Para Wasit Perempuan Ini Siap Memimpin Jalannya Pertandingan Sepakbola di Inggris

Deliana-Wasit

Emansipasi perempuan saat ini sudah masuk ke dalam hampir seluruh segmen para laki laki, balap motor, balap mobil, basket, bahkan dalam olahraga tinju sekalipun wanita sudah mendominasi. Tak terkecuali dalam sepak bola, sudah banyak dalam suatu pertandingan menggunakan wasit perempuan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa British Council dan Premier league sedang bekerjasama dengan wasit sepakbola Indonesia pada tahapan kursus pengembangan wasit premier skills yang pertama kali di adakan di Jakarta. Dalam kursus tersebut terdapat tiga level atau tiga tahapan dalam program pengembangan wasit, untuk tahun ini sebagai permulaan program level 2 dan 3 di lapangan ISCI Ciputat, Tangsel. Pada pengembangan level 1 adalah tentang pemahaman tentang pengantar peraturan standart law of the game (peraturan permainan) dan juga mengembangkan keterampilan praktis agar dapat memenuhi kualifikasi sebagai wasit. Sedangkan pada level 2 kursus tersebut lebih di tekankan pada jam terbang atau berpengalaman selama1-3 tahun di tiap pertandingan, dalam artian mereka terjun langsung memimpin pertandingan secara rutin. Rutinitas level 2 para wasit ini secara langsung mendemonstrasikan serangkaian kompetisi dan potensi sampai mereka lolos ke tingkat yang lebih tinggi. Dan pada level 3,selain terlibat secara rutin, mereka juga di tuntut untuk terlibat pembelajaran progresif dengan fase masa 4 tahun pengalaman. Serangkaian level tersebut sedang di jalani oleh calon wasit di program premier skills, dari banyaknya yang terlibat dalam program tersebut ada diantaranya 4 orang wasit perempuan. Dia bernama Mimin Mintarsih, Sumarni, Deliana Iman Dewi Gita, Gita Dewi Mulyani. Keempat wasit wanita ini akan di gadang menjadi wasit yang berskala international melalui program premier skills.(adt)

British Council Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muda Untuk Membangun Budaya Olahraga.

opening-british-council

Sepertinya masyarakat Indonesia perlu bernafas lega, pasalnya premier skill ini tidak hanya mengakomodir atlet berbakat, tetapi juga akan memfasilitasi para wasit di seluruh indonesia melalui British Council. Perlu di ketahui bahwa Premier Skill kemitraan antara liga premier inggris (premier league) dan British council yang menggunakan sepak bola sebagai alat untuk mengembangkan masa depan potensi kaum muda hingga seluruh dunia. Program ini berawal dari ketertarikan dan keahlian global liga premier inggris yang telah berhasil menyajikan ajang sepakbola bergensi di dunia, premier skills mampu mempengaruhi pendekatan kelembagaan terhadap tindakan sosial melalui sepakbola serta memberikan pelatihan langsung kepada pelatih dan wasit. Terhitung sudah memasuki usia 10 tahun program premier skills ini berjalan, dari jumlah 17.715 pelatih dan wasit yang telah mengikuti pelatihannya di 29 negara. Artinya telah berhasil menjangkau 1,5 juta kaum muda, lalu 6000 guru yang telah mendapatkan pelatihan penggunaan materi bahasa inggris, juga 6,5 juta yang sudah melihat materi online. Semua program itu di berikan secara gratis. British council merupakan wadah atau organisasi intenasional inggris dalam bidang hubungan budaya dan beasiswa pendidikan. Bekerja sama dengan 100 negara di dunia melalui seni budaya telah berhasil menyedot perhatian lebih dari 20 juta orang secara langsung dan 500 juta orang secara online. Di Indonesia sendiri para pengurus British council mengaku telah siap memfasilitasi dan membuka sebanyak banyaknya peluang kepada masyarakat. (adt)

Closing Seremoni Pelatihan Wasit Premier Skills Berlangsung Lancar Di Lapangan ISCI Tangsel.

closing-british-council

Pembinaan dan pelatihan wasit yang di lakukan oleh sebuah organisasi internasional British Council berlangsung lancar, seleksi calon wasit turut di saksikan oleh kementerian terkait dan organisasi nasional seperti PSSI. Pada kesempatan itu, kementerian pemuda dan olahraga melalui Deputi III bidang pembudayaan olahraga, DR Raden Isnanta, MPD mengatakan bahwa wasit itu adalah pemimpin. “Wasit adalah pemimpin, sebagai dirijen di lapangan. Potensi olahraga nasional dan internasional tentang sepak bola sangat besar, kami kementerian pemuda dan olahraga mengakui kekurangan wasit yang berkualitas di dalam negeri.”ujar Isnanta Selain berikan ucapan selamat kepada peserta yang sudah mengikuti pelatihan wasit, dan dirinya berharap wasit indonesia berjiwa berbagi, salah satunya berbagi ilmu. “Salah satu budaya Indonesia adalah berbagi, saya sangat mengapresiasi program Premier Skill ini sebagai wadah peningkatan mental para wasit, dan saya berharap kepada pemuda yang berhasil mendapatkan kesempatan disini semoga bisa berbagi di lingkungan masing masing.”tegas Isnanta. Sementara itu hal senada juga di ungkapkan oleh sekertaris jendral Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria, di tempat yang sama dia mengatakan moment ini perlu di dukung dan di kembangkan sebagai icon kebangkitan olahraga sepak bola. “Iya, secara filosofi kami di PSSI memakai cara sederhana secara gotong royong, ibarat membangun rumah alangkah lebih baik jika bersama-sama, gotong royong membangun istana nan megah sebagai cita-cita bersama.” Kata Ratu. Ratu juga menambahkan bahwa wasit itu bertugas dan memiliki kewenangan untuk menjaga keindahan dalam sebuah pertandingan. “Wasit itu selain memimpin berjalannya sebuah pertandingan, mereka juga wajib menjaga keindahan olahraga tersebut, jika di ibaratkan sebuah candi, wasit ini memiliki tujuan membangun kerajaan sepakbola, dan para wasit disini juga menjadi gawangnya.” tambah Ratu Program premier skill rutin di selenggaran sebagai bentuk konsistensi demi menjaga hubungan baik kedua negara, antara inggris dan indonesia. Lalu akhirnya tersaji pertandingan bergengsi liga premier inggris di televisi swasta di Indonesia. Acara di tutup dengan pemberian sertifikat secara klasifikasi kelas atau level kemampuan wasit secara individu, di saksikan oleh wasit senior liga Inggris Graham Laws dan juga Clive Oliver. (adt)