Unggul Skor Tipis, Sapta Eka Cicipi Gelar Perdana DBL 2018 Jakarta East Region

Center tim putri SMAN 71 Jakarta, Zafirah Windi Annisa (12), meluapkan ekspresi kegembiraanya, usai tim putri SMAN 71 Jakarta menaklukan perlawanan SMAN 36 Jakarta, dengan skor 40-38, pada Jumat (2/11), dalam laga babak Final Party Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 - East Region, di GOR Pulogadung, Jakarta Timur. (Pras/NYSN)

Jakarta- Perhelatan Final Party Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 – East Region menjadi penanda akhir dari kemegahan regional Timur. Dua sekolah resmi sebagai pemegang gengsi juara East region. Adalah tim putri SMAN 71 Jakarta, dan skuad putra SMAN 21 Jakarta. Setelah dua edisi sebelumnya berhasil masuk ke babak final Honda DBL DKI Jakarta, tim putri SMAN 71 Jakarta akhirnya meraih gelar perdananya. Penampilan yang garang dari anak-anak Duren Sawit, berhasil menaklukan perlawanan SMAN 36 Jakarta, dengan skor 40-38, pada Jumat (2/11), di GOR Pulogadung, Jakarta Timur. Sapta Eka (julukan SMAN 71) sempat berlari menjauh dari SMAN 36 di babak awal. Sejak kuarter pertama, pertarungan antara kedua sekolah rival tersebut membuat para penonton tak henti bersorak sorai. Di awal laga menjadi bukti performa Zafirah Windi Annisa yang on fire. Sapta Eka memimpin 17-4 pada kuarter pertama. Tetapi, semangat juang srikandi Rawamangun sempat membuat Sapta Eka kewalahan pada akhir kuarter. Bagaikan pasir hisap yang perlahan menenggelamkan, sedikit demi sedikit SMAN 36 memangkas perolehan poin. Head coach SMAN 36, Franki Defretes lalu menginstruksikan, agar timnya lebih berani menerobos ke dalam sisi pertahanan Sapta Eka. Strategi ini dilakukan gna mendapatkan kesalahan foul para pemain Sapta Eka melalui free throw. Ranaa Putri Nisrina menjadi pemain yang memiliki andil besar dalam usaha untuk memangkas ketertinggalan tim SMAN 36. Kecerdikan pemain bernomor punggung 5 untuk memancing musuh untuk melakukan foul, kerap berhasil. Tercatat sebanyak 9 kali usaha Ranaa memancing lawan dan berbuah hasil. Torehan 18 poin berhasil dicetak Ranaa. SMAN 36 pun mengurangi ketertinggalan menjadi 5 poin. Namun, dewi fortuna seakan tak berpihak kepada putri SMAN 36, meski tampil ngotot di akhir. “Masih ada Championship, performa anak-anak udah bagus, cuma kami kurang beruntung aja, tadi beberapa kali dapat kesempatan,” ujar Franki mengomentari peforma timnya. Sementara, permainan gemilang Zafirah, justru membawa Sapta Eka meraih gelar perdana di East Region. Dara kelahiran 2 Mei 17 tahun silam itu bermain tatis. Terlihat dari perolehan double-double yang ia kemas. Total Zafirah mengukir 15 poin dan 13 rebound, oleh pemain berposisi center tersebut. Dengan kemenangan tipis atas lawannya, Zafirah merasa bangga dan bahagia karena dapat memberikan gelar juara Honda DBL pertama untuk sekolahnya. “Sebenarnya, aku sempat deg-degan terutama di kuarter pertama. Dan tak menyangka dapat memenangkan pertandingan melawan SMAN 36. Mereka tampil garang juga, kami sempat kerepotan di akhir,” ucapnya. Sedangkan, pelatih kepala Sapta Eka, Muhammad Ridzky merasa bangga dengan kerja keras anak-anaknya selama ini. “Saya bangga dengan performa anak-anak hari ini. Tapi, sebaiknya kami tidak terlena dengan perolehan juara di Jakarta Timur. Karena, masih ada gelar juara Championship yang menunggu untuk kita rebut,” pungkasnya. (Adt)

Keluarga Besar Atlet basket, William Makin Tampil Lebih Percaya Diri

william-basket

Kapten tim basket putra dari SMAN 71 Jakarta, yang bernama lengkap Anthony William Lalisang atau yang akrab di panggil william merupakan salah satu atlet basket nasional yang berasal dari Klub pokeba Jakarta. Pemuda 16 tahun yang lahir di Jakarta 18 desember 2000 ini, mulai masuk kedunia basket sejak ia duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Anak dari bapak Yohanes dan ibu Karin Lalisang, William Mewarisi darah basket dari ibunya, Ibunya Karin Lalisang merupakan mantan atlet basket nasional. “Paman, kakek dan ibu saya seorang atlet, paman mantan atlet basket nasional, kakek mantan atlet tenis nasional sedangkan ibu mantan atlet basket juga,”ujar william. kemarin (26/8) di ajang Honda DBL West Java Series Jakarta, selain sukses membawa timnya menjadi runner up di ajang DBL series 2017, William juga berhasil menyabet nominasi kategori pemain terbaik di DBL Jakarta tahun ini. “Saya tidak menyangka, karena memang tidak ada target kesitu. Saya sama pelatih hanya ingin kasih yang terbaik dan menang setiap game. Karena bermain lepas ngga ada beban Tuhan kasih bonus juga ke saya selain masuk final mendapatkan gelar pemain terbaik,” lanjut william. Kejuaraan yang pernah di ikuti William dan berhasil membuahkan prestasi antara lain: 1. Kejurnas u14 2014 (emas) 2. Kejurnas u16 (emas) 3. Popwil 2016 (emas) 4. Asean school games 2017 (peringkat ke – 4 Runner up and first team dbl Jakarta series 2016) Terakhir, kemarin ia mendapatkan predikat pemain terbaik di DBL 2017, dengan torehan yang ia dapatkan sampai saat ini. Bukan tidak mungkin ia akan terus menciptakan prestasi yang lainya. Mungkin juga akan di boyong ke timnas senior basketball untuk mewakili Indonesia berlaga di tingkat internasional.(mrd/adt)