Mimpi Pangya Yang Bertekad Mengembangkan Olahraga Rugby Di Indonesia

Pangya-Rugby

Pria yang memiliki nama lengkap Christoper Aditya Hardwika, atau yang biasa disapa dengan Pangya ini merupakan salah satu pemain cabang olahraga rugby yang mewakili Indonesia di berbagai kejuaraan nasional dan internasional. Ia pernah mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON), Sea Games, Tim Nasional U-20 dan masih banyak lagi. Pangya berpendapat bahwa rugby saat ini sudah mulai berkembang di masyarakat, dan ia pun bertekad untuk membuat rugby semakin populer di Indonesia. “Rugby di Indonesia pasti akan berkembang pesat. Melihat orang Indonesia yang punya spirit dan terlebih sekarang sudah banyak juga kegiatan get into rugby di berbagai daerah. Tujuannya untuk mengembangkan dengan mengadakan penyuluhan ke anak-anak sekolah, bahkan universitas supaya rugby semakin populer dan berkembang di Indonesia.”ujarnya Berawal dari bergabung di Jakarta Banteng Rugby Club, Pangya merasa sangat tertantang bermain rugby yang dapat dikatakan olahraga baru di Indonesia. Berlatar belakang rasa kekeluargaan sangat terasa, dan juga terbentuknya karena memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengembangkan rugby di Indonesia. “Saya merasa tertantang serta enjoy saat sedang bermain rugby. Rugby itu fair banget, dilapangan kita saling hajar, cuma kalau sudah selesai pertandingan ya kita ngobrol dan bercanda. Di lapangan memang serius banget, gak kenal teman. Tapi semua nya punya tujuan yang sama buat mengembangkan olahraga rugby di Indonesia.”tutur cowok yang berusia 22 tahun ini. Mahasiswa Teknik Industri Universitas Atma Jaya Jakarta ini, ternyata juga akan membela Indonesia di ajang Asian Games 2018 mendatang. Ajang PON 2016 merupakan salah satu momen yang tidak terlupakan bagi Pangya dan tim rugby Banten. Ketika melawan tim rugby Papua, jumlah pemain tim Banten sangat sedikit sehingga tidak bisa mengganti pemain yang cedera. Meski begitu, tim rugby Banten berhasil mengalahkan tim rugby Papua. “Pas eksibisi PON kemarin, tim Banten dengan pemain yang seadanya bisa menang lawan Papua di babak Semi Final, karena pertandingannya weekday dan banyak yang tidak bisa hadir. Ya walaupun menang kita dibalas di final. Pas dibalas di final, ya kita mengakui mereka lebih hebat dibanding kita. Fisik mereka lebih fit mungkin tapi kita menang di teknik saja,” tutup Pangya.(put/adt)

Raih Peringkat Tiga di Kejurnas, Olahraga Rugby Banten Tunjukan Tajinya

Tim Rugby Banten berhasil meraih peringkat ketiga di ajang Kejurnas Rugby beberapa waktu lalu.

