Tambah Motivasi, Juara Asia Junior Championship 2018 Duet Febriana/Ribka Diganjar Bonus Rp 60 Juta

Djarum Foundation memberikan apresiasi berupa bonus Rp 60 juta kepada Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto setelah menjadi kampiun di Kejuaraan Asia Junior 2018. (PB Djarum)

Karanganyar- Meraih titel juara di Badminton Asia Junior Championship 2018 memberi berkah bagi duet Pelatnas Pratama asal PB Djarum Kudus Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto. Mereka diganjar bonus Rp 60 juta dari Djarum Foundation, di Gelanggang Olahraga (GOR) RM Said Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (4/8). Pada Juli lalu, Febriana/Ribka menjadi kampiun di ajang Badminton Asia Junior Championship 2018 usai di final menaklukan wakil Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, straight game, 21-12 dan 21-16, di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, mengatakan pemberian bonus menjadi tambahan motivasi bagi Febriana/Ribka, sehingga mampu berprestasi di level yang lebih tinggi. “Ini bukan anak tangga terakhir yang harus mereka capai. Karena ada anak tangga berikutnya yang harus mereka hadapi. Yang terdekat adalah juara di Kejuaraan Dunia di Kanada,” ujar Yoppy dikutip situs resmi PB Djarum, Sabtu (4/8). Kejuaraan Dunia Junior akan dihelat di Markham Pan Am Venue, Kanada, November 2018. Bahkan, lanjut pria berkacamata itu, jika mereka mampu tampil maksimal di kejuaraan dunia itu masih ada kompetisi yang harus dilewati yang tak kalah penting. “Yaitu juara mulai dari level Challenge hingga Olimpiade,” lanjutnya. Yoppy menambahkan pemberian bonus ini sekaligus bentuk motivasi bagi peserta Audisi Umum yang dihelat di Karanganyar, Jateng. “Minimal mereka bisa makin giat berlatih, dan ingin mengikuti jejak seniornya. Tujuan lain adalah ingin menunjukkan jika kami sangat peduli dengan bulutangkis dan Indonesia,” tegas Yoppy. Sementara itu, Ribka mengaku senang dengan apresiasi ini. “Semoga di kejuaraan dunia junior kami bisa juara,” tutur Ribka. Senada dengan Ribka. Febriana membentang harapan pada kejuaraan dunia junior nanti. “Target kami semoga di kejuaraan dunia junior menjadi yang terbaik,” tukas Febriana. (Adt)

Jadi Juara Junior Asia, Spesialis Ganda Ini Ternyata Jago Main Piano Dan Ingin Menjadi Guru

Juara Bulutangkis nomor ganda putri Kejuaraan Asia Junior 2018, Febriana Dwipuji Kusuma, yang bercita-cita mulia menjadi guru. (Ham/NYSN).

