Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region, Ursula-Boedoet Tembus Final

Tim putri SMAN 1 Jakarta larut dalam kegembiraan setelah memastikan diri melaju ke final Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region.

GELARAN Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region sektor putri dipastikan akan melahirkan juara baru. Dua tim berstatus debutan, SMAN 1 Jakarta bakal berjibaku dengan SMA Santa Ursula di final untuk merebut mahkota yang lepas dari SMAN 30 Jakarta. Hasil itu didapat kala keduanya berhasil menumpas lawannya pada babak semifinal kemarin (28/8). Srikandi Boedoet (julukan SMAN 1) menundukkan perlawanan Depoel (julukan SMAN 80 Jakarta) dengan skor 32-19. Sementara Sanur (julukan SMA Santa Ursula) sukses meredam gempuran putri SMA IPEKA Sunter dengan keunggulan 65-22. Ratusan Genta (nama suporter SMA Santa Ursula) yang tidak henti-henti sepanjang laga di tribun GOR Cempaka Putih menjadi saksi perkasanya tim putri Sanur menembus babak final North Region tahun ini. Keberhasilan Sanur melangkah ke final wilayah Jakarta Utara dan Pusat tak terlepas dari andil besar dari Trisulanya. Ivy Florentia Wijaya, rookie kepunyaan Sanur berhasil mencatatkan 14 poin bagi Sanur. Pemain berposisi center itu juga piawai dalam beradu duel. Tercatat Ivy menorehkan 14 rebound. Dua pemain Sanur lainnya Fayola Maharani dan Samantha Sarah Purba membukukan masing-masing 15 poin dan 26 poin. Trisula Sanur ini merupakan paket komplet. Fayola juga mencatatakan 10 rebound bagi Sanur. Diikuti torehan 5 steal dari Samantha. Sanur nampak tak terbendung sepanjang laga. Pada kuarter ketiga saja mereka berhasil unggul 12 poin atas Ipsun (julukan SMA IPEKA Sunter). Penampilan gemilang pasukan asal Sawah Besar itupun menegaskan kemenangan Sanur melangkah ke babak final. Kegembiraan pun tidak bisa ditutupi srikandi Sanur. Salah satu pemain yang tampil impresif, Samantha mengomentari hasil laga kemarin. “Senang banget. Kami datang sebagai debutan. Tapi, kami membuktikan bisa mencapai final. Target selanjutnya adalah bisa menjadi juara North Region,” ungkap pemain berposisi guard itu. Sementara itu, keberhasilan Boedoet melenggang ke final juga tidak lepas dari duet maut Yong dan Aza. Center Boedoet Valencia Rosaline Yong tampil luar biasa. Student athlete berusia 17 tahun berhasil menorehkan double-double. Yong mencetak 14 poin. Pemain bernomor punggung 9 itu juga berani saat duel udara, terbukti torehan 14 rebound memperlihatkan betapa garangnya Yong di bawah ring. Sementara, sang kapten Aza juga tidak kalah moncer. Dirinya menjadi penyuplai bola yang baik bagi tim. Catatan 3 assist menjadi bukti, Aza memiliki kerja sama tim yang baik. Tak hanya itu , pemain bernomor punggung 10 itu juga turut menyumbang 5 poin bagi timnya kala menyudahi perlawanan Depoel. “Sebenarnya kita tadi under pressure banget. Dukungan para suporter bikin kita bangkit dan jadi motivasinya nggak mengecewakan semua yang udah dukung,” ujar Yong saat ditemui usai laga. THE LIONS JAMU KANISIUS DI FINAL Dari sektor putra, SMAK 5 Penabur berhasil melenggang ke final North Region usai menghentikan langkah SMA IPEKA Sunter pada pertandingan semifinal dengan skor akhir 61-51. Tim asuh Wahyu Adi Nugroho bermain ngotot dari awal hingga akhir laga. Ipsun (julukan SMA IPEKA Sunter) sempat membuka poin terlebih dahulu melalui pemain nomor punggung 98, Ezekiel Lewi. Keunggulan tersebut tidak mampu dipertahankan oleh Ipsun. Pasalnya SMAK 5 Penabur tidak lama langsung membalas poin tersebut melalui guard Andrew Gunawan. Melalui poin tersebut, the Lions (julukan SMAK 5 Penabur) mulai menunjukkan kegarangan mereka. Selain bermain agresif secara offense, defense The Lions juga sulit untuk ditembus oleh Ipsun. Ipsun beberapa kali terpaksa harus terkena 24 second violation dan melakukan turn over akibat kuatnya pertahanan The Lions. Hal tersebut tentunya dimanfaatkan oleh para pemain The Lions untuk mencuri poin. Tim asal Kelapa Gading, Jakarta Utara banyak menciptakan poin hasil fastbreak yang dijalankan secara efektif. The Lions bakal bersua dengan SMA Kolese Kanisius di partai puncak Jumat (30/8) mendatang. Kanisius sendiri berhasil melangkah ke final usai menaklukan perlawanan ketat dari SMAN 68 Jakarta dengan skor 50-38.

