Inilah Tips Berprestasi Ala Nyimas Bunga Cinta

Inilah Tips Berprestasi Ala Nyimas Bunga Cinta

Nama Nyimas Bunga mulai mencuat saat ia berhasil meraih medali perunggu pada nomor women’s street pada cabang olahraga skateboard Asian Games 2018. Bukan hanya meraih prestasi, ia juga menjadi atlet termuda yang meraih medali pada gelaran Asian Games 2018. Nyimas Bunga Cinta lahir pada 13 April 2006, putri dari pasangan suami-isteri Didiet Rio dan Ika Damayanti. Ia sulung dari tiga bersaudara. Rasa penasarannya terhadap skateboard berawal karena melihat vidio aksi skateboarder di media sosial sejak kelas 2 SD. Ia kemudian sering mencoba-coba papan beroda itu, berulang kali terjatuh hingga menangis. Namun, Bunga terus bangkit dan bermain lagi. “Skateboard is fun, menyenangkan,” kata Bunga tentang alasannya memilih olahraga itu. Bunga makin serius menekuni skateboard ketika duduk di kelas 5 SD. Bakatnya terus diasah dengan bantuan Anthony Adam Caya, yang menjadi pelatihnya di skatepark Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Anthony adalah salah satu legenda hidup skateboarder Indonesia. Ia lebih dikenal dengan nama Tony Sruntul, dan kini juga menjadi Presiden Skateboard Indonesia. Selain meraih medali pada Asian Games 2018, Bunga juga beberapa kali meraih medali. Diantaranya adalah medali perunggu pada kejuaraan Vans Park Series Asia Continental di Singapura dan medali perak pada SEA Games 2019. Sebagai generasi muda yang namanya sudah mencatat banyak prestasi dalam bidang olahraga, Bunga membagikan tips kepada seluruh remaja Indonesia untuk terus berkarya dan mengukir prestasi di usia muda. Bunga mengajak semua teman-teman remaja lainnya untuk menjadi seorang yang berani untuk mencoba hal baru. Dengan begitu, maka akan lebih mudah untuk mengeksplor bakat apa yang cocok dengan dirimu. “Terus pantang menyerah, berusaha, kerja keras, dan kalau jatuh ya bangun lagi,” pesan Bunga, dilansir Pop Mama. Di usianya yang masih cukup mudah, Bunga juga memiliki motivasi besar demi mencapai target yang ia harapkan. Ketika ditanya, apa target yang ingin ia gapai sebagai seorang atlet muda? Bunga menjawab, “Target aku dari awal main skate itu adalah beli rumah dan sekarang aku lagi mengejar untuk ikut Asian Games, Sea Games dan Olimpiade. Jadi itulah target-target yang mau aku raih.” Untuk mengejar semua target tersebut memang tidaklah mudah, namun Bunga terus berusaha dan meyakinkan dirinya bahwa kelak ia bisa menggapai satu persatu target yang telah ia tentukan. Itulah tips dari Nyimas Bunga Cinta yang memulai suatu hobi menjadi atlet berprestasi. Semoga cerita Bunga di atas bisa menjadi inspirasi bagi anak mama untuk tetap semangat dalam berprestasi di usia muda, ya.

Baru Berusia 13 Tahun, Inilah Atlet Skateboard Termuda yang akan Berkompetisi di Olimpiade Tokyo

