Yuk Intip Festival Danau Toba, Event budaya dan Olahraga Gabung

Sobat muda NYSN, baru-baru ini ada event yang tengah menjadi perbincangan. Acara ini pasalnya menggabungkan antara budaya dan olahraga loh. Yap, Festival Danau Toba telah kembali digelar di Kabupaten Dairi dengan berisi kegiatan-kegiatan budaya, olahraga dan pariwisatanya. Perlu kamu tau nih, bahwa dahulu festival ini bernama pesta Danau Toba, menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya pesta tersebut sudah digelar sejak tahun 1980-an. Wah…sudah ada sejak lama bukan? Nah, barulah pada tahun 2013, pesta berubah nama menjadi Festival Danau Toba. Pelaksanaanya juga bergantian sobat muda, yaitu silih berganti di tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba (Kabupaten Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir). Seluruh kegiatan festival akan dipusatkan di sepanjang Pantai Tao Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Ingin lihat, yuk kesana! Pengunjung Festival Danau Toba Menurut lansiran cnnindonesia.com, Arief Yahya optimis FDT 2018 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Jumlah pengunjung akan lebih meningkat, minimal 10 ribu orang. Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuty, menjelaskan konsep acara yang akan berbeda dengan festival sebelumnya. Disana akan banyak kegiatan, baik itu pentas musik, seni dan kerajinan, seminar pariwisata, hingga pameran, dan yang tak boleh tertinggal juga ada kompetisi olahraga tradisional, loh! Kolaborasi musik etnik dan modern, paduan suara massal, pameran kuliner, UMKM, lomba vokal grup, artis ibu kota tampil, serta berbagai pagelaran seni budaya, ikut meramaikan Festival Danau Toba. Seru dan menarik bukan, selain bisa meningkatkan destinasi pariwisata, juga bisa sebagai ajang memperkenalkan budaya serta olahrga-olahraga tradisional yang ada di sekitar daerah. Untuk kamu sobat muda NYSN, tak ada salahnya merapat, dan cek info lebih lanjut.     (cnnindonesia.com)

Wow, Olahraga Tradisional Ini Ada di Asian Games 2018

olahraga Kabaddi

Indonesia telah dipercaya sebagai tuan rumah turnamen olahraga se-Asia, yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Event olahraga asian games 2018 ini dilaksanakan mulai dari 18 Agustus 2018-2 September 2018. Pada Asian Games tahun ini, terdapat berbagai cabang olahraga baru yang dipertandingkan. Tahukah kamu, ternyata ada beberapa di antaranya merupakan olahraga tradisional. Tak hanya olahraga tradisional dari Indonesia, tetapi juga ada dari berbagai negara peserta. Ini dia menurut lansiran IDN Times, 4 olahraga tradisional yang akan ditandingkan dalam asian Games 2018: Pencak Silat Olahraga yang berasal dari Indonesia ini tentu kamu sudah mengenalnya. Pencak silat telah cukup lama berkembang di Indonesia, yaitu sejak jaman kerajaan-kerajaan. Asal muasal olahraga bela diri ini belum diketahui secara pasti, sebab hampir semua daerah di Indonesia punya tradisi silat masing-masing. Indonesia patut berbangga saat cabang ini sudah diakui dunia dan dipertandingkan dalam asian games 2018. Kabaddi Olahraga Kabaddi pasti terdengar asing di kalangan masyarakat Indonesia. Olahraga ini merupakan olahraga tradisional asal Tamil Nadu, India. Kabaddi mulai ada dan dipertandingkan saat Asian Games ke XVII di Korea Selatan sebagai ajang khusus. Olahraga Kabaddi seperti layaknya permainan anak-anak, dimana seorang pemain harus melewati tujuh orang untuk sampai ke garis yang aman. Sambo Sambo merupakan olahraga bela diri asal Uni Soviet yang diperkenalkan oleh Viktor Spiridonov dan Vasili Oshchepkov. Olahraga ini baru pertama kali loh ada dalam Asian Games 2018 dan Indonesia yang menjadi negara pertama pertandingan Sambo di turnamen multievent terbesar se-Asia. Olahraga yang mempunyai singkatan dari Samozashchita Bez Oruzhiya yang berarti ‘Beladiri Tanpa Senjata’ ini mirip dengan gulat. Dalam pertandingan, Sambo mengandalkan teknik kuncian. Kurash Kurash adalah olahraga beladiri asal Uzbekistan. Gerakan dasar Kurash yaitu saling membanting dengan mengaitkan ke baju khusus. Sebenarnya gerakannya pun mirip dengan gulat dan judo, hanya saja dalam Kurash bantingannya berada dalam posisi berdiri dengan kaitan di atas, dan tidak boleh menggunakan kaitan pada kaki. Nah, sekarang kamu jadi mengetahui kan bahwa olahraga tradisional pun dapat ada dan dipertandingan dalam multievent terbesar se-Asia. Semoga Tim Indonesia sukses dan jaya ya! (IDN Times)

