Tambah Motivasi, Juara Asia Junior Championship 2018 Duet Febriana/Ribka Diganjar Bonus Rp 60 Juta

Djarum Foundation memberikan apresiasi berupa bonus Rp 60 juta kepada Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto setelah menjadi kampiun di Kejuaraan Asia Junior 2018. (PB Djarum)

Karanganyar- Meraih titel juara di Badminton Asia Junior Championship 2018 memberi berkah bagi duet Pelatnas Pratama asal PB Djarum Kudus Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto. Mereka diganjar bonus Rp 60 juta dari Djarum Foundation, di Gelanggang Olahraga (GOR) RM Said Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (4/8). Pada Juli lalu, Febriana/Ribka menjadi kampiun di ajang Badminton Asia Junior Championship 2018 usai di final menaklukan wakil Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, straight game, 21-12 dan 21-16, di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, mengatakan pemberian bonus menjadi tambahan motivasi bagi Febriana/Ribka, sehingga mampu berprestasi di level yang lebih tinggi. “Ini bukan anak tangga terakhir yang harus mereka capai. Karena ada anak tangga berikutnya yang harus mereka hadapi. Yang terdekat adalah juara di Kejuaraan Dunia di Kanada,” ujar Yoppy dikutip situs resmi PB Djarum, Sabtu (4/8). Kejuaraan Dunia Junior akan dihelat di Markham Pan Am Venue, Kanada, November 2018. Bahkan, lanjut pria berkacamata itu, jika mereka mampu tampil maksimal di kejuaraan dunia itu masih ada kompetisi yang harus dilewati yang tak kalah penting. “Yaitu juara mulai dari level Challenge hingga Olimpiade,” lanjutnya. Yoppy menambahkan pemberian bonus ini sekaligus bentuk motivasi bagi peserta Audisi Umum yang dihelat di Karanganyar, Jateng. “Minimal mereka bisa makin giat berlatih, dan ingin mengikuti jejak seniornya. Tujuan lain adalah ingin menunjukkan jika kami sangat peduli dengan bulutangkis dan Indonesia,” tegas Yoppy. Sementara itu, Ribka mengaku senang dengan apresiasi ini. “Semoga di kejuaraan dunia junior kami bisa juara,” tutur Ribka. Senada dengan Ribka. Febriana membentang harapan pada kejuaraan dunia junior nanti. “Target kami semoga di kejuaraan dunia junior menjadi yang terbaik,” tukas Febriana. (Adt)

Jadi Juara Junior Asia, Spesialis Ganda Ini Ternyata Jago Main Piano Dan Ingin Menjadi Guru

Juara Bulutangkis nomor ganda putri Kejuaraan Asia Junior 2018, Febriana Dwipuji Kusuma, yang bercita-cita mulia menjadi guru. (Ham/NYSN).