Meski dihiasi pro dan kontra pada awal dikeluarkan keputusan, skateboard kini resmi jadi olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Selain skateboard, ada empat cabang olahraga lain, yakni selancar, baseball, surfing, karate, dan panjat tebing yang memulai debutnya atau kembali ke kejuaraan ini. Tak hanya itu, ada satu skateboarder muda yang mencuri perhatian pada Olimpiade kali ini. Skateboarder muda tersebut ialah Sky Brown. Ia menjadi atlet skateboard termuda yang akan berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2021 dengan usia 13 tahun 11 hari. Dia dinobatkan bersama Bombette Martin yang berusia 15 tahun sebagai atlet muda yang akan mencuri perhatian di Olimpiade musim panas ini. “Ini adalah perasaan yang gila, lebih dari mimpi yang menjadi kenyataan, hanya gila,” kata Brown yang dibesarkan di Jepang dan Amerika Serikat dikutip dari Sun Sport. “Saya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk Inggris dan bahkan lebih luar biasa bagi saya untuk memiliki rekan setim,” lanjutnya. Ayah Sky Brown, Stu, yakan bertindak sebagai pendamping atlet Brown di Tokyo adalah orang Inggris, sedangkan ibunya, Mieko adalah keturunan Jepang. Luar biasanya, Brown kini telah bangkit kembali dari cedera serius tahun lalu ketika dia menderita patah tulang tengkorak serta patah pergelangan tangan yang hampir memupuskan mimpinya untuk tampil di olimpiade. Sejak usia 8 tahun, Brown telah menjadi peserta termuda di Vans US Open. Sejak saat itu, berbagai prestasi mampu diraih oleh Brown, termasuk memenangkan acara TV AS Dancing with the Stars: Juniors, bersama mitra JT Church. Selain itu, ia juga menjadi wanita pertama yang menyelesaikan trik ‘frontside 540’. Sebelumnya, rekor atlet termuda Olimpiade dipegang oleh Margery Hilton yang berusia 13 tahun 44 hari ketika dia berkompetisi di Olimpiade Amsterdam 1928 dalam renang gaya dada 200m.

Bersiap ke Amerika, Dua Atlet Muda Indonesia Kejar Tiket Olimpiade

Bersiap ke Amerika, Dua Atlet Muda Indonesia Kejar Tiket Olimpiade

Dua atlet skateboard muda Indonesia akan bertolak ke Amerika Serikat untuk mengikuti babak kualikasi Olimpiade 2020 Tokyo. Kedua atlet tersebut yakni Nyimas Bunga Cinta dan Basral Graito Hutomo dijadwalkan berlaga pada Dew Tour Des Monies 2021 di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat, 16-23 Mei mendatang. Pelatih timnas skateboard Indonesia, Jo Jaya Charles Kusuma, mengatakan Nyimas Bunga Cinta dan Basral Graito Hutomo akan bertolak ke AS pada 14 Mei. Selain demi memburu tiket ke Tokyo, ajang tersebut juga sekaligus sebagai wadah bagi para atlet Indonesia menambah pengalaman bertanding dengan para pesaing dari seluruh dunia. “Nyimas Bunga Cinta dan Basral Graito akan berburu tiket ke Olimpiade Tokyo di Amerika Serikat. Mereka akan tampil di nomor park dan street,” kata Charles dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu. Basral merupakan peraih perak SEA Games 2019. Sedangkan Nyimas Bunga Cinta selain peraih perak SEA Games 2019, dia juga peraih perunggu Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Menurut Charles, Basral Graito saat ini menduduki peringkat ke-128 dunia, sementara Nyimas berada di urutan ke-30. Kedua atlet tersebut harus mampu menembus 20 besar dunia demi bisa tampil di Olimpiade Tokyo, 23 Juli-8 Agustus nanti. “Kalau dilihat berdasarkan peringkat yang paling berpeluang itu Nyimas Bunga Cinta. Dan saya optimistis Nyimas Bunga Cinta bisa mengejar peringkat ke-20,” katanya. Dew Tour Des Moines akan menjadi kejuaraan pertama pada 2021 dalam lanjutan kualifikasi Olimpiade Tokyo setelah satu tahun terhenti akibat pandemi COVID-19. Turnamen ini masuk dalam kategori pro tour untuk disiplin street dan park. Kualifikasi Olimpiade untuk cabang skateboard sendiri akan berakhir pada 29 Juni mendatang. Skateboard merupakan satu dari lima cabang olahraga yang akan debut di Olimpiade 2020 Tokyo. Selain skateboard, ada juga surfing, panjat tebing, karate, dan breakdancing.

