Ketua KONI Pusat: Dukungan Warga Kudus Bikin PON Bela Diri Berjalan Lancar

PON Bela Diri Kudus 2025

KUDUS – Di tengah penyelenggaraan PON Bela Diri Kudus 2025, Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman kembali menyambangi dan meninjau pelaksanaan multi-event tersebut di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, pada Selasa (21/10) siang. Sejauh ini, Marciano mengapresiasi positif pelaksanaan perdana PON Bela Diri di Kudus yang telah dimulai sejak Sabtu (11/10) dan direncanakan akan tuntas pada Minggu (26/11) mendatang. Ia mengatakan seluruh rangkaian pertandingan hingga saat ini berjalan dengan lancar berkat dukungan dan antusiasme yang sangat besar dari segenap masyarakat Kudus. Marciano juga menyebut kolaborasi bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation menjadi fondasi yang kuat dibalik kesuksesan penyelenggaraan multi-event perdana bagi cabor bela diri tersebut. “Dukungan masyarakat Kudus itu luar biasa! Kita bisa lihat sejak saat seremoni pembukaan, ada kirab menuju ke Alun-alun Kota Kudus yang langsung dipimpin oleh Bapak Bupati. Respon dari seluruh masyarakat Kudus luar biasa,” ujarnya kepada wartawan di Media Center PON Bela Diri Kudus 2025, Selasa (21/10). Kehangatan warga Kudus, lanjutnya, membuat para atlet dari berbagai provinsi di Tanah Air merasa diterima dan dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat. Selain berkompetisi, para atlet juga berkesempatan menikmati keindahan Kota Kudus, mencicipi kuliner khas seperti soto Kudus, hingga berwisata religi. Pada kesempatan tersebut Marciano juga menegaskan, KONI berencana untuk terus melanjutkan penyelenggaraan PON Bela Diri pada tahun-tahun mendatang. Penyelenggaraan perdana ajang ini di Kudus, diharapkan menjadi momentum penting untuk terus memperkuat kolaborasi KONI dan pihak swasta dalam pembinaan prestasi atlet bela diri nasional. “Insya Allah PON Bela Diri akan kita gelar dua tahun sekali dan wujudnya adalah kolaborasi dengan Djarum Foundation,” sebutnya. Dia menambahkan, KONI Pusat juga berencana melakukan evaluasi untuk menyusun formula yang lebih baik ke depan. Ajang multi-event ini diharapkan dapat menjadi bagian dari agenda kejuaraan nasional cabang olahraga bela diri, sekaligus berpotensi dijadikan babak kualifikasi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON). Langkah ini dinilai penting untuk memperbanyak event kompetitif yang mendorong peningkatan prestasi atlet. “Dengan semakin banyaknya event seperti ini, saya rasa levelnya nanti tidak 30 persen dari cabang olahraga bela diri sebagai penyumbang medali di SEA Games, tetapi mungkin bisa ke Asian Games dan satu hari nanti kita juga ingin melihat ada atlet-atlet Indonesia dari cabang olahraga bela diri yang juga lolos kualifikasi Olimpiade, dan menjadi kebanggaan kita karena prestasinya di pesta olahraga dunia itu,” Marciano menjelaskan.  Sebanyak tujuh dari total sepuluh cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di PON Bela Diri Kudus 2025 telah rampung digelar. Tahap pertama berlangsung pada Minggu (12/10) hingga Kamis (16/10), dengan mempertandingkan empat cabor, yaitu gulat, judo, tarung derajat, dan taekwondo. Kemudian tahap kedua digelar pada Jumat (17/10) hingga Selasa (21/10), mempertandingkan tiga cabor yaitu pencak silat, sambo, dan shorinji kempo.  Kini PON Bela Diri Kudus 2025 menyisakan tiga cabor lagi, yaitu ju-jitsu, karate, serta wushu, yang dipertandingkan mulai Kamis (23/10) hingga berakhir pada Minggu (26/10). Marciano berharap penyelenggaraan tiga cabor terakhir dapat berlangsung sukses sebagai penutup rangkaian PON Bela Diri Kudus 2025.  