Jakarta- Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2018 yang berlangsung 18-22 Juli 2018 telah berakhir. Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, Indonesia mampu meraih satu emas dan tiga medali perunggu. Satu medali emas itu didapat dari sektor ganda putri, yakni duet Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto “Alhamdulillah, senang dan bersyukur. Tapi yang pasti nggak boleh cepat puas,” kata Febriana usai pertandingan. Bagi, Ana, sapaannya, gelar ini menjadi bekal positif jelang tampil Kejuaraan dunia World Junior Championship (WJC) 2018, di Ontario, Kanada, pada November nanti. Ana mengenal bulutangkis sejak usia 5 tahun, dari sang kakak, yang menekuni hobi serupa. Namun, bermain bulutangkis sejatinya bukan alasan penting bagi bungsu dari dua bersaudara ini. Justru faktor berat badan yang membawanya rutin, menjalani latihan tepok bulu ini. “Awal kenal bulutangkis itu, saya hanya ikut kakak latihan. Ya sekalian ngurusin badan niatnya. Dulu ‘kan waktu kecil saya gendut. Lama-lama seneng dan keterusan sampe sekarang,” tukas Ana sambil tersenyum. Dara kelahiran Jember 19 Februari 2001 ini bergabung dengan PB Smash Jember sejak Taman Kanak-Kanak (TK), hingga lulus SD. “Pada 2013, setelah lulus SD, saya pindah ke PB Djarum Jakarta, dan masuk nomor ganda putri. Saya ikut berbagai kejuaraan nasional dan internasional. Pada 2016, usai ikut kejurnas, Alhamdulillah, saya dipanggil masuk Pelatnas PBSI sampai sekarang,” beber Ana. Ana menjadi salah satu atlet termuda yang masuk pelatnas, lantaran baru menginjak 16 tahun saat terpanggil masuk Cipayung pada awal 2017. Selama di Pelatnas, spesialis ganda ini mengaku tak memiliki kendala berarti menjalani proses belajar. Bahkan, tugas sekolah rutin ia kerjakan dari jarak jauh. “Kalau ujian, saya pulang ke Jember, sebab ujiannya harus di sekolah, nggak bisa di Jakarta. Jadi pulang beberapa hari, terus balik lagi ke pelatnas,” terang dara yang mengidolakan seniornya Greysia Polii itu. Kelak jika lulus SMA nanti, ia tetap ingin melanjutkan kuliah, tanpa meninggalkan rutinitas latihannya sebagai atlet. Menjadi guru adalah cita-cita siswi Madrasah Aliyah Al-Badri, Jember ini, andai harus menyudahi karirnya sebagai pemain bulutangkis. Itu sebabnya Ana tetap akan melanjutkan studi pendidikannya hingga jenjang Universitas. Tak hanya tekun berlatih bulutangkis, remaja asal ‘Kota jenang dodol Suwar-Suwir’ itu ternyata mahir bermain piano, karena tertarik memainkan denting tuts piano klasik maupun elektrik, sambil bernyanyi. “Waktu kecil senang nyanyi dan main piano. Malah sampe pernah les piano. Tapi kok betah main bulutangkis gitu, ya udah akhirnya ditinggalin les pianonya. Tapi kadang dirumah masih main piano juga,” cetus remaja yang mengaku fans berat eks kiper Arema Indonesia, Kurnia Meiga Hermansyah. Tak hanya hoby bermain piano, saat bertemu NYSNMedia.com, Ana pun tengah berenang. Menurutnya, berenang cocok disandingkan dengan bulutangkis karena melatih ketahanan nafas sehingga stamina saat bertanding bulutangkis, menjadi lebih baik. Meski tak terlalu detail, ia nyaris menguasai semua gaya olahraga akuatik ini. “Nggak jago-jago amat, tapi hampir semua gaya berenang yang dilombakan, sudah saya lakukan. Tapi tujuannya melatih fisik dan stamina, modal bertanding bulutangkis,” jelas penggemar es kelapa jeruk dan blewah dingin ini. (Ham) Biodata Nama : Febriana Dwipuji Kusuma Tempat/Tgl Lahir : Jember (Jawa Timur), 19 Februari 2001 Orang Tua : Didik Tripuji Suharyadi (ayah) dan Ngatodah (ibu) Tinggi Badan : 163 cm Berat : 51 Kg Media Sosial : Instagram @febrianadk19 Status Saudara : Anak kedua dari dua saudara Agama : Islam Pendidikan SDN Jember Lor 1 SMP Negri Bintoro Jember MA Al-Badri Jember Prestasi – Juara Asia Junior Championships 2018 (ganda putri) – Semifinalis Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2017 (ganda dewasa putri) – Juara Indonesia International Challenge 2017 (ganda putri) – Runner Up Pembangunan Jaya Cup 2016 (Beregu Campuran) – Semifinalis Superliga Junior 2016 (Beregu Putri) – Juara Kejurnas Perorangan Taruna 2016 (Ganda Taruna Putra) – Semifinalis Indonesia International Challenge 2016 (Ganda Putri) – Juara Djarum Sirkuit Nasional Li Ning Jawa Tengah Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Juara Malaysia Junior International 2016 (Ganda Putri) – Semifinal Djarum Sirnas Jawa Barat 2016 (Ganda Campuran Remaja) – Runner up Djarum Sirnas Jawa Barat 2016 (Ganda Taruna Putri) – Semifinal Jakarta Open Junior International Championships 2016 (Ganda Putri U17) – Juara Jakarta Open Junior International Championships 2016 (Ganda Campuran U17) – Juara Djarum Sirnas Lampung 2016 (Ganda Taruna Putri) – Runner up Djarum Sirnas Premier Jakarta Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Semifinalis Djarum Sirnas Sulawesi Selatan Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Juara Djarum Sirnas Kalimantan Selatan Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Semifinalis Thailand Junior International 2016 (Ganda Putri) – Juara Djarum Sirnas Jawa Timur 2015 (Ganda Remaja Putri) – Juara Yonex Sunrise Double Special by Candra Wijaya 2015 (Ganda Remaja Putri) – Runner up Djarum Sirnas Manado 2015 (Ganda Remaja Campuran) – Juara Djarum Sirnas Manado 2015 (Ganda Remaja Putri) – Runner up Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Bali 2014 (Ganda Remaja Putri) – Semifinalis Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Banten 2014 (Ganda Remaja Campuran) – Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Banten 2014 (Ganda Remaja Putri) – Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Palangkaraya 2014 (Ganda Pemula Putri) – Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Jawa Tengah 2014 (Ganda Pemula Putri) – Semifinalis Astec Open 2014 (Ganda Remaja Campuran)

Satu Gelar Asia Junior Championships 2018 Modal Positif Ke Kejuaraan Junior Dunia di Kanada

Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto sukses menjuarai Asia Junior Championships 2018, setelah menang dua game langsung dari pasangan Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, 21-12 dan 21-16. (Ham/NYSN)

