Cetak 123 Gol, Jadi Bekal Timnas U-16 Sabet Trofi Jenesys 2018

Jadi Juara Di Jepang, Timnas Indonesia U-16 tampil amat produktif. (goal.com)

Miyazaki- Di Kirishima Yamazakura Miyazaki Prefectural Comprehensive Sport Park, Jepang, Timnas U-16 sukses meraih gelar internasional pertama pada 2018. Menghadapi Vietnam U-16 di partai final Turnamen Jenesys 2018, skuat asuhan Fakhri Husaini berhasil menang dengan skor tipis 1-0. Sebiji gol dalam laga ini dicetak oleh Rendy Juliansyah pada menit ke-64. Dilansir kumparan.com, jauh hari sebelum gelar Turnamen Jenesys 2018 diraih, Sutan Zico dan kawan-kawan harus menyusuri jalan yang panjang untuk mendapatkan bekal baik sebelum mengarungi turnamen internasional tersebut. Mulai dari melahap porsi latihan yang banyak, hingga melakoni beberapa uji tanding. Pada pemusatan latihan tahap kedua di Cijantung, Jakarta Timur, pelatih asal Aceh tak hanya menyediakan menu teknik, taktik, dan strategi saja. Pelatih berusia 52 tahun itu juga menempa mental ‘Garuda Muda’ selama dua pekan. Lalu, Timnas U-16 melakukan tiga uji tanding untuk mengukur kekuatan tim sebelum terbang ke Jepang. Pada uji tanding pertama, skuat asuhan Fakhri Husaini harus tumbang dari Diklat Ragunan U-17 dengan skor 2-3. Kekalahan itu menjadi pelajaran dan teguran keras bagi Timnas U-16 untuk terus berlatih dan memperbaiki permainan. Buktinya, di uji tanding selanjutnya melawan Persija Barat U-17, Sutan Zico cs. menang dengan skor telak 9-0. Dua hari sebelum bertolak ke Jepang, Minggu (4/3), Timnas U-16 melakoni uji tanding terakhir melawan Akademi Babek U-17, di Stadion Atang Sutresna, Kompleks Kopassus, Jakarta Timur. Pada laga tersebut, Timnas U-16 kembali unggul dengan skor meyakinkan 8-0. Usai mendapat bekal yang sehat yakni dua kemenangan dari tiga uji tanding, Timnas U-16 tak lantas berpuas diri. Ada satu bekal yang mereka harus bawa ke Jepang, yakni bahasa dan kultur. Perbekalan komplet, 17 pemain dan enam ofisial Timnas U-16 terbang ke Jepang pada Selasa (6/3). Namun, saat pemberangkatan tak ada target besar yang dilontarkan Fakhri Husaini. Pelatih berusia 52 tahun ini hanya berharap pemainnya mengambil banyak pelajaran dan pengalaman dalam perjalanannya. Guna menatap dua turnamen besar di depannya, Piala AFF U-15 dan AFC U-16. Mendarat di Jepang, pemain diberi waktu beradaptasi dengan cuaca di sana. Singkatnya, tak ada menu latihan yang mesti disantap. Bergabung di Grup B bersama Kamboja dan Filipina, Indonesia U-16 begitu tangguh untuk lawan-lawannya. Pada laga pertama melawan Filipina, Timnas U-16 menang telak 7-1. Pada laga selanjutnya, laju Sutan Zico dan kolega tak bisa dihentikan. Lagi-lagi Timnas U-16 menang dengan marjin besar 5-0 atas Kamboja. Dengan catatan 12 gol dan 1 kebobolan, Indonesia U-16 boleh berbangga. Nama Sutan Zico pun keluar sebagai pemain terproduktif usai mengemas 3 gol. Berkat dua kemenangan tersebut, Timnas U-16 mengamankan satu tiket ke babak semifinal. Usai menang dengan skor meyakinkan di dua laga penyisihan grup, Timnas U-16 dihadapkan pada tantangan besar, yakni bermain melawan tuan rumah Jepang di babak semifinal. Selain diuntungkan sebagai tuan rumah, Jepang yang keluar sebagai juara Grup A dengan raihan poin sempurna memiliki produktivitas gol mencapai 23 gol atau rata-rata 11,5 per pertandingan –yang terproduktif pada Turnamen Jenesys 2018. Catatan itu memaksa kans ‘Garuda Muda’ kian sulit. Oleh karenanya, tim besutan Fakhri Husaini ini tak diunggulkan melaju ke partai final. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Keraguan lenyap saat Sutan Zico mencetak satu-satunya gol di menit ke-54. Dan gol itu mengantarkan Indonesia U-16 ke partai puncak. Gol itu pula yang mengawali perjuangan Timnas U-16 berjuang di partai final. Setelah menyusuri jalan panjang, gelar ini tentu amat berarti guna menatap target besar di depan mata: lolos ke Piala Dunia U-17 2019. Indonesia menjuarai turnamen ini dengan rekor memasukkan-kemasukan 14-1 gol dalam empat laga. Total, Timnas Indonesia U-16 sudah mencetak 123 gol dan kemasukan 18 gol dalam 31 pertandingan, terhitung sejak 4 Juli 2017. “Cukup membanggakan. Ini juga berkat dukungan dan doa masyarakat Indonesia. Tentu saja kerja keras para pemain selama pemusatan latihan sampai pertandingan di Jenesys. Para pemain bermain tidak ada takutnya,” ucap Fakhri Husaini seperti menyimpulkan safari dan prestasi pertama Timnas U-16 tahun ini. (Dre)