Sempat Tak Punya Papan Skate, Skater Muda Ini Bisa Juara dan Kini Punya Sponsor

Sempat Tak Punya Papan Skate, Skater Muda Ini Bisa Juara dan Kini Punya Sponsor

Sebuah kisah insipiratif sekaligus menyentuh datang dari Kota Malang. Kisah ini milik Muhammad Maulana Malik Ibrahim atau yang lebih dikenal dengan panggilan Joko. Ia merupakan skater yang masih belia. Usianya baru menginjak 10 tahun. Beberapa waktu belakangan ini, video Joko saat beraksi di atas papan skate tengah viral. Kemahirannya bermain skateboard menjadi perbincangan dan dikagumi banyak warganet. Padahal, ada kisah menyentuh dibalik itu. Joko yang saat ini merupakan siswa kelas 4 di SDN Merjosari 1 Kota Malang, menceritakan awal mula ia tertarik pada olahraga skateboard. Ia mengaku tertarik dengan skateboard karena sering melihat orang bermain skateboard, sehingga muncul keinginan untuk ikut bermain. Namun, keinginan terpendam Joko untuk bermain skateboard awalnya seperti hanya impian belaka karena ia tidak bisa memiliki papan skate. Terlebih, berdasarkan informasi yang didapat, Joko adalah anak yatim yang tinggal hanya dengan neneknya. Perjuangan untuk bisa bermain Skateboard pun terus dilakukan Joko dengan mendatangi Skate Park di Taman Singha Merjosari di mana di situ adalah tempat latihan Bolang SK8 School. Akhirnya, pelatih skate yang melihat bocah setiap hari melihat pemainnya berlatih merasa iba kepada bocah berusia 10 tahun ini dan meminjami Jojo papan skate. Ia pun menunjukkan kesungguhannya untuk bermain skateboard. “Awalnya lihat-lihat saja di sini, lalu dipinjami (papan skate) sama pelatih dan akhirnya bisa sampai sekarang,” kata Joko, dilansir dari jatimtimes.com. Ditanya tentang kenapa tertarik dengan olahraga skateboard, Joko mengaku bahwa ia merasa dengan olahraga bisa banyak teman sehingga ia bisa bermain dengan hal yang positif. Selain itu, ia ingin berprestasi di bidang olahraga untuk membanggakan keluarganya. “Tertarik dengan skateboard ini, ya, karena bisa punya banyak teman. Dan saya bisa berprestasi,” ucapnya. Dari segi prestasi, Joko yang baru bergabung latihan dengan Bolang SK8 School kurang lebih 2 hingga 3 bulan lalu ini sudah mengikuti berbagai kejuaraan yang antara lain di Solo, Bali, hingga Jakarta, bahkan di Bekasi Joko pernah menyabet juara 1 kejuaraan Skateboard Wali Kota Cup U-15. Disinggung masalah sekolah, Joko mengaku bahwa ia tidak melupakan sekolahnya meski terus fokus berlatih skateboard. “Ya sekolah biasa saja, kalau mau ujian belajar dulu, sementara latihannya di skip dulu, fokus ujian. Kalau sudah selesai baru bisa latihan rutin lagi,” ungkapnya. Berkat prestasi yang telah diraihnya, Joko kini sudah memiliki sponsor mulai dari papan skate hingga baju untuk digunakan saat mengikuti kejuaraan. Selain itu, sang nenek pun sangat mendukung apa yang dilakukan. “Mendukung sekali kalau keluarga, sama nenek itu, Alhamdulillah mendukung. Buktinya sekarang Alhamdulillah sudah punya papan skate sendiri dari sponsor. Jadi kalau rusak itu ya dikirim lagi,” ujarnya.

Usai Cedera Parah, Sky Brown Tetap Optimis Jadi Atlet Termuda Inggris di Olimpiade Tokyo

Usai Cedera Parah, Sky Brown Tetap Optimis Jadi Atlet Termuda Inggris di Olimpiade Tokyo

