Nadiem Makarim Ingin Buat Regulasi Untuk Munculkan Atlet Muda

Nadiem Makarim Ingin Buat Regulasi Untuk Munculkan Atlet Muda

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim ingin buat regulasi yang dapat memunculkan atlet-atlet muda. “Satu hal yang kami ingin mencoba membantu dari Kemendikbudristek adalah nomor satu bagaimana menyediakan regulasi sehingga para bakat-bakat atlet-atlet muda kita itu bisa fokus kepada olahraga dan bakat mereka,” kata Nadiem di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis. Nadiem menyampaikan hal tersebut setelah menghadiri Rapat Pelaksanaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang dipimpin Wakil Presiden, Ma’ruf Amin. “Jadi olahraga ini agak spesial dimana benar-benar pembibitan itu harus dilakukan sangat muda untuk kita mencapai prestasi tingkat dunia,” ungkap Nadiem. Hal kedua yang akan dilakukan kementeriannya adalah bagaimana meningkatkan frekuensi dan kualitas kompetisi olahraga. “Karena tanpa ada kompetisi kita tidak akan bisa memfilter siapa yang punya jiwa perjuangan dalam kompetisi. Mungkin banyak orang punya bakat tapi giliran berkompetisi akhirnya kalah mental. Jadi kita harus kompetisi sebagai bagian ‘filtering talent’,” tambah Nadiem. Hal ketiga terkait penyiapan sarana prasarana untuk membudayakan jiwa olahraga di sekolah-sekolah. “Dan yang keempat tentunya sangat penting adalah bagaimana SDM di bidang olahraga. Guru-guru olahraga kita di sekolah-sekolah apakah mengerti ‘sport science’, mengerti nutrisi, mengerti latihan atletik dan lain-lain, jadi itu merupakan satu aspek SDM yang sangat penting,” jelas Nadiem. Nadiem menyebut Kemendikbudristek berkomitmen untuk menjadikan sekolah dapat membangun budaya olahraga dan berkompetisi yang sehat. “Tentunya dengan kurikulum baru, Kurikulum Merdeka akan jauh lebih fleksibel sehingga bisa mengakomodasi berbagai macam aktivitas, seperti olahraga,” ungkap Nadiem. Apalagi menurut Nadiem olahraga juga sangat baik untuk menghasilkan profil pelajar Pancasila yang juga menjadi tujuan Program Merdeka Belajar. “Dari olahraga kita belajar berkompetisi, kita belajar jadi tangguh, kita belajar gotong royong, kita belajar saling membantu, dan punya kekuatan mental yang sangat tinggi,” kata Nadiem. Berdasarkan Perpres No. 86 Tahun 2021 tentang DBON, Wapres Ma’ruf Amin menjadi Ketua Tim Koordinasi Pusat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). DBON menjadi rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan industri olahraga. DBON sendiri meliputi olahraga rekreasi, olahraga pendidikan, olahraga prestasi; dan industri olahraga.

Tak Hanya dari DBON, Kemenpora juga Siapkan Generasi Muda Lewat Ini

Tak Hanya dari DBON, Kemenpora juga Siapkan Generasi Muda Lewat Ini

Pada tahun 2022 ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Indonesia sudah mulai menjalankan salah satu program unggulannya yakni Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Program tersebut juga telah memiliki payung hukum yang tertuang pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang DBON. DBON sendiri dikeluarkan sebagai arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang. Tujuannya, agar Indonesia benar-benar melakukan pembibitan dan mempersiapkan atlet sedari dini agar ke depannya tak lagi by accident. Terdapat 14 cabang olahraga prestasi dan 3 cabang olahraga industri yang masuk ke daftar DBON. Beberapa di antaranya adalah bulutangkis, angkat besi, dan sepakbola. Namun, upaya Kemenpora untuk mengangkat kreativitas anak muda tak hanya melalui olahraga saja yang tertuang dalam DBON. Tapi, ada program lainnya yakni melalui Kegiatan Penumbuhan Minat Kewirausahaan Pemuda. Baru-baru ini, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh melakukan kuliah terbuka di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu 23 April 2022, guna membahas program tersebut. Pasalnya, kini banyak perusahaan yang gulung tikar akibat terdampak pandemi COVID-19 sehingga memperlambat penyerapan angka tenaga kerja yang berujung pada banyaknya pengangguran. Maka itu, wirausaha menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut. “Di negara-negara maju mampu recovery cepat dan sejahtera karena memiliki jumlah penduduknya berwirausaha yang tinggi dan di antaranya berkerah putih. Jika jumlah populasi penduduk Indonesia berwirusaha semakin meningkat maka banyak pengusaha merekrut karyawan sehingga akan tercipta lapangan kerja baru,” ujar Ni’am. “Jika hal ini tercapai tentulah pemulihan perekonomian menjadi lebih cepat dan kesejahteraan juga tercapai,” jelasnya. Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Eny Angtaeni Anwar, mengapresiasi langkah Kemenpora atas atensi serius pada generasi muda khususnya kepada para pengusaha muda. “Pemuda adalah salah satu modal utama kemajuan bangsa pada masa yang akan datang, dan mendidik pemuda saat ini, sama dengan mempersipkan sebarisan besar pasukan perang, yang akan membentengi bangsa ini pada masa yang akan datang,” ujar Eny. Lebih lanjut Eny menutup sambutannya dengan menyampaikan bahwa presentasi pemuda yang bergerak di bidang wirausaha masih sangat minim. “Walaupun jumlahnya terus berkembang, kita jauh tertinggal dari bangsa lain, yang generasi mudanya cenderung menjadi motor kemajuan ekonomi,” tambahnya.

