Taklukkan Tiongkok, Ganda Putra Bulutangkis Indonesia Maju ke Semi Final Korea Open Super Series

Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon (badmintonindonesia)

Setelah sebelumnya Anthony Sinisuka Ginting mengamankan posisi di semifinal Korea Open Super Series 2017, kini giliran pasangan ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon yang menyusul ke babak empat besar. Kevin/Marcus mengalahkan Liu Cheng dan Zhang Nan dari Tiongkok di SK Handball Stadium, Seoul pada Jumat (15/9), dua game langsung 21-16 dan 28-26. Kemenangan ini sekaligus menambah keunggulan 2-0, Kevin/Marcus atas pasangan juara dunia 2017 tersebut. Sebelumnya di Malaysia Open 2017, Kevin/Marcus menang dengan skor 23-21 dan 21-16. “Kami mainnya lumayan bagus, awalnya mungkin agak kagok karena mereka mainnya cepat. Tapi setelah poin 15 kami mulai menyusul, ya sudah lumayan enak. Pas game kedua kami sudah unggul lumayan jauh, tapi mereka mainnya lebih siap dan lepas, nggak terlalu tegang dan nggak mikirin. Akhirnya mereka malah lebih bagus,” kata Marcus kepada badmintonindonesia.org Berikutnya pada ajang semifinal, Kevin/Marcus masih menunggu lawan antara pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dari Jepang. Tetapi saat melihat kekuatan di atas kertas, Kamura/Sonoda yang menjadi unggulan ketiga lebih berpeluang untuk bisa menang. “Kalau dengan Jepang kami sudah pernah ketemu beberapa kali, jadi sudah saling tahu satu sama lain. Harus lebih siap saja. Kalau pasangan Jepang mereka kuat, rapi dan nggak gampang mati,” ujar Kevin.

Inspiratif, Kamu Wajib Belajar Dari Kisah Atlet Bulutangkis Kevin Sanjaya Yang Memulai Prestasinya Dari Nol

Saat ini Atlet Kevin Sanjaya Sukamuljo ramai diperbincangkan. Salah satu pemain bulu tangkis Ganda Putra dan Campuran Indonesia ini telah berhasil menorehkan prestasi hebat di kancah internasional. Di usia yang relatif muda, ia berhasil membuktikan bahwa bisa berprestasi. Satu hal yang bisa kita pelajari dari keberhasilan Kevin yaitu memulai semua dari nol. Kamu penasaran bagaimana bisa dari nol? Simak ini, yuk menurut lansiran dari life.idntimes.com!   Sejak kecil sudah mulai dikenalkan dengan bulu tangkis Sejak kecil, ia sudah diperkenalkan dengan permainan bulu tangkis dengan diajak melihat permainan tersebut. Sang ayahlah, Sugiarto, yang memperkenalkan Kevin dengan olahraga tersebut. Tak hanya itu, di usia 3,5 tahun Kevin sudah mulai bermain-main dengan raket dan shuttlecock. Jadikan sebagai Hobi. Demi berlatih, Tempuh Banyuwangi – Jember setiap hari. Sejak saat itu, Kevin anak asal sudut kota banyuwangi ini menjadikan bulu tangkis sebagai hobi yang melekat dengan dirinya. Bersama sang kakak, tiap hari seusai sekolah langsung menempuh perjalanan jauh menuju Jember demi bisa berlatih dengan para pelatih terbaik di kotanya. Kevin menjalani latihan secara reguler di PB Putra 46, Jember. Punya impian: bergabung dengan PB Djarum Ternyata, sejak kecil Kevin telah memiliki impian terpendam yaitu bergabung dengan PB Djarum. Ia ingin menjadi salah satu atlet PB Djarum berkelas dunia. Mengetahui hal tersebut, sang ibu pun akhirnya mencari informasi tentang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis dan segera mendaftarkan sang anak. Ketiga cerita diatas adalah awal permulaan kevin sebagai atlet. Semua dimulai dari nol. Kini ia bisa sampai mencetak prestasi di kanca internasional.  

Bulutangkis Gagal Mengejar Target 3 Emas Pada SEA Games, Susi Minta Evaluasi

Hasil para pemain Indonesia pada putaran semifinal SEA Games 2017 tidak berhasil memenuhi target tiga emas di cabang Bulutangkis pada Senin (28/8). Pasalnya, harapan satu-satunya dari tunggal putra harus sirna. Susi Susanti, manajer tim bulu tangkis Indonesia di SEA Games 2017 meminta raihan tim bulu tangkis Indonesia harus dievaluasi. Seperti yang dilansir wartaekonomi.co.id (28/08/2017), Susi menilai tiga partai semifinal Indonesia tidak seharusnya menelan kekalahan. Tiap pemain sudah punya peluang besar untuk menang namun justru lawan dapat membalikkan keadaan dan menang. Ia menyatakan semua itu patut dievaluasi. “Target tiga medali emas memang tidak tercapai. Ini patut dievaluasi, seharusnya di saat pertandingan penting seperti ini pemain tidak boleh hilang fokus dalam tekanan seperti apapun, harusnya diatas angin, bukan sebaliknya,” kata Susi dalam keterangannya yang dilansir dari wartaekonomi.co.id Susi mengatakan tim ganda putra kalah juga karena missed target, keberanian yang kurang sehingga saat ada tekanan dari lawan, tidak berkembang. Dan juga saat leading, tim dengan mudahnya buang poin. “Intinya atletnya harus mengubah mindset mereka sendiri apapun kondisi lapangan saat pertandingan,” tutur Susi. Dalam partai semifinal SEA Games 2017 , sedangkan empat wakil lainnya memperoleh perunggu melalui Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), Gregoria Mariska (tunggal putri) dan Ihsan Maulana Mustofa (tunggal putra). Dalam SEA Games 2017 sendiri, Indonesia menargetkan tiga emas, satu emas sudah didapat dari nomor beregu putra, dan di kategori perorangan hanya  Jonatan Christie yang masih memiliki peluang dengan melangkah ke partai final. Susi berharap Jonatan akan tampil baik dan merebut medali emas. “Mudah-mudahan Jonatan mainnya normal, tenang dan lebih berani. Saya berharap Jonatan bisa mengatasi faktor non teknis ini,” kata Susi. Perolehan medali sampai kemarin raihan Indonesia dalam cabang olahraga bulu tangkis adalah satu emas dari beregu putra, dan empat perunggu yang masing -masing disumbangkan tim beregu putri, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), Gregoria Mariska (tunggal putri) dan Ihsan Maulana Mustofa (tunggal putra).