Banyak atlet bermimpi untuk bisa bertanding di Olimpiade. Sky Brown salah satunya. Ia merupakan atlet skateboard yang saat ini masih berusia 11 tahun. Namun, sebuah kecelakaan parah pada saat latihan hampir saja merenggut mimpinya untuk berlaga di Olimpiade. Usai bangkit dari cedera, ia masih optimis untuk menjadi Olimpian Britania termuda di pesta olahraga terbesar di dunia tersebut. Brown lahir di Miyazaki, Jepang, pada 7 Juli 2008. Ibunya merupakan orang Jepang sementara sang ayah merupakan orang Inggris. Keinginan bermain skateboard Brown sudah muncul sejak usia 3 tahun. Hebatnya, ia tidak pernah memiliki pelatih khusus skateboard. Brown mengatakan belajar trik-trik skateboard dari YouTube. Ia pun mengaku beruntung karena bisa ditemani sekaligus dibimbing oleh peraih medali emas Olimpiade tiga kali Shaun White, yang secara kebetulan tinggal di dekat rumahnya. Setiap sore, ia rajin berlatih di skate park dekat rumahnya. Pada awal kemunculannya, Brown sempat viral karena video keterampilan aksinya di atas papan skateboardnya telah dilihat ribuan kali di Youtube. Brown kemudian menjadi skater termuda di ajang Vans AS Terbuka Pro Series. Kala itu, usianya baru 8 tahun. Namanya kian mencuat usai berhasil meraih medali perunggu pada World Skateboarding Championship 2019 yang digelar di Brazil. Pada 28 Mei 2020 lalu, Brown mengalami kecelakaan mengerikan pada saat sesi latihan di California, Amerika Serikat, yang hingga membuat ia harus dilarikan ke rumah sakit dengan helikopter. Brown dilaporkan tidak responsif saat tiba di rumah sakit. Sang ayah mengatakan bahwa putrinya mendapatkan keajaiban hingga mampu selamat dari kecelakaan mengerikan tersebut. Kurang dari dua minggu kemudian, Brown mengunggah videonya pada saat melakukan perawatan di rumah sakit. Ia memposting sebuah video yang berisi cerita mengenai bagaimana kecelakaan dalam latihan itu terjadi dan kondisinya pada saat itu. “Saya biasanya tidak memposting saya jatuh atau membicarakan mengenai itu karena saya ingin orang melihat kesenangan dalam apa yang saya lakukan. Tapi ini adalah jatuh terparah saya dan saya hanya ingin semua orang tahu bahwa saya baik-naik saja,” kata Brown. “Tidak apa-apa jatuh sesekali. Saya hanya akan bangkit dan mendorong lebih keras. Saya tahu banyak yang terjadi di dunia saat ini dan saya ingin semua orang tahu apa pun yang kita lakukan kita harus melakukannya dengan cinta dan kebahagiaan,” “Ini adalah kecelakaan terburuk saya. Helm dan lengan saya menyelamatkan hidup saya. Ini tidak akan menghentikan saya. Saya akan mengejar emas di Tokyo 2021. Tetap kuat. Tetap positif,” ujarnya. Melalui unggahan Instagramnya, saat ini Brown sudah kembali berlatih dan mulai memasang targetnya kembali untuk meraih medali emas di Olimpiade Tokyo. Sungguh sebuah semangat yang patut dicontoh oleh para atlet lain. Olimpiade Tokyo sejatinya digelar pada tahun ini, namun ditunda hingga musim panas tahun depan karena pandemi virus corona. Pada saat Olimpiade Tokyo berlangsung, ia akan berusia 12 tahun 12 hari, dan akan membuatnya menjadi Olimpian Britania termuda dan memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh atlet renang Margery Hinton pada Olimpiade 1928. Sky Brown akan berusia lebih muda satu tahun dua hari dari Margery Hinton jika berhasil berlaga di Olimpiade Tokyo mendatang. Prestasi dan Rekor Sky Brown: Menjadi skater termuda pada ajang Vans AS Terbuka Pro Series di usia 8 tahun. Atlet skateboard profesional termuda di dunia di usia 10 tahun. Atlet termuda yang disponsori oleh Nike. Peringkat 10 – Supergirl Pro Vert 2016. Peringkat 26 – Vans Pro Skate Park Series at Huntington Beach Women’s Qualifiers 2016. Peringkat 5 – Vert Attack Women 2017. Peringkat 2 – Vans Park Series Asia Continental Championships Women’s Finals 2017. Peringkat 9 – Bowl a Rama Bondi Women’s Qualifiers 2018. Peringkat 9 – Mjøsskate Stange/Hamar Seaside Senior 2018. Peringkat 5 – Mjøsskate Brumunddal Bowl Senior 2018. Peringkat 4 – Mjøsskate Gjøvik Bowl Senior 2018. Peringkat 1 – UK National Skateboarding Championship Female Park 2019. Peringkat 6 – UK National Skateboarding Championship Female Street 2019. Peringkat 1 – Dew Tour Long Beach Women’s Park Open Qualifiers 2019. Peringkat 3 – Dew Tour Long Beach Women’s Park Quarter Finals 2019. Peringkat 12 – Dew Tour Long Beach Women’s Park Semi-Finals 2019. Peringkat 1 – International Skateboarding Open Park Nanjing Women’s Quarter Finals 2019. Peringkat 5 – International Skateboarding Open Park Nanjing Women’s Finals 2019. Peringkat 3 – International Skateboarding Open Park Nanjing Women’s Semi-Finals 2019. Peringkat 5 – X Games Minneapolis Women’s Park 2019. Peringkat 1 – World Skate Sao Paulo Park World Championships Women’s Quarter Finals 2019. Peringkat 2 – World Skate Sao Paulo Park World Championships Women’s Semi-Finals 2019. Peringkat 3 – World Skate Sao Paulo Park World Championships Women’s Finals 2019. Peringkat 3 – World Skate OI STU Open Women’s Park Finals Results. Peringkat 2 – World Skate OI STU Open Women’s Park Semi-Finals Results.