Sebanyak Seribu Dua Ratus Pelajar Turun Serta Lestarikan Olahraga Tradisional

pelajar-mengikuti-kegiatan-olahraga-tradisional

Apakah kalian mengenal permainan hadang atau gobak sodor, egrang, tarik tambang? Ternyata, permainan tersebut merupakan olahraga loh dan sudah dinaungi oleh organisasi. Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Tangerang mengadakan kegiatan Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Pelajar Se – Kabupaten Tangerang bertempat di Rooftop Courts Mega Store BSD City, Senin (11/12). Sebanyak 35 sekolah baik itu SMP dan SMA Negeri maupun Swasta se-Kabupaten Tangerang ikut berpartisipasi dalam event rutin ini. “Lomba di acara Invitasi Olahraga Tradisional ini diikuti oleh pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Tangerang dengan total 35 sekolah dan total peserta hingga 1.200 orang,” jelas Stefanus Yanto, Wakil Ketua Penyelenggara Invitasi Pekan Olahraga Tradisional Pelajar se-Kabupaten Tangerang. Event ini merupakan event ke-empat yang berhasil diselenggarakan. Sebanyak lima cabang perlombaan akan dilombakan dalam event ini, seperti egrang, hadang atau gobak sodor, terompa panjang atau bakiak panjang, tarik tambang, dan dagongan atau dorong bambu. Yanto menjelaskan, bahwa kegiatan ini diadakan demi melestarikan budaya dan warisan leluhur Indonesia. “Olahraga rekreasi di Indonesia memang selama ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Oleh karena itu, melalui acara ini kita mencoba melestarikan dengan acara ini dan juga mengenalkan pada masyarakat,” paparnya. Lanjutnya, anak-anak sekolah di jaman sekarang lebih memilih bermain gadget. Mereka seakan tidak mengetahui, ada permainan yang menarik dibandingkan bermain gadget. “Mulai sekarang ayo kita gaungkan kembali olahraga tradisional kepada anak-anak dan masyarakat. Selain itu pemilihan acara yang di mall juga merupakan salah satu upaya untuk lebih mengenalkan dan mendekatkan olahraga rekreasi ke masyarakat,” tegas Yanto. Selain itu gelaran ini juga menjadi ajang seleksi potensi atlet olahraga rekreasi untuk tampil di Pekan Olahraga Provinsi dan Pekan Olahraga Tradisional Nasional. (pah/adt)

Tarik Tambang, Olahraga Tradisional Yang Pernah Dilombakan Pada Ajang Olimpiade Kelas Dunia

Tarik-Tambang-Salah-Satu-Olahraga-Yang-Pernah-Ada-Di-Olimpiade-Dunia-1

Siapa yang tidak kenal permainan tarik tambang? Permainan yang sering diselenggarakan pada hari kemerdekaan Indonesia ini merupakan salah satu permainan yang menyenangkan dan menjadi favorit masyarakat Indonesia. Dua tim dengan jumlah anggota yang sama akan beradu kekuatan menarik tali tambang hingga batas yang ditentukan. Namun, siapa yang sangka bahwa permainan yang berasal dari India Kuno ini menjadi salah satu cabang olahraga yang pernah meramaikan olimpiade musim panas dunia. Ajang tarik tambang atau Tug Of War pernah tampil selama dua dekade dalam pelaksanaan olimpiade musim panas pada tahun 1900 hingga tahun 1920. Bermula dipertandingkan di Olimpiade Paris pada tahun 1990, usia cabang olahraga ini berhenti dipertandingkan pada Olimpiade di Antwerpen tahun 1920. Pada saat itu, Inggris menjadi juara bertahan. Inggris telah mengumpulkan 2 medali emas, 2 medali perak dan 1 medali perunggu. Disusul oleh Amerika Serikat yang mendapatkan 1 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu. Swedia juga menjadi negara yang pernah memenangkan 1 medali emas pada cabang olahraga tarik tambang. Tarik tambang juga merupakan bagian dari olahraga dunia dan memiliki organisasi yaitu Tug Of War International Federation (TWIF). Bahkan TWIF, menyelenggarakan kejuaraan dunia untuk tim nasional setiap dua tahun sekali. Peraturannya tidak jauh berbeda dengan permainan yang sekarang masih rutin dilakukan. Masing-masing tim akan terdiri dari 8 peserta dan menarik tali tambang dengan panjang kurang lebih 1,8 meter. Namun, tarik tambang harus dihapuskan pada tahun 1920. Komite Olimpiade Internasional menyatakan bahwa tarik tambang bukan olahraga yang memiliki asosiasi yang baik dan tidak bisa mewadahi secara global. Selain itu, tarik tambang memiliki resiko yang cukup tinggi bagi para pemain. Meski telah dihapus, tarik tambang tetap ada dan menjadi salah satu permainan tradisional yang rutin ada dalam acara kemerdekaan Indonesia.(put)