, Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri menempati peringkat empat dalam kualifikasi rowing zona Asia/Oceania di Tokyo, 5-7 Mei lalu. Kepastian lolosnya Indonesia dinyatakan secara resmi oleh federasi dayung dunia lewat surat resmi kepada PODSI. Mutiara mengaku tidak pernah membayangkan bakal lolos ke Olimpiade Tokyo dan akan berjuang semaksimal mungkin. “Kami tidak pernah terbayang akan lolos karena masih muda. Selain itu, kami juga tidak ditargetkan untuk lolos. Tapi alhamdulillah berhasil. Target kami akan berusaha sebaik mungkin di Tokyo,” kata Mutiara.

Selamat! Dayung Indonesia Amankan Satu Tiket ke Olimpiade Tokyo

Dayung Indonesia Amankan Satu Tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo

Indonesia memastikan diri akan menempatkan satu wakilnya di cabang dayung pada Olimpiade Tokyo 2021. Tiket ke Olimpiade diraih pasangan ganda putri Melani Putri dan Mutiara Rahma Putri. Kabar itu disampaikan World Rowing Federation melalui surat resmi yang dikirimkan kepada Pengurus Besar (PB) Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) pada Minggu (9/5/2021). “Saya ingin mengucapkan selamat kepada tim dayung atas hasil Regatta Kualifikasi Kontinental Olimpiade Asia dan Oseania, dan mengonfirmasi bahwa tim Anda memenuhi syarat untuk Olimpiade Tokyo untuk nomor lightweight women’s double sculls (LW2x),” tulis surat yang ditandatangani Direktur Eksekutif, Matt Smith. Kabar ini disambut PB PODSI melalui manajer tim Budiman Setiawan dan pelatih kepala rowing, M. Hadris. Terlebih, nomor ini untuk kali pertama lolos dalam sejarah keikutsertaan rowing di Olimpiade. Hadris menjelaskan, lolosnya tim ganda putri Indonesia ini tak lepas dari perolehan mereka meraih peringkat empat di kejuaraan kualifikasi di Tokyo yang berlangsung 7 Mei lalu. Menurunkan ganda putri Mutiara Rahma Putri/Melani Putri. Mereka berhasil dengan catatan waktu 7.35,71 detik. Sementara juara pertama diraih pasangan Jepang, Chiaki Tomita/Ayami Oishi dengan catatan waktu tercepat 7.15,84 detik. Kemudian Thi Thao Luong/Thi Hao Dinh (Vietnam) dengan catatan 7.17,34 detik ada di posisi kedua, serta di peringkat ketiga diisi Iran Zeinab Norouzi Tazeh Kand/Kimia Zarei dengan catatan waktu 7.23,86 detik. “Kabarnya Iran withdraw sehingga kita naik menjadi peringkat tiga dan akhirnya lolos,” kata Hadris kepada detikSport, Senin (10/5/2021). “Sebenarnya ada dua nomor lain yang juga kami harapkan lolos, yaitu lightweight men’s double sculls dan single scull melalui Memo. Tapi di nomor ganda putra ini meraih peringkat empat juga di kualifikasi kemarin, sementara Memo menempati peringkat tujuh dari hasil keseluruhan,” ujarnya. Meskipun begitu, Hadris berharap, Mutiara/Melani bisa lebih mempersiapkan diri di event yang rencananya digelar 23 Juli-8 Agustus mendatang. “Karena memang keduanya ini baru dipasangkan tahun lalu. Melani itu baru masuk Pelatnas Juli tahun lalu, sementara Mutiara itu awalnya pemain single scull, jadi memang harus kita siapkan lebih baik lagi untuk mencari posisi terbaik pada Olimpiade nanti,” ujarnya. Bukan tanpa alasan Hadris mengatakan demikian, mayoritas persaingan di ganda putri dipegang oleh atlet-atlet Eropa. “Intinya kami berusaha lah. Minimal sama seperti saat (La) Memo di Olimpiade Rio kemarin,” dia menegaskan. Memo sendiri di Olimpiade 2016 terhenti di perempatfinal nomor perorangan putra. Mutiara/Melani direncanakan mengikuti uji coba terakhir di Eropa untuk kejuaraan rowing U-23. “Kebetulan usia keduanya masih di bawah itu. Jika bisa berangkat tapi melihat situasi COVID-19, dan pertimbangan karantina di setiap negara kan berbeda, jadi melihat dulu seperti apa. Rencananya kejuaraan itu digelar Juni atau Juli,” Hadris mengungkapkan.

