Pekan Olahraga Nasional (PON) edisi ke XXI masih sekitar beberapa tahun lagi jelang pelaksanaannya. Namun, KONI Aceh langsung tancap gas. Kini, KONI Aceh mulai menjalankan program pembinan atlet untuk PON XXI/2024.
Selain terus melakukan berbagai persiapan sebagai tuan rumah PON, Aceh melakukan pembinaan atlet untuk berprestasi di multi even olahraga nasional itu.
“KONI Aceh sudah mengalokasikan dana khusus untuk program atlet binaan yang dipersiapkan menuju PON XXI/2024,” ungkap Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan Prestasi KONI Aceh, Drs H Bachtiar Hasan MPd kepada Serambinews, Minggu (17/7/2021).
Bachtiar menyebutkan, KONI Aceh sudah memulai pembinaan 70 atlet muda dengan 22 pelatih. Atlet muda potensial itu berasal dari 26 cabang olahraga melalui Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) desentralisasi.
“Para atlet kita bina dalam Pelatda desentralisasi selama tujuh bulan. Latihan sudah dimulai 1 Juni dan akan berlangsung hingga Desember 2021,” sebut Bachtiar yang juga Ketua Pelatda PON Aceh.
Menurut Ketua Umum PASI Aceh itu, sebelum menjalani Pelatda, semua atlet telah menjalani tes fisik di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.
“Mereka semua berlatih secara bersama-sama dengan atlet yang sedang menjalani Pelatda menuju PON XX/2021 Papua,” ujarnya
Sebutnya, program pembinaan juga berlaku degradasi. Sehingga semua atlet mulai dilihat perkembangan prestasinya saat mengikuti Pra-PORA pada 2021 ini.
“Jika nanti ada yang kalah atau gagal, kita ganti dengan atlet atau cabang yang lain,” lanjutnya.
Ia mengatakan, ujian terakhir terhadap atlet binaan akan dilihat prestasinya pada saat PORA XIV/2022 di Pidie. Program pembinaan ini berkelanjutan mulai 2021, 2022, hingga 2023. Karena, katanya, pada 2023 juga ada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera dan Pra-PON di Aceh.
“Kita mengharapkan para atlet yang masih muda ini nantinya bisa berprestasi,” ujarnya.
Bachtiar tidak menampik kemungkinan bertambahnya atlet binaan dari cabang olahraga (cabor) lainnya.
“Penambahan atlet dan cabor binaan akan kita lihat perkembangan pada 2022. Kalau cabor bertambah, atlet juga bertambah,” katanya.
Begitu juga, sebutnya, atlet yang mengikuti PON Papua yang bisa dipertahankan karena faktor usianya masih muda, otomatis masuk Pelatda.
“Maka kita bisa lihat di akhir PORA Pidie nanti, baru terjaring atlet yang sebenarnya menuju PON Aceh-Sumut,” ujarnya.
Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) telah resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) edisi ke XXI pada tahun 2024. Ini merupakan sejarah bagi perjalanan dunia olahraga di Tanah Air. Karena, untuk pertama kalinya, dua provinsi ditetapkan sebagai tuan rumah bersama. Sejak PON pertama di Kota Solo, Jawa Tengah tahun 1948 hingga PON 2020 di Papua, tuan rumah selalu tunggal.
Adapun cabang dan atlet binaan KONI Aceh menghadapi PON XXI/2024 yaitu:
- Squash (2 atlet)
- Panahan (3 atlet)
- Judo (3 atlet)
- Kurash (1 atlet)
- Soft tenis (3 atlet)
- Menembak (2 atlet)
- Taekwondo (3 atlet)
- Petanque (7 atlet)
- Sepatu roda (1 atlet)
- Tarung derajat (4 atlet)
- Wushu (2 atlet)
- Panjat tebing (2 atlet)
- Pencak silat (3 atlet)
- Tinju (3 atlet)
- Karate (3 atlet)
- Kick boxing (2 atlet)
- Sambo (1 atlet)
- Triatlon (1 atlet)
- Bulu tangkis (1 atlet)
- Anggar (3 atlet)
- Angkat besi (3 atlet)
- Atletik (6 atlet)
- Balap motor (2 atlet)
- Hapkido (3 atlet)
- Muaythay (3 atlet)
- Kempo (4 atlet)