Main Tanpa Gol Persikota di Tahan Imbang Persikab

Kompetisi Liga 3 grup Q hari ini Sabtu 19 Februari 2022 berlanjut dengan mempertemukan Persikota dan Persikab. Bertempat di stadion Benteng Reborn, Tangerang, pertandingan berlangsung sengit. Dibabak pertama tim Persikota lebih sering mendapat pressure dari tim Persikab sehingga gagal menjebol pertahanan lawan. Pelatih Persikota, Sahala Marudut Tigor mengibaratkan pertandingan ini penuh dengan jual beli serangan. “Saya akhirnya senang kita menemukan tim yang bagus. Persikab tim yang bagus mereka juara regional Jabar dan saya senang anak-anak penuh dengan jual beli serangan. Persikab salah satu tim yg saya respek karena mereka juga bermain dengan menyerang. Bagi saya pertandingan ini tidak mengecewakan larena semua tim masih berpeluang untuk lolos ke babak 16 besar dan saya pikir hasil hari ini hasil yang cukup bagus”   Sementara itu pelatih Persikab, Albert Rusdiana memuji kedisiplinan pemain Persikota yang akhirnya bermain tanpa kebobolan. “Yang jelas dipertandingan hari ini luar biasa buat saya. Karena lawan pun keren ya kuat sekali mereka akhirnya saling jual beli serangan. Tentunya mereka juga, kami disiplin ketat, mereka pun disiplin ketat dari semua posisi. Yang jelas buat kami dengan raihan satu poin ini adalah hasil yang sangat luar bisa dengan Persikota yang cukup baik di zona pertahanan, di zona tengah, mau pun di zona depan.” Sampai wasit meniupkan peluit panjang di akhir pertandingan kedudukan tetap 0-0. Dengan hasil ini baik Persikota mau pun Persikab sama-sama memiliki poin 4 klasemen sementara grup Q

Persikota 1-0 Persikutim. Jual-Beli Serangan di Stadion Benteng Reborn.

Persikota Tangerang hari ini menjalani pertandingan perdananya dibabak 32 besar. Melawan Persikutim pasukan Persikota memenangkan laga dengan skor 1 – 0. Kedua tim terlihat saling jual-beli serangan ditengah hari yang panas di stadion Benteng Reborn. “Hari ini pertandingan cukup bagus. Masing-masing tim saling melancarkan serangan dan dengan cuaca yang cukup panas kita masih bisa mengontrol. Saya senang Persikutim bisa tekan di depan sehingga kita ada ruang untuk pass. Saya pikir hasil satu kosong hasil yang cukup bagus dilaga perdana babak 32 besar dan menjadikan tim kami termotivasi untuk meraih minimal satu pertandingan lagi untuk mengamankan satu tiket ke babak 16 besar” ujar pelatih Persikota Sahala Marudut Tigor. Sementara itu pemain Persikota Divie Alviandi Nauval mengatakan rekan timnya harus puas dengan skor hari ini. “Menurut saya pertandingan hari ini merupakan pertandingan yang cukup berat ditambah lagi cuaca yang cukup panas tapi anak-anak bisa bekerja bersama-sama. Jadi kita menyerang bersama-sama, bertahan bersama-sama.”   Pelatih Persikutim menyoroti pertandingan kali ini memberikan beban mental kepada anak asuhnya. “Ini pertandingan awal digrup Q. Persikutim bertemu tuan rumah itu agak berat meski pun tidak ada penonton beban mental memang ada. Saya juga sebagai pelatih minta maaf kepada masyarakat Kutim tidak bisa memberikan angka full. Jadi mungkin pertandingan kedua, ketiga kami habis-habisan karena disitu menentukan lulusnya kami ke 16 besar” kata pelatih Persikutim Subianto.

Menunggu Wajah Baru Klub “Bayi Ajaib” Persikota Tangerang

wajah-baru-persikota

Setelah luncurnya ‘lahir kembali’ Persikota Tangerang pada Minggu (11/02), klub julukan bayi ajaib tersebut menggelar seleksi terbuka untuk persipaan liga pada 26-28 Februari 2018 di Stadion Benteng, kota Tangerang. Hingga dua hari dilaksanakan, total peserta yang terlibat dalam proses seleksi mencapai 500 peserta dan nantinya akan mengerucut hingga 35 peserta. Mayoritas peserta berdomisili di Tangerang, meskipun beberapa peserta berasal dari luar kota Tangerang, bahkan luar pulau Jawa. Nursaelan, yang dipilih sebagai kepala pelatih untuk mengatasi klub Persikota mengatakan dari 500 peserta, akan memprioritaskan terlebih dahulu bagi peserta di lingkup kota Tangerang. “Kita prioritaskan di ruang lingkup kota Tangerang. Namun, jika ada yang lebih bagus, kita akan cari yang di luar lingkup Tangerang”, ujar pria kelahiran Banyumas tersebut. Proses seleksi juga terdiri dari beberapa kriteria, antaranya mengenai fisik, teknik, taktik, dan mental. “Kriteria seleksi ini kita lihat berdasarkan fisik, teknik, taktik dan mental. Tetapi, sementara ini kita lihat mereka secara skill yang kita lihat di lapangan”, tutupnya. (Dre)

