Tampil Perdana di Youth Olympic Games 2018, Duet Voli Pantai Putra Indonesia Sikat Tim AS

Tim Voli Pantai Putra Indonesia di Youth Olympic Games 2018, yang diwakili Danang Herlambang (kiri) dan Akbar Bintang, sukses menekuk duet Amerika Serikat, Timothy Brewster dan John Schwengel, dengan skor tipis 23-21 dan 21-18. (Kemlu RI)

Buenos Aires- Wakil Indonesia di cabor Bulutangkis Tunggal putra dan Voli Pantai Putra, maju ke babak berikutnya, pada laga hari pertama Youth Olympic Games 2018, yang di gelar pada Minggu (7/1​​0). Ikhsan Rumbay Leonardo Imanuel, mengalahkan tunggal putra Vietnam, Nguyen Hai Dang, dua set langsung dengan skor 21-7 dan 21-19. Ikhsan selanjutnya menghadapi wakil Chile, Medel Alonso, pada Senin (8/10), di lapangan Tecnopark. Sementara itu, tim Voli Pantai Putra, yang diwakili Akbar Bintang dan Danang Herlambang, berhasil mengandaskan duet Amerika Serikat, Timothy Brewster dan John Schwengel, dengan skor tipis 23-21 dan 21-18. Cabang olah raga lain yang diikuti atlit muda Indonesia pada hari pertama adalah menembak (Muhammad Naufal Mahardika), renang 200 m putri-medley (Azzhara Permatasari), dan badminton putri (Maharani Sekar Batari). Naufal yg baru berusia 17 tahun menduduki ranking 14 dunia, sedangkan Maharani sudah harus menyerah dari Goh Jin Wei, dari Malaysia. Youth Olympic Games 2018 digelar dibeberapa stadion dan taman-taman kota, mempertandingkan 32 cabang olah raga, dan diikuti oleh atlet muda dari 224 tim. Tim Merah Putih membawa 18 atlet (10 putri dan delapan putra) dan tampil di delapan cabang olahraga, pada Olimpiade Remaja Musim Panas 2018. Kedelapan cabang olahraga itu ialah angkat berat, renang, atletik, basket 3 on 3, badminton, golf, menembak dan voli pantai. (Adt)

Atlet 18 Tahun Raih 5 emas SEA Age Group Swimming Championship 2018, Adinda Jadi Perenang Terbaik Wanita

Atlet asal Jawa Timur, Adinda Larasati Dewi, menjadi perenang wanita terbaik kategori U 16-18 tahun dalam event 42nd SEA Age Group Swimming Championship 2018. (istimewa)

