Banyak Diperkuat Pemain Muda, Rani Mulyasari Optimistis

Banyak Diperkuat Pemain Muda, Rani Mulyasari Optimistis

Pemain pilar Timnas Wanita Indonesia, Rani Mulyasari mengaku optimistis dengan skuat kali ini yang akan tampil di Piala Asia Wanita 2020 India, 20 Januari – 6 Februari 2022. Menurut, Rani yang membuat dirinya yakin yakni skuat Timnas Wanita Indonesia saat ini banyak diperkuat pemain-pemain muda yang memiliki skill dan fisik bagus. “Kalau soal fisik ya saya lihat bagus-bagus ya karena rata-rata pemain muda. Jadi kenceng-kenceng,” kata Rani saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2022). “Yang pasti setiap tahunnya pasti ada progres, perkembangan untuk atlet sendiri jadi kalau lihat sekarang ya sepak bola putri sudah berkembang jadi ya mudah-mudahan bisa lah kita,” sambungnya. Seperti diketahui jelang berangkat ke India, pelatih Rudy Eka sudah memilih 23 pemain. Mereka pun masih menjalani pemusatan latihan di Stadion Madya dan dijadwalkan berangkat ke India pada Minggu (16/1/2022). Di ajang Piala Asia Wanita, skuat Garuda Pertiwi berada di grup B bersama dengan Australia, Thailand dan Filipina. Rudy menyadari kualitas tim Australia yang akan jadi lawan pertama timnya memang di atas Indonesia, meski demikian ia tetap optimistis anak asuhnya bisa memberikan perlawanan di pertandingan nanti. “Kesiapan khusus kalau kami ketahui bagaimana Australia bermain luar biasa press, long ball ke center dan striker itu sangat bagus tapi bagaimanapun masih ada kelemahan Australia yang perlu kami maksimalkan karena kemarin Australia uji coba dengan amerika juga kalah di kandang Australia dan juga imbang 1-1,” kata Rudy Eka. Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia Putri di Piala Asia 2022: 1. Ade Mustikiana Oktafiani (Asprov Bangka Belitung) 2. Baiq Amiatun Shalihah (Asprov Nusa Tenggara Barat) 3. Carla Bio Pattinasarany (Asprov DKI Jakarta) 4. Diah Tri Lestari (Asprov Jawa Barat) 5. Fani (Asprov Jawa Tengah) 6. Helsya Maeisyaroh (Asprov Jawa Barat) 7. Insyafadya Salsabillah (Asprov Jawa Timur) 8. Marsela Yuliana Awi (Asprov Papua) 9. Maulina Novryliani (Asprov Banten) 10. Nurhalimah (Asprov Jawa Barat) 11. Octavianti Dwi Nurmalita (Asprov DI Yogyakarta) 12. Pani Tri Oktavianti (Asprov Jawa Barat) 13. Rani Mulya Sari (Persiba Balikpapan) 14. Reva Octaviani (Asprov Jawa Barat) 15. Riska Aprilia (PSS Sleman) 16. Remini Chere Rumbewas (Asprov Papua) 17. Rosdilah Siti Nurrohmah (Asprov Jawa Barat) 18. Sabrina Mutiara Firdaus Wibowo (Arema FC) 19. Shalika Aurelia Viandrisa (Asprov DKI Jakarta) 20. Tia Darti Septiawati (Asprov Jawa Barat) 21. Viny Silfianus Sunaryo (Asprov DKI Jakarta) 22. Vivi Oktavia Riski (Asprov Bangka Belitung) 23. Zahra Muzdalifah (Asprov Banten)

Pertama Kali Dipanggil TC Timnas, Bunga Syifa Ingin Tampil Maksimal

Pertama Kali Dipanggil TC Timnas, Bunga Syifa Ingin Tampil Maksimal

Ada satu wajah baru pada pemusatan latihan (TC) Timnas Wanita Indonesia. Dia adalah Bunga Syifa Fadillah. Gadis asal Solo ini tak menyangka dipanggil pelatih kepala, Rudy Eka. Momen pemanggilan perdananya untuk mengikuti TC bersama skuad Garuda Pertiwi membuatnya tak mau setengah-setengah. “Saya sangat tidak menyangka dan senang bisa dipanggil untuk mengikut TC Timnas Wanita di Jakarta. Ini merupakan pengalaman pertama saya bergabung dengan beberapa teman-teman yang sudah pernah memperkuat Timnas di beberapa kejuaraan. Saat diberitahu saya akan mengikuti TC, saya langsung memberitahu orang tua terutama bapak, karena bapak pernah cerita dulu beliau sangat bekerja keras di dunia sepak bola, namun cita-cita memperkuat Timnas belum kesampaian,” kata Bunga. Orang tua terutama bapak memang menjadi motivator utama Bunga untuk berkecimpung di dunia sepak bola. Sosok sang ayah yang menekuni sepakbola terlebih dahululah yang memperkenalkan si kulit bundar kepada Bunga. Pemain kelahiran Surakarta, 9 Februari 2005 ini sedianya mengenal dan bermain olahraga lain yakni voli sejak duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD) hingga kelas 3 bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang kala itu Bunga menimba ilmu Kelas Khusus Olahraga (KKO) di SMPN 1 Surakarta. Berkecimpung di dunia voli dalam rentang beberapa tahun memang membawa Bunga masuk ke jalur pendidikan yang manis. Dirinya bahkan masuk ke SMA Negeri 4 Surakarta yang merupakan salah satu sekolah favorit di Solo. Namun semenjak menggunakan seragam abu-abu, pandemi Covid-19 menyerang sehingga kegiatan di KKO pun dihentikan sementara. Disitulah momen ketika Bunga diperkenalkan dengan sepak bola. “Awal bermain sepak bola sejak Agustus 2020, jadi sudah kurang lebih satu tahun. Selama adanya pandemi, bapak yang pertama mengenalkan sepak bola kepada saya.,itu pun awalnya untuk sekedar menjaga kondisi saja karena aktivitas voli dihentikan. Setelah berjalannya waktu, makin lama saya makin nyaman bermain sepak bola. Semenjak itu saya mulai berlatih di klub Putri Surakarta dan menekuni cabang olahraga ini,” lanjutnya. Setelah tiba dan mengikuti pemusatan latihan di Jakarta, Bunga pun diperhadapkan dengan pola latihan dengan intensitas yang tinggi. Anak keempat dari empat bersaudara ini mengaku pola latihan yang didapatkan jauh lebih banyak dan sangat disiplin. Walaupun pemusatan latihan baru digelar kurang dari sepekan, namun para pemain diminta untuk bersungguh-sungguh dan penuh kerja keras selama TC berlangsung. “Satu-satunya yang membuat saya semangat adalah pesan bapak saya sebelum berangkat ke Jakarta. Bapak memberikan motivasi kepada saya bahwa saya tidak boleh setengah-setengah jika mau memulai sesuatu. Saya ingin bermain sepak bola secara sungguh-sungguh, dan pesan bapak saya harus fokus berlatih dan harus menambah porsi latihan diluar jadwal biasa agar bisa tampil maksimal,” tutup Bunga.