Menpora Tetapkan Jawa Barat sebagai Sentra Pembinaan Atlet Muda

Menpora Tetapkan Jawa Barat sebagai Sentra Pembinaan Atlet Muda

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, menetapkan Jawa Barat sebagai sentra pembinaan talenta muda dalam desain olahraga nasional. “Sebagai apresiasi dari pemerintah pusat atas prestasinya, maka kami tetapkan Jabar sebagai sentra pembinaan talenta muda di dalam desain olahraga nasional,” kata Menpora Zainudin Amali dalam siaran pers Humas Pemda Provinsi Jawa Barat, Minggu. Penetapan tersebut berdasarkan sejumlah prestasi yang diraih Jabar, khususnya dalam PON XIX dan PON XX dimana Jabar menjadi juara umum secara beruntun. Selain itu, Jabar juga banyak berkontribusi menyumbangkan atlet nasional yang berprestasi di kancah internasional. “Kami memberi perhatian khusus ke Jabar karena sudah memperlihatkan pembinaan yang baik dan dibuktikan dengan prestasi,” kata Zainudin seusai menghadiri Pelantikan Pengurus IMI Jabar Masa Bakti 2021-2025 di Aula Barat Gedung Sate Bandung. Menurutnya, kunci keberhasilan Jabar adalah konsistensi dalam pembinaan atlet dan didukung oleh infrastruktur olahraga yang memadai. Terlebih kini Jabar memiliki Laboratorium Sport Science di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). “Tidak mudah mencapai itu karena harus ada pembinaan,” katanya. Bahkan Menpora mengungkapkan pula, bahwa Jabar saat ini tengah surplus atlet. Ia menyebut, saat penyelenggaraan PON XX di Papua lalu hampir semua provinsi menggunakan atlet yang dibina oleh Jabar. “Surplus ini salah satunya saya temukan saat saya mengalungkan medali untuk provinsi lain di PON Papua. Saya tanya asal daerahnya ternyata dari Jabar, ini tak hanya di satu cabor saja. Disitu saya simpulkan Jabar ini surplus atlet,” katanya. Menpora berharap, dengan pembinaan yang baik dan banyak talenta, Jabar menjadi penyumbang utama atlet di event Olimpiade yang sudah jadi target pemerintah pusat. “Jabar harus jadi penyumbang utama di event Olimpiade yang sudah menjadi target kami,” kata dia.

