Indonesia Raih Dua Emas Asian Youth Championship 2018, Atlet 18 Tahun Kiromal Katibin Kampiun Speed Youth A Putra

Pemanjat tebing asal Jawa Tengah berusia 18 tahun Kiromal Katibin (tengah), akhirnya berhasil meraih medali emas nomor Speed Youth A Putra, di ajang Asia Junior Championship 2018, di Chongqing, China, pada Minggu (5/11). (FPTI)

Chongqing- Skuat muda Indonesia sukses meraih dua medali emas pada ajang Asian Youth Championship 2018, di Chongqing, China, pada Minggu (5/11). Sebanyak 14 dari 16 atlet muda panjat tebing Merah Putih itu turun di nomor Speed. Dari jumlah itu, 10 atlet lolos di babak kualifikasi. Namun, mereka mulai berguguran di semifinal. Disebabkan hal teknis, diantaranya false start, fall, hingga terpeleset. Di youth B putri, srikandi muda Indonesia, Amanda Narda Mutia, tampil gemilang. Sejak babak kualifikasi, ia menempati peringkat satu dan konsisten dengan waktu pemanjatannya. Di final, Amanda menjadi yang tercepat, sekaligus mengamankan medali emas usai mencetak catatan waktu 9,44 detik, menekuk Jing Yu asal China, yang hanya menghasilkan waktu 10,99 detik. Dan, wakil Korea Jimin, harus puas mendapatkan medali perunggu. Sedangkan di youth A putra, pemanjat asal Bali, I Putu Iwan Putra, sempat menduduki peringkat kedua babak kualifikasi. Sayang, ia terpeleset di perempat final dengan torehan waktu 8,32 detik. Hasil negatif juga dialami Jasmico Pamumade dan Michael Owen Parhorasan Siburian. Mereka mengalami false start di perdelapan final. Sementara itu, di youth A putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi, berhasil masuk ke babak 4 besar. Namun, ia sempat terpeleset saat perebutan perunggu dengan catatan waktu 12,68 detik. Dan, lawannya asal China, Yi Ling, menorehkan catatan waktu 8,34 detik. Serupa di kategori junior putri. Tim Indonesia yang diwakili Berthdigna Devi, sukses menembus 4 besar. Namun, dara yang disapa Bertha ini mengalami gangguan kesehatan sehingga dilarang melanjutkan pemanjatan oleh tim dokter. Bertha gugur, sehingga medali perunggu otomatis diraih pemanjat asal China, Pei Yang. Di laga terakhir Asian Youth Championship 2018, pada Minggu (5/11), Indonesia bisa menambah pundi medali emas dari Kiromal Katibin, skuat atlet Asian Games XVIII/2018. Pemanjat kelahiran Batang, Jawa Tengah, 21 Agustus 2000 itu, mengunci catatan waktu 6,05 detik. Ia menyingkirkan Milad Shenazandifar Alipour asal Iran, dengan catatan waktu 6,42 detik. Kuntono Halim, Manajer Tim Indonesia, mengaku secara umum tahun ini Indonesia mampu bersaing. Hal itu, menurutnya, dibuktikan dengan catatan waktu para atlet Indonesia yang masih berada di peringkat atas. Kendati demikian, ia menyebut jika di nomor speed banyak negara lain yang harus diwaspadai. Sebab, tambah Kuntono, perlahan negara-negara yang sebelumnya tidak unggul di speed seperti Korea dan Jepang, kini sudah bisa meraih medali. “Kita patut waspada, karena di tahun mendatang negara lain mulai sudah sangat bersiap diri dengan sentralisasi pelatihan. Sedangkan Indonesia belum melakukan itu,” ujar Kuntono. Dijelaskannya, bahwa apapun bisa terjadi di speed. Karena negara yang sebelumnya tak diunggulkan, tiba-tiba bisa merangsek ke peringkat atas. “Seperti Indonesia. Dua tahun lalu, kami masih jauh di atas. Sekarang semua negara sangat antusias di speed dan mereka bisa bersaing. Kami tidak boleh terlena,” tukas Kuntono. (Adt)

Atlet Panjat Tebing Indonesia Torehkan Prestasi Gemilang, Kawinkan Emas dan Borong Medali di China

Aries Susanti Rahayu meraih medali emas usai mencetak waktu 7,99 detik, di nomor women’s speed kejuaraan ‘The Belt and Road’ International Climbing Master Tournament 2018, di Wanxianshan, China, 13-14 Oktober 2018. (FPTI)

Wanxianshan- Prestasi gemilang kembali lagi ditorehkan atlet panjat tebing Indonesia, saat berlaga di China, pada kejuaraan bertajuk ‘The Belt and Road’ International Climbing Master Tournament 2018, di Wanxianshan, akhir pekan ini. Tak hanya sukses mengawinkan medali emas speed, tapi mereka memborong medali di nomor women’s speed. Sebelumnya, pada turnamen serupa yang dihelat di Huaian, China, 9-10 Oktober 2018, Merah Putih juga berkibar di podium tertinggi ketika berhasil mengawinkan emas. Para atlet yang mengikuti kompetisi di Negeri Tirai Bambu, yakni Aspar Jaelolo, Alfian M Fajri, Sabri, Muhammad Hinayah, Veddriq Leonardo, Pangeran Septo Wibowo, Puji Lestari, Aries Susanti Rahayu, Rajiah Sallsabillah, Agustina Sari, dan Nurul Iqamah. Aries, spiderwoman Grobogan ini menyabet Medali emas dinomor women’s speed, dan men’s speed dipersembahkan Septo Wibowo. Hendra Basir, Pelatih Speed Indonesia, mengatakan dalam kategori women’s speed, peringkat satu hingga empat diduduki atlet Indonesia. Diungkapkannya, peringkat pertama ditempati Aries, dengan catatan waktu 7,99 detik. Dara kelahiran 21 Maret 1995 ini, menyingkirkan kompatriotnya Agustina Sari, dalam babak final, dengan waktu 8,20 detik. Sementara, peringkat tiga ditempati Nurul Iqamah dengan 8,52 detik. Ia mengalahkan rekan senegaranya Rajiah Sallsabillah yang menorehkan catatan waktu 8,72 detik, dalam babak perebutan juara tiga. Sedangkan di nomor men’s speed, Aspar sukses sebagai pemenang dengan catatan waktu 5,99 detik. Ia melibas atlet tuan rumah, Lin Penghui, di babak final yang menorehkan waktu 6,30 detik. Peringkat tiga ditempati Muhammad Hinayah yang mengalahkan Veddriq Leonardo, di babak perebutan juara tiga. Hinayah menang usai menciptakan waktu 6,29 detik, karena Veddriq hanya mampu mengukir waktu 6,37 detik. Menurutnya, tak hanya bermain di nomor speed, para atlet Indonesia juga menjajal berkompetisi di nomor Lead. Nurul Iqamah berhasil menduduki peringkat keempat di nomor women’s lead, sedangkan Aspar berada di peringkat delapan di nomor men’s lead. “Mereka memang enggak hanya main di speed, tetapi di lead juga. Biar merasakan kompetisi di lead juga,” ujar Hendra seperti keterangan yang diterima redaksi nysnmedia.com, pada Minggu (14/10). Sementara itu, Faisol Rizal, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), mengapresiasi prestasi membanggakan yang ditorehkan Aries Susanti Cs. “Kemenangan ini semakin menunjukkan kesiapan para atlet untuk berlaga di Olimpiade,” tegas Rizal. (Adt)