Daripada Anak Main Gadget, Kenalkan Aja Dengan Olahraga Ini

Usia anak-anak adalah waktu yang tepat untuk melatih ketangkasan serta fungsi otaknya. Daripada mereka main gadget seharian, lebih baik kamu mengajak anak-anak untuk banyak gerak dengan melakukan gymnastic anak. Gymnastic merupakan gerakan olahraga senam artistik yang sedang tren di kalangan anak usia 4 tahun hingga dewasa. Olah gerak disini menuntut anak mampu menyelesaikan tantangan sehingga berdampak pada kepercayaan dirinya. Gymnastic sendiri mempunyai berbagai macam gerakan yang dapat melatih motorik kasar anak, seperti berjalan, berlari, melompat, berguling, dan lainnya. Salah satu pelatih klub Gymnastic anak, Sepri Haryadi, berkata bahwa senam artistik ini dapat mengembangkan gerak dasar si anak. Gerak tersebut penting bagi penguasan teknik suatu cabang olahraga. Sebagai seorang coach, ia memperkenalkan olahraga gymnastic jadi lebih menyenangkan, tapi tetap dilatih kedisiplinan, atraktif, dan kepercayaan dirinya saat tampil atau sosialisasi. Ia juga mengatakan gerakan yang diajarkan ikut didampingi sehingga terbilang aman. Fast Gym, merupakan tempat ia melatih klub gymnastic anak. Di sana menurut mantan atlet nasional senam artistik putra tersebut bakat anak juga disalurkan ke kegiatan yang positif seperti kejuaraan kompetisi antar club Nasional dan Internasional yang rutin digelar dari berbagai negara antaralain Singapore, Filipina, dan Thailand. Selain Fast Gym sekarang pun sudah banyak tempat atau klub gym anak yang tersebar di beberapa daerah ataupun pusat perbelanjaan. Ayo kamu tinggal pilih yang mana nih klub gymnastic pilihanmu..   (netralnews.com)

Tehnik Mengajar Anak Usia Dini Yaitu Membiarkan Berlatih Dengan Fun

Dalam-melatih-anak-di-usia-dini,-tentunya-harus-mengikuti-cara-mereka.-Biarkan,-mereka-bermain-dengan-fun-terlebih-dahulu,-sebelum-berlatih-dengan-tingkatan-yang-lebih-serius

Mempunyai cita-cita menjadi seorang atlet tentunya harus giat berlatih agar bisa menjadi atlet yang berprestasi. Tak hanya itu, tentunya peran seorang pelatih ikut andil dalam melatih dan juga mengembangkan potensi yang di miliki oleh sang atlet. Alangkah lebih baiknya karakter tersebut di bentuk sejak masa usia dini, sang atlet sudah diberikan ilmu-ilmu yang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki sang atlet. Namun, bagaimana cara melatih dan mengembangkan potensi dari sejak usia dini, sulitkah atau mudah? Tim nysnmedia.com sempat berbincang dengan pelatih sepakbola yakni Iwan Rukmana yang merupakan pelatih dari Sekolah Sepakbola (SSB) Serpong Jaya. Iwan yang sudah malang melintang di dunia kepelatihan, banyak berperan dalam mengembangkan pesepakbola di usia dini. Simak sesi tanya jawab tentang bagaimana cara mengajar anak usia dini berikut ini. Apakah sulit melatih sepakbola di usia dini? Tentunya ada kesulitan, tetapi ada juga kemudahan dalam melatih anak usia dini. Kesulitannya, mungkin mereka masih takut untuk bergabung bersama teman-temannya di lapangan. Ada yang masih pemalu atau canggung untuk berkenalan dengan teman-temannya. Kita sebagai pelatih, jika menghadapi kejadian seperti itu, tentunya tidak bisa memaksakan mereka. Karena, mereka masih anak-anak itu hal yang wajar. Lalu, bagaimana cara agar mereka mau berbaur dengan teman-temannya di lapangan? Melatih usia dini tentunya sangat berbeda dengan melatih usia remaja. Di usia remaja cara latihannya pun, sedikit berbeda sedikit agar keras. Tapi, di usia dini, biarkanlah mereka berlatih dengan fun dan biarkanlah mereka bermain dengan cara mereka. Dan, peran orangtua pun sangat berperan, jangan sampai memarahi sang anak. Serta, jangan sampai pelatih membentak, itu bisa membuat mereka down dan cara yang salah. Biarlah mereka, berlatih dengan fun dan menemukan ritme mereka. Banyak orangtua, yang bilang ke pelatih bahwa dirumah sang anak ingin sekali bermain sepakbola. Tetapi, pada saat di lapangan bertemu dengan teman-temannya malah tak mau berbaur. Ini yang harus diperhatikan, biarkan mereka datang ke lapangan dan melihat teman-temannya berlatih dahulu, jika memang sang anak sudah siap baru mulai berlatih dengan fun. Apakah peran pelatih sangat penting di lapangan maupun luar lapangan? Sangatlah penting, di dalam lapangan kita sebagai pelatih menganggap diri kita ini orangtua atau sahabat mereka. Kita melatih mereka, dengan cara mengikuti cara mereka. Seperti tadi yang saya bilang, biarkan mereka bermain dengan fun. Jika di luar lapangan, pelatih bisa seperti teman ataupun tempat sharing mereka. Intinya, jangan sampai momok pelatih di mata mereka itu menyeramkan. Jadi pada garis besarnya adalah membiarkan sang anak berlatih dengan fun, dan lebih mengenal permainan terlebih dahulu, jangan sampai ada paksaan serta cara melatih yang salah. (pah/adt)