Menpora: Sumut Salah Satu Sentra Pembinaan Atlet Dalam DBON

Menpora: Sumut Salah Satu Sentra Pembinaan Atlet Dalam DBON

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, menuturkan bahwa Sumatera Utara adalah salah satu daerah yang menjadi sentralisasi pembinaan atlet dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). “Dari 10 provinsi, salah satunya adalah Sumatera Utara,” katanya di Medan, pada sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Sabtu (4/12/2021). Dipilihnya provinsi ini karena dianggap salah satu punya potensi yang besar dalam membina dan menciptakan prestasi olahraga kedepan. “Sumatera Utara adalah daerah yang ketujuh dalam sosialisasi Perpres Nomor 86 Tahun 2021 tentang desain besar olahraga nasional,” kata Menpora Amali. Menpora Amali memuji kontribusi Sumatera Utara yang konsisten dalam menyumbang atlet nasional. Sebut saja diantaranya Lindswel Kwok, mantan atlet wushu dengan prestasi mendunia. Lalu, ada Egy Maulana Vikri yang saat ini meniti karir di Eropa. Sebelumnya juga ada beberapa yang pernah memperkuat Timnas Indonesia. “Sumatera Utara masuk ke dalam DBON sebagai salah satu sentra pembinaan talenta dan bibit atlet karena kita melihat sejarah dari yang ada dari Sumut. Sejak dulu Sumut penyumbang atlet nasional, banyak atlet yang berkiprah ditingkat nasional berasal dari Sumut,” ujar Menpora Amali. Dalam desain besar olahraga nasional atau yang populer dengan sebutan DBON, Menpora Amali berharap akan ada cabang olahraga yang menjadi fokus bagi Sumatera Utara untuk terus meningkatkan prestasi. “Semoga dengan sentra pembinaan ini bisa menghasilkan atlet-atlet elite yang kedepannya bisa melahirkan prestasi,” jelas Menpora Amali. Seperti diketahui, Perpres Nomor 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional ini ditandatangani Presiden Joko Widodo tepat pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38. Dasar pertimbangan diterbitkannya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ini adalah diperlukannya arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang keolahragaan. DBON merupakan dokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, dan industri olahraga. Adapun tujuan dari DBON adalah untuk meningkatkan budaya olahraga di masyarakat; meningkatkan kapasitas, sinergitas, dan produktivitas olahraga prestasi nasional; serta memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga. Selanjutnya dalam aturan ini ditegaskan bahwa penyelenggaraan DBON dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota secara sinergis dengan organisasi olahraga, dunia usaha dan industri, masyarakat dan lainnya.

Menpora Amali: Pabrik Prestasi Olahraga Itu Bernama DBON

Menpora Amali: Pabrik Prestasi Olahraga Itu Bernama DBON

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, berharap program besar olahraga yang tertuang dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) segera ditandatangani lewat Peraturan Presiden (Perpres). Ia juga berharap program ini dapat diluncurkan saat perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas 2021) pada 9 September mendatang. DBON merupakan tindak lanjut nyata dari Menpora Zainudin Amali dalam menjawab arahan Presiden Joko Widodo saat perayaan Haornas 2020 lalu. Pesan pentingnya ialah harus dilakukan perombakan total terhadap ekosistem olahraga Indonesia. Gerak cepat dilakukan Menpora yang menggandeng akademisi, praktisi olahraga, sampai dengan stakeholder olahraga untuk menjalankan arahan Presiden. Hasilnya, dalam hitungan bulan, DBON sudah disiapkan dan tinggal dituangkan dalam aturan yang berbentuk Peraturan Presiden (Perpres). “Mudah-mudahan Perpres-nya segera ditandatangani. Kami berharap, Presiden RI Joko Widodo bisa melaunching DBON ini pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September nanti,” ujar Menpora dalam keterangan tertulis, Rabu (1/9). DBON menjadi fondasi untuk melakukan sinergi dari Kemenpora dengan kementerian lainnya, sesuai tugas pokok dan fungsinya, sehingga pelaksanaan DBON bisa berjalan dengan lancar. Selain itu, dalam DBON juga diatur sinergi antara daerah dan pusat karena eksosistem itu yang selama ini belum berjalan maksimal. “DBON ini menjadi fondasi olahraga Indonesia yang dilakukan sinergis dari daerah sampai pusat, dari lembaga yang satu dengan yang lain dan dari cabor satu dengan cabor lainnya, untuk meraih prestasi ke depan yang by design, bukan by accident,” jelas Zainudin. DBON adalah peta jalan olahraga Indonesia yang selama ini memang belum pernah dibuat. Di dalamnya, tercantum fondasi untuk membangun olahraga Indonesia mulai dari pembinaan sampai dengan target tinggi meraih prestasi di Olimpiade. Paradigma Indonesia di DBON ini sudah jauh ke depan, bukan hanya mengejar prestasi di level SEA Games maupun Asian Games, tetapi sudah berorientasi Olimpiade. Dengan begitu, ajang-ajang regional itu hanya menjadi sasaran antara. Di dalam DBON, pemerintah menegaskan ada 14 cabor prioritas yang ditargetkan untuk bisa meraih medali di level Olimpiade. Untuk itu, dibuatlah kerangka pembinaannya mengacu kepada DBON. Mulai dari tahapan merekrut atlet, pelatihan, sampai sang atlet jadi dan siap tempur di gelanggang olahraga. Menpora memastikan bahwa DBON ini menjadi fondasi olahraga Indonesia. Karena sistem mulai dibangun, diperlukan waktu yang tak sebentar untuk mewujudkan cita-cita di dalam DBON tersebut. Menteri asal Partai Golkar ini menegaskan siap untuk tidak populer, tetapi ke depan olahraga Indonesia bisa meraih prestasi tinggi di Indonesia.