Zico Cetak Gol, Timnas U-16 Tekuk Jepang Dan Jumpa Vietnam di Final Jenesys

Sutan Zico, Striker Timnas U-16 mencetak gol tunggal dan meloloskan Indonesia ke babak final turnamen Jenesys. (topskor.id)

Miyazaki- Timnas U-16 lolos ke fase final turnamen Jenesys di Jepang usai mengalahkan tim tuan rumah dengan skor tipis 1-0 di laga semifinal yang digelar di Yamazura Miyazaki Prefectural Comprehensive Sports Park, Minggu (11/3) sore. Tim asuhan Fakhri Husaini akan menghadapi Vietnam di pertandingan final. Gol tunggal kemenangan Timnas U-16 lahir dari kaki Sutan Zico. Pemain bernama lengkap Sutan Diego Armandoondriano Zico itu mencetak gol saat babak kedua baru berjalan sembilan menit. Kemenangan atas Jepang ini membawa Laskar Garuda remaja ke partai puncak turnamen Jenesys. Tim asuhan Fakhri Husaini akan menantang Vietnam, yang akan digelar Senin (12/3). Vietnam berhasil melaju ke final pasca menyingkirkan Thailand di semifinal melalui drama adu penalti. Kedua tim bermain imbang tanpa gol dalam waktu normal dan Vietnam akhirnya memastikan diri ke final melalui kemenangan 6-5 saat adu penalti. (Dre) Susunan pemain Timnas Jepang U-15 (4-2-3-1) Pelatih: Yoshiro Moriyama Yu Kanoshima (kiper); Sinya Nakano, Kosei Suwama, Hinata Fukuhara, Aoto Osako, Reona Ishi (belakang); Riku Yamane, Naoki Asano, Haruki Toyama, Naoki Nakamura (tengah); Haruki Shimokawa (depan) Timnas Indonesia U-16 (4-2-3-1) Pelatih: Fakhri Husaini Ernando Ari Sutaryadi (kiper); Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi, Ahmad Rusadi, Fadilah Nur Rahman, Muhammad Salman Alrafid (belakang); David Maulana, Andre Oktaviansyah, Rendy Juliansyah, Mochammad Supriadi, Hamsa Lestaluhu (tengah); Yadi Mulyadi

Menang Telak, Timnas U-16 Tutup Persiapan Jelang Turnamen Jenesys

Timnas U-16 Tutup Persiapan Jelang Turnamen Jenesys di Jepang pekan ini. (pssi.org)

Jakarta- Selesainya TC tahap kedua Timnas U-16 ditutup dengan manis. Timnas U-16 meraih kemenangan telak 8-0 pada laga uji coba melawan tim Akademi Babek U-17 di Stadion Atang Sutresna, Komplek kopassus, Jakarta Timur, Minggu (4/3). Gol diciptakan melalui aksi Rendy Juliansyah, Zidane Pramudya, Muhammad Fajar, Yadi Mulyadi, Hamsa Lestaluhu, dan Brylian Aldama. Sementara dua gol lainnya diciptakan oleh Sutan Zico. Fakhri Husaini, arsitek Timnas U-16 mengaku puas dengan performa anak asuhnya pada hari ini. “Ini hasil positif. Lawan memberikan tekanan pada tiga menit awal pertandingan. Namun pemain bisa melakukan apa yang dikerjakannya selama ini di pemusatan latihan dengan langsung mencetak gol”, kata Fakhri, pada Minggu (4/3). Meskipun TC Timnas U-16 sudah berakhir yang dilaksanakan selama dua pekan, kini Brylian Aldama dan kolega fokus pada turnamen Jenesys yang berlangsung di Jepang pada tanggal 6-15 Maret. Rencananya, pada Senin (5/3) malam punggawa Timnas U-16 siap berangkat dengan pesawat garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Pelatih kelahiran Aceh tersebut juga mengatakan timnya sudah siap tampil di turnamen Jenesys pasca menjalani pemusatan latihan. Nantinya, para pemain tak hanya sekadar bertanding saja, melainkan juga diselingi oleh kegiatan pertukaran budaya di Jepang. (Dre)

