Jakarta International Stadium, Stadion Impian Jakarta, Diklaim Lebih Baik Dari Gelora Bung Karno

Jakarta International Stadium (JIS), akan segera berdiri di Jakarta, stadion ini disebut-sebut akan lebih spektakuler dibandingkan dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kick off dilaksanakan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di lahan Taman BMW, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis lalu (14/03). Dengan berlangsungnya Kick Off ini maka resmi pula dibangunnya Stadion ini. PT. Jakpro selaku pihak pengembang akan mulai melakukan pengerjaan secara bertahap, mulai dari proses Cut & Fill, sehingga pada bulan kelima tahap pengerjaan utama akan dimulai. Proyek JIS ini direncanankan akan selesai pada 22 Juni 2021. Iwan Takwin selaku direktur PT. Jakpro megklai, membocorkan bahwa Jakarta International Stadium ini akan lebih baik dari Gelora Bung Karno. “Konsep stadion ini nantinya lebih baik daripada GBK karena spesifikasi desainnya proper. Bukan hanya standar football karena di sini bisa juga dilakukan konser musik,” kata Iwan. “Sementara di atas ada jogging trek, jadi jika masyarakat bisa menikmati bangunan ini dari atas bisa. Atapnya buka tutup jadi orang bisa jalan karena nanti ada paket wisata ada akses yang proper,” tambahnya. Selain berfungsi sebagai stadion, Taman BMW dengan luasan 22 hektar ini juga akan memiliki fasilitas hiburan dan atraksi seperti Rock Climbing dan Bungge Jumping setinggi 60 meter. “Maka dari itu kami melibatkan konsultan asing dari Inggris. Mereka biasa mendesain beberapa stadion di Liga Primer. Mereka juga yang mendesain stadion olimpiade Qatar. Jadi banyak ada spesialis master plan, spesialis sirkulasi penonton jadi ada tim ahli, tinggi kemiringan tribun, tangga tribun dan lain-lain,” kata Iwan. “Yang jelas, mereka tim desain spesialis stadion. Mereka juga akan membantu perencanaan kawasannya juga. Soal biaya itu nanti ada detailnya di tambahan perubahan anggaran,” tambah Iwan. Kick off ini selain dihadiri oleh Anies Baswe, juga dihadiri oleh Mantan petinggi Persija Jakarta Gede Widiade, direktur utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto, The Jakmania serta para tamu undangan lainnya. Perihal stadion yang akan dibangun ini, Gede Widiade turut ambil suara untuk memberikan dukungannya. “Seperti yang saya katakan setahun dua tahun, Anies (Baswedan) sebagai gubernur tak perlu ditagih, dia pasti membuktikan apa yang dijanjikan. Jadi ini sudah naluri pemimpin dan orang tua sudah tahu kebutuhan anaknya, terutama sepakbola. Tidak ada kata lain selain mendukung, mendukung dan mendukung, apa yang direalisasi gubernur,” Ungkap Gede. (IHA)

Dua Pemain Utama Absen, Timnas U-19 Takluk 1-4 Dari Jepang U-19

Striker Jepang U-19 Ando Mizuki (11), dibayangi bek Timnas Kadek Raditya Maheswara (2), dalam laga uji coba di SUGBK pada Minggu (25/3). (Pras/NYSN)

Jakarta- Timnas Jepang U-19 akhirnya menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu tim elit di kawasan Asia. Tampil santai, Tim Samurai Biru berhasil mengalahkan Timnas U-19. Sebelum laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (25/3), arsitek Timnas U-19 Bima Sakti Tukiman, menjanjikan permainan menyerang, memang dibuktikan. Sayangnya kematangan dalam mengolah si kulit bundar masih jadi problem. Rachmat Irianto dkk beberapa kali mendapatkan peluang dengan menembus pertahanan Jepang. Namun, penyelesaian akhir masih jadi pekerjaan rumah untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Absennya Nurhidayat di lini belakang dan Asmawi Mangkualam di sektor tengah, juga amat terasa. Di awal pertandingan, Jepang memang tak langsung mengambil insiatif serangan dan hal ini dimanfaatkan pemain Indonesia untuk menguasai lapangan tengah. Ternyata hal tersebut merupakan taktik Jepang yang menginginkan Indonesia bermain lebih terbuka. Akhirnya kesalahan yang dilakukan Rachmat Irianto di menit 16 ketika mengumpan bisa dimanfaatkan para pemain Jepang untuk merangsek masuk ke kotak penalti. Hanya dengan beberapa gerakan saja, Miyashiro Taisei bisa mengoyak jala gawang Indonesia yang dikawal M Aqil Savik. Di babak kedua, Jepang yang sudah mengetahui pola permainan Indonesia langsung menekan. Hasilnya tiga menit laga baru berlangsung Savik harus memungut bola dari gawangnya setelah tendangan voli Yamada Kota tak mampu diblok. Satu menit berselang Jepang makin menjauh. Gol yang dibuat Ando Mizuki ini berawal ketidakmampuan pemain belakang fokus pada pertandingan. Mereka membiarkan pemain Jepang memegang bola sambil berharap wasit memberikan pelanggaran pada Indonesia setelah Rachmat tergeletak hanya beberapa langkah dari depan kotak penalti. Unggul tiga gol ternyata tak membuat Jepang menurunkan tempo. Mereka mencoba menguasai bola untuk sesekali membongkar pertahanan Indonesia yang coba dirapatkan. Jepang kembali menambah gol lewat titik putih. Wasit menghukum Indonesia setelah Julyano melanggar Mizuki. Dan dia pulalah yang meneruskan sebagai algojo dan makin meninggalkan Indonesia. Tertinggal empat gol, Garuda muda mencoba menembus pertahanan Jepang. Hasilnya di menit akhir, Aji Kusuma menghukum kiper Jepang, Osako Keisuke yang ragu saat menerima umpan pemain belakang mereka. Skor 4-1 ini bertahan sampai laga usai. (Dre/Ham) Susunan Pemain Indonesia U-19: M Aqil Savik; Kadek Raditya Maheswara, Firza Andika, M Rachmat Irianto (C) (Julyano Nono ’56), M Rifad Marasabessy; M Lutfi Kamal, Egy Maulana Vikri (Todo Rivaldo ’56), Syahrian Abimanyu (M Iqbal ’56); Feby Eka Putra, Saddil Ramdani (Resky Fandi ’72), Hanis Saghara Putra Jepang U-19: Osako Keisuke; Ishihara Hirokazu, Hasihoka Daiki, Kawai Ayumu (C), Kobayashi Yuki; Hisgashi Sunki, Hori Kenta, Ito Hiroki, Yamada Kota; Ando Mizuki, Miyashiro Taisei