Atlet Indonesia Sabet Medali di Kejuaraan Stand Up Paddle Internasional

Keefe Anargya Pranoto

Atlet muda binaan PODSI Kota Tangerang, Keefe Anargya Pranoto (15 tahun), mencatat prestasi gemilang di ajang olahraga internasional. Pada Pattaya SUP Championship 2025, Keefe meraih medali perunggu dalam kategori Stand Up Paddle (SUP) Technical 3KM Men U19, yang diselenggarakan di Thailand pada 18-21 Januari 2025. Keefe Anargya Pranoto, atlet dayung muda berbakat, berhasil menunjukkan performa unggulnya di event bergengsi tersebut, dihadapkan dengan pesaing tangguh dari negara-negara seperti Thailand, Hungaria, Hongkong, Malaysia, Singapura, dan Jepang. “Saat itu lawan yang cukup berat dari tuan rumah Thailand,” ungkapnya, Jumat, 7 Maret 2025. Meski Thailand menjadi lawan yang cukup kuat, Keefe berhasil mencatat waktu 21 menit untuk menempuh jarak 3 kilometer dalam kondisi berombak. Dalam perjalanan karirnya, Keefe mengungkapkan bahwa minatnya terhadap Stand Up Paddle dimulai pada November 2023, ketika ia bergabung dengan klub Maliko SUP di Jakarta. Dari situlah, ia mulai serius berlatih dan mengikuti berbagai event, termasuk di Singapura dan Thailand, di mana ia berhasil meraih prestasi yang mengesankan. Keefe juga sebelum bergabung dengan Provinsi Banten sempat mewakili Aceh dalam ajang PON di Aceh setelah kesuksesannya di Thailand, menambah daftar prestasi gemilang yang telah diraihnya. Sang ayah, Bagyo, merasa bangga dan bahagia atas pencapaian Keefe di kancah internasional, sambil memberikan motivasi agar Keefe terus berlatih dan tidak terlena oleh kesuksesan yang diraihnya. “Dengan segala prestas yang telah diraih jangan mudah berpuas diri, tetap terus berlatih dan jangan pernah terlena karena lawan lainnya terus berlatih jadi kita harus tetap berlatih,” pungkasnya.

Jebolan Papua Football Academy Menimba Ilmu di Akademi Girona di Spanyol

Yulius Stenly Pigay dan Peres Akwila Tjoe

Dua alumni Papua Football Academy (PFA) Batch-1, Yulius Stenly Pigay dan Peres Akwila Tjoe, berhasil terpilih untuk menimba ilmu di akademi sepak bola ternama di Spanyol. PFA adalah bagian dari investasi sosial PTFI di bidang olahraga untuk membina talenta atlet sepak bola muda Papua. Adapun keduanya merupakan bagian dari 18 pemain terpilih dari klub-klub Liga 1 Elite Pro Academy (EPA) yang mengikuti program pelatihan bertajuk “EPA Future Stars, Aventura en España!”. Peres Akwila Tjoe, yang saat ini membela Persija Jakarta, dan Yulius Stenlly Pigay dari PSBS Biak, lahir pada tahun 2009 dan telah menunjukkan performa gemilang di kompetisi Elite Pro Academy Liga 1. Peres akan menimba ilmu di Akademi Osasuna, sementara Yulius akan bergabung dengan Akademi Girona. Yulius telah tiba di Barcelona pada Sabtu, 1 Maret 2025, dan melanjutkan perjalanan ke markas Akademi Girona di Catalonia. Selama 14 hari, kedua pemain ini akan menjalani program latihan intensif dan pembelajaran tentang kultur sepak bola modern di Spanyol, serta membuka peluang untuk dipantau oleh pemandu bakat pemain muda di Eropa. Harapannya, pengalaman ini bisa menjadi batu loncatan bagi Yulius dan Peres untuk meraih karir sepak bola yang lebih tinggi. Saat ini, Peres Akwila Tjoe sedang menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-17 untuk persiapan menghadapi AFC Asian Cup U-17 2025 di Arab Saudi, yang akan berlangsung pada 3-20 April 2025. Meskipun fokus pada persiapan turnamen bergengsi tersebut, Peres tetap antusias menyambut kesempatan belajar di Akademi Osasuna. Dedikasi tinggi ini menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang di level nasional dan internasional. Direktur Akademi PFA Wolfgang Pical mengatakan perjalanan mereka masih panjang, dan kesempatan untuk menjadi pemain hebat di masa depan terbuka lebar. “Kami yakin, dengan kerja keras dan dedikasi, semua alumni PFA bisa mencapai potensi terbaik mereka. Ini adalah awal yang baik, dan kami akan terus mendukung mereka,” ujarnya. Hal ini, lanjutnya, selaras dengan komitmen PFA untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia muda Papua melalui sepak bola dan terus membina generasi muda Papua agar bisa berkontribusi bagi kemajuan sepak bola Indonesia. Director dan Executive Vice President Sustainable Development PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma, merespons dengan gembira kabar ini. “PT Freeport Indonesia sangat bangga dengan prestasi luar biasa yang telah dicapai oleh Peres Akwila Tjoe dan Yulius Pigay, dua alumni berbakat dari Papua Football Academy (PFA) angkatan pertama. Keberhasilan mereka menembus EPA Future Camp dan kesempatan untuk mengikuti Elite Pro Academy U16 musim 2024-2025 adalah bukti nyata dari dedikasi, kerja keras, komitmen, dan potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda Papua. “Khususnya untuk Peres Tjoe, yang juga dipanggil dalam training camp Timnas U-17 untuk persiapan AFC Asian Cup U-17 di Arab Saudi mendatang, ini adalah langkah besar yang membanggakan bagi kami semua. Prestasi ini mencerminkan kualitas program PFA dan menunjukkan bahwa dengan dukungan serta kesempatan yang tepat, anak-anak Papua mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” kata Claus. Ia menegaskan PTFI berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan bakat-bakat muda Papua, baik di bidang sepak bola maupun bidang lainnya. Prestasi yang ditorehkan dua alumni PFA ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Papua lainnya untuk terus berjuang meraih mimpi. “Selamat dan sukses untuk Peres dan Yulius, buktikan bahwa kalian mampu dan bisa mengharumkan Indonesia dari timur,” katanya. PTFI mendirikan PFA pada 31 agustus 2022 dengan slogan “Dari Tanah Papua, Untuk Indonesia”. PFA telah membina tiga angkatan pemain berbakat dan berhasil meluluskan 24 alumni dari 90 siswa binaan yang tersaring dari 4.032 bakat muda di seluruh Papua. “Keberhasilan Yulius dan Peres dalam meraih kesempatan belajar di Spanyol merupakan bukti nyata bahwa program ini mulai menuai hasil positif,” kata Claus. Sumber: Bola.com

