Buka Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII, Menpora Bermain Dengan Pecatur Cilik

Buka Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII, Menpora Bermain Dengan Pecatur Cilik

Ada hal unik sekaligus menarik pada Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII Gorontalo. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali, yang turut hadir tersebut mengajak bermain seorang peserta yang baru berusia 5 tahun. Pecatur tersebut bernama Abraham Melkior yang ikut di Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII Gorontalo, di Ballroom Hotel Aston Kota Gorontalo, Kamis (15/9) sore. “Ini luar biasa, usia 5 tahun sudah menjadi atlet catur,” kata Menpora Amali sambari menyalaminya. Atlet yang masih bertingkah kekanakan ini diajak bermain, dan ternyata begitu cepat dan sigap setiap membalas langka-langkah buah catur Menpora Amali. “Wah ini lawannya bukan saya, lawannya Master Nasional, saya pasti kalah,” canda Menpora yang disambut gelak tawa orang-orang disekelilingnya. Kepada orang tuanya yang turut mendampingi yaitu Bellatrika Arisnawan dipesankan, pendidikan harus diperhatikan dan diperkaya dengan penguasaan bahasa Inggris, karena catur banyak even internasional dan semua petunjuk serta aturan diutarakan memakai bahasa Inggris. “Bapak terima kasih putranya sejak dini sudah diarahkan menjadi atlet, tambah dengan pengayaan bahasa Inggris karena pertandingan internasional diluar negeri bahasa menjadi hal penting,” kata Menpora Amali, yang diiyakan oleh Ayah Abraham. Sementara itu, Menpora berharap turnamen ini dapat melahirkan atlet-atlet catur nasional dan dunia, serta sebagai ajang persiapan Gorontalo menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur tahun depan. “Ini menjadi bagian rangkaian kunjungan kerja saya di Gorontalo, mengawali membuka Turnamen Catur Beregu Indonesia Timur Gubernur Cup VIII,” kata Menpora Amali. Dikatakan olehnya, bahwa meskipun catur belum menjadi cabor yang dipertandingkan di Olimpiade, namun prestasi catur membanggakan baik di singgel even maupun multi even regional. “Catur memang tidak masuk di Olimpiade karena ada tersendiri di level dunia kejuaraannya. Namun ditingkat regional seperti SEA Games maupun singgel even selalu memperoleh medali, jadi membanggakan,” ucapnya. “Seperti SEA Games Vietnam kemarin mendapatkan 3 medali emas, bahkan yang di NPC atlet catur tuna netra kemarin di even ASEAN Paragames menjadi juara umum,” tambahnya. Keberhasilan cabang olahraga catur menorehkan prestasi tidak lepas dari pembinaan yang sungguh-sungguh dan rutinitas kompetisi. “GM Utut bisa menjadi contoh bagaimana mengurus dengan baik dan serius sehingga melahirkan prestasi. Cabor yang diurus serius pasti berprestasi, sementara yang asal-asalan mengurusnya pasti tidak ada hasil,” tegas Menpora. “Apresiasi kepada Percasi, KONI, dan Pak Gubernur Gorontalo yang menyelenggarakan turnamen ini. Prestasi akan diperoleh dari pembinaan dan kompetisi, tanpa kompetisi sulit mengukur keberhasilan, semoga dengan ini lahir atlet catur yang menjadi Master Nasional dan GM Internasional,” tutupnya. Turnamen ini sendiri, diikuti 62 regu yang dihelat dari tanggal 15 hingga 20 mendatang. Selain turnamen juga dilakukan Penataran Wasit dan Upgrading Wasit Tingkat Nasional.