Bounce Board Skating, Jenis Olahraga Baru Dan Unik Yang Kamu Harus Coba

Sekarang olahraga ekstrim banyak diminati masyarakat. Tak heran, jika trampoline park pun semakin banyak dibuka untuk menjadi area berlatih extreme riders. Menurut lansiran dari qubicle.id,  sejauh ini di sekitar Jakarta sudah tercatat 3 trampoline park berfasilitas kelas dunia. Tak hanya untuk berlatih, para riders disana juga mempelajari trick-trick baru. Safety menjadi faktor besar dalam hal menjajal trick baru tersebut. Karena makin banyak pro yang berlatih trick barunya di trampoline park, maka terbentuklah extreme sports baru. Say “Hello” to Bounce Board! Seperti yang dilansir dari qubicle.id, extreme sports satu ini gabungan dari Skateboard, Wakeboard dan Snowboard. Papan dapat di board flip seperti street skateboarding dan rider bisa melakukan berbagai spins dan flips seperti di snowboarding dan wakeboarding. Kamu mesti coba loh!! Bounce Board ini dapat mempercepat pemahaman trick. Nama seperti Bobby Brown, Freestyle Skier yang sering mendapat medali diberbagai kompetisi extreme pun mempelajari trick-trick hebatnya dengan cara ini lho! Extreme sport satu  ini memang masih dibilang baru dan lagi terus berkembang. Kalau kamu nih penasaran dan ingin tau bahkan mencoba, jangan khawatir ya karna gak ada Trampoline park dekat rumahmu.. Trampoline yang digunakan dijual juga kok di beberapa toko alat olahraga. Nah, bisa ajak deh tuh komunitas kamu untuk patungan bersama membeli. Sedangkan sayang sekali sih nih, untuk Proder Bounce Board di Indonesia belum ada ternyata…

Menjadi Atlet Sepatu Roda Bukan Prioritas Utama Yang Di Jadikan Pekerjaan Tetap

Aulia yang berhasil merebut juara 1 pada jarak 300 meter dalam V3 Open tahun 2015, peringkat 4 300 meter dalam Pon Jabar 2016, dan peringkat 6 dalam Seleksi Nasional Asian Games

Salah satu atlet sepatu roda bernama Aulia Abdul Gaffar, seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang lahir di Jakarta, pada tanggal 17 November 1996. Mengawali karirnya sejak usia 4 tahun mengakui tertarik dengan olahraga tersebut karena dirasa cukup ekstrim.(6/7) “Saya tertarik karena olahraga ini cukup ekstrim. Kita bisa kebut-kebutan untuk berebut posisi atau menentukan siapa yang juara. Awal latihan saya tergabung dalam Jakarta Inline Cruiser.” ujar mahasiswa yang biasa dipanggil dengan sebutan Aul. Beberapa prestasi yang telah dimiliki Aul dalam olahraga sepatu roda antara lain adalah, juara 1 pada jarak 300 meter dalam V3 Open tahun 2015, peringkat 4 300 meter dalam Pon Jabar 2016, dan peringkat 6 dalam Seleksi Nasional Asian Games. Aul menambahkan kepada NYSN bahwa prioritas pertamanya terjun ke olahraga sepatu roda bukan untuk mengejar gelar juara, tapi lebih untuk menambah jam terbang pengalaman. “Saya sejak kecil langsung diikutkan dalam pertandingan biar dapat banyak pengalaman terlebih dahulu.” ujar Aul. Aul juga mengatakan bahwa orang tuanya mendukung dirinya menjadi atlet sepatu roda, walaupun sebelumnya sempat melarang karena Aul sering terjatuh dan terluka saat berlatih. “Ya, orang tua saya pernah melarang karena saya sering jatuh dan mengalami luka-luka, namun saya tetap bersikeras melakukan apa yang saya mau. Dan pada akhirnya orang tua saya semakin mendukung saya, para pelatih dan senior-senior saya juga sangat membantu saya selama berlatih sepatu roda.” kata Aul, yang telah memasuki semester 4 dalam kuliahnya. “Saya ingin membahagiakan orang tua saya. Mungkin olahraga bukan rencana untuk jangka panjang, pastinya nanti akan mencari pekerjaan tetap seperti pegawai negeri sipil (PNS) atau yang lainnya. Tapi saya tetap ingin menjadi atlet sepatu roda. Sekarang saya sedang mengikuti training camp untuk Sea Games Ice Skating Short Track, semoga kedepannya saya bisa menjadi atlet profesional dan dapat lebih baik lagi.” Tutupnya.(crs/adt)

Hebat, Junaedi Akan Dinobatkan Sebagai Pelatih Ice Skating Terbaik se Asia

Coach Jun, pelatih Ice Skating yang akan dinobatkan sebagai pelatih terbaik se Asia