Genta Santa Ursula Putihkan Tribun Bawa Semangat Girl Power

Genta (nama supporter SMA Santa Ursula) terus mendukung tim kesayangannya sampai akhir pertandingan, saat pertandingan tim putri SMA Santa Ursula melawan SMA Permai.

Ada yang menarik saat Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-North Region memasuki hari ketiga, Minggu (25/8). Saat laga tim putri antara SMA Permai kontra SMA Santa Ursula, suporter Sanur (julukan SMA Santa Ursula) menyita perhatian. Sorak sorai suporter Sanur tidak henti-henti sepanjang pertandingan demi mendukung tim kesayangannya. Bukan soal dukungan yang tak henti saja, tapi anggota suporter Sanur adalah perempuan semua. Kalau SMA Kanisius punya Alaska (nama suporter Kanisius), Sanur punya Genta (nama suporter SMA Santa Ursula). Genta sendiri merupakan akronim dari Gerombolan Putri Santa Ursula. Para anggota Genta kompak mengenakan pakian serba putih bertuliskan ‘girl power’ dengan pita motif kotak-kotak berwarna hijau muda-putih yang dipasang di lengan kanan, Hal itu untuk menunjukkan identitas sekolahnya. Genta datang dengan pasukan sekitar 350 orang demi mendukung tim basket dan tim dance kesayangannya, Tak ayal tribun GOR Cempaka Putih sesak dipenuhi Genta. Bukan hanya datang dengan ratusan orang, Genta juga mempersiapkan berbagai property. Seperti, bendera bertuliskan ‘Genta’ dan juga tulisan nama sekolah kebanggaan, SMA Santa Ursula. Mereka juga menyiapkan 7 yel-yel yang dinyanyikannya tanpa henti sepanjang pertandingan berlangsung. Tak tertinggal juga dua maskot iconic Genta yaitu kuda dan tokoh santa. Menurut Rachel Pramana koordinator Genta, maskot tersebut memiliki filosofi tersendiri. “Dalam kepercayaan kami, tokoh Santa itu adalah seorang perempuan. Perempuan yang kuat dan tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujarnya. Sementara maskot kuda dipercaya sebagai tunggangan dari santa saat sedang berperang. “Sebagai perempuan pemberani, Santa ikut ke medan perang. Santa naik kuda saat berperang demi membela perempuan,” lannjut Rachel. Uniknya, kekompakan Genta ini terinspirasi dari suporter SMA Kanisius, Alaska. “Kami memang sering sharing dengan Alaska, selain jarak sekolah yang tak jauh kami juga belajar bagaimana Alaska mendukung Kanisius. Ini adalah salah satu kreativitas dari yang membanggakan nama sekolah,” cuapnya. Sokongan Genta, tidak pernah pilih-pilih harus mendukung siapa di sekolah. Seluruh kegiatan, baik akademik maupun non akademik akan dukung penuh oleh Genta. “Kami diajarkan satu hal, satu sekolah merupakan satu keluarga. Ini cara kami menunjukkan semangat girl power,” kata dara cantik berusia 17 tahun itu. ()