Jakarta- Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia 2018 yang berlangsung 18-22 Juli 2018 telah berakhir. Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, Indonesia mampu meraih satu emas dan tiga medali perunggu. Satu medali emas itu didapat dari sektor ganda putri, yakni duet Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto “Alhamdulillah, senang dan bersyukur. Tapi yang pasti nggak boleh cepat puas,” kata Febriana usai pertandingan. Bagi, Ana, sapaannya, gelar ini menjadi bekal positif jelang tampil Kejuaraan dunia World Junior Championship (WJC) 2018, di Ontario, Kanada, pada November nanti. Ana mengenal bulutangkis sejak usia 5 tahun, dari sang kakak, yang menekuni hobi serupa. Namun, bermain bulutangkis sejatinya bukan alasan penting bagi bungsu dari dua bersaudara ini. Justru faktor berat badan yang membawanya rutin, menjalani latihan tepok bulu ini. “Awal kenal bulutangkis itu, saya hanya ikut kakak latihan. Ya sekalian ngurusin badan niatnya. Dulu ‘kan waktu kecil saya gendut. Lama-lama seneng dan keterusan sampe sekarang,” tukas Ana sambil tersenyum. Dara kelahiran Jember 19 Februari 2001 ini bergabung dengan PB Smash Jember sejak Taman Kanak-Kanak (TK), hingga lulus SD. “Pada 2013, setelah lulus SD, saya pindah ke PB Djarum Jakarta, dan masuk nomor ganda putri. Saya ikut berbagai kejuaraan nasional dan internasional. Pada 2016, usai ikut kejurnas, Alhamdulillah, saya dipanggil masuk Pelatnas PBSI sampai sekarang,” beber Ana. Ana menjadi salah satu atlet termuda yang masuk pelatnas, lantaran baru menginjak 16 tahun saat terpanggil masuk Cipayung pada awal 2017. Selama di Pelatnas, spesialis ganda ini mengaku tak memiliki kendala berarti menjalani proses belajar. Bahkan, tugas sekolah rutin ia kerjakan dari jarak jauh. “Kalau ujian, saya pulang ke Jember, sebab ujiannya harus di sekolah, nggak bisa di Jakarta. Jadi pulang beberapa hari, terus balik lagi ke pelatnas,” terang dara yang mengidolakan seniornya Greysia Polii itu. Kelak jika lulus SMA nanti, ia tetap ingin melanjutkan kuliah, tanpa meninggalkan rutinitas latihannya sebagai atlet. Menjadi guru adalah cita-cita siswi Madrasah Aliyah Al-Badri, Jember ini, andai harus menyudahi karirnya sebagai pemain bulutangkis. Itu sebabnya Ana tetap akan melanjutkan studi pendidikannya hingga jenjang Universitas. Tak hanya tekun berlatih bulutangkis, remaja asal ‘Kota jenang dodol Suwar-Suwir’ itu ternyata mahir bermain piano, karena tertarik memainkan denting tuts piano klasik maupun elektrik, sambil bernyanyi. “Waktu kecil senang nyanyi dan main piano. Malah sampe pernah les piano. Tapi kok betah main bulutangkis gitu, ya udah akhirnya ditinggalin les pianonya. Tapi kadang dirumah masih main piano juga,” cetus remaja yang mengaku fans berat eks kiper Arema Indonesia, Kurnia Meiga Hermansyah. Tak hanya hoby bermain piano, saat bertemu NYSNMedia.com, Ana pun tengah berenang. Menurutnya, berenang cocok disandingkan dengan bulutangkis karena melatih ketahanan nafas sehingga stamina saat bertanding bulutangkis, menjadi lebih baik. Meski tak terlalu detail, ia nyaris menguasai semua gaya olahraga akuatik ini. “Nggak jago-jago amat, tapi hampir semua gaya berenang yang dilombakan, sudah saya lakukan. Tapi tujuannya melatih fisik dan stamina, modal bertanding bulutangkis,” jelas penggemar es kelapa jeruk dan blewah dingin ini. (Ham) Biodata Nama : Febriana Dwipuji Kusuma Tempat/Tgl Lahir : Jember (Jawa Timur), 19 Februari 2001 Orang Tua : Didik Tripuji Suharyadi (ayah) dan Ngatodah (ibu) Tinggi Badan : 163 cm Berat : 51 Kg Media Sosial : Instagram @febrianadk19 Status Saudara : Anak kedua dari dua saudara Agama : Islam Pendidikan SDN Jember Lor 1 SMP Negri Bintoro Jember MA Al-Badri Jember Prestasi – Juara Asia Junior Championships 2018 (ganda putri) – Semifinalis Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2017 (ganda dewasa putri) – Juara Indonesia International Challenge 2017 (ganda putri) – Runner Up Pembangunan Jaya Cup 2016 (Beregu Campuran) – Semifinalis Superliga Junior 2016 (Beregu Putri) – Juara Kejurnas Perorangan Taruna 2016 (Ganda Taruna Putra) – Semifinalis Indonesia International Challenge 2016 (Ganda Putri) – Juara Djarum Sirkuit Nasional Li Ning Jawa Tengah Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Juara Malaysia Junior International 2016 (Ganda Putri) – Semifinal Djarum Sirnas Jawa Barat 2016 (Ganda Campuran Remaja) – Runner up Djarum Sirnas Jawa Barat 2016 (Ganda Taruna Putri) – Semifinal Jakarta Open Junior International Championships 2016 (Ganda Putri U17) – Juara Jakarta Open Junior International Championships 2016 (Ganda Campuran U17) – Juara Djarum Sirnas Lampung 2016 (Ganda Taruna Putri) – Runner up Djarum Sirnas Premier Jakarta Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Semifinalis Djarum Sirnas Sulawesi Selatan Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Juara Djarum Sirnas Kalimantan Selatan Open 2016 (Ganda Taruna Putri) – Semifinalis Thailand Junior International 2016 (Ganda Putri) – Juara Djarum Sirnas Jawa Timur 2015 (Ganda Remaja Putri) – Juara Yonex Sunrise Double Special by Candra Wijaya 2015 (Ganda Remaja Putri) – Runner up Djarum Sirnas Manado 2015 (Ganda Remaja Campuran) – Juara Djarum Sirnas Manado 2015 (Ganda Remaja Putri) – Runner up Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Bali 2014 (Ganda Remaja Putri) – Semifinalis Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Banten 2014 (Ganda Remaja Campuran) – Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Banten 2014 (Ganda Remaja Putri) – Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Palangkaraya 2014 (Ganda Pemula Putri) – Juara Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Jawa Tengah 2014 (Ganda Pemula Putri) – Semifinalis Astec Open 2014 (Ganda Remaja Campuran)

