DKI Gelar Kejuaraan Daerah “Squash” Untuk Jaring Atlet Muda

DKI Gelar Kejuaraan Daerah "Squash" Untuk Jaring Atlet Muda

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar kejuaraan daerah tenis dinding (squash) di Gelanggang Olah Raga (GOR) Koja, Jakarta Utara, untuk menjaring atlet-atlet muda. Sebanyak 60 atlet mengikuti kejuaraan daerah cabang olah raga “squash” yang digelar Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Squash Indonesia (PSI) DKI Jakarta selama tiga hari (30 Maret hingga 1 April 2022). “Kejuaraan ini diikuti peserta yang berjumlah 60 orang yang terdiri dari atlet binaan seluruh klub, maupun pengcab di DKI Jakarta,” kata Ketua Pengprov PSI DKI Jakarta Amalia Chrisna Damayanti kepada wartawan di Jakarta Utara, Rabu. Kejuaraan Daerah DKI Jakarta cabang olah raga squash yang dilaksanakan itu akan diikuti atlet-atlet muda mulai dari berbagai tingkatan usia antara lain 11 tahun, 13 tahun, 15 tahun, 17 tahun hingga dewasa yakni di atas 19 tahun. Nantinya untuk juara 1, 2, 3 dari setiap kategori akan mendapat piala dan penghargaan. Selain itu atlet yang memenangkan kejuaraan juga bisa ikut kejuaraan serupa di provinsi lain secara gratis. “Pemenang akan dikirim ke ajang yang ada di provinsi lain, free. Kita fasilitasi ikut dengan cuma-cuma, nggak yang semua harus berbentuk uang tapi lebih ke pembinaan kedepannya,” tuturnya. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, Achmad Firdaus, berharap adanya kejuaraan daerah dapat mengangkat prestasi atlet sebagai persiapan menjelang kejuaraan yang lebih tinggi. “Harapannya bisa ada prestasi. PON itu mediasi saja tapi kan bukan berarti target kita harus juara karena atlet itu harus lebih berprestasi dan jadi lebih profesional,” ujar Firdaus. Ketua Umum PB Persatuan Squash Indonesia (PSI), Sylviana Murni, mengatakan pihaknya akan terus berupaya mengenalkan cabang olahraga squash kepada masyarakat. “Pertama orang harus peduli, kenal dengan squash. Setelah tahu, kita dirikan pengurus sampai tingkat kecamatan kota dan sekarang sudah ada 20 dan kita kejar 14 lagi,” ujar Sylviana yang juga anggota DPD RI dari perwakilan Provinsi DKI Jakarta tersebut.

Mengenal Squash, Olahraga Paling Sehat di Dunia

olahraga-squash

Banyak pilihan olahraga yang dilakukan masyarakat untuk menjadi sehat. Olahraga menjadi cara untuk menjaga fisik agar tetap dalam kondisi prima. Tapi, apa kalian tahu olahraga paling sehat di duniat? Jika kalian menyebut, renang, sepakbola atau yang lainnya semua salah. Menurut Forbes Indonesia, yang merupakan majalah ternama, olahraga tersehat di dunia itu squash. Squash menjadi olahraga paling sehat, mengalahkan dayung, renang dan rock climbing. Apa yang membuat squash dinobatkan sebagai olahraga tersehat di dunia? Secara sederhana, squash dimainkan di lapangan 10 x 6 meter yang dibatasi empat dinding setinggi kira-kira 5—6 meter. Alat yang dibutuhkan hanyalah raket dan bola yang khusus untuk permainan squash. Dalam permainan tunggal, lapangan diisi dua pemain yang harus terus memantulkan bola ke dinding depan dan bola tak boleh memantul di lantai lebih dari satu kali. Nah dari hasil olahraga tersebut, ternyata jika kita bermain squash selama 30 menit. Bisa menghasilkan latihan pernapasan serta membakar 517 kalori. Tak hanya itu, dengan banyak berlari, squash juga bermanfaat untuk menguatkan otot, meningkatkan daya tahan tubuh serta memperbaiki kelenturan perut. Selain itu, squash juga bisa meningkatkan konsentrasi dan mental. Di Indonesia sendiri, squash mulai digandrungi masyarakat. Banyak kejuaraan dan beberapa pusat squash yang ada di Indonesia seperti di Kemang, GBK dan beberapa tempat lainnya. Bahkan, penyanyi cantik Raisa dan artis Panji Pragiwaksono juga rutin berolahraga squash di selang-selang kesibukannya. Gimana tertarik kah kalian untuk memainkan olahraga paling sehat di dunia ini? Eits, tapi jangan lupa untuk selalu melakukan pemanasan terlebih dahulu, guna menghindari cedera. Dan, satu lagi yang harus dilakukan yakni fokus. Jika tidak fokus, bisa-bisa pantulan bola atau bahkan raket lawan mengenai badan. (pah/adt)