Pemanasan Jelang Seleksi Tim SEA Games 2019, PGSI Gelar Kejurnas Gulat Senior U-23

Kejurnas Gulat Senior U-23 2018 yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI), akan berlangsung 6-10 Desember, di GOR Simpang Lima, Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. Event ini memakai regulasi gulat internasional atau United World Wrestling (UWW). (antaranews.com)

Semarang- Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gulat Senior U-23 di Kabupaten Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. “Rakernas digelar pada 4-5 Desember, di Hotel 21 Purwodadi, sedangkan Kejurnas Gulat Senior U-23 berlangsung 6-10 Desember di GOR Simpang Lima, Grobogan, Purwodadi,” kata Ketua Pengurus Provinsi PGSI Jawa Tengah, Andreas Budi Wirohardjo di Semarang, Selasa (4/12). Andreas menjelaskan tujuan rakernas yang akan dipimpin oleh Ketua PP PGSI Trimedya Panjaitan itu akan menyusun agenda kegiatan 2019 dan mengkonsolidasikan organisasi gulat seluruh Indonesia. Usai rakernas dilanjutkan dengan Kejurnas Gulat Senior U-23, yang diikuti sekitar 300 pegulat dari 26 pengprov PGSI se-Indonesia. “Tujuan Kejurnas Gulat Senior U-23 adalah mencari atlet nasional untuk mengikuti SEA Games 2019 di Filipina,” ujarnya. Kemudian, membentuk jenjang dan pola pembinaan olah raga gulat, yang terintegrasi dengan melibatkan seluruh kompenen pendukung, serta menjaring atlet gulat berprestasi. Menurut Andreas, yang menarik dari Kejurnas Gulat Senior U-23 2018 adanya “talent scouting” yang menentukan tim yang masuk pelatnas mendatang. Gulat menjadi salah satu cabang olahraga yang diikuti Indonesia pada Asian Games 2018 yang lalu. Gulat memang belum pasti akan dipertandingkan di Sea Games 2018. Tapi, PP PGSI yakin jika cabang olahraga gulat akan masuk pada event olahraga multi event terbesar di kawasan Asia Tenggara itu. Kejurnas Gulat Senior U-23 2018 bakal memakai regulasi gulat internasional atau United World Wrestling (UWW). Andreas menyebut, regulasi UWW memastikan, jika proses timbang badan dan cek kesehatan dilakukan pada hari H, sehingga atlet tak akan bisa memanipulasi berat tubuhnya. Secara khusus, PGSI Jateng sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kejurnas Gulat SeniorU-23 mendapat kesempatan untuk mengikuti 21 kelas yang dipertandingkan. Beberapa kategori yang dipertandingkan pada Kejurnas Gulat Senior U-23 adalah gaya bebas putra, gaya bebas putri, serta gaya Grego Romawi putra dengan berbagai kelas mulai 48 kilogram hingga 130 kg. (Adt)

Demi Komposisi Skuat Yang Lebih Matang, PP PGSI Gelar Kejurnas Gulat U-23 Pada Awal Desember

Jelang persiapan SEA Games 2019 Filipina, Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) akan menggelar kejuaraan nasional (Kejurnas) gulat U-23, pada 6-10 Desember 2018, di Grobogan, Jawa Tengah. (bolapsort.com)

Jakarta- Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) akan menggelar kejuaraan nasional (Kejurnas) gulat U-23 pada 6-10 Desember 2018 di Grobogan, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari bibit-bibit pegulat masa depan Indonesia. “Salah satu agenda PP PGSI pada 2018 adalah mengadakan Kejurnas U-23. Setelah itu, akan ada lagi Kejurnas level junior, senior, dan kader. Ini Kejurnas pertama kali di level U-23, tampil di Grobogan, Jawa Tengah,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PGSI, Gusti Randa, dalam rilisnya, pada Kamis (24/10). Menurut Gusti Randa, Grobogan dipilih sebagai tuan rumah karena Jawa Tengah adalah provinsi yang paling siap menggelar kejuaraan ini. Namun, ia belum bisa memastikan berapa banyak atlet yang akan berpartisipasi pada ajang ini. Gusti menjelaskan, PP PGSI tengah fokus mempersiapkan atlet lebih dini untuk nantinya memiliki persiapan yang matang pada SEA Games 2019 di Filipina. Terlebih, cabang olahraga gulat kemungkinan besar dapat dipertandingkan di event olahraga terbesar di kawasan Asia Tenggara itu. “Persiapan kita untuk seleksi atlet timnas, saat ini sudah bisa dilakukan sedini mungkin. Karena kami tak mau, hal yang sama terjadi seperti situasi timnas gulat di Asian Games 2018. Saat ada kepengurusan baru, tiba-tiba sudah tersedia atletnya,” ujarnya lagi. PP PGSI, kata Gusti, tak sempat menjaring atlet muda sejak terbentuk kepengurusan baru, karena mereka langsung berhadapan dengan event Asian Games 2018. Akibatnya, mereka mengandalkan atlet-atlet yang sudah tersedia. “Untuk persiapan SEA Games 2019, kami mendapatkan atlet yang banyak. Selain Kejurnas, bisa dari Pra PON (Pekan Olahraga Nasional), Porprov (Pekan olahraga Provinsi), atau dari mana saja, sehingga kita banyak mendapatkan atlet dan seleksinya lebih enak,” terang salah satu Exco di kepengurusan PSSI pimpinan Edy Rahmayadi itu. Pada bagian lain, Gusti menjelaskan, sebelum Kejurnas tersebut, PP PGSI juga akan menggelar rapat kerja nasional pada 4-6 Desember 2018. Baik Kejurnas maupun rapat kerja nasional, diputuskan dalam rapat yang dipimpin Ketua Umum PP PGSI, Trimedya Panjaitan, pada Senin (22/10) lalu. (Adt)