Satu Gelar Asia Junior Championships 2018 Modal Positif Ke Kejuaraan Junior Dunia di Kanada

Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto sukses menjuarai Asia Junior Championships 2018, setelah menang dua game langsung dari pasangan Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, 21-12 dan 21-16. (Ham/NYSN)

Jakarta- Indonesia sukses mengantongi empat medali di Asia Junior Championships 2018. Satu emas diraih ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto, sedangkan tiga perunggu dari Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Pramudya Kusumawardana/Ghifari Anandaffa Prihardika dan Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Manajer tim Indonesia, Susy Susanti, mengatakan, pencapaian ini sesuai dengan target awal. Perolehan prestasi yang diraih tim junior jadi modal awal pertarungan mereka selanjutnya, di Kejuaraan Dunia Junior 2018, yang berlangsung di Markham Pa Am Center, Ontario, Kanada, pada 5-18 November nanti. “Dari awal, target kami satu medali, saya enggan muluk-muluk, karena persaingan juga ketat. Tahun lalu ganda campuran, tahun ini ganda putri, artinya perkembangan tiap sektor cukup bagus. Mudah-mudahan hasil ini menjadi bahan yang bagus untuk persiapan ke kejuaraan dunia junior 2018 di Kanada,” ungkap Susy, pada Selasa (24/7). Febriana/Ribka sukses menjadi juara, setelah menang dua game langsung dari dobel putri Malaysia, Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, 21-12 dan 21-16. Tan/Toh sebelumnya mengalahkan pasangan Indonesia, Agatha/Fadia di babak semifinal. “Di ganda putri hasilnya cukup bagus, karena selain juara. juga ada Agatha/Fadia yang di semifinal, dan mulai masuk ke senior. Mudah-mudahan ada satu lagi pemain muda yang terus meningkat secara prestasi dan membawa angin segar buat bulutangkis Indonesia,” lajut Susy. “Tidak hanya ganda putri, sebelumnya juga ganda campuran, dan kami harapkan dari tunggal putra dan ganda putra bisa naik lagi. Tunggal putri, setelah Gregoria juara dunia, tentunya kami siapkan lagi yang kecil-kecil. Memang ada beberapa PR. Meski berhasil membawa satu gelar, tetap ada PR di sektor-sektor lain,” urai Susy. Kanada menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2018. Turnamen ini rencananya digelar pada November di Markham Pa Am Center, di kota Ontario. Even ini mempertandingkan nomor beregu campuran, yang memperebutkan Piala Suhandinata dan nomor perorangan yang akan merebut Piala Eye Level. Ini menjadi yang kedua kalinya dalam empat tahun kejuaraan junior bulutangkis paling bergengsi di wilayah Pan American, usai 2016 berlangsung di Lima, Peru. Sebelumnya, Kanada pernah menyelenggarakan turnamen yang sama pada 2004 di Richmond. Markham Pan Am Centre menyediakan fasilitas delapan lapangan karpet sintetis, tiga lapangan untuk latihan, tempat duduk berkapasitas hingga 1.000 penonton, dan pusat kebugaran serta ruang pertemuan. (Dre/Ham)