Raih Perunggu Kejuaraan Asia, Rahmat Erwin Jaga Peluang ke Olimpiade Tokyo

Raih Perunggu Kejuaraan Asia, Rahmat Erwin Jaga Peluang ke Olimpiade Tokyo

Indonesia membuka peluang untuk menambah tiket Olimpiade Tokyo dari cabang angkat besi. Lifter putra Rahmat Erwin Abdullah meraih medali perunggu di nomor Clean and Jerk pada Kejuaraan Angkat Besi Senior Asia di Tashkent, Uzbekistan, Selasa, 20 April 2021. Bertanding pada kelas 73 kg, lifter berusia 21 tahun tersebut meraih medali perunggu untuk kategori clean and jerk dengan angkatan 187 kg yang dibukukannya pada upaya kedua. Ia gagal menambah berat beban menjadi 190 kg pada percobaan ketiga. Sementara pada kategori snatch, Rahmat menempati posisi kelima lewat 148 kg pada upaya kedua. Ia kembali gagal mengangkat beban seberat 150 kg pada kesempatan terakhir. Untuk kategori total angkatan, Rahmat berada di posisi keempat dengan 335 kg. Ia kalah bersaing dengan lifter asal China Shi Zhiyong yang mencatatkan 363 kg dan berhak atas medali emas. Medali perak untuk kategori total angkatan diraih oleh lifter Turkmenistan Meredov Maksad dengan 336 kg. Sedangkan medali perunggu direbut oleh Miyamoto Masanori asal Jepang dengan catatan 335 kg. Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABSI, Hadi Wihardja dalam keterangan tertulisnya, total angkatan yang diraih oleh lifter yang juga putra dari mantan lifter nasional Erwin Abdullah itu menunjukkan grafik peningkatan sebanyak 6 kilogram. “Dalam hasil tes progres sebelum berangkat, ia mencatat total angkatan seberat 329 kilogram. Hasil ini cukup menggembirakan,” kata Hadi, Rabu, 21 April 2021. Ia juga mengatakan, dengan hasil ini Rahmat Erwin Abdullah berpeluang untuk menempati urutan 8 besar dunia dan lolos ke Olimpiade Tokyo. “Ia berhasil menambah Poin sebanyak 4332. Sementara saingannya peraih perak dari Turkmenistan baru meraih 4118 poin. Kemungkinan untuk lolos terbuka lebar dengan catatan kita juga harus memonitoring prestasi lifter dari kawasan lainnya seperti Amerika Latin dan Oceania, terutama lifter Kolombia yang juga menjadi saingan kuat,” lanjutnya. Sementara itu, pelatih angkat besi, Dirdja Wihardja mengatakan Rahmat masih ikut kembali pada Kejuaraa Dunia Junior 2021. “Kalau di Kejuaraan Dunia dengan total yang sama akan lolos ke Olimpiade,” ucap Dirdja kepada media, Rabu, 21 April 2021.

Sabet Medali, Windy Cantika Aisah Pastikan Tiket Olimpiade

Sabet Medali, Windy Cantika Aisah Pastikan Tiket Olimpiade

Satu lagi atlet Indonesia yang memastikan diri untuk berlaga di Olimpiade Tokyo. Kali ini giliran lifter muda Indonesia, Windy Cantika Aisah. Ia mengunci tiket ke Olimipiade seusai meraih medali perunggu angkatan snatch pada Kejuaraan Asia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan, Sabtu, 17 April 2021. Turun di nomor 49 kg putri, lifter berusia 18 tahun itu menempati peringkat ketiga kategori snatch dengan angkatan 87 kg. Di kategori Clean and Jerk, ia berada di peringkat keempat dengan 102 kg. Pada kategori total angkatan, Windy berada di peringkat keempat dengan 189 kg. Manajer tim Indonesia, Pura Darmawan mengatakan raihan perunggu di Uzbekistan membuat Windy mengumpulkan 4038,7198 poin di peringkat Federasi Angkat Besi Internasional (IWF). Ia pun naik dari peringkat tujuh ke peringkat lima. Kini, ia sudah aman berada di delapan besar ranking IWF sehingga tiket Olimpiade Tokyo resmi digenggam. “Ini sudah optimal. Kejuaraan ini (Kejuaraan Asia Angkat Besi 2021) boleh dibilang mini Olimpiade. Jadi, perjuangan Windy Cantika untuk meraih perunggu di snatch cukup berat,” ujar Pura Darmawan, Senin, 19 April 2021. Menurut Pura, pada akhir Mei nanti, ada kemungkinan Windy Cantika kembali tampil di Tashkent pada Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior 2021. Peluang Windy Cantika mendapatkan emas di sana tentu sangat terbuka. “Paling tidak, kami sudah punya gambaran apakah Windy Cantika tetap ditampilkan pada Kejuaraan Asia Junior atau tidak,” kata Pura Darmawan. “Jika sukses di kejuaraan tersebut tentu peringkat IWF makin terdongkrak. Yang jelas untuk sekarang, tiket Olimpiade aman dalam genggaman,” lanjutnya. Dengan lolosnya Windy Cantika, total ada enam atlet Indonesia yang sudah memastikan tiket Olimpiade Tokyo 2020. Adapun sisanya masih berjuang untuk mengamankan posisi mereka dalam Race to Tokyo karena kualifikasi masih berjalan. Sedangkan untuk Paralimpiade Tokyo 2020, sejauh ini ada 15 atlet Indonesia yang telah memastikan tempat. Berikut daftar atlet Indonesia dalam Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo (per 19 April 2021): Olimpiade Tokyo 2020 Angkat Besi Eko Yuli Irawan (61 kg putra) Windy Cantika Aisah (49 kg putri) Atletik Lalu Muhammad Zohri (100 meter putra) Menembak Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (100 m air riffle putri) Panahan Diananda Choirunnisa (Individual putri, mixed team) Riau Ega Agatha (Individua Putra, mixed team) Paralimpiade Tokyo 2020 Atletik Saptoyogo Purnomo Kharisma Evi Tiarani Angkat Berat Ni Nengah Widiasih Balap Sepeda Muhammad Fadli Imammuddin Bulu Tangkis Dheva Anrimusthi Hary Susanto Fredy Setiawan Ukun Rukaendi Leani Ratri Oktila Khalimatus Sa’diyah Menembak Bolo Triyanto Hanik Puji Astuti Renang Syuci Indiriani Tenis Meja David Jacobs Komet Akbar