Raih Emas Kejurnas Atletik 2018, Dara Asal Grobogan Bidik Kejuaraan Junior Asia di Jepang

Liviana Rizki (tengah), sprinter Jawa Tengah sukses meraih medali emas Nomor 100 Meter Putri U-20, pada Kejurnas Atletik, di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Senin (7/5). (Adt/NYSN)

Jakarta- Liviana Rizki, sprinter asal Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), siap membidik prestasi gemilang di Asian Junior Championship 2018, di Gifu, Jepang, 7-10 Juni mendatang. Sukses meraih medali emas di Nomor 100 Meter Putri Usia 20 Tahun (U-20), pada Kejurnas Atletik 2018, di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Senin (7/5), menjadi modal berharganya menuju Negeri Sakura. Liviana sanggup menorehkan catatan waktu 12,32 detik. Perak didapat rekan sedaerahnya, Franselina Febiola dengan catatan waktu 12,48 detik. Sedangkan perunggu direbut Jeany Nuraini asal DKI Jakarta setelah membukukan waktu 12,49 detik. “Sebenarnya catatan waktunya hari ini masih jauh dari target, yakni 11,07 detik atau 11,08 detik. Masih banyak yang harus diperbaiki, seperti ayunan tangan masih belum sempurna,” ujarnya usai merayakan keberhasilannya meraih medali emas. Atlet jebolan SMAN 3 Salatiga, Jawa Tengah ini melanjutkan, jika pada pertandingan tersebut dirinya hanya memikirkan bisa menembus catatan waktu yang ditargetkan pelatih. “Saya nggak mikir lawan. Tapi yang saya pikirkan diri sendiri, bagaimana bisa menorehkan catatan waktu, sesuai target dan keinginan pelatih,” ujar dara asal Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Grobogan ini. “Pelatih mewanti-wanti saya agar dapat hasil memuaskan pada Asian Junior Championship di Jepang, pada Juni nanti. Dan saya harus fokus di Kejurnas ini, untuk jadi modal untuk meraih medali di Jepang,” tutup Liviana. (Adt)

Melalui Perjuangan Berliku, Pegulat Pelajar Putri Asal Grobogan Ini Berhasil Raih Emas di Ajang POPNAS

Dwi Ayu Puspita Sari (Tengah) diapit Ketua PGSI Jateng Andreas BW dan Sekretaris Umum PGSI Jateng Bambang R Munadjat, usai menerima medali emas final gaya bebas di kelas 49 Kilogram di Ajang Popnas XIV tahun 2017 di GOR Simpanglima Purwodadi, Kabupaten Grobogan , Jawa Tenga. Foto : okberita.com

Dwi Ayu Puspitasari, Pegulat Putri asal Grobogan berhasil menyumbangkan medali emas pertama bagi kontingen Jawa Tengah dalam ajang Popnas 2017  yang belangsung di GOR Simpanglima Purwodadi. Dalam laga final, siswi SMKN 1 Purwodadi ini berhasil menundukkan lawannya dari kontingen Jawa Barat. Partai final gaya bebas di kelas 49 kg itu dilangsungkan Jumat (15/9/2017) malam. Dalam laga puncak, Ayu yang tampil di sudut biru diperkirakan bakal menelan kekalahan. Hingga menit akhir, siswi kelas XII jurusan Tata Busana itu sudah tertinggal skor sampai 8-0. Namun, pada detik-detik akhir, Ayu menunjukkan kualitasnya. Memanfaatkan kelengahan lawan, Ayu berhasil melakukan kuncian dan memaksa duta dari Jawa Barat takluk. Juri sempat diprotes oleh offisial Jabar yang meragukan hasil pertandingan. Menghadapi protes ini, dewan juri kemudian menayangkan ulang rekaman selama pertandingan. Setelah melihat rekaman, kubu Jabar akhirnya bisa menerima keputusan dewan juri. Dewan juri akhirnya memutuskan Ayu keluar sebagai pemenang. “Ini merupakan pertandingan yang berat sekaligus istimewa. Terima kasih atas doa dan dukungannya, sehingga saya bisa menyumbang medali emas buat Jateng,” kata Ayu yang dilansir dari murianews.com. Dalam even Popnas, ada satu pegulat putri Grobogan yang ikut memperkuat Jateng. Yakni, Eva Nurkhasanah yang juga tercatat sebagai siswa SMKN 1 Purwodadi. Namun, Eva gagal meraih medali, setelah kalah dalam perebutan juara III melawan pegulat Jatim.