Uni Papua Rombak Struktur Kepengurusan dan Membuka Koperasi Demi Pengembangan Yang Lebih Baik

Uni Papua bersama pengurus dan perwakilan tim sepakbola sosial Uni Papua FC.

Perkumpulan Sepakbola Uni Papua atau dikenal Uni Papua FC pada bulan Juli 2019 nanti akan menyusun Kepengurusan baru untuk Periode tahun 2019 – 2022. Harry Widjaja, Pendiri dan CEO Uni Papua FC., mengatakan bahwa seiring dengan berkembangnya Uni Papua di kancah internasional maka perlu diadakan perbaikan di dalam tubuh organisasi agar menjadi lebih professional dan lebih baik. “Banyak Perubahan di Susunan Pengurus Uni Papua nanti, penyegaran dan penguatan Organisasi yang sudah menjadi Organisasi Nasional bahkan mengembangkan ke Internasional tentunya harus didukung oleh kepengurusan yang professional, terbaik dan memiliki dedikasi yang tinggi untuk kemanusiaan, Sepakbola dan Bangsa” Ujar Harry. “Wajar saja Uni Papua FC harus mempuyai terobosan dan penyegaran visi, karena Uni Papua yang didirikan sejak 2010 lalu dan memiliki akta notaris di tahun 2013, jadi sekarang sudah hampir 10 tahun berkiprah di Tanah Air, kita semakin optimis akan masa depan Indonesia yang lebih baik lagi, Uni Papua FC ingin mengembangkan program dan kampanye perubahan sosial melalui sepakbola lebih luas lagi, sebagai bagian mendukung pemerintah untuk membina generasi milenial dan Bonus Demografi yang sudah di depan mata kita”, sambung Harry Selain itu, pelindung Uni Papua FC sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri RI, DR A.M Fachir telah memberikan konfirmasinya bahwa beliau akan tetap menjadi Pelindung Uni Papua FC untuk periode berikutnya. Dalam perbaikan struktur tersebut, Organisasi NGO ini juga memiliki visi untuk mendirikan Koperasi Sepakbola Sosial. Koperasi ini akan menjadi cikal bakal untuk mendirikan sebuah klub sepakbola yang berujung pada pembinaan di dalam komunitas Uni Papua FC tersebut. Program ini adalah sebuat titik awal dari pengembangan sepakbola yang berkelanjutan. “Koperasi ini terbuka untuk semua kalangan pecinta sepakbola tanah air, Pengurus, Pelatih, anggota dan orang tua dari semua cabang Uni Papua FC akan menjadi anggota Koperasi ini. Saat ini sudah 200 calon anggota telah berminat di Koperasi berjenis simpan pinjam ini untuk mengelola Klub Sepakbola Masa Depan yang berbasis kepada kepemilikan bersama”, ujar Harry. Sekilas tentang Uni Papua, perkumpulan Sepakbola Uni Papua atau dikenal Uni Papua FC adalah sebuah komunitas yang mempelopori Gerakan Sepakbola Sosial untuk Perubahan. Fokus utamanya adalah Pembentukan Karakter anak Indonesia, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian dan persatuan. Untuk membentuk karakter anak Indonesia, Uni Papua FC menggunakan Sepakbola sebagai alat yang efektif untuk mengajarkan anak-anak untuk dapat saling menghormati, menerima perbedaan, toleransi, anti diskriminasi, persamaan gender. Semua program Uni Papua sepenuhnya dilaksanakan oleh para relawan pelatih sepakbola. Saat ini Uni Papua sudah memiliki lebih dari 30 cabang yang tersebar di Nusantara, Eropa dan juga Amerika Serikat.