Jakarta- Indonesia sukses mengantongi empat medali di Asia Junior Championships 2018. Satu emas diraih ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto, sedangkan tiga perunggu dari Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Pramudya Kusumawardana/Ghifari Anandaffa Prihardika dan Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Manajer tim Indonesia, Susy Susanti, mengatakan, pencapaian ini sesuai dengan target awal. Perolehan prestasi yang diraih tim junior jadi modal awal pertarungan mereka selanjutnya, di Kejuaraan Dunia Junior 2018, yang berlangsung di Markham Pa Am Center, Ontario, Kanada, pada 5-18 November nanti. “Dari awal, target kami satu medali, saya enggan muluk-muluk, karena persaingan juga ketat. Tahun lalu ganda campuran, tahun ini ganda putri, artinya perkembangan tiap sektor cukup bagus. Mudah-mudahan hasil ini menjadi bahan yang bagus untuk persiapan ke kejuaraan dunia junior 2018 di Kanada,” ungkap Susy, pada Selasa (24/7). Febriana/Ribka sukses menjadi juara, setelah menang dua game langsung dari dobel putri Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, 21-12 dan 21-16. Tan/Toh sebelumnya mengalahkan pasangan Indonesia, Agatha/Fadia di babak semifinal. “Di ganda putri hasilnya cukup bagus, karena selain juara. juga ada Agatha/Fadia yang di semifinal, dan mulai masuk ke senior. Mudah-mudahan ada satu lagi pemain muda yang terus meningkat secara prestasi dan membawa angin segar buat bulutangkis Indonesia,” lajut Susy. “Tidak hanya ganda putri, sebelumnya juga ganda campuran, dan kami harapkan dari tunggal putra dan ganda putra bisa naik lagi. Tunggal putri, setelah Gregoria juara dunia, tentunya kami siapkan lagi yang kecil-kecil. Memang ada beberapa PR. Meski berhasil membawa satu gelar, tetap ada PR di sektor-sektor lain,” urai Susy. Kanada menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2018. Turnamen ini rencananya digelar pada November di Markham Pa Am Center, di kota Ontario. Even ini mempertandingkan nomor beregu campuran, yang memperebutkan Piala Suhandinata dan nomor perorangan yang akan merebut Piala Eye Level. Ini menjadi yang kedua kalinya dalam empat tahun kejuaraan junior bulutangkis paling bergengsi di wilayah Pan American, usai 2016 berlangsung di Lima, Peru. Sebelumnya, Kanada pernah menyelenggarakan turnamen yang sama pada 2004 di Richmond. Markham Pan Am Centre menyediakan fasilitas delapan lapangan karpet sintetis, tiga lapangan untuk latihan, tempat duduk berkapasitas hingga 1.000 penonton, dan pusat kebugaran serta ruang pertemuan. (Dre/Ham)

Tekuk Unggulan Pertama Ganda Putri Asal China, Febriana/Ribka Lolos Ke Final Asia Junior Championship 2018

Kalahkan unggulan pertama asal China, Liu Xuanxuan/Yuting Xia, 25-23, 14-21 dan 21-15, Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto lolos babak final Asia Junior Championship 2018. (Ham/NYSN)

Jakarta- Dobel putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto lolos ke babak final perseorangan Asia Junior Championship 2018 atau Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2018, di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (21/7). Mereka mengalahkan unggulan pertama asal China, Liu Xuanxuan/Yuting Xia, 25-23, 14-21 dan 21-15. Liu/Xia dalah pasangan yang sukses meraih medali silver Asia Junior Championships tahun lalu. Set pertama berlangsung, duet Febri dan Ribka mengambil inisiatif menekan hingga poin ke 16. Sempat unggul 5 poin, namun duo atlet binaan PB Djarum ini dapat disusul. Meski demikian, gim pertama ini dimenangkan oleh Febri/Ribka dengan skor 23-25. Memasuki set kedua, Indonesia harus tertinggal cukup jauh, hingga skor 2-11. Berupaya mengejar ketertinggalan di set kedua, pasangan junior ini belum mampu mengecilkan selisih poin, dan set kedua ditutup dengan skor 21-14, untuk Liu dan Xia. Di set ketiga, laga berlangsung sengit hingga turun minum. Namun Febri/Ribka unggul dengan poin 11-8. Mendominasi permainan, Indonesia menjauh dengan skor 20-15 di ujung pertandingan. Pukulan keras dari Xia harus melebar keluar lapangan, dan memberikan kemenenangan Febri/Ribka, dengan skor akhir 21-15. “Game pertama mainnya udah nyerang duluan, jadi enak. Tapi game kedua kami ngendorin, jadi hati-hati mainnya. Game ketiga disuruh pelatih lebih yakin, nggak usah mikir menang kalah. Jadi kami main nothing to lose, alhamdulillah bisa menang,” kata Ribka, gadis kelahiran Karanganyar, Solo, 22 Januari 2000, usai laga. Di partai puncak, Febriana/Ribka akan berhadapan dengan Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, asal Malaysia, pada Minggu (2/7). Ini menjadi pertemuan pertama bagi mereka. Di atas kertas, lawan lebih diunggulkan. Febriana/Ribka merupakan unggulan empat turnamen, sementara Tan/Toh tepat berada di atasnya, sebagai unggulan tiga. “Persiapannya lebih jaga stamina, makan yang banyak, istirahat yang teratur. Besok nggak mikir menang kalah juga, pokoknya main nothing to lose,” ujar Ribka. “Harus lebih fokus lagi, nggak usah mikir menang kalah, main enjoy aja,” sambung Febri, yang lahir di Jember, Jawa Timur, 19 Februari 2001 . Sementara Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti akhirnya finis di babak semifinal Asia Junior Championships 2018. Hasil ini sama dengan pencapaian mereka di tahun lalu. Kala itu, Agatha/Fadia dikalahkan Baek Ha Na/Lee Yu Rim, Korea. Kini, pasangan Indonesia unggulan dua tersebut harus mengakui kebolehan Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, dari Malaysia. Agatha/Fadia kalah dua game langsung dengan 15-21 dan 21-23 dalam waktu 41 menit. “Hasilnya tidak sesuai target, karena kami kan inginnya juara. Tapi nggak apa-apa kami tetap bersyukur, semoga nanti di Kejuaraan Dunia Junior bisa juara,” kata Fadia. Dari awal game pertama, Agatha/Fadia mengaku terus tertekan oleh permainan lawan. Kondisi fisik yang mulai menurun juga diakui menjadi kendalanya kali ini. “Mereka mainnya nekad. Bola-bola yang bukan serang, mereka serang, jadi kami ketekan terus dari awal,” ujar Fadia mengomentari lawannya tersebut. (Ham/Dre)