Pencak Silat  Pada Selasa (21/10), cabor pencak silat memasuki partai puncak dengan mempertandingkan 15 laga dari berbagai kelas. Salah satu sorotan datang dari Fitri Mawarni, wakil tunggal Kalimantan Timur yang sukses mempersembahkan medali emas pencak silat bagi kontingennya. Fitri tampil impresif di nomor tanding B putri dengan mengalahkan Shelena Cantika Ridwan dari DKI Jakarta. Atlet muda yang masih menempuh pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur itu mengaku sempat diliputi rasa gugup sebelum memasuki arena pertandingan, mengingat ia dan lawannya belum pernah bertemu sebelumnya. Namun, persiapan matang dan latihan intensif yang dijalani sejak akhir 2024 menjadi modal berharga untuk mengatasi ketegangan dan akhirnya meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 34-14. “Alhamdulillah dikasih ketenangan dan kemenangan sama Allah. Kemenangan ini untuk orang tua, keluarga, pelatih, serta teman-teman satu kontingen dari Kaltim,” ungkap Fitri. Jawa Tengah menempati posisi teratas dalam daftar tabel medali pencak silat dengan total tujuh medali yang terdiri atas enam medali emas serta satu perunggu. Peringkat kedua ditempati DKI Jakarta dengan delapan medali (tiga emas, dua perak, dan tiga perunggu), lalu Lampung melengkapi tiga teratas dengan catatan lima medali (dua emas, dua perak, dan satu perunggu). Shorinji Kempo Atlet shorinji kempo asal Papua Barat Kelvin Saweri sukses menutup perjalanan gemilangnya di PON Bela Diri Kudus 2025 dengan medali emas di nomor randori perorangan kelas 75 kg putra. Pada awalnya ia sempat diliputi kecemasan jelang bertanding. Atmosfer pertandingan dengan hadirnya atlet-atlet terbaik dari seantero negeri membuatnya tertekan. “Tapi senang sekali karena semua hasil latihan keras ini terbayar lunas. Usaha yang saya perjuangkan tidak sia-sia. Meski banyak tantangan, saya percaya Tuhan yang menjadi panutan, menempa saya hingga bisa meraih emas,” jelas Kelvin. Di babak final, Kelvin menghadapi atlet Nusa Tenggara Timur, Donatus Fios. Berbekal kepercayaan diri dan penguasaan teknik yang solid, Kelvin mampu mengatasi tekanan dan menutup laga dengan kemenangan. Ia pun bertekad menjadi teladan bagi adik-adiknya, sembari menyampaikan terima kasih kepada pelatih yang telah membimbing dan menempanya hingga mencapai prestasi tersebut. “Lawan saya cukup bagus dan keras. Tapi di atas matras, semua kembali ke penguasaan teknik. Siapa yang lebih tenang, dia yang jadi pemenang,” katanya. DKI Jakarta keluar sebagai juara umum cabor shorinji kempo dengan raihan 11 medali (7 emas, 2 perak, 2 perunggu). Jawa Barat menyusul di posisi kedua dengan lima medali (3 emas dan 2 perak), disusul Maluku di peringkat ketiga dengan empat medali (3 emas dan 1 perunggu). Nusa Tenggara Timur menempati posisi keempat dengan torehan 12 medali (2 emas, 3 perak, dan 7 perunggu), sementara Kalimantan Timur melengkapi lima besar melalui koleksi 10 medali (2 emas, 3 perak, 5 perunggu). Jateng Kuasai Sambo dan Pencak Silat Jawa Tengah menegaskan dominasinya di cabor sambo dengan torehan lima medali emas, empat perak, dan tujuh perunggu, sekaligus menambah daftar panjang prestasi mereka pada PON Bela Diri 2025. Peringkat kedua pada cabor ini ditempati oleh Kalimantan Timur (4 emas, 3 perak, dan 7 perunggu), lalu DKI Jakarta di peringkat ketiga (4 emas, 1 perak, dan 3 perunggu). Target Jateng berhasil tercapai pada ajang multi-event ini, meski kehilangan peluang medali emas di kelas -88 kg putra. Technical Delegate Sambo, Budi Setianto menilai, pelaksanaan pertandingan berjalan dengan baik dan lancar hingga hari terakhir. Ia memuji sinergi kuat antara panitia … Read more