Tekuk Unggulan Pertama Ganda Putri Asal China, Febriana/Ribka Lolos Ke Final Asia Junior Championship 2018

Kalahkan unggulan pertama asal China, Liu Xuanxuan/Yuting Xia, 25-23, 14-21 dan 21-15, Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto lolos babak final Asia Junior Championship 2018. (Ham/NYSN)

Jakarta- Dobel putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto lolos ke babak final perseorangan Asia Junior Championship 2018 atau Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2018, di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (21/7). Mereka mengalahkan unggulan pertama asal China, Liu Xuanxuan/Yuting Xia, 25-23, 14-21 dan 21-15. Liu/Xia dalah pasangan yang sukses meraih medali silver Asia Junior Championships tahun lalu. Set pertama berlangsung, duet Febri dan Ribka mengambil inisiatif menekan hingga poin ke 16. Sempat unggul 5 poin, namun duo atlet binaan PB Djarum ini dapat disusul. Meski demikian, gim pertama ini dimenangkan oleh Febri/Ribka dengan skor 23-25. Memasuki set kedua, Indonesia harus tertinggal cukup jauh, hingga skor 2-11. Berupaya mengejar ketertinggalan di set kedua, pasangan junior ini belum mampu mengecilkan selisih poin, dan set kedua ditutup dengan skor 21-14, untuk Liu dan Xia. Di set ketiga, laga berlangsung sengit hingga turun minum. Namun Febri/Ribka unggul dengan poin 11-8. Mendominasi permainan, Indonesia menjauh dengan skor 20-15 di ujung pertandingan. Pukulan keras dari Xia harus melebar keluar lapangan, dan memberikan kemenenangan Febri/Ribka, dengan skor akhir 21-15. “Game pertama mainnya udah nyerang duluan, jadi enak. Tapi game kedua kami ngendorin, jadi hati-hati mainnya. Game ketiga disuruh pelatih lebih yakin, nggak usah mikir menang kalah. Jadi kami main nothing to lose, alhamdulillah bisa menang,” kata Ribka, gadis kelahiran Karanganyar, Solo, 22 Januari 2000, usai laga. Di partai puncak, Febriana/Ribka akan berhadapan dengan Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, asal Malaysia, pada Minggu (2/7). Ini menjadi pertemuan pertama bagi mereka. Di atas kertas, lawan lebih diunggulkan. Febriana/Ribka merupakan unggulan empat turnamen, sementara Tan/Toh tepat berada di atasnya, sebagai unggulan tiga. “Persiapannya lebih jaga stamina, makan yang banyak, istirahat yang teratur. Besok nggak mikir menang kalah juga, pokoknya main nothing to lose,” ujar Ribka. “Harus lebih fokus lagi, nggak usah mikir menang kalah, main enjoy aja,” sambung Febri, yang lahir di Jember, Jawa Timur, 19 Februari 2001 . Sementara Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti akhirnya finis di babak semifinal Asia Junior Championships 2018. Hasil ini sama dengan pencapaian mereka di tahun lalu. Kala itu, Agatha/Fadia dikalahkan Baek Ha Na/Lee Yu Rim, Korea. Kini, pasangan Indonesia unggulan dua tersebut harus mengakui kebolehan Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh, dari Malaysia. Agatha/Fadia kalah dua game langsung dengan 15-21 dan 21-23 dalam waktu 41 menit. “Hasilnya tidak sesuai target, karena kami kan inginnya juara. Tapi nggak apa-apa kami tetap bersyukur, semoga nanti di Kejuaraan Dunia Junior bisa juara,” kata Fadia. Dari awal game pertama, Agatha/Fadia mengaku terus tertekan oleh permainan lawan. Kondisi fisik yang mulai menurun juga diakui menjadi kendalanya kali ini. “Mereka mainnya nekad. Bola-bola yang bukan serang, mereka serang, jadi kami ketekan terus dari awal,” ujar Fadia mengomentari lawannya tersebut. (Ham/Dre)