Langkah Unggulan Satu Rehan/Fadia Belum Terbendung, Kontra China Dibabak 16 Besar

Duet campuran unggulan petama sekaligus juara bertahan, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, belumt terbendung usai kandaskan wakil Jepang, Yuta Takei/Rumi Yoshida, dua gim langsung, dalam tempo 20 menit, 21-16 dan 21-13. (Pras/NYSN)

Jakarta- Langkah unggulan satu sekaligus juara bertahan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, masih belum terbendung di ajang perseorangan Asia Junior Championship 2018 atau Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2018, di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (18/7). Di babak 32 besar, ganda campuran ini sukses menyingkirkan wakil Jepang, Yuta Takei/Rumi Yoshida, dua gim langsung, dalam tempo 20 menit, 21-16 dan 21-13, setelah di babak pertama (64 besar) mendapat bye. Fadia mengatakan bila bersama rekan duetnya bermain nyaman di gim pertama, bahkan sudah mengetahui araih angin. Namun, ia terkadang kerap ‘mati angin’ sendiri. “Tadi masih bisa kami atasi. Untuk lawan hari ini serangannya lumayan bagus. Poin-poin awal sempat belum ngerti juga mainnya,” ujar Fadia usai laga. Hal senada dikatakan Rehan. Ia menyebut pada pertandingan ini beberapa kali servis-nya masih kurang enak. “Mudah-mudahan besok bisa lebih baik lagi. Lebih tenang dan nggak terburu-buru,” tambah Rehan. Di babak ketiga (16 besar), Rehan/Fadia ditantang wakil China Ruohan Guo/Lin Fangling, yang menang atas dobel Srilanka Tharindu Nethmina Ambegoda/Anurangi Masakorala, straight game, 21-11 dan 21-11, dalam waktu 17 menit. Melawan wakil Negeri Tirai Bambu, Rehan menegaskan tetap fokus dan enggan menganggap remeh lawan serta tak ingin terbebani dengan status juara bertahan. “Intinya jangan menganggap remeh lawan. Tetap fokus dan jangan terbebani hanya karena tahun lalu kami juara. Kata pelatih haris main lepas saja,” tambah Rehan. Menemani Rehan/Fadia, duet Pramudya Kusumawardana Riyanto/Ribka Sugiarto juga lolos ke babak tiga. Mereka bakal berhadapan dengan Lui Chun Wai/Yeung Pui Lam, Hong Kong. “Besok, kami harus main lebih lepas lagi, dan nggak usah mikirin menang kalah. Yang peting kasih yang terbaik aja,” ujar Ribka. (Adt)

Tak Berdaya Ditekuk China 1-3, Indonesia Gagal ke Babak Final

Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay meski memenangkan laga, namun Tim junior Indonesia akhirnya harus kalah dari China 1-3 dan terhenti di babak empat besar. (Humas PBSI)