PJSI Solo Tancap Gas Pembibitan Atlet Dengan Menggelar Kejuaraan

PJSI Solo Tancap Gas Pembibitan Atlet Dengan Menggelar Kejuaraan

Pesatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Kota Solo menggelar Kejuaraan Judo Junior dan Senior se-Jawa Tengah Solo Open 2022. Kejuraan judo tersebut resmi dibuka dan dimulai pada Sabtu 26 Februari 2022 lalu, oleh Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa. Ketua PSJI Solo, Hendro Pramono mengatakan kejuaraan judo itu sekaligus menjadi ajang seleksi untuk Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Jakarta, Maret 2022 mendatang. “Pagi hari ini (Sabtu 26 Februari) diikuti 18 kabupaten dan kota di Jawa Tengah,” kata Hendro usai pembukaan. Diikuti 280 atlet, Solo Open 2022 mempertandingkan 60 nomor untuk kategori belia (usia di bawah 13 tahun), kadet (13-15 tahun), junior (usia 15-20 tahun), hingga senior (usia 20 tahun ke atas). “Sekaligus juga ada kata yang mempertandingkan jurus,” kata pria yang menjabat eselon tiga di Pemerintah Kota (Pemkot) Solo itu. Kejuaraan Solo Open 2022 digelar di hari yang sama dengan pelantikan Pengurus Kota (Pengkot) PJSI Solo. Hendro mengaku ingin tancap gas agar untuk mempercepat pembibitan atlet judo di Kota Solo. “Mudah-mudahan judo di Solo berkembang dan akan menelurkan atlet-atlet yang bisa berbicra di ajang provinsi, nasional maupun internasional,” katanya. Terpisah, Teguh mengapresiasi semangat gotong royong PJSI Pengkot Solo dalam menyelenggarakan kejuaraan. Ia mengatakan dengan kepengurusan baru PJSI diharapkan cabang olaharaga judo di Solo bisa kembali mendulang prestasi. “Kita pernah punya atlet nasional bahkan internasional. Maka dengan kepengurusan yang baru ini mari kita bangung generasi baru,” katanya. Tak hanya itu, Teguh mengingatkan agar Dinas Pemuda dan Olaharaga (Dispora) maupun KONI Kota Solo mendukung penuh cabang olahraga judo. Ia memuji salah satu judoka asal Solo, Endang Sri Lestari yang telah merelakan rumahnya untuk arena latihan judo. “Sekarang, pemerintah lewat KONI kan ada sarana prasarana untuk cabor. Ini bisa untuk memfasilitasi,” katanya. Ia menambahkan, Kejuaraan Solo Open 2022 bukan event olaharaga pertama yang digelar di Solo selama pandemi. Bahkan dalam dua bulan pertama 2022 saja, sudah ada beberapa kejuaraan olahraga yang dihelat di Kota Bengawan. “Kemarin badminton setelah pengurusnya dilantik langsung ada pertandingan,” katanya. “Sekarang judo juga sama. Begitu Pak Hendro dilantik, langsung ada kejuaraan,” katanya. Menurut Teguh, hal itu menunjukkan dukungan insan olahraga di Solo untuk menjadikan kota Solo sebagai destinasi Sport Tourism atau wisata olahraga. Satu-satunya kendala, menurut Teguh, adalah Pandemi Covid 19 yang kini masih menimpa tanah air. Saat ini wilayah aglomerasi Kota Surakarta (Solo dan kabupaten sekitarnya) berstatus PPKM Level 3. “Kendalanya sebenarnya tidak ada. Kendalanya adalah covid,” katanya. Meski demikian, Teguh optimistis Covid 19 di Kota Solo akan segera terkendali. Ia meyakini saat ini Kota Solo sudah mendekati puncak gelombang ketiga yang dipicu oleh varian omicron. “Saya yakin Maret ini. Kita kan sudah stabil di angka 300 (kasus baru). Tapi penurunannya terus meningkat dari 100, 150, bahkan pernah sampai 200,” katanya.