Manila- Ajang bertajuk 42nd SEA Age Group Swimming Championship 6-8 Juli 2018 yang berlangsung di Manila, Filipina, memunculkan perenang-perenang muda, harapan masa depan Indonesia. Perenang putri 18 tahun asal Jawa Timur, Adinda Larasati Dewi, sanggup menyumbang 5 emas, juga menciptakan satu rekornas dan rekor SEA Age Group. Adinda memang tengah dipersiapkan menuju Asian Games 2018, serta Olimpiade Remaja 2018 di Argentina. Empat perenang muda Indonesia yang sudah lolos limit-A Youth Olympic Games atau Olimpiade Remaja di Argentina 2018, juga tampil memuaskan. Mereka adalah duo putri Adinda dan Azzahra Permatahani (16 tahun), serta duo putra, Azel Zelmi dan Farrel Armandio Tangkas. Farrel tampil gemilang saat memecahkan rekor nasional 200 meter gaya punggung, milik perenang senior Siman Sudartawa, yang sudah bertahan 7 tahun lalu. Farrel mencatat waktu 2 menit 02,31 detik, sedangkan rekornas Siman tercipta di SEA Games Palembang 2011, yakni 2 menit 02,44 detik. Diprediksi, Farrel berpotensi besar meraih medali di SEA Games 2019 Filipina. Di hari terakhir, Adinda menyumbang 2 emas, pada Minggu (8/7). Medali emas pertamanya didapat dari nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri, dengan catatan waktu tercepat 2 menit 15,71 detik. Ia Mengalahkan perenang Vietnam, Mai Thi Linh 2:18,67 detik dan rekannya Azzahra, yang mendapat perunggu dengan waktu 2:19,24 detik. Emas kedua Adinda, diraih lewat nomor 800 meter gaya bebas putri, dengan catatan 9 menit 00,04 detik. Total Adinda mendapatkan lima emas, setelah sebelumnya ia menyabet emas di nomor 200 dan 400 meter gaya bebas, serta rekornas nomor 100 meter gaya kupu-kupu 1:01,35 detik. Adinda pun terpilih sebagai perenang terbaik wanita kategori U 16-18 tahun, dalam event 42nd SEA Age Group Swimming Championship 2018. Perenang Masa Depan Pada kelompok usia 13 tahun kebawah memunculkan perenang masa depan, Agung Sulaksono Putra Alamsyah (13 tahun), yang menembus dominasi Vietnam. Di hari terakhir, Agung menyumbang emas di nomor 100 meter gaya bebas dengan catatan 56,51 detik. Kedua Tong Yu Jing (Malaysia) 56,56 detik dan ketiga Randal Neo (Singapura) 56,66 detik. Total Agung sudah mengoleksi 2 emas, 2 perak dan 3 perunggu. “Ayah selalu berpesan untuk disiplin, dan fokus dalam berlatih,” ucap Agung dari Jawa Timur. Perenang muda lainnya di kategori putri yakni Komang Adinda Nugraha (13 tahun), yang bisa menebus penasarannya. Komang akhirnya meraih emas di hari terakhir pada nomor 50 meter gaya punggung dengan catatan 31,18 detik. Total selama di Filipina, Komang membawa pulang 1 emas dan 3 perunggu. Di SEA Age pertamanya tahun lalu di Brunei, Komang hanya mampu mengoleksi 3 perak dan 1 perunggu. “Kuncinya giat berlatih dan berlatih. Masih panjang perjalanan saya, doakan bisa membawa nama Indonesia harum di dunia internasional,” jelasnya. Satu perunggu Komang di dapat pada nomor beregu yakni estafet 4×100 meter gaya ganti putri. Komang dengan gaya punggung, Adelia (dada), Azzahra Permatahani (kupu) dan Adinda Larasati (bebas) mencatat waktu 4:24,59 detik. Di kategori putra juga dapat perunggu di nomor estafet 4×100 meter gaya ganti. Tim Indonesia beranggotakan AA Gede Oka Satria (punggung), Kamal Pasya (dada), Azel Zelmi (kupu) dan Agung Putro (bebas) mencatat waktu 3:59,20 detik. Di hari ketiga beberapa perenang yang memperoleh medali perak diantaranya Dwiki Anugrah di nomor 50 meter gaya punggung U 16-18 tahun (27,34 detik), Adinda Larasati Dewi nomor 100 meter gaya bebas (58,02 detik), Azzahra Permatahania nomor 200 meter gaya dada U 16-18 tahun (2:35,56 detik). Sedangkan perenang yang memperoleh perunggu adalah Sofie Kemala nomor 50 meter gaya punggung U 16-18 tahun putri (30,58 detik), Luh Putu Satya Putri nomor 50 M usia 14-15 tahun (31,56 detik), Panda Made Iron Digjaya di nomor 200 meter gaya dada U 16-18 tahun (2:20,59 detik), serta Azel Zelmi nomor 200 meter gaya kupu-kupu U 16-18 tahun (2:05,43 detik). Lalu, Albertus Andhika Bangun 200 M gaya kupu U 14-15 tahun (2:08,56 detik), Vanessa Sanjoyo 200 meter gaya kupu putri U 14-15 tahun (2:25,19 detik), Agung Putro nomor 1500 meter gaya bebas U 13 tahun (17:11,72 detik), Ernest Fabian Wijaya nomor 1500 meter gaya bebas U 14-15 tahun (16:42,16 detik). Tim Indonesia tahun ini, tak diperkuat dua perenang yang terpilih yakni Erick Ahmad Fathoni, dan perenang keturunan Indonesia-Amerika Serikat, Kaikea Putra Boyum Crews, yang tengah latihan dan bertanding di Amerika Serikat. Keduanya tak tampil, karena jadwal SEA Age Group berubah, dari semula bulan Oktober/November, maju menjadi Juli. (Ham)

JAGAC 2018 Dibuka Menpora, Target Indonesia Buru Tiket Olimpade Junior di Argentina

Menpora Imam Nahrawi membuka Kejuaraan Asia Senam Artistik Junior 2018 ke 15, di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu (25/4). (net)

Jakarta- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Imam Nahrawi membuka 15th Junior Artistic Gymnastics Asian Championships (Jagac) atau Kejuaraan Asia Senam Artistik Junior 2018, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu (25/4). Pembukaan kejuaraan yang diikuti oleh atlet junior dari 20 negara ini turut dihadiri oleh Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir, Ketua Umum PB Persani Ilya Avianti, dan Wakil Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati. “Selamat kepada PB Persani, yang pagi ini saya melihat secara langsung pembukaan kejuaraan Gymnastics Asian Championships,” kata Imam dalam kata sambutannya. “Mudah-mudahan dengan adanya acara ini bisa menjadi motivasi buat atlet lainnya,” ucap pria asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur ini. “Kami bangga menggelar ajang ini dan menjamu negara-negara peserta. Kami diberikan kesempatan untuk menjadi tuan rumah. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung. Dan kami ucapkan selamat bertanding kepada seluruh peserta,” kata Ilya Avianti. Jagac 2018 juga menjadi fase kualifikasi para peserta untuk menembus Youth Olympic Games 2018 di Buenos Aires, Argentina, pada Oktober. Indonesia akan memperebutkan satu dari delapan tiket yang tersedia, untuk wilayah Asia. Dalam kesempatan itu, Imam menjelaskan jika penyelenggaraan Jagac 2018 juga menjadi ajang uji coba bagi panitia jelang Asian Games 2018. Event ini, panitia diharapkan bisa semakin siap dalam mengantisipasi kekurangan penyelenggaraan. “Kalau ada kekurangan teknis, harus langsung disampaikan kepada Kemenpora, Inasgoc, dan Persani,” ujarnya. “Test event bukan mencari kesempurnaan, tetapi kita mencari kekurangan dalam ajang ini, karena dalam penyelenggaraan nanti harus lebih sempurna, tak ada kekurangan,” tutur dia. Turnamen yang diikuti oleh 20 negara itu digelar pada 25-28 April 2018. Sebanyak 14 nomor diselenggarakan, yakni delapan nomor putra dan enam nomor putri. Pada Rabu, nomor team dan all around putra dan putri. Sebagai tuan rumah, Indonesia menurunkan 10 atlet, yakni lima putra dan lima putri. (art)