Jakarta- Langkah Indonesia pada nomor beregu Asia Junior Championship 2018 atau Kejuraan Asia Junior 2018, terhenti pada babak empat besar. Menantang China, Indonesia takluk 1-3, pada pertandingan di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Jakarta, Senin (16/7) sore. Perjuangan keras pemain Indonesia masih belum cukup untuk merebut poin dari skuat Negeri Tirai Bambu. Pasangan ganda campuran Ghifari Anandaffa Prihardika/Siti Fadia Silva Ramadhanti, harus rela takluk lewat drama adu setting. Dalam laga selama 1 jam 13 menit, Ghifari/Siti yang unggul pada gim pertama kalah dengan skor 21-17, 17-21, 23-25 dari Guo Xinwa/Liu Xuanxuan. Pemain tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay membuka asa bagi Indonesia setelah memenangi pertandingan kedua. Bertanding melawan Yupeng Bai, Ikhsan menang dua gim langsung dengan skor 21-18, 21-14. Sayangnya, Indonesia harus tersingkir lebih awal setelah tumbang pada dua pertandingan berikutnya. Duet Rehan Naufal Kusharjanto/Pramudya Kusumardawana Riyanto yang turun di sektor ganda putra kalah 14-21, 20-22 dari Di Zijian/Wang Chang. Sementara Putri Kusuma Wardani gagal menyelamatkan Indonesia dari kekalahan setelah ditekuk Zhiyi Wang dengan skor 14-21, 13-21. Jeffer Hartono, pelatih Putri memberi komentarnya usai pertandingan. “Di awal, Putri sebenarnya sudah bagus, dan sempat unggul jauh. Tapi kurang tenang. Dan catatan utamanya adalah soal fisik”, jelasnya. Skor akhir 1-3 membuat China lolos ke partai Final. China akan ditantang Jepang, yang lebih dulu menunggu di partai puncak, paska menggulung 3-0 dari Malaysia. Final berlangsung sehari setelah berlangsungnya semifinal di GOR PB Jaya Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, pada Selasa (17/7) pukul 10.00 WIB. Ricky Soebagja selaku wakil manajer tim Indonesia, menyayangkan kegagalan meraih tiket final. “Sayang tadi gagal, padahal peluanganya besar sebetulnya saat lawan China. Tapi, kami optimis nantinya pemain bisa lebih maksimal saat nomor individu” ujar pria berusia 47 tahun ini. Meski demikian, ia melihat potensi ganda campuran, maupun dobel pria & wanita, sudah terbentuk pola kerjasama dan kekuatannya, karena langsung berhadapan dengan Jepang, Thailand dan China. “Kami berharap nomor beregu tampil lebih baik, tapi yang main ‘kan mereka. Intinya kami akan tetap dukung pemain” ungkap eks rekan duet Rexy itu. Indonesia harus puas dengan raihan medali perunggu. Kejuaraan Asia Junior 2018 masih akan dilanjutkan dengan nomor individu yang digelar pada 18-22 Juli mendatang. (Dre/Ham) Hasil pertandingan Indonesia melawan China Ganda Campuran (0-1) Ghifari Anandaffa Prihardika/Siti Fadia Silva Ramadhanti Vs Guo Xinwa/Liu Xuanxuan: 21-17, 17-21, 23-25 Tunggal Putra (1-1) Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay Vs Yupeng Bai: 21-18, 21-14 Ganda Putra (1-2) Rehan Naufal Kusharjanto/Pramudya Kusumardawana Riyanto Vs Di Zijian/Wang Chang: 14-21, 20-22 Tunggal Putri (1-3) Putri Kusuma Wardani Vs Zhiyi Wang: 14-21, 13-21 Ganda Putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti Vs Liu Xuanxuan/Yuting Xia (tidak dipertandingkan)

Bermain Taktis, Siswi SMAN 10 Tangsel Bawa Tim Beregu Indonesia Lolos Semifinal Kejuaraan Asia Junior 2018

Tunggal putri tim beregu Indonesia, Putri Kusuma Wardani, bermain apik saat menyudahi perlawanan single Thailand, Phittayaporn Chaiwan, dalam tempo 43 menit, dengan skor 21-16 dan 21-17. (Humas PBSI)

Tangerang Selatan- Tim junior bulutangkis Indonesia memastikan tiket semifinal usai menekuk Thailand 3-1 pada nomor beregu Asia Junior Championship 2018 atau Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2018, di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/7) pagi. Skuat Garuda muda meraih angka pertama dari Putri Kusuma Wardani. Siswi kelas 11 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Tangerang Selatan (Tangsel) ini menang dua gim langsung atas wakil Negeri Gajah Putih, Phittayaporn Chaiwan, dalam tempo 43 menit, dengan skor 21-16 dan 21-17. “Saya main sabar aja di lapangan. Soalnya dia mainnya safe. Saya harus bisa lebih sabar meladeni dia, sampai dia nggak tahan sendiri. Saya sebelumnya sudah tanya-tanya juga dengan teman yang pernah lawan dia. Pukulannya arahnya suka nggak kelihatan,” ungkap Putri dalam laman PBSI. Putri berhasil membawa keunggulan buat Indonesia, 1-0. Ia menyumbangkan poin bagi timnya untuk memperebutkan posisi ke semifinal. “Tadi saya tampil percaya diri aja. Pengen mengalahkan lawan,” sambung atlet kelahiran 2002 tersebut. Namun, Indonesia gagal mencuri angka di partai kedua. Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay harus takluk dari tunggal Thailand, Kunlavut Vitidsarn. Penghuni Pelatnas PBSI Cipayung Jakarta itu kalah lewat pertarungan berdurasi 42 menit, 15-21 dan 15-21. Akibatnya, skor imbang 1-1. Ricky Soebagja, wakil manajer tim Indonesia, menyebut sesuai analisa pelatih, status tunggal putra dan putri Thailand lebih unggul. Sehingga, dikatakan Ricky, kekuatan Indonesia terletak di sektor ganda. “Kekuatan kami ada di ganda, jadi kalau bisa, kami curi satu poin dari tunggal. Penampilan dari tunggal putri tadi luar biasa, kami sangat mengapresiasi. Kuncinya tadi di ganda, dan itu tidak boleh meleset,” ujar pria berusia 47 tahun itu, Senin (16/7). Diungkapkannya, secara keseluruhan penampilan tunggal putra di luar harapan. Terlebih, kerap melakukan kesalahan dan banyak mati sendiri. “Pemain Thailand sepertinya tak memiliki kesulitan berarti menghadapi Indonesia,” cetus mantan rekan duet Rexy itu. Memainkan laga ketiga, duet Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil mengantongi kemenangan usai melumpuhkan Benyapa Aimsaard/Chasinee Korepap, dalam waktu 34 menit, dengan skor 21-17 dan 21-17. Begitu juga dengan dobel Rehan Naufal Kusharjanto/Pramudya Kusumawardana Riyanto. Mereka mengandaskan duo Thanawin Madee/Wachirawit Sothon, rubber game, selama 54 menit, dengan skor 21-14, 21-23, dan 21-15. Raihan dua kemenangan di ganda putra dan putri, Indonesia memastikan lolos ke semifinal setelah menang 3-1 atas Thailand. Akibatnya, partai kelima yang sedianya mempertemukan pasangan Ghifari Anandaffa Prihardika/Siti Fadia Silva Ramadhanti dengan Phittayaporn Chaiwan/Kunlavut Vitidsarn tak dimainkan karena sudah tak berpengaruh. (Adt) Hasil Pertandingan Indonesia vs Thailand : Tunggal Putri Putri Kusuma Wardani Vs Phittayaporn Chaiwan (21-16, 21-17) Tunggal Putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay Vs Kunlavut Vitidsarn (15-21, 15-21) Ganda Putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti Vs Benyapa Aimsaard/Chasinee Korepap (21-17, 21-17) Ganda Putra Rehan Naufal Kusharjanto/Pramudya Kusumawardana Vs Thanawin Madee/Wachirawit Sothon (21-14, 21-23, 21-15) Ganda Campuran Ghifari Anandaffa Prihardika/Siti Fadia Silva Ramadhanti Vs Phittayaporn Chaiwan/Kunlavut Vitidsarn (tidak dimainkan)