IJC Gelar Festival Judo 2019, Undang 5 Negara Ramaikan Persaingan

JC akan menggelar Festival Judo 2019, di Park Mall, Karawang Barat, Jawa Barat, 23-24 Februari mendatang. (Adt/NYSN)

Jakarta- Indonesia Judo Community (IJC) menggelar Festival Judo 2019, di Park Mall, Jalan Resinda Raya, Karawang Barat, Jawa Barat, pada 23-24 Februari mendatang. Event ini dihelat dalam rangka menyambut HUT (Hari Ulang Tahun) pertama komunitas pimpinan Arnold Silalahi itu. Hingga kini, tercatat 450 peserta dari tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SD (Sekolah Dasar) bakal meramaikan persaingan pada Festival Judo 2019 yang mempertandingkan 3 kategori, mulai dari kelas 1-3 SD, kelas 4-6 SD, serta SMP, dan memperebutkan total 44 medali emas. Selain itu, IJC juga mengundang peserta dari 5 negara di Asia, di antaranya Filipina, Taiwan, China, Singapura, dan Malaysia. “Sebenarnya Uzbekistan ingin ikut berpartisipasi, tapi tidak jadi karena pasport mereka belum selesai sampai dengan sekarang,” ujar Arnold, Presiden IJC, di One Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (15/2). Arnold menyebut bila IJC tidak berada di bawah kepengurusan PB (Pengurus Besar) PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia), namun selevel dengan induk organisasi judo tersebut. “Kami memiliki misi turut serta memasyarakatkan olahraga judo di Tanah Air,” lanjutnya. Ditambahkannya, IJC sangat terbuka bagi seluruh Pengprov (Pengurus Provinsi) diseluruh Indonesia. “Tapi, kami sebagai komunitas tidak menghasilkan atlet nasional. Tugas IJC hanya sebatas memberi masukan serta kritikan saja. Ini kami lakukan demi kemajuan judo Indonesia,” tambah Arnold. Di event ini, IJC menggandeng Pengprov PJSI Jawa Barat (Jabar) dan Pencab (Pengurus Cabang) PJSI Karawang. “Mengapa kami menggelar kejuaraan ini di Mall? Supaya masyarakat luas dapat menyaksikan langsung dan mendapatkan informasi lebih mengenai judo,” cetusnya. Arnold berharap kedepannya event ini mendapatkan dukungan dari PJSI. Hal itu diingatkan, karena bertepatan dengan Festival Judo 2019, PJSI juga menggelar Kejurnas (Kejuaraan Nasional) Judo Senior dan Junior di Jakarta. “Harapan dari IJC, bahwa PJSI sebagai organisasi tertinggi resmi dapat memberikan dukungan terhadap Festival Judo 2019,” tukas Arnold. (Adt)