Pimpin Kualifikasi Nomor Street, Skateboarder Indonesia Intip Peluang Medali Emas Asian Games

Skateboarder Indonesia berusia 16 tahun asal Bali, Sanggoe Darma Tanjung, melakukan gerakan trik, pada sesi latihan jelang Asian Games 2018, sebelum tampil di ajang kualifikasi cabor Skateboard, di Jakabaring Sport City, Palembang, pada Selasa (28/8). (tempo.co)

Palembang- Sanggoe Dharma Tanjung, 16 tahun, memimpin kualifikasi nomor street Cabor Skateboard Asian Games 2018 dan berpeluang meraih emas di final. Sanggoe tampil impresif di babak kualifikasi dan tak terpengaruh gangguan hujan yang sempat dua kali menghentikan lomba, di Jakabaring Sport City, Palembang, Selasa (28/8). Skateborder asal Bali ini, berada di peringkat pertama dengan nilai 31,3 poin. Ia unggul hampir tiga poin dari Keyoki Ike asal Jepang, yang mecetak jumlah skor 28,3 poin. Sanggoe mengawali sesi babak (runs) 1 dengan nilai 6,4 dan runs 2 melejit menjadi 8,1 poin. Ia terlihat menguasai hampir semua bagian arena terutama rintangan rel, salah satunya dengan trik bs smithgrid, yakni teknik menuruni rel delapan anak tangga. Dominasi Sanggoe makin terlihat, di sesi trik terbaik. Ia berhasil mengeksekusi lima kali kesempatan tanpa terjatuh. Sanggoe bahkan mencatatkan dua nilai tinggi, pertama dengan trik bigflip fs boardslide yang meraih 7,7 poin. Lalu trik bigflip fs boardslide yang mendapat 7,8 poin dari dewan juri. Sanggoe merupakan atlet peringkat ketiga pada ajang FISE World Malaysia 2014, dan peringkat enam dunia di X-Games Shanghai 2015 lalu. Ia juga skateboarder Indonesia pertama, yang berlaga di Street League (SLS) ,di Barcelona 2017. “Kita memprediksi dia (Sanggoe) bisa dapat nilai tinggi, dan meraih emas. Tinggal jaga mentalnya supaya tampil bagus di final,” kata pelatih skateboard Indonesia, Ardy Polli. Ada delapan skateboarder yang akan memperebutkan medali emas pada nomor ini. Selain harapan dari 4 atlet putra di nomor Street dan Park, dua atlet putri Indonesia juga akan tampil. Bunga Nyimas dan Aliqqa Novvery bakal turun di kualifikasi pada Rabu pagi, dan final saat sore harinya. Aliqqa hanya tampil di nomor Street, sedangkan Bunga bermain di dua nomor Street dan Park. Cabor skatebord baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games, sebagai persiapan untuk Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. (Ham)