Jajaki Perempat Final, Ini Formasi Tim Beregu Indonesia Hadapi Thailand

Dobel putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan kembali bermain dalam laga perempat final, nomor beregu Kejuaraan Asia Junior Championship 2018, pada Senin (16/7). (Humas PBSI)

Jakarta- Indonesia melaju ke babak perempat final beregu Asia Junior Championships 2018. Meski kalah di laga kedua penyisihan grup D melawan Jepang pada Minggu (15/7), garuda muda tetap lolos sebagai runner up grup D. Indonesia akan berhadapan dengan Thailand. Negara-negara yang masuk fase delapan besar yakni China, Taiwan, Thailand, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, India dan Malaysia. Sedangkan negara yang gugur pada fase grup diantaranya Singapura, Kazakhstan, Sri Lanka, Myanmar, Hongkong dan Makau. Wakil manajer tim Indonesia, Ricky Soebagdja, mengatakan timnya akan mewaspadai laga ini. Terutama sektor tunggal yang menjadi kekuatan bagi Thailand. “Thailand kuat di tunggal putra dan tunggal putri, kami harus waspadai. Peluang bisa diambil dari ganda putra, ganda putri dan ganda campuran,” kata Ricky. Meskipun optimis, staf kepelatihan terus memantau kondisi fisik para pemain karena dalam satu hari ada yang bermain lebih dari satu kali, seperti Agatha Imanuela yang tampil dua kali dalam satu hari. Juga Siti Fadia Silva Ramadhanti, yang pada hari kedua berlangsungnya event, bahkan turun sebanyak tiga kali, “Untuk bongkar pasang pemain terus kami diskusikan, karena tak boleh sembarangan merubah komposisi, khawatir pola kerjasama tim dan kebersamaannya lebih sulit dilakukan,” tambahnya. Namun, ia menilai sektor ganda putra dan ganda putri peluangnya 60:40 buat Indonesia. Sedangkan ganda campuran peluangnya 50:50. Laga delapan besar berlangsung Senin (16/7) di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Jakarta, mulai pukul 09.00 WIB. Indonesia melawan Thailand berada di paruh undian atas. Sementara di paruh undian bawah, Korea akan berhadapan dengan Malaysia, dan Jepang dengan India. Jika berhasil mengalahkan Thailand, maka lawan yang akan dihadapi menunggu hasil laga antara China dan Taiwan. (Ham/Dre) Skema Susunan Tim Indonesia melawan Thailand: Tunggal Putri Putri Kusuma Wardani Vs Phittayaporn Chaiwan Tunggal Putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay Vs Kunlavut Vitidsarn Ganda Putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti Vs Benyapa Aimsaard/Chasinee Korepap Ganda Putra Rehan Naufal Kusharjanto/Pramudya Kusumawardana Vs Thanawin Madee/Wachirawit Sothon Ganda Campuran Ghifari Anandaffa Prihardika/Siti Fadia Silva Ramadhanti Vs Phittayaporn Chaiwan/Kunlavut Vitidsarn

Lolos Fase Grup Sebagai Runner Up, Indonesia Bentrok Tim Negri Gajah Putih di Perempat Final

Ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Hiroki Midorikawa/Natsu Saito 13-21, 21-12, 17-21, dalam laga penyisihan grup D nomor beregu Asia Junior Championship 2018. (Ham/NYSN)

