Genta Santa Ursula Putihkan Tribun Bawa Semangat Girl Power

Genta (nama supporter SMA Santa Ursula) terus mendukung tim kesayangannya sampai akhir pertandingan, saat pertandingan tim putri SMA Santa Ursula melawan SMA Permai.

Ada yang menarik saat Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region memasuki hari ketiga, Minggu (25/8). Saat laga tim putri antara SMA Permai kontra SMA Santa Ursula, suporter Sanur (julukan SMA Santa Ursula) menyita perhatian. Sorak sorai suporter Sanur tidak henti-henti sepanjang pertandingan demi mendukung tim kesayangannya. Bukan soal dukungan yang tak henti saja, tapi anggota suporter Sanur adalah perempuan semua. Kalau SMA Kanisius punya Alaska (nama suporter Kanisius), Sanur punya Genta (nama suporter SMA Santa Ursula). Genta sendiri merupakan akronim dari Gerombolan Putri Santa Ursula. Para anggota Genta kompak mengenakan pakian serba putih bertuliskan ‘girl power’ dengan pita motif kotak-kotak berwarna hijau muda-putih yang dipasang di lengan kanan, Hal itu untuk menunjukkan identitas sekolahnya. Genta datang dengan pasukan sekitar 350 orang demi mendukung tim basket dan tim dance kesayangannya, Tak ayal tribun GOR Cempaka Putih sesak dipenuhi Genta. Bukan hanya datang dengan ratusan orang, Genta juga mempersiapkan berbagai property. Seperti, bendera bertuliskan ‘Genta’ dan juga tulisan nama sekolah kebanggaan, SMA Santa Ursula. Mereka juga menyiapkan 7 yel-yel yang dinyanyikannya tanpa henti sepanjang pertandingan berlangsung. Tak tertinggal juga dua maskot iconic Genta yaitu kuda dan tokoh santa. Menurut Rachel Pramana koordinator Genta, maskot tersebut memiliki filosofi tersendiri. “Dalam kepercayaan kami, tokoh Santa itu adalah seorang perempuan. Perempuan yang kuat dan tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujarnya. Sementara maskot kuda dipercaya sebagai tunggangan dari santa saat sedang berperang. “Sebagai perempuan pemberani, Santa ikut ke medan perang. Santa naik kuda saat berperang demi membela perempuan,” lannjut Rachel. Uniknya, kekompakan Genta ini terinspirasi dari suporter SMA Kanisius, Alaska. “Kami memang sering sharing dengan Alaska, selain jarak sekolah yang tak jauh kami juga belajar bagaimana Alaska mendukung Kanisius. Ini adalah salah satu kreativitas dari yang membanggakan nama sekolah,” cuapnya. Sokongan Genta, tidak pernah pilih-pilih harus mendukung siapa di sekolah. Seluruh kegiatan, baik akademik maupun non akademik akan dukung penuh oleh Genta. “Kami diajarkan satu hal, satu sekolah merupakan satu keluarga. Ini cara kami menunjukkan semangat girl power,” kata dara cantik berusia 17 tahun itu. ()

Lima Ultras Suporter Sepakbola di Indonesia

ultras-suporter-Indonesia

Semua khalayak, semua kelas sosial sudah tak asing dengan sepakbola. Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dari zaman kolonial hingga ‘zaman now’. Berbicara dengan sepakbola, pastinya tidak bisa terpisahkan dari suporter. Tak heran, bila suporter disebut dengan pemain ke-12. Bedanya, ‘pemain ke-12’ ini hadir di sektor tribun stadion. Suporter di Indonesia sedang berada dalam periode bertumbuh dan berkembang. Dalam lima tahun terakhir ini, kehadiran kelompok suporter ini sedikit banyak merubah gaya dukung dan pola perilaku penonton di lapangan. Secara keseluruhan, berdampak pada industri sepakbola nasional yang lebih semarak dan berwarna. Tak bisa dipungkiri, aksi-aksi kreatif suporter Indonesia banyak mengadopsi gaya suporter luar negeri. Misalnya suporter dari Barras Bravas (Argentina-Amerika Latin), Die Schwarzgelben (Borussia Dortmund-Jerman), Gate 13 (Panathinaikos-Yunani), Section F (Linfeld-Irlandia Utara) dan tentunya Italian Ultras. Berbicara tentang budaya ultras di Indonesia, ada kelompok yang cukup dikenal di Indonesia bahkan luar Indonesia. Tidak hanya berasal dari tim-tim besar yang berada di kasta tertinggi lokal, beberapa justru berasal dari kasta dibawahnya. Berikut beberapa kelompok ultras klub di Indonesia: North Side Boys 12 (Bali United) North Side Boys 12 atau NSB 12 merupakan ultras dari klub Bali United. Tak pernah mati ide. Inovasi yang terus digencarkan suporter NSB 12 di tribun utara sangat membuahkan hasil dan menjadi tenaga besar bagi Bali United. Sumber foto: northsideboys12.com Curva Nord (Persija Jakarta) Pendukung tim Macan Kemayoran ini memang terkenal fanatik. Tak hanya saat bermain di kendang, pada pertandingan tandang pun mereka rutin mendampingi tim kebanggan ibukota. Aksi-aksinya pun cukup menghibur dan kerap mewarnai dukungan yang dilakukan organisasi supporter terbesar Jakarta yakni The Jak Mania. Sumber foto: google Green Nord 27 (Persebaya Surabaya) Green Nord 27 adalah kelompok ultras yang dimiliki klub Persebaya. Seperti halnya Bali United dan Perdija Jakarta, Green Nord 27 pun dikenal sebagai kelompok supporter yang militan. Dukungan penuh selalu mereka berikan acapkali Bajul Ijo bertanding, dimanapun tempatnya. Sumber foto: greennord27.blogspot.com Brigata Curva Sud (PSS Sleman) Ultras milik PSS Sleman ini bisa dibilang sebagai yang terbaik di Indonesia. Selain populer di Indonesia, nama BCS juga sempat diperbincangkan di media internasional. BCS kerap identik dengan aksi koreo kreatif di tribun stadion saat tim kesayangannya bertanding, yang terus berkumandang selama 90 menit. Sumberfoto: bcsxpss.com Brajamusti (PSIM Yogyakarta) Arti sesungguh nya dari kata Brajamusti adalah Aji-ajian sakti dari Gatotkaca. Bima adalah salah satu dari pandawa lima, mempunyai anak Gatutkaca. Dia adalah raksasa di Mahabharata dan hanya muncul pada saat perang Baratayuda, dijadikan idola pahlawan yang gagah perkasa dalam pewayangan dengan berbagai cerita dan kesaktiannya dengan aji-ajian Brajamusti yang sampai saat ini masih bisa dipelajari dikalangan masyarat Jawa. Maksud dari pengambilan nama Brajamusti untuk wadah suporter PSIM adalah supaya Brajamusti menjadi senjata atau aji-ajian yang ampuh untuk PSIM untuk menghadapi lawan-lawannya dipentas sepak bola Nasional. Jadi Brajamusti selalu ada disamping PSIM dimanapun berlaga. Sumber Foto: google (Dre)