Tatsuki Machida, Ice Skater Jepang yang Kisah Inspiratifnya di Angkat Menjadi Kartun Anime Jepang

Ice Skating, olahraga yang mengandalkan keseimbangan tubuh dan kelenturan tubuh ini sangat di minati berbagai umur, mulai dari anak-anak hingga kalangan remaja. Olahraga ice skating yang di mainkan di atas bongkahan es ini pun banyak di pertandingkan di berbagai negara. Dari kejuaraan ice skating banyak melahirkan atlet-atlet berbakat dan menginspirasi banyak orang. Seperti ice skater muda asal Jepang, Tatsuki Machida yang sempat menjadi perwakilan Jepang untuk Grand Prix di Sochi, Rusia tahun 2014. Namun, ia justru mendapat peringkat bawah di kejuaraan tersebut hingga harus turun ke level nasional. Mental Tatsuki rupanya sedang tidak Stabil. Di level nasional pun ia tak menampilkan permainan yang baik. Hal ini di karenakan Tatsuki memiliki banyak pikiran, terutama karena harus mengimbangi antara karier olahraganya dan kuliah. Sebab, orang tua Tatsuki rupanya mendesaknya untuk segera menyelesaikan kuliah. Nah, konflik keluarga serupa juga diceritakan dalam YOI. Perjuangan seorang atlet berbakat yang harus bertahan dalam beratnya persaingan di lapangan, serta desakan dari keluarga yang meragukan pilihan kariernya, wajar saja kalau kisah hidup Tatsuki ini menarik untuk diangkat jadi film/anime.     Keberhasilan di World Championship Menariknya, setelah jatuh dalam tekanan yang memnimbulkan kekecewaan, Tatsuki ternyata mampu bangkit dan berhasil menyingkirkan krisis percaya diri dan tekanan dari keluarganya. Dalam rentang waktu kurang dari setahun, Ia mampu kembali ke performa terbaiknya dan berangkat ke World Championship yang diselenggarakan di Saitama, Jepang. Kiprah di World Championship itu akhirnya tercatat sebagai prestasi terbaik yang pernah ditorehkan Tatsuki Machida. Pada World Championship itu Tatsuki berhasil meraih runner-up, alias peringkat kedua dan mendapat medali perak! Ia tertinggal 0,33 poin dari kompatriot sekaligus kawannya, Yuzuru Hanyu yang juga berasal dari Jepang. Nah melihat kedua skater berbakat asal Jepang tersebut, rasanya tak salah sebagian penggemar menyebut tokoh Anime yang bernama Yuri Katsuki adalah perpaduan dari prestasi Yuzuru Hanyu dan Tatsuki Machida. Dari segi prestasinya mencontoh Yuzuru , sedangkan dari segi nilai juangnya mencontoh Tatsuki. Tatsuki Umumkan Pensiun Muda Tapi tak dapat di pungkiri, dunia nyata tetap tidak bisa sesempurna drama. Beda dengan YOI, karier Tatsuki Machida tidak bisa dibilang berakhir happy ending. Sebab, ia tiba-tiba memutuskan pensiun pada tahun 2015 lalu di usia baru 24 tahun. Alasannya, ia memilih fokus di dunia pendidikan. Sejumlah orang pun mengkritik cara Machida pensiun itu ‘sangat tidak Jepang’ karena nggak berpamitan terlebih dahulu dengan rekan-rekannya. Namun sebaliknya, bagi pengamat seperti Tokyo Girls Update mengindikasikan bahwa pensiunnya Machida lah yang menginspirasi dibuatnya anime Yuri!!! on Ice. Terlepas dari kontroversi itu, Tatsuki Machida jelas merupakan nama yang layak dimasukkan dalam Hall of Fame. Selain runner upWorld Championship, ia juga pernah memenangi Grand Prix China, America, dan Rostelecom, serta torehan juara Asian Trophy. Dari prestasi dan perjuangan Tatsuki dalam menggeluti dunia ice skating sungguh menginspirasi banyak orang, termasuk Mitsurou Kubo sang pencipta Yuri!!! on Ice.