Mungkin bagi sebagian kalangan masyarakat masih banyak yang belum mengenal Olahraga rugby. Permainan tim yang bisa dikatakan menjurus permainan keras cenderung kasar ini, sedang berkembang di Indonesia. Seperti yang sedang di lakukan dalam lingkup wilayah Banten. Tim rugby Banten, baru saja mengikuti ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Rugby bulan Oktober lalu. Tim rugby Banten ini berhasil meraih peringkat tiga. Tentunya prestasi ini, sangat membanggakan bagi Provinsi Banten, dari 11 provinsi yang mengikuti kejurnas, Banten berhasil meraih peringkat tiga. Kapten rugby Banten, Christoper Aditya Hardwika merasa sangat puas bisa meraih peringkat tiga dalam ajang Kejurnas. Persiapan selama dua bulan tak menjadi sia-sia untuk tim rugby Banten yang dilatih langsung oleh pelatih asal Fiji. “Dari tim Banten sendiri, merasa cukup puas dengan apa yang telah diperoleh di Kejurnas. Walaupun kamu peringkat ketiga, tapi menurut saya itu hasil yang sangat memuaskan bagi kami, bila dilihat dari persiapan dan juga permainan yang telah dikeluarkan oleh rekan satu tim,” papar Christoper. Berlatih hanya satu kali dalam seminggu ,rugby Banten bisa menunjukan tajinya di Kejurnas olahraga Rugby. Meski begitu, rugby Banten bisa bersaing. Dan, selain kendala latihan, rugby Banten juga kesulitan dalam mencari pemain. “Kami latihannya hanya seminggu sekali, mungkin berbeda dengan Provinsi lain. Cuman, selama latihan yang berlangsung 2 jam pemain tidak pernah menyiakan latihannya, jadi kita latihan dengan serius. Kendala lain, karena olahraga ini sedang berkembang, jadi kemarin agak susah untuk mencari pemain, dan juga lapangannya yang kadang susah dicari untuk latihan,” jelasnya. Perlu diketahui, rugby Banten sudah mempunyai prestasi yang membanggakan. Seperti meraih medali perak di Exhibition PON Jawa Barat. Sukses dan maju terus Rugby Banten. (pah/adt)

Satu Pemain Rugby Banten Masuk Seleksi Timnas

Christoper-Aditya-Hardwika-Rugby

Olahraga Rugby merupakan permainan yang lebih mengutamakan kekuatan otot, dan sangat riskan untuk terjadinya cedera. Permainan keras menggunakan bola yang berbentuk lonjong. Aturannya pun jelas, pemain ataupun lawan harus berlari membawa bola untuk melewati garis lawan. Tak hanya itu, untuk mencetak poin pun bisa dengan cara menendang bolanya agar melewati garis lawan. Dan, pastinya poin yang didulang pun akan berbeda jika bola yang masuk dari hasil tendangan atau dibawa oleh pemain. Jika merebut bola dari lawan, pemain juga harus sama-sama jatuh. Meski olahraga ini terkenal keras, para pemain tak diperkenankan untuk membanting. Sepatunya pun, hampir mirip dengan sepatu pemain sepakbola. Nah, di Indonesia olahraga keras ini mulai berkembang. Baru-baru ini ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Rugby 2017 diselenggarakan yang bertemakan Road to Asean Games 2018. Diikuti oleh 11 Provinsi, ajang ini juga di peruntukan untuk mencari pemain-pemain yang bisa membela Timnas Rugby Indonesia di ajang Asean Games 2018, dimana Indonesia menjadi tuan rumah. Rugby Banten yang sedang berkembang, sudah seharusnya didukung oleh pemerintah demi kemajuan olahraga rugby. Pada ajang kejurnas pun, tim Banten sempat kesulitan mencari pemain, beruntung Banten berhasil meraih peringkat tiga. Tak hanya itu, rugby Banten patut berbangga, karena salah satu pemainnya terpilih untuk masuk dalam seleksi timnas rugby Indonesia. Pemain itu bernama Christoper Aditya Hardwika. Yang tak lain adalah sang kapten rugby Banten. Christoper pun, merasa bersukur dan merasa senang bisa dipanggil oleh timnas rugby untuk mengikuti seleksi. “Saya bersyukur bisa masuk masuk untuk seleksi timnas rugby untuk ajang Asean Games,” ucap Christoper. Christoper juga menyayangkan hanya satu pemain Banten yang dipanggil untuk seleksi timnas rugby, sebenarnya Banten memiliki banyak pemain bagus. Namun, hanya satu yang dipanggil untuk seleksi timnas. “Karena Kejurnas kemarin kan judulnya Road to Asean Games jadi sekalian mencari pemain. Tapi, sayangnya cuman ada 1 yang lolos dari Banten, padahal kita peringkat tiga,” pukasnya. (pah/adt)