Jakarta- Tim bulu tangkis beregu Indonesia bakal menantang Thailand, pada babak perempat final nomor beregu Asia Junior Championship 2018 atau Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2018, yang berlangsung di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Senin (16/7). Indonesia harus berjumpa Thailand, setelah finis kedua pada babak penyisihan grup D, di bawah Jepang. Jepang dan Indonesia sebelumnya sama-sama menaklukkan Singapura 5-0 pada laga perdana di grup D. Sementara pada laga penentuan juara grup, Indonesia menyerah 2-3 dari Jepang. Jepang mendapat tiga angka dari nomor ganda campuran, tunggal putra dan tunggal putri. Sementara Indonesia meraih dua poin dari nomor ganda putra dan ganda putri. Turnamen Asia Junior Championship di nomor beregu diikuti sebanyak 14 negara. Turnamen ini memakai sistem Piala Sudirman dengan memainkan lima partai. Yakni terdiri dari nomor tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta ganda campuran. Melawan Jepang, Indonesia tertinggal dahulu usai pasangan ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva kalah dari pasangan Hiroki Midorikawa/Natsu Saito 13-21, 21-12, 17-21. Jepang juga menambah keunggulan menjadi 2-0 setelah di partai tunggal putra Taiki Kato menang atas Alberto Alvib Yulianto 22-20, 21-18. Indonesia mengejar ketinggalan melalui dobel putra. Ghifari Anandaffa Prihardika/Pramudya Kusumawardana Riyanto menang 17-21, 21-6, 23-21 atas pasangan Hiroki Midorikawa/Hiroki Nakayama. Namun, Jepang mengunci kemenangan menjadi 3-1 setelah pemain tunggal putri Hirari Mizui menaklukkan andalan Indonesia Widjaja Stephani 21-16, 21-7. Pada partai kelima, Indonesia mendapat kemenangan melalui ganda putri Agatha Imanuela/Siti Fadia yang mengalahkan Matsu Saito/Rumi Yoshida 21-18, 22-20. “Sebenarnya kami imbang, pun kita di babak kedua bisa megang. Tapi ya itu, banyak kesalahan pribadi, terutama saat servis,” tutur Amon Sunaryo, kepala pelatih kedua pasangan Rehan dan Siti, usai laga partai pertama, pada nysnmedia.com. Hal senada juga diungkap Rudy Gunawan, kepala pelatih tim Indonesia. “Persaingan memang tak mudah karena peta kekuatan bulu tangkis di level junior nyaris sama dengan senior. Jepang punya materi pemain yang bagus. Thailand juga lawan yang kuat dengan materi yang merata,” tukas Rudy. Thailand tampil sebagai juara grup setelah mengalahkan Makau, Hong Kong dan Taiwan dengan skor telak 5-0. Babak perempat final bulu tangkis Asia Junior Championship 2018 lainnya akan mempertemukan Cina dengan Taiwan, India versus Jepang dan Malaysia lawan Korea Selatan. Pemenang dari partai perempat final turnamen bulu tangkis ini langsung tampil di fase semifinal yang digelar Senin (16/7). Pada turnamen ini, Indonesia menargetkan bisa kembali tampil di final seperti tahun 2017. (Dre/Ham) Hasil Pertandingan Indonesia vs Jepang: Ganda Campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti Vs Hiroki Midorikawa/Natsu Naito: 13-21, 21-12, 17-21 Tunggal Putra Alberto Alvin Yulianto Vs Taiki Kato: 20-22, 18-21 Ganda Putra Ghifari Anandaffa Prihardika/Pramudya Kusumawardana Riyanto Vs Hiroki Midorikawa/Hiroki Nakayama: 17-21, 21-6, 23-21 Tunggal Putri Stephani Widjaja Vs Hirari Mizui: 16-21, 7-21 Ganda Putri Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti Vs Natsu Saito/Rumi Yoshida: 21-18, 22-20

Laga Perdana Mulus, Tim Beregu Junior Indonesia Cukur Singapura 5-0

Tunggal junior Indonesia, Putri Kusuma Wardani (kiri), memastikan kemenangan Indonesia 3-0 atas Singapura, usai menaklukan Insyirah Khan, 21-14 dan 21-16, pada Minggu (15/7). (Adt/NYSN)

