ASEAN Schools Games 2024: Atletik Sumbang Tiga Medali Pada Hari Pertama

Cabang olahraga (cabor) atletik 13th ASEAN Schools Games (ASG) 2024 digelar di Da Nang Athletes Training Center, Vietnam, Senin (3/6). Di hari pertama yang memperlombakan sebelas nomor ini, tim atletik Indonesia berhasil menyumbangkan tiga medali terdiri dari satu perak dan dua perunggu. Medali perak secara mengejutkan diraih Novi Luthfi Afifah di nomor lompat tinggi putri. Atlet asal SKO SMAN 1 Grobogan ini mencatatkan lompatan 1,50 meter. Novi mesti mengakui keunggulan atlet tuan rumah Vietnam Duong Thi Thao yang menorehkan catatan 1,74 meter. Medali kedua yaitu perunggu nomor lari 800 meter putra yang diraih Asfari. Atlet asal PPOP DKI Jakarta ini mencatatkan waktu 1:56.78 yang merupakan personal best. Pelari tuan rumah Vietnam mendominasi nomor ini masing-masing Duong Phu Toan dengan catatan waktu 1:55:44 sebagai peraih emas dan Luong Binh Duong yang meraih perak. “Alhamdulillah, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi dan bisa mendapatkan emas,” ujar Asfari yang masih akan bertanding di nomor 1.500 meter putra. Sementara medali ketiga atletik Indonesia disumbangkan Rizky Fahmi nomor 3.000 meter putra. Atlet asal PASI Malang ini mencatatkan waktu 9:31.00. Kembali lagi pelari tuan rumah mendominasi nomor ini yaitu Nguyen Le Hoang Vu sebagai peraih emas dengan waktu 9:29:65 dan Nguyen Hoang Thinh yang diganjar perak dengan torehan 9:30:41. “Kita sudah sesuai target untuk Asfari dan Rizky Fahmi mendapat perunggu masing-masing di nomor 800 meter dan 3.000 meter. Yang menarik adalah Novi yang bisa mendapat perak. Alhamdulillah kita total hari ini kita satu perak dan dua perunggu,” jelas Manajer Atletik Kontingen Indonesia di ASG 2024, Suryo Agung Wibowo. Diakui pada hari pertama ini Indonesia kehilangan target medali emas yaitu di nomor tolak peluru putra. Menurut Suryo hal ini dikarenakan adanya peningkatan prestasi dari negara-negara pesaing. “Bahkan Singapura pun bisa lempar 17 meter, itu di luar ekspektasi kita. Nah itu menjadi evaluasi kita ke depannya untuk lebih aware lagi terkait dengan data-data yang kita dapat,” urainya. Untuk atletik hari kedua Selasa (4/6) besok, Suryo menyebut akan ada delapan nomor yang dipertandingkan. Salah satunya berpotensi medali emas yaitu di nomor 800 meter putri yaitu Mutiara Oktarani dari Yogyakarta yang merupakan atlet Pelatnas. “Insyaallah kami berharap di nomor itu (meraih emas),” sebut mantan pelari nasional yang pernah menyandang gelar manusia tercepat di Asia Tenggara ini. Terkait hilangnya potensi emas di hari pertama atletik ini, Asisten Deputi (Asdep) Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi pada Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Aziz Ariyanto menyatakan hal itu akan menjadi bahan evaluasi. Menurutnya akan membutuhkan kerja keras bagi atletik untuk bisa mendulang banyak emas. “Doakan saja besok masih mendapat medali. Semoga target ke depannya lebih baik lagi dan ini evaluasi buat kita pada pembinaan di level pelajar,” tutur Asdep Aziz. Sumber: Kemenpora

ASEAN Schools Games 2024: Arya Pecahkan Rekor dan Raih Emas Pertama Indonesia

Cabang olahraga (cabor) mencatatkan emas pertama bagi kontingen Indonesia di 13th ASEAN Schools Games (ASG) 2024 Da Nang, Vietnam. Adalah Arya Adrean Putra Haryono yang mendulang emas perdana Indonesia dari nomor 50 meter gaya dada putra pada final yang berlangsung di Da Nang Swimming and Diving Club, Senin (3/6) malam. Arya yang berada di lintasan empat menjadi yang tercepat dengan torehan waktu 28.90. Catatan ini memecahkan rekor ASG tahun 2018 yang juga dicetak atlet Indonesia, Ahnaf Kamal Pasya yaitu 29.38. “Alhamdulillah senang banget bisa memberikan medali emas bagi Indonesia, apalagi ini emas pertama bagi tim Merah Putih, walaupun best time 28.52 tidak pecah, tapi sekali lagi alhamdulillah mendapat medali emas,” ungkap Arya. Atlet renang dari Perkumpulan Kaizen SC Bantul ini mengaku tidak puas atas catatan waktu yang dihasilkannya pada nomor final 50 meter gaya dada tersebut. Lantaran di babak eliminasi dirinya bisa membukukan catatan waktu lebih baik, yakni 28.70. Adapun medali emas yang direngkuh Arya ini masih bisa bertambah karena bakal kembali tampil di nomor final 100 dan 200 meter gaya dada putra. “Bismillah insyaallah bisa dapat medali emas lagi dengan target sekaligus bisa memecahkan best time dari 01.03,40 detik menjadi 01.02,00 detik di final nomor 100 meter gaya dada,” tekadnya. Atas prestasi medali emas pertama Indonesia ini, Manajer Tim Renang Indonesia di ASG 2024 Jonas Bain mengaku sangat bersyukur. Apalagi dalam pencapaian ini juga berhasil dipecahkan rekor ASG. “Kami bangga dan semoga apa yang telah dihasilkan oleh Arya ini mampu menjadi pemicu semangat bagi para atlet Indonesia lainnya yang tampil di ASG 2024 ini,” tutur Jonas. Emas Arya sendiri bukan satu-satunya emas yang didulang cabor renang pada hari pertama pertandingan. Emas kedua diraih Jeremy Elyon Master Ganesha di nomor 100 meter gaya bebas putra. Selain emas, hari pertama renang juga meraih dua medali perak dan tjga medali perunggu. Medali perak diraih Jason Donovan Yusuf di nomor 100 meter gaya bebas putra dan Adelia Chantika Aulia di nomor 200 meter gaya punggung putri. Sementara tiga medali perunggu didapatkan Adelia Chantika Aulia di nomor 100 meter gaya bebas putri, Muhammad Havis Rizal Wibisono di nomor 200 meter gaya punggung putra, serta di nomor estafet 4×200 meter gaya bebas putra oleh Liquor Harison Andoko, Samuel Maxson Septionus, Sebastian Frederick Harsono, dan Mochammad Akbar Putra Taufik. Adapun perolehan medali ini menjadikan Indonesia membukukan total 11 medali meliputi 2 emas, 4 perak, dan 5 perunggu untuk event ASG 2024 yang berlangsung Senin (3/6). Sumber: Kemenpora