Seleksi Pemain Persikota Tangerang Diwarnai Oleh Peserta Dari Timur

Seleksi-Persikota

Tangerang terus berbenah. Salah satunya adalah melalui dunia sepak bola. Tangerang punya dua klub kebanggan, Persita Tangerang dan Persikota Tangerang. Pada 26-28 Februari, Persikota membuka seleksi untuk para pemain kelahiran 1 Januari 1996 hingga 31 Desember 1997 yang diselenggarakan di Stadion Benteng, kota Tangerang. Sejak hari Senin, peserta telah mendaftarkan dirinya dan mencapai 500 peserta. Peserta datang dari seluruh nusantara. Salah satunya Rozy, peserta yang berasal dari Fak-Fak (Papua Barat). Tekad dan harapannyannya untuk menggapai cita-cita sebagai pemain sepak bola terus dikejar. “Saya berharap bisa lolos ke Persikota Tangerang. Siapa tau ada yang mantau setiap bermain dan itu bisa main ke Timnas Indonesia”, ujar Ozy panggilan akrabnya. Ozy memang lolos ke tahap akhir seleksi, tapi pesaing bukan hanya satu atau dua orang. Tetapi ia tetap berusaha semaksimal mungkin. Baiknya nasib Ozy tidak semulus Adol dan Arsy Londong. Kedua pria asal Nusa Tenggara Timur tersebut tidak bisa mengikuti proses seleksi Persikota Tangerang. Ungkapan kekecewaan dan penyesalan datang dari suara mereka berdua. “Saya kecewa banget. Ya memang informasi telat datang ke saya, dan harusnya Selasa (27/02) saya bisa daftar, tetapi saya telat bangun pagi jadi tidak bisa ikut seleksi Persikota”, ujar Adol yang berasal dari Flores. Ungkapan yang hampir sama juga diutarakan oleh Arsy. “Informasinya baru dapet kemarin sore, niatnya ngejar daftar hari ini (27/02) tapi sampai ke stadion siang dan pendaftaran udah ditutup. Lumayan kecewa sih, tapi ya sudahlah”, ujar pria kelahiran Sumba, NTT tersebut. Meskipun kecewa, mereka berdua tidak patah asa. Mereka justru akan lebih giat lagi berlatih dan akan mengikuti proses seleksi-seleksi sepak bola bersama Persikota atau klub lainnya. (Dre)

Indra Sjafri Blusukan Survey Stadion, Askot PSSI Tangerang : Belum Pasti Latih Persikota

Indra Sjafri, saat mengunjungi Markas Persikota berlatih pada Senin kemarin. (net)a

Tangerang– Mantan pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, pada Senin (22/1) melakukan kunjungan ke dua Stadion di kawasan Tangerang. Agenda itu adalah untuk memberi rekomendasi venue latihan untuk Persikota Tangerang. Menurut Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Tangerang, H. Kosasih mengatakan dirinya menemani pelatih berumur 54 tahun itu berkeliling dan mengecek persiapan dua Stadion. Dari tinjauannya Indra lebih tertarik pada Stadion Yonif 203 Jatiuwung, daripada Stadion Benteng. “Kekurangan Stadion benteng, karena suasana lapangan kurang pas untuk latihan, dan belum ada sarana serta fasilitas yang mendukung. Di Yonif 203, ada mes dan pelatihan fisik,” ujarnya pada Senin (22/1). Terkait Status Indra yang disebeut-sebut akan menukangi Persikota, dirinya tak berbicara banyak. Dia hanya mengungkapkan hal itu baru wacana saja dan Indra pun belum memberi sinyal positif pada Manajemen tim. “Dia (Indra) mengaku belum pasti, baru wacana dan diserahkan ke manajemen Persikota. Tinjauan lapangan itu memantau sarana latihan anak-anak Persikota,” katanya. Kosasih sebenarnya senang, andai arsitek yang membawa Indonesia juara di piala AFF 2013 itu jadi mengasuh Persikota. “Sepertinya itu, cuma belum ada kepastian, Indra juga bilang itu tergantung manajemen. Secara pribadi, andai Indra ke Tangerang unutk melatih Persikota, ya sangat bangga buat saya,” tandasnya.