Jakarta- Indonesia berhasil menang telak 5-0 atas Singapura pada laga perdana nomor beregu Asia Junior Championship 2018 atau Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2018, di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Minggu (15/7) pagi. Angka pertama Merah Putih disumbang duet campuran Ghifari Anandaffa Prihardika/Lisa Ayu Kusumawati. Mereka menang dua gim langsung, 21-18 dan 21-12 atas wakil Singapura, Han Zhuo Toh/Zhi Rui Bernice Lim, dalam pertarungan berdurasi 27 menit. Indonesia memimpin 1-0. Di pertandingan kedua, tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay menambah angka bagi Indonesia menjadi 2-0. Ia menang straight game dari Jia Wei Joel Koh, 21-13 dan 21-15, dalam waktu 41 menit. Dipertandingan ketiga, Putri Kusuma Wardani memastikan skor 3-0 atas Singapura. Tunggal junior itu berhasil memenangi duel selama 40 menit dengan Insyirah Khan, dua gim langsung, 21-14 dan 21-16. “Gim pertama masih enak mainnya. Tapi, di gim kedua bermain sedikit tegang. Dan, pelatih nyuruh saya tingkatkan lagi dan kasih tekanan ke lawan. Kebetulan lawan juga tak memiliki daya tahan yang bagus. Sehingga saya bisa unggul dan menang di pertandingan tadi,” ujar dara kelahiran Tangerang, Banteng, 20 Juli 2002 itu. Siswi kelas 11 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Tangerang Selatan (Tangsel) itu, berjanji akan terus memberikan penampilan terbaik pada setiap laga yang dilakoninya. “Di pertandingan selanjutnya, saya akan terus berusaha untuk tampil lebih baik lagi. Masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Mudah-mudahan bisa terus meraih kemenangan pada setiap laga,” cetus Putri. Dobel Rehan Naufal Kusharjanto/Pramudya Kusumawardana Riyanto, yang turun dipertandingan keempat, menyusul rekan-rekannya dalam meraih kemenangan. Rehan/Pramudya berhasil melumpuhkan perlawanan Wen Xing Abel Tan/Han Zhuo Toh, lewat pertarungan dua gim, 21-19 dan 21-14, dalam laga sepanjang 28 menit. Begitu juga dengan ganda putri, Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Mereka menang mudah atas Insyirah Khan/Zhi Rui Bernice Lim, dalam tempo 23 menit, dengan skor 21-4 dan 21-11. Ricky Soebagja, wakil manajer tim Indonesia, mengungkapkan timnya telah berhitung peluang saat berjumpa Singapura. Dan, hasilnya, sebut Ricky, kemampuan Indonesia masih berada di atas Singapura. “Di atas kertas Indonesia masih di atas. Perkiraan kami Indonesia memang bisa merebut kemenangan 5-0,” tukas Ricky. (Adt)

Huni Grup D Bersama Jepang dan Singapura, Beregu Indonesia Bidik Tiket Final Asia Junior Championship 2018

Tim junior bulutangkis Indonesia ada di Grup D bersama Jepang dan Singapura pada nomor beregu Asia Junior Championship 2018 atau Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2018. (twitter)

Jakarta- Tim junior bulutangkis Indonesia ada di Grup D bersama Jepang dan Singapura pada nomor beregu Asia Junior Championship 2018 atau Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2018. Turnamen yang dihelat di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Banten, 14-17 Juli 2018, skuat Merah Putih membidik tiket final. Susy Susanti, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sekaligus Manajer Tim Indonesia, mengatakan bila lawan terutama Jepang memiliki kekuatan yang sangat baik. “Jadi kami tetap waspada dan konsentrasi satu-satu. Kalau target kami mudah-mudahan bisa minimal seperti tahun lalu, ke final. Tapi, kami tetap berusaha meningkatkan. Apalagi sebagai tuan rumah, ini mungkin terakhir, karena berikutnya sudah bukan di Indonesia lagi,” ujar Susy, dikutip situs resmi PBSI, Jumat (13/7). Atlet dari 18 negara dipastikan terlibat pada event ini. Berdasarkan data yang dihimpun media dari PB Jaya Raya di Jakarta, Sabtu, total atlet yang berpartisipasi pada kejuaraan yang diselenggarakan di oleh PB Jaya Raya ini 244 atlet yang berusia dibawah 19 tahun. Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wiguna dalam keterangan resminya mengatakan, ini merupakan ajang yang bagus untuk para pebulu tangkis muda untuk mengasah kemamouan sekaligus menjadi ajang pembelajaran untuk bekal masa depan mereka. “Ajang ini merupakan kesempatan emas bagi atlet muda Indonesia untuk menunjukkan kemampuan sekaligus meraih prestasi. Tak hanya itu mereka juga belajar dari turnamen ini untuk bekal masa depan mereka di kejuaraan yang lebih besar dan bergengsi,” ujar Imelda. Event ini mempertandingkan nomor beregu dan perseorangan, sehingga membuat even ini harus terselenggara dalam waktu yang cukup panjang. Di laga perdana, pasukan Garuda akan menghadapi Singapura, Minggu (15/7) pada pukul 09.00 WIB. Dan, menghadapi Jepang di hari yang sama pada pukul 16.00 WIB. Susy, mengungkapkan tim junior yang diturunkan pada ajang ini dalam kondisi baik. Meski demikian, istri dari legenda bulutangkis Alan Budikusuma itu, pihaknya akan tetap berusaha meningkatkan kemampuan. Apalagi sebagai tuan rumah dan tahun ini kemungkinan adalah yang terakhir sebelum pindah ke negara lain. Bahkan, tambah Susy, berbagai persiapan telah dilakukan sejak beberapa bulan yang lalu. “Persiapan cukup baik. Dari tahun lalu kami persiapkan dari awal tahun paling tak enam bulan. Mereka latihan intensif, lebih terfokus dan sparing dengan senior juga. Tahun lalu hasilnya cukup baik,” pungkasnya. Turnamen Badminton Asia Junior Championship 2018 merupakan gelaran kedua di PB Jaya Raya. Pada edisi sebelumnya, Indonesia sukses mengunci satu emas lewat pasangan ganda campuran junior Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Ramadhanti di kategori perorangan. (Adt) Pembagian Grup Beregu Asia Junior Championships 2018 : Grup A : Tiongkok, Malaysia, Myanmar Grup B : Thailand, Taiwan, Hong Kong, Macau Grup C : Korea, India, Kazakhstan, Sri Lanka Grup D : Indonesia, Jepang, Singapura