Lawan 79 Negara, Tim Karate Inkanas Dilepas Menuju Shanghai

Kiri ke kanan (atas) Binpres PB Inkanas Mursalim Badoo, Wasekjend Andi Taletting, Ketua Umum Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti dan Sekjend Irjen Pol Sam Budigusdian, turut melepas enam karateka menuju Kejuaraan WKF Karate 1 Series A di Shanghai, China. (Inkanas)

Jakarta- Ketua Umum Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti melepas enam atlet yang bakal berlaga di Kejuaraan WKF Karate 1 Series A Shanghai, China, pada 7-9 Desember 2018. Pelepasan itu digelar di Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan, pada Selasa (4/12). Daftar keenam atlet yang bakal tampil itu yakni Krisda Putri (Kata Individu Putri), Tri Winarni (Kumite -61 Kg Putri), Dwi Fadhilah (Kumite -50 Kg Putri), Andi Jerni (Kumite -50 Kg Putri), Aqtur (Kumite -67 Kg Putra) dan Aditya (Kumite +84 Kg Putra). Adapun pendamping tim Karate Indonesia yang bernamakan INKANAS EMAS ini adalah Mursalim Bado’o (Manager), Ricky Muchtar (Official) Yedih Lesmana (Pelatih), Aam Siti Aisyah (Pelatih) dan Donny Zaiko (Pelatih). Kejuaraan yang diselenggarakan oleh World Karate Federation ini, diikuti 79 negara dari seluruh dunia. Kejuaraan ini merupakan ajang untuk meraih poin menuju Olimpiade Tokyo 2020. Kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan Badrodin Haiti dalam membina atlet Karate Inkanas, yang secara aktif mengirimkan atlet berprestasi unjuk kebolehan di ajang internasional. Terutama, ajang resmi World Karate Federation (WKF). “Kesempatan ini jangan disia-siakan dan dimanfaatkan betul oleh atlet. Selain itu, kedepannya para pelatih perlu untuk mendapatkan kesempatan di event international untuk memperoleh sertifikasi International,” ujar Badrodin. Hal senada diucapkan oleh Sekretaris Jenderal PB Inkanas, Irjen Pol Sam Budigusdian. Dalam kesempatan yang sama dia menerangkan bahwa PB Inkanas berkomitmen agar dapat berpartisipasi pada setiap seri Kejuaraan International WKF ini. (Adt) Daftar Kontingen Indonesia Atlet Krisda Putri (Kata Individu Putri), Tri Winarni (Kumite -61 kg Putri), Dwi Fadhilah (Kumite -50 kg Putri), Andi Jerni (Kumite -50 kg Putri), Aqtur (Kumite -67 kg Putra),Aditya (Kumite +84 kg Putra) Pendamping Mursalim Bado’o (Manager), Ricky Muchtar (Official), Yedih Lesmana (Pelatih), Aam Siti Aisyah (Pelatih), Donny Zaiko (Pelatih)

Emosi yang Berlebih, Sylvester Gagal Jadi Juara Karate

Perlu kita ketahui bahwa sumber kekuatan karate bertumpu kepada salah satu gerakan dasar yang sangat penting yang sering di sebut dengan istilah kuda kuda, karena kuda-kuda merupakan tumpuan dari semua gerakan. Sylvester Sumeru (21) merupakan karateka terbaik di dki Jakarta. Sylvester yang mengawali karate dari Lembaga karatedo indonesia (LEMKARI) lalu pindah ke institute karatedo nasional (INKANAS) Sylvester yang kerap di sapa Syl ini sudah memulai hobby dan karirnya semenjak usia 7 tahun, kala itu Syl masih duduk di kelas 1 sekolah dasar dan saat ini sudah dalam tingkatan sabuk hitam (expert). Berbagai kejuaraan tikat daerah, Provinsi sampai Nasional sudah di lalui sylvester. Sylvester mengatakan pada NYSN bahwa Forki Cup dan Gubernur Cup jadi saksi. “Waktu itu saat di Forki Cup saya sudah hampir jadi juara, saat perebutan juara satu dan dua. Namun saya di diskualifikasi karna saya melakukan sebuah kesalahan yang mengakibatkan lawan tanding saya cidera serius. Saya merasa sangat menyesal kejadian itu terjadi. Emosi yang berlebih membuat saya salah dan akhirnya kalah.” Ujar Sylvester Syl menambahkan bahea peran Sang pelatih yang telah memberikan dorongan, melatih Syl selama 14 tahun sampai saat ini, selalu memberikan motivasi bahwa seorang karateka harus berusaha dan tidak boleh patah semangat. Karenanya dengan olahraga hidup menjadi lebih sehat jasmani maupun rohani. “Saya mengucapkan sangat berterima kasih kepada sang guru Simpai Dirta yang telah melatih saya selama 14 tahun, hingga saya lebih mengerti arti kesabaran dan bisa menjadi seorang yang rendah hati. ilmu ini yang saya dapatkan selama menggeluti karate. Dan saya berharap banyak kepada karateka lain agar mengerti seni dan arti bela diri yang sebenarnya.” Harap sylvester (bam/adt)