Jersey Terbaru Uni Papua Resmi di Rilis Untuk Musim 2019/2020

Sepak bola social Uni Papua FC memperkenalkan jersey terbarunya untuk musim 2019/2020. Masih dengan dominasi warna putih, biru dan merah, Jersey baru ini diumumkan pada hari Pendidikan nasional tepatnya 2 Mei silam. Di bagian depan terpampang logo sponsor utama Uni Papua, serta logo uni papua diatasnya, selain itu juga ada logo dari beberapa sponsor lainnya. Pada bagian lengan sebelah kiri terdapat logo GP Ansor sebagai mitra dan IDSPORTS di lengan kanan yang merupakan perusahaan sports manajemen yang berafiliasi dengan Uni Papua. “Kita akan menggelorakan semangat Persatuan Indonesia di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei ini. Menyebarkan virus perdamaian melalui Football For Peace,” kata Founder & CEO Uni Papua FC, Harry Widjaja. Jersey ini akan diproduksi secara konsisten dalam waktu dua tahun sebanyak 10 ribu buah yang akan dijual, dimana hasil penjualannya akan didonasikan sebagai bentuk dukungan program trauma healing bagi anak-anak yang menjadi korban bencana alam di Indonesia. Selain itu semua anggota Uni Papua yang sudah menjadi anggota selama satu tahun, dan masih aktif untuk mengikuti semua latihan dan program juga akan mengenakan jersey ini sebagai simblik dari kesetiaannya. Begitu juga denga para relawan, pelatih, dan pengurus cabang yang berada di lebih dari 30 lokasi di Indonesia dan juga 4 cabang Uni Papua di luar negeri juga akan berhak mendapatkan jersey sepakbola Sosial ini. Selain para relawan ada juga para mitra-mitra dan media partner dalam dan luar negeri yang juga berkesempatan mendapatkan jersey ini, seperti; FIFA Foundation, LaLiga, CD Numancia, Coaches Across Continents, Street Football World, Akademi Sepakbola Tiga Naga, DPP GP Ansor, Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang, Sekolah Kristen Calvin Kemayoran, juga Royal Sport Medical Center Sunter Jersey ini juga akan dikenakan oleh team Uni Papua yang berada di Finlandia yang akan mengikuti laga tahunan di Helsinki. Sebelumnya jersey ini juga sudah diperkenalkan di ajang World Football Summit Asia di Kuala Lumpur pada 29-30 April silam. Perkenalan jersey ini diwakilkan oleh Gabriel Edoway selaku duta Uni Papua. Dalam ajang tersebut Gabriel mengatakan “Indonesia harus dibentuk oleh kita, bukan orang lain, karena kita adalah masa depan Indonesia yang bisa membangun Negara.” (IHA)

Uni Papua Kerja Sama Dengan Sekolah Kristen Calvin, Lakukan Program Pembentukan Karakter Siswa

Pendiri dan CEO Uni Papua, Harry Widjaja, bersama Koordinator sekolah Kristen Calvin Jakarta, Ivan Kristiono (kiri), bersepakat untuk mengadakan kerjasama selama dua tahun, yakni pada 2019-2020. Kesepakatan tersebut dilakukan di Menara Calvin, Komplek RMCI Kemayoran, Jakarta Pusat, pada sabtu (8/12). (Uni Papua)

