Bertema Nivea Men Top Skor Cup U-16, 22 Tim Akan Bertarung Di Lapangan ISCI Ciputat

Pembinaan sepakbola usia dini harus terus digencarkan oleh PSSI maupun masyarakat. (sumber foto: Viva News)

Sepakbola merupakan olahraga yang sangat popular, dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia hingga kini. Dua tahun lamanya, sepakbola Indonesia sempat mati suri karena di hukum oleh federasi FIFA. Tahun 2017, menjadi kebangkitan sepakbola Indonesia. Tentunya dengan begitu, tak hanya PSSI yang memajukan sepakbola Indonesia, tetapi dari berbagai kalangan pihak dan membutuhkan komitmen banyak pihak agar dapat terus menggeliat dan memperlihatkan prestasi yang mengharumkan nama Bangsa dan Negara. Tak hanya itu, proses pembinaan usia dini juga menjadi faktor yang sangat penting, di percaya untuk mencetak pemain-pemain muda berbakat, dan berkualitas yang menjadi harapan Bangsa di masa mendatang. Melihat pentingnya proses pembinaan usia dini pada olahraga populer sepakbola tersebut, NIVEA MEN sebagai merek perawatan kulit muka terkemuka di dunia memperlihatkan kontribusinya untuk turut mendukung perkembangan olahraga sepakbola Tanah Air melalui penyelenggaraan kompetisi sepakbola NIVEA MEN Top Skor Cup U-16. NIVEA MEN Top Skor Cup U-16 adalah turnamen sepakbola paduan antar Sekolah Sepakbola (SSB) dan sekolah formal (SMU/SMK) terbaik di wilayah Jabodetabek berusia di bawah 16 tahun. Terdiri dari 22 kesebelasan yang diundang berdasarkan prestasi dan reputasinya di turnamen maupun kompetisi usia muda. Ajang ini juga menjadi wadah talent scouting PSSI untuk persiapan Timnas U-16 menuju putaran final Piala Asia U-16 tahun 2018 mendatang. Nivea Men Top Skor Cup U-16 secara resmi akan digulirkan pada tanggal 11 November 2017 mendatang di International Sports Club of Indonesia (ISCI), Jalan Ciputat Raya No. 2, Cireundeu (sebelum kampus UIN), Ciputat, Tangerang Selatan. Bagi Nivea sendiri, tournament untuk U-16 sendiri baru pertama kali digelar.(pah/adt)

Para Wasit Perempuan Ini Siap Memimpin Jalannya Pertandingan Sepakbola di Inggris

Deliana-Wasit

Emansipasi perempuan saat ini sudah masuk ke dalam hampir seluruh segmen para laki laki, balap motor, balap mobil, basket, bahkan dalam olahraga tinju sekalipun wanita sudah mendominasi. Tak terkecuali dalam sepak bola, sudah banyak dalam suatu pertandingan menggunakan wasit perempuan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa British Council dan Premier league sedang bekerjasama dengan wasit sepakbola Indonesia pada tahapan kursus pengembangan wasit premier skills yang pertama kali di adakan di Jakarta. Dalam kursus tersebut terdapat tiga level atau tiga tahapan dalam program pengembangan wasit, untuk tahun ini sebagai permulaan program level 2 dan 3 di lapangan ISCI Ciputat, Tangsel. Pada pengembangan level 1 adalah tentang pemahaman tentang pengantar peraturan standart law of the game (peraturan permainan) dan juga mengembangkan keterampilan praktis agar dapat memenuhi kualifikasi sebagai wasit. Sedangkan pada level 2 kursus tersebut lebih di tekankan pada jam terbang atau berpengalaman selama1-3 tahun di tiap pertandingan, dalam artian mereka terjun langsung memimpin pertandingan secara rutin. Rutinitas level 2 para wasit ini secara langsung mendemonstrasikan serangkaian kompetisi dan potensi sampai mereka lolos ke tingkat yang lebih tinggi. Dan pada level 3,selain terlibat secara rutin, mereka juga di tuntut untuk terlibat pembelajaran progresif dengan fase masa 4 tahun pengalaman. Serangkaian level tersebut sedang di jalani oleh calon wasit di program premier skills, dari banyaknya yang terlibat dalam program tersebut ada diantaranya 4 orang wasit perempuan. Dia bernama Mimin Mintarsih, Sumarni, Deliana Iman Dewi Gita, Gita Dewi Mulyani. Keempat wasit wanita ini akan di gadang menjadi wasit yang berskala international melalui program premier skills.(adt)