Resmikan Lapangan Standar FIBA, Bima Perkasa dan Bopkri Siapkan Masa Depan Basket Yogyakarta

Yayasan Bopkri Yogyakarta bekerja sama dengan PT Bima Perkasa Jogja (BPJ) meresmikan lapangan basket berstandar FIBA di SMA Bopkri 1 Yogyakarta

Yayasan Bopkri Yogyakarta bekerja sama dengan PT Bima Perkasa Jogja (BPJ) meresmikan lapangan basket berstandar FIBA di SMA Bopkri 1 Yogyakarta (Bosa) pada Kamis (16/3/2025) sore. Lapangan ini menjadi salah satu dari tiga lapangan berstandar FIBA yang akan dimiliki sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Bopkri Yogyakarta. Peresmian ini menandai komitmen kedua pihak dalam meningkatkan kualitas fasilitas olahraga dan pembinaan atlet muda di Yogyakarta. Presiden Direktur PT Bima Perkasa Management, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaan terhadap SMA Bosa yang telah meraih gelar juara Development Basketball League (DBL) sebanyak 10 kali berturut-turut sejak 2013. “Kami dari Bima Perkasa Management merasa terhormat bisa berkolaborasi dengan Yayasan Bopkri untuk mendukung pengembangan non-akademik, khususnya basket,” ujar pria yang akrab disapa Mas Marrel itu. “Jogja memiliki banyak potensi atlet berbakat, tetapi masih kalah dalam hal infrastruktur. Dengan adanya lapangan ini, kami ingin membangun ekosistem yang lebih baik agar atlet muda bisa berkembang sejak dini,” imbuhnya. Mas Marrel menekankan pentingnya pembinaan berjenjang, mulai dari sekolah hingga ke tingkat profesional. Menurutnya, atmosfer bola basket di Yogyakarta termasuk salah satu yang terbesar di Indonesia, selain Jakarta dan Surabaya. Namun, jumlah pemain asli Jogja di tim profesional Bima Perkasa Jogja (BPJ) masih terbilang sedikit. “Kami berharap lebih banyak atlet lokal bisa berkiprah di liga profesional. Dengan pembinaan yang tepat, lulusan SMA yang berbakat bisa melanjutkan ke universitas dan kemudian masuk ke IBL,” katanya. Tak hanya fokus pada pengembangan atlet, Bima Perkasa Jogja juga menanamkan literasi keuangan bagi para pemainnya. Marrel menegaskan bahwa seorang atlet harus memiliki kecerdasan finansial agar tetap bisa berkarier setelah masa bermainnya berakhir. “Kami ingin atlet-atlet kami tidak hanya sukses di lapangan, tetapi juga memiliki keterampilan mengelola keuangan. Ini penting agar mereka tetap memiliki kehidupan yang baik setelah pensiun dari dunia basket,” tambahnya. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan standar klub, Mas Marrel mengungkapkan bahwa Bima Perkasa Management telah menjalin kerja sama dengan tim basket dari Jepang. Dalam waktu dekat, ada peluang bagi pemain dan manajemen Bima Perkasa untuk belajar langsung ke luar negeri. “Kami ingin memiliki standar yang tidak hanya bertaraf nasional, tetapi juga internasional. Ke depan, kami berharap bisa mengirim pemain muda berbakat dari Jogja ke luar negeri untuk meningkatkan kualitas mereka,” pungkasnya. Selain SMA Bosa, Yayasan Bopkri Yogyakarta juga akan membangun dan merenovasi dua lapangan basket lain di SMP Bopkri Wates dan Montessori School Bintaran dengan standar FIBA. Ketua Umum Yayasan Bopkri, Ir. Obed Tripambudi, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pengembangan minat dan bakat siswa. “Kami bekerja sama dengan Bima Perkasa untuk membangun tiga lapangan basket berstandar FIBA. Selain itu, kami juga mengembangkan program pembinaan sejak dini, termasuk talent scouting, agar bakat-bakat terbaik dapat terarah dengan baik,” jelasnya. Kepala SMA Bosa, Sartana, menyampaikan apresiasinya kepada Bima Perkasa Jogja atas dukungan yang diberikan. Menurutnya, fasilitas olahraga yang memadai akan membantu siswa menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademik. Dengan diresmikannya lapangan basket ini, diharapkan semakin banyak atlet muda berbakat dari Yogyakarta yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Sumber: Times Indonesia