Jakarta- Perkumpulan sepakbola Uni Papua bekerjasama dengan Sekolah Kristen Calvin Jakarta untuk mengembangkan pembinaan dalam dunia sepak bola. Keduanya pun akan menikat kesepakatan dengan tim kasta kedua Liga Spanyol, RD Numancia, dalam waktu dekat. Perkumpulan sepak bola Uni Papua merupakan organisasi yang menggunakan sepak bola sebagai alat pembentukan karakter. Organisasi yang turut mengkampanyekan “Football For Peace Indonesia” baru saja menandatangani kerja sama dengan Sekolah Kristen Calvin Jakarta untuk menangani program pembentukan karakter siswa. Program tersebuitu berupa pembinaan anak-anak yang mempunyai minat, bakat, dan talenta di sepak bola. Pertengahan 2018, Uni Papua memberikan coaching clinic selama lima hari kepada sekitar 40 pendidik, mulai dari guru-guru, hingga kepala sekolah Kristen Calvin dari SD, SMP dan SMA. Kegiatan itu bertujuan untuk memperkenalkan metode dan materi pelatihan yang akan diberikan kepada siswa-siswi. Sekolah Kristen Calvin adalah salah satu sekolah swasta terbaik di Jakarta, dan salah satu keunggulan sekolah ini adalah dalam bidang science dan musik. Pendiri dan CEO Uni Papua, Harry Widjaja, bersama Koordinator sekolah Kristen Calvin Jakarta, Ivan Kristiono, bersepakat untuk mengadakan kerjasama selama dua tahun pada 2019-2020. Kesepakatan tersebut dilakukan di Menara Calvin, Komplek RMCI Kemayoran, Jakarta Pusat, pada sabtu (8/12). “Kami ingin memperlengkapi murid sekolah Kristen Calvin dengan pendidikan dan pembentukan karakter, yang lebih kreatif dan sesuai minat mereka, salah satunya dengan menggunakan sepak bola yang dimiliki oleh Uni Papua”, ucap Ivan. Ada enam personel dari Uni Papua yang akan terlibat, dan empat asisten pelatih dari cabang Uni Papua Indonesia. “Uni Papua secara konsisten dan telah berkomitmen untuk bekerjasama dengan berbagai pihak yang ingin membina generasi muda Indonesia untuk membentuk karakter mereka. Nilai-nilai hidup dan karakter yang baik adalah modal besar bagi anak-anak untuk mencapai cita-cita mereka,” tukas Harry. Melalui kerjasama ini, Uni Papua berharap akan muncul dari sekolah Kristen Calvin anak-anak yang berminat melanjutkan studi di bidang Sport Science, Sport Management, dan industri olahraga khususnya sepak bola. Uni Papua telah mempersiapkan program selama dua tahun yang akan dikerjakan bersama-sama Sekolah Kristen Calvin. “Dari Uni Papua itu ada Kepala Pelatih sepak bola sosial, Frans Paraibabo, Ahmad Maulana Sirath, Chandra Kuosasih, Germany Bationo, dan Pelatih Pengarah dari Uni Papua berlisensi AFC B yaitu Albert Rudiana nanti juga akan terlibat, serta coach educator, Hirma Sjarif,” lanjut Harry. Uni Papua dan Sekolah Kristen Calvin Jakarta dalam waktu dekat akan mengundang perwakilan La Liga Spanyol, dan kontestan Segunda Division Spanyol, CD Numancia, untuk mulai menjajaki kerja sama. Selain itu, Coaches Across Continents, salah satu organisasi pelatihan dari Amerika Serikat juga siap melakukan coaching pada 2019. (Adt)

Game BOGI Menjadi Langkah Pertama Menciptakan Perdamaian Negara Melalui Olahraga Sepakbola

Dubes RI, Harry Widjaja dan Direktur Umum La Liga Spanyol, Javier Gomez Molina saat menjalin Kerjasama Untuk Mengembangkan Permainan Board Game Sepakbola Berbasis Karakter di Indonesia

Game BOGI dipromosikan sebagai model permainan Papan Kreatif yang memuat nilai-nilai penguatan pendidikan karakter sportif yang tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak tapi juga semua tingkatan usia, terutama para pencinta permainan sepakbola. Sebagaimana permainan papan pada umumnya, seperti layaknya ular tangga, BOGI juga dapat dimainkan oleh 2 sampai 4 orang dengan menggunakan bidak berbeda dan dadu sebagai panduan untuk melangkah. Manfaat dari Game BOGI diantaranya memberikan pengalaman kepada para pemainnya, melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar, merangsang daya pikir, daya cipta dan bahasa agar mampu menumbuhkan sikap, mental serta aklak yang baik. Selain itu dapat melatih para pemainnya untuk belajar bekerjasama dan menunggu giliran, serta mengenal kalah menang dalam sebuah permainan. Kedepannya Game BOGI diharapkan dapat menjadi pilihan permainan alternatif generasi muda Indonesia untuk membentuk karakter sportif. KBRI Madrid mengharapkan, kiranya MoU BOGI ini akan menjadi awal bagi kerjasama berikutnya antara La Liga Spanyol dan Yayasan Generasi Indonesia ID GEN – Uni Papua dalam mengembangkan gerakan sepakbola sosial di Indonesia, dengan aspek kemanusiaan dan perdamaian, serta memajukan kepentingan pendidikan karakter generasi muda. (red)