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku Sebagai prasasti terima kasihku, mungkin demikian sepenggal liric lagu karangan Sartono ini, begitu penting peran guru di balik kesuksesan anak didiknya. Pelatih (coach) olahraga ice skating di Mall Bintaro Xchange, Junaedi telah melahirkan pelajar-pelajar yang berprestasi dalam bidang olahraga tersebut. Pria yang sehari-hari dipanggil Jun ini sudah menggeluti dunia olahraga ice skating sejak tahun 1996, dan tentunya membuat dirinya sangat berpengalaman dalam dunia olahraga tersebut. Sangat banyak kompetisi yang sudah diikuti oleh Jun. Namun yang paling berkesan baginya adalah ketika ia mewakili Indonesia di kompetisi Korea Dream Program. “Mewakili Indonesia dalam kompetisi Korea Dream Program, bisa dibilang itu adalah puncak karir saya.” ujar Jun. Pada dasarnya, Jun yang memang sangat menyukai anak-anak, maka dari itu, tidak sulit baginya membangun komunikasi antara dirinya dengan murid-murid ice skatingnya. Jun menjadi pelatih ice skating pertama kalinya di Mall Taman Anggrek dan berjalan selama 16 tahun, lalu ia pindah menjadi pelatih di Mall Bintaro Xchange sudah 2 tahun belakangan ini, karena melihat tempat ice skating yang baru beberapa tahun dibangun ini membutuhkan banyak perkembangan dalam latihan ice skatingnya. Saking mencintai ice skating dan menikmati menjadi pelatih, Jun sempat di drop out dari tempat kuliahnya. Sampai akhirnya, Jun juga pernah berada di titik jenuhnya pada tahun 2005. Ia takut salah memilih jalan hidupnya menjadi pelatih. Bermodalkan tekad dan keberanian, Jun tetap melangkah dan ternyata Jun mempunyai karir yang cemerlang di bidang ice skating. Perlu di ketahui dalam waktu dekat ini Jun akan dinobatkan menjadi pelatih terbaik se Asia pada bulan Agustus tahun ini. Menurut Jun, olahraga ice skating sudah mendapatkan pengakuan dari pemerintah, tetapi belum resmi dijadikan olahraga dalam program pemerintah. “Kategori yang diadakan pemerintah berbeda dengan kategori yang kita ikuti. Dalam kompetisi ice skating, ada beberapa jenis kategori atau event, cukup banyak namun yang diadakan oleh pemerintah hanya satu sampai dua event. Padahal, jika melihat tujuan dari ice skating ini, bukan hanya kompetisi dan juara, tetapi juga rekreasi dan refreshing.” jelas Jun. Jun mengatakan sudah pernah sounding kepada kementerian pemuda dan olahraga, bahwa impiannya adalah di Indonesia ini ada lapangan ice skating khusus untuk para atlet, bukan hanya di Mall. “kami sudah sounding ke Menpora, namun sampai saat ini belum mendapatkan kepastian. impiannya adalah di Indonesia ini ada lapangan ice skating khusus untuk para atlet, bukan hanya di Mall.”tutup Jun.(crs/adt)

Ingin Seperti Yuna Kim, Tiada Hari Libur Bagi Naura Untuk Bermain Ice Skating

Naura (Kiri) bersama temannya Kinan (Kanan) saat mengikuti acara Indonesia Ice Skating Open (IISO) 2017.

Berseluncur di atas permukaan es dengan menggunakan sepatu runcing berbahan baja berhasil menarik hati para penggemarnya. Bintaro X change yang menyajikan wahana hobby bercampur olahraga ini berhasil memanjakan pengunjungnya lewat ruangan elegan beralaskan bongkahan es yang tertata apik. Salah satunya adalah siswi SD IT Aulia, gadis belia yang bernama Naura Jannati Ahmad, telah mahir bermain ice skating sejak duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar. Berawal dari sedang jalan-jalan ke Mall, Naura tertarik melihat latihan ice skating di Mall tersebut. Ia langsung meminta orang tuanya mendaftarkan dirinya untuk bergabung, dan hingga saat ini bakat pelajar berusia 8 tahun ini sudah tidak diragukan lagi dalam bidang olahraga tersebut. Beberapa bulan setelah berlatih, Naura akhirnya mulai mengikuti berbagai kompetisi. Diantaranya Kejurnas, Skate Bangkok, Skate Bandung, dan kompetisi di Abu Dhabi merupakan beberapa kompetisi yang pernah diikuti Naura. “Aku suka banget ice skating. Kalo disuruh berhenti aku bisa sedih.” terang siswi yang meraih juara 1 kategori solo spotlight dalam kompetisi Skate Bandung. Naura juga mengatakan kepada NYSN bahwa ia pernah mengalami cidera bocor di bagian kepala karena terjatuh saat latihan. Tapi, karena sangat mencintai ice skating, hanya selang waktu beberapa hari saja Naura sudah mulai kembali berlatih. Diakuinya ia tidak bisa berlama lama libur latihan. Hal senada juga di katakan oleh Junaedi, pelatih Naura, Naura adalah anak yang pendiam. “Awalnya Naura tidak ada bakat apapun, tapi karena dia sangat rajin latihannya, Naura menunjukan perkembangan pesat.” kata Junaedi. Dengan nada lugu gadis belia ini juga berpesan kepada khalayak banyak bahwa rajin merupakan modal utama. “Harus rajin, tidak boleh malas, nanti pasti jadi pintar mainnya.” tutup siswi yang mengagumi ice skater Yuna Kim.(crs/adt)

