Dua Pemain Sepakbola Akademi Tiga Naga Pekanbaru Akan Mengirimkan Pemain U-16 & U-18 ke CD Numancia Spanyol

Presiden CD Numancia, Moises (Kiri) bersama Rudi SInaga (Kanan) pemilik akademi Tiga Naga di Spanyol

Bertemunya pihak akademi Tiga Naga, sebuah klub pembinaan sepakbola di Pekanbaru, Riau dengan pihak CD Numancia di Soria, SPanyol pada Oktober tahun lalu membuka kesempatan bagi pihak Tiga Naga untuk mengirimkan pemainnya berlatih dan bermain di CD Numancia. Rudi Sinaga sendiri selaku pemilik dari Klub Tiga Naga saat itu bertemu langsung dengan Presiden dan pemilik Klub CD Numancia Moises Israel Garzon, tim Segunda Division Spanyol – Liga 2 Spanyol. Dalam pertemuan tersebut ternyata pihak CD Numancia tertarik untuk melihat penampilan dan kualitas para pemain Tiga Naga. “Pihak CD Numancia tertarik dengan pemain kita. Mereka minta untuk dikirimkan,” kata Rudi, Sabtu (9/2/2019). Karena hal tersebut maka mereka sepakat untuk mengirimkan dua pemain Tiga Naga untuk berlatih dan bertanding di kompetisi liga 2 Spanyol tersebut. Pemain yang akan dikirimkan adalah dari kelompok umur U-16 dan U-18, mengenai siapa yang akan dikirimkan Rudi Belum bisa memberikan komentar pasti. Bulan Maret depan Rudi berencana untuk bertolak kembali ke Madrid, Spanyol, untuk mendalami aturan dan prosedur perihal pengiriman pemain bola dari Indonesia ke Spanyol. “Di Madrid kita akan ketemu dengan Pak Moises dan tim. Di situ akan kita finalisasi pengiriman pemain kita ke CD Numancia,” ujarnya. Pihak Tiga Naga juga berterima kasih kepada CEO Uni Papua, Harry Widjaja yang telah berkontribusi untuk menjalin kerjasama antara Akademi Tiga Naga dan CD Numancia, sehingga Tiga Naga dapat menjalankan program pengembangan pemain usia dini dengan maksimal. Dalam jangka panjang, kerjasama antara Tiga Naga, Uni Papua dan CD Numancia akan terus terjalin demi menyaring bibit-bibit muda yang berbakat di kelompok umur U-16 dan U-18 di Indonesia. “Setelah kita dapat, bisa dibina di Akademi Tiga Naga dulu atau langsung ke CD Numancia,” ujarnya. Tidak lupa Rudi juga turut berkomentar mengenai pemain sepakbola Indonesia yang saat ini juga sedang menjalani masa trial di CD Numancia, Osvaldo Ardiles Haay, seorang rising star di Indonesia yang juga merupakan pemain terbaik Liga 1 Musim 2018 di Indonesia. “Kita harapkan semua pihak bisa mendukung langkah Osvaldo Ardiles Haay. Dia pemain bagus yang saat ini butuh pengalaman di luar,” ujar Rudi. (IHA)

Demi Memberantas Isu Intoleran Dan Sara, GP Ansor Gandeng Yayasan Generasi Indonesia Internasional Lewat Sepakbola Sosial

Harry Widjaja, CEO ID Gen (Kanan) jalin kesepakatan dengan GP-Ansor yang diwakili oleh Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Kiri) untuk untuk pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan karakter, sekaligus mengkampanyekan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, hingga menciptakan perdamaian kepada generasi muda Indonesia melalui sepakbola sosial.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) H. Yaqut Cholil Qoumas bersama CEO Yayasan Generasi Indonesia Internasional (ID-Gen) Harry Widjaja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan karakter, dan juga mengkampanyekan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, hingga menciptakan perdamaian kepada generasi muda Indonesia melalui sepakbola sosial. Pada kesempatan itu, kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan beberapa program seperti coaching clinic yang akan diadakan bulan November. Program ini akan diikuti 12 Propinsi seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, NTT dan Papua. Program Coaching Clinic ini akan mengajak para peserta untuk turut serta bermain bola dengan mempraktekkan nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan dan juga toleransi yang akan berdampak pada kehidupan sosial mereka. Metode seperti ini diyakini cukup efektif untuk menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri setiap pemain. Anak-anak indonesia yang menjadi peserta coaching clinic akan memahami pentingnya toleransi dan juga perdamaian serta akan terbentuk karakter yang baik dari dalam diri masing-masing peserta. Kesepakatan ini dilakukan untuk menyadari begitu pentingnya peran anak bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan Indonesia. Saat ini, isu-isu dan tindakan anarkisme yang membawa nama agama dan saling hujat akan membuat Indonesia terpecah. Karena itu, hal-hal posistif seperti ini harus terus dilakukan untuk menjadikan bangsa Indonesia semakin kuat. ID-Gen memiliki beberapa program unggulan, seperti komunitas sepakbola sosial Uni Papua, Club Sepakbola ID-Gen untuk tim sepakbola profesional, Papua Preneurship untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan, dan Produksi Media Kreatif. Untuk tahun depan, GP Ansor akan bekerja sama lagi dengan ID-Gen untuk membentuk komunitas sepakbola sosial dengan nama Ansor Football Community dengan menyelenggarakan Festival Sepakbola Perdamaian dan Liga Ansor Nusantara 2018. (put/adt)