Tiga Pejudo Asal Balikpapan Raih Prestasi Gemilang Saat Kejurnas Judo di Jakarta

judo balikpapan

Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Judo Senior, baru saja diselenggarakan pada 15-18 Desember lalu, di Jakarta. Balikpapan yang mengikuti Kejurnas Judo tersebut berhasil memberikan prestasi yang membanggakan yang dipersembahkan oleh tiga pejudo, yakni Okita Karimah (emas), Bagus Satria Putra (perunggu), dan Rizal Arif (perunggu). Pelatih Judo Balikpapan Bripka Lalu Kardiman mengatakan, mereka menjadi salah satu proyeksi untuk regenerasi. Terlebih, mereka diharapkan menjadi ikon Judo di Balikpapan. “Okita Karimah dan Bagus Satria Putra memang kita siapkan buat pengganti seniornya yang sudah berumur, dan mereka kita siapkan buat ikon judo Balikpapan ke depan. Karena, kita akui olahraga Judo ini belum begitu familiar dan masih sulit diterima oleh kalangan muda Balikpapan,” ujarnya seperti dikutip Tribun Kaltim. Kardiman juga berharap kedua atletnya tersebut akan diprioritaskan untuk PON XX di Papua nanti. “Sebagai pelatih, saya berharap kedua Pejudo tersebut bisa memperkuat Kaltim di pesta olahraga nasional yang akan berlangsung 2020 mendatang,” terangnya.(pah/adt/tbnk)

Judo: Kejar Beasiswa, Pemuda Ini Ngotot Ingin Masuk Akademi Militer

Dimas sang atlet judo

Judo yang berfocus pada tehnik bantingan dan kuncian yang sering di dengar pada istilah grappling ini di percaya mampu mengalahkan orang yang lebih besar. Dimas Aji Anggoro sudah mendalami olahraga judo sejak tahun 2013, siswa kelas 12 yang bersekolah di SMK Letris Indonesia ini tertarik mengikuti judo karena peminat dan clubnya masih bisa dikatakan sedikit jumlahnya, sehingga masih termasuk mudah untuk mengikuti kejuaraan bahkan sampai tingkat provinsi. Pemuda ini telah berhasil menyabet beberapa prestasi Dimas selama 4 tahun mengikuti judo antara lain: 1. Juara 1 Kejurda Tahun 2015, 2016, dan 2017 2. Juara 1 Jabodetabek Plus 3. Juara 3 Piala gubernur DKI 4. Juara 1 POPDA BANTEN tahun 2017 Prestasi yang sudah didapat oleh Dimas tak luput dari peran keluarganya yang selalu membantu Dimas untuk menyeimbangkan pendidikan dengan latihan judo. “Keluarga saya mendukung penuh. Tetapi pendidikan juga penting. Jadi ketika akan mengikuti ujian sekolah, saya akan tunda sementara latihan judonya.” ujar Dimas. Dimas juga mengakui, selama mengikuti judo, banyak kenangan lucu bersama dengan teman-teman sesama judonya dalam ajang popda. “Ketika saya ikut Popda di Pandeglang, banyak cerita seru bersama teman-teman seperjuangan. Kita bercanda seru sekali.” ungkap Dimas Dimas juga mengatakan kepada NYSN, bahwa dirinya pernah mengalami cidera ketika pertama kali mengikuti perrandingan judo. “Ketika mengikuti kejuaraan Porprov tahun 2014, sekaligus debut saya di kejuaraan judo, saya pernah mengalami cidera menjelang bertanding. Saat itu saya sedang melakukan pemanasan, jari kaki kelingking saya tidak sengaja menabrak kaki teman saya dan hampir patah.” cerita Dimas. Pelajar yang bercita-cita masuk akademi militer melalui jalur beasiswa dari prestasi Judo ini juga berpesan untuk selalu berjuang. “Perjuangan tidak mengkhianati hasil, lebih baik bermandikan keringat ditempat latihan dari pada berdarah-darah di pertandingan.” tutur Dimas.(crs/adt)