Layaknya Putri Salju, Kinan Mengadu Bakat Ice Skatingnya Hingga ke Abu Dhabi

Kinan Saat Berlaga di Lapangan Ice Skating

Kemampuan berseluncur di atas es merupakan keterampilan dasar untuk mengikuti olahraga hoki, seluncur cepat, seluncur indah, dan dansa es. Cut Kinanti Putri Safhira (7), merupakan atlet muda di bidang olahraga ice skating yang telah mengikuti berbagai kompetisi di bidang olahraga tersebut. Siswi SD Islam Al-Azhar 17 Bintaro ini mulai berlatih ice skating sejak usia 6 tahun dan sekarang sudah berada di level freestyle 4. “Dulu aku didaftarin mama, terus setelah ikut latihan beberapa kali akhirnya aku suka deh.” terang Kinan. “Ice skating itu seru, soalnya ada level-levelnya.” lanjut Kinan, yang mengaku bahwa level dalam ice skating membuat dirinya merasa lebih tertantang. Sekitar 12 kompetisi ice skating telah Kinan ikuti. Dan prestasi yang telah diraihnya antara lain, dalam kompetisi Skate jakarta tahun 2016, Kinan menyabet juara 1 dalam Kategori Solo Com, dan juara 2 dalam Kategori Artistic, Technical dan Footwork. Tak tanggung-tanggung, Kinan juga pernah mengikuti kompetisi di Abu Dhabi dan meraih juara 1 dalam kategori Solo Spotlight dan Footwork, serta juara 2 dalam kategori Artistic, dan juara 3 dalam kategori Technical. Menurut Desi yang tak lain adalah Ibunda Kinan, awal mula Kinan terjun dalam olehraga ice skating disaat sedang mencoba-coba bermain ice skating dan belum mahir berjalan di atas es. Ketika itu, Junaedi, sang pelatih ice skating di Mall Bintaro Xchange yang sekarang menjadi pelatih Kinan, melihat bahwa Kinan mempunyai potensi di bidang olahraga tersebut. Setelah diusulkan, Desi akhirnya mendaftarkan Kinan untuk bergabung dalam jadwal latihan ice skating di Mall Bintaro Xchange. Dan seiring berjalannya waktu, Kinan menjadi sangat menyukai ice skating. Desi mengatakan kepada NYSN bahwa Kinan mempunyai semangat yang luar biasa dalam berlatih. “Walaupun menjelang ujian sekolah, Kinan tidak mau mengurangi jadwal latihan ice skatingnya. Dia selalu membawa buku pelajaran ke tempat latihan agar tetap bisa belajar pelajaran sekolah sambil berlatih ice skating. Semangatnya luar biasa dalam menekuni olahraga seluncur yang satu ini.” ujar Desi. Perjuangan Kinan yang selalu menyeimbangkan antara hobby dan kewajibannya sebagai pelajar ini terbukti dengan prestasinya yang luar biasa dalam olahraga ice skating maupun di sekolah. Meskipun sering tidak bisa masuk sekolah karena kompetisi, Kinan tetap masuk dalam peringkat 10 besar di kelasnya. Dalam waktu dekat ini Kinan sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Skate Asia pada bulan Agustus mendatang. Menjelang kompetisi lebih lanjut Desi mengakui kepada NYSN bahwa Kinan lebih banyak berlatih dari jadwal biasanya. “Kinan berlatih setiap hari selama 1 jam. Bahkan jika ada waktu luang, Kinan selalu gunakan untuk berlatih ice skating.” kata Desi, yang selalu setia mendampingi anaknya di setiap kegiatan. Sebagai penambah semangat untuk menjadi juara dalam kompetisi, Kinan selalu minta orang tuanya membelikan mainan kesukaannya ketika ia mendapatkan juara. “Kinan gemar bermain squishy. Dia minta 2 buah squishy kalau bisa juara 1, dan 1 buah squishy kalau mendapatkan juara 2.” ujar Desi. Walaupun sangat tertarik untuk menjadi pelatih ice skating ketika dewasa nanti, Kinan mengatakan kepada Desi bahwa ia tetap bercita-cita menjadi Dokter. “Walau dua hal tersebut terlihat tidak berhubungan, namun Kinan yakin bahwa dirinya bisa membagi waktu untuk menjadi Dokter sekaligus pelatih.” tutup Desi. (crs/adt)