Masih Sering Terasa Sakit Di Kaki, Gadis Periang Ini Tetap Ngotot Tekuni Judo

Salah satu tujuan kesetaraan gender adalah merupakan kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia. Seperti yang di lakukan oleh Tri Yuli Andriani, siswi kelas 11 di SMAN 5 Tangsel, sejak tahun 2013 sudah menggeluti olahraga judo yang di identikan olahraga laki laki, Yuli sendiri sudah tergabung dalam Club Rajawali Judo Tangsel. Dalam pandangan Yuli, ketertarikannya terhadap judo karena olahraga judo berbeda dari yang lain. “Bagi saya, olahraga judo berbeda dengan beladiri yang lain. Makanya saya tertarik.” ujar pelajar yang akrab disapa Yuli ini. Eksistensinya terhadap judo sudah berhasil meraih beberapa penghargaan, adapun beberapa Prestasi Yuli dalam olahraga Judo diantaranya: 1. Juara 3 Porprov 2014 tingkat provinsi 2. Juara 2 piala gubernur cup 2015 3. Juara 3 Popda 2016 tingkat provinsi 4. Juara 2 walikota cup 2016 tingkat provinsi 5. Juara 2 Budhi EXPO 2016 6. Juara 3 kejurnas Kartika cup 2017 7. Juara 2 Kejurda 2015 8. Juara 1 Kejurda 2016 9. Juara 1 Kejurda 2017 10. Juara 3 Sambo Nasional 2016 11. Juara 3 jujitsu Nasional 2016 12. Juara 3 jujitsu Nasional 2015 Gadis periang ini juga pernah mengalami kejadian lucu selama mengikuti judo, dirinya pernah secara tidak sengaja buang angin saat sedang randori. “Pengalaman lucu selama ikut judo yang tidak bisa aku lupakan sampai saat ini adalah ketika aku tidak sengaja buang angin ketika randori.” candanya Lebih lanjut siswi yang bercita-cita ingin menjadi TNI ini juga pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, kakinya sempat cidera dan hampir patah. “Pernah pada tahun 2014 saat rebutan juara 3, tangan saya hampir patah dan sampai sekarang masih sering kumat kalau latihan.” kata Yuli Wanita tangguh yang lahir pada tanggal 29, tahun 2000 ini juga sempat mengatakan bahwa latihan yang keras terus di lakukan untuk meraih prestasi. “Harus semangat dalam latihan, jangan pantang menyerah. Jika kalah dalam pertandingan jangan putus asa, tetap semangat karna kegagalan adalah kunci kesuksesan dan sebuah pelajaran dimana harus latihan lebih keras lagi.” tutup Yuli.(crs/adt)

Sikut Kanan Cidera Bukan Halangan Untuk Berprestasi di Judo Bagi Pemuda Ini

Pajar, pemuda yang berhasil berprestasi melalui Judo

Olahraga yang satu ini lebih di kenal dengan pola kegiatan olahraga yang sangat menguras tenaga dan juga tehnik yang sangat unik. Pemain yang berhasil memegang dan melempar lawannya dengan teknik yang bagus akan keluar sebagai pemenang. Pajar Maulana, siswa SMK Yadika 5, Tangerang Selatan mengikuti judo sejak duduk di kelas 7 karena ajakan temannya. Lalu lama kelamaan, Pajar semakin menguasai bidang olahraga tersebut dan menuai banyak prestasi. Prestasi yang telah diraih Pajar diantaranya adalah Juara 1 dalam kejuaraan yang diadakan di Singapura dan Malaysia serta dan juara 3 dalam Kejurnas Kurash. Pajar mengatakan kepada NYSN meskipun telah mahir dalam bidang olahraga judo, dirinya tetap pernah mengalami cidera. “Pernah geser di sikut kanan, tapi cuma istirahat seminggu. Soalnya saya bosan di rumah setelah pulang sekolah.” kata Pajar. Remaja yang bercita-cita menjadi tentara ini menjelaskan pandangannya terhadap judo di Indonesia merupakan olahraga yang mengasyikan dan cukup diperhatikan dan prestasinya di hargai. Pajar juga mengatakan bahwa ia ingin berlatih lebih keras agar bisa mengharukan nama bangsa Indonesia lewat judo. “Saya ingin latihan lebih keras agar saya bisa mengharumkan nama Indonesia lewat olahraga judo dan cita-cita saya juga dapat tercapai.” tutup Pajar.