Pulangkan Satu Kiper, Benny van Breukelen Siap Coret Lainnya

Prihatini, adalah penjaga gawang asal klub SSB Benteng Muda FC, Tangerang, dan sejak Jumat (6/4), sudah bergabung bersama Timna Putri senior. (Ham/NYSN)

Sawangan- Sebulan lamanya Timnas Putri Senior menjalani rangkaian latihan dan uji coba di Lapangan NYTC Sawangan, Depok, Jawa Barat. Seleksi pemain pun terus dilakukan oleh Satia Bagja dan tim pelatih, mulai dari posisi penyerang, gelandang, pemain belakang maupun penjaga gawang. Bahkan, sejak Jumat (6/4), Benny Van Breukelen selaku pelatih kiper, sudah memulangkan satu penjaga gawang, yaitu Ranti Lestari Salimi, asal klub Tifosi FC Jakarta. “Kami pulangkan Ranti pekan lalu, karena tak mengalami kemajuan selama mengikuti latihan dari kami, stagnan hanya disitu saja. Makanya kami panggil penggantinya” ujar Benny, pada Senin (9/4). Sebelumnya, timnas memiliki empat kiper, yakni Riska Yulianti (Babel), Norfince Boma (Papua), Vera Lestari (Yogyakarta) dan Ranti Lestari Salimi (Jakarta). Riska adalah Kiper asal Klub Galanita Babel. Lalu Norfince penjaga gawang dari klub Persitoli Tolikara. Kemudian Vera memperkuat Putri Arimbi Jogja. Sementara Ranti, bergabung dengan tim futsal Tifosi FC. Kini, Prihatini, hadir di NYTC Sawangan untuk menggantikan posisi Ranti. Pemain asal SSB Benteng Muda (Tangerang), bergabung dengan skuat, sejak jumat (6/4) lalu. Pada senin (9/4) sore, Prihatini mulai mengikuti latihan bersama pemain lainnya, Benny menerapkan latihan dasar untuknya sebagai awal guna mengasah kemampuannya. “Dia punya prospek yang bagus kedepannya. Dia lincah dan berani, itu salah satu modal yang cukup untuk menjadi penjaga gawang,” bilang pria keturunan Belanda itu. Kemungkinan, Benny masih akan mencoret sektor kiper, andai ada pemain yang tak juga mengalami peningkatan selama mengikuti latihan. (Ham)

Dua Kali Menang Terlalu Besar, Pelatih Timnas Putri Malah Semakin Kecewa

Timnas Putri Senior (hijau) kesulitan mencari lawan uji tanding yang sepadan. Pada Rabu (4/4), Timnas unggul 21-0 dari tim putri Bina Nusantara (Binus). (Ham/NYSN)

Sawangan– Timnas Putri Indonesia Senior kembali merumput pada rabu (4/4) sore, menjalani laga uji coba ke tujuh. Pekan lalu, Zahra Musdalifa dan kawan-kawan tampil meladeni SSB Putri asal Sukabumi, Goal Axis, di lapangan NYTC, Sawangan. Kali ini, lawan yang bertandang adalah tim sepak bola putri Universitas Bina Nusantara (Binus). Namun, Binus harus menerima kekalahan dengan skor akhir 0-21. Zahra dan skuat lagi-lagi mencetak kemenangan besar, seperti saat melucuti tim Goal Axis sebanyak 23 gol tanpa balas. Hasil ini disikapi Pelatih Timnas Putri Senior, Satia Bagja dengan kecewa. Ia enggan berkomentar soal pertandingan hari ini. Maklum, ia sempat berharap tim yang menjamu anak asuhnya adalah tim putra. “Nggak perlu komentar apapun lah. Sudah lihat sendiri gimana pertandingannya ‘kan. Saya maunya lawan tim putra, cuma adanya ini, ya mau bagaimana lagi,” sergah Satia pada Rabu (4/4). Hal serupa juga dikatakan oleh salah satu pemain asal Papua, yakni Rulin Aspalek. “Tim Binus ini sama lawan kami kemarin, kami nggak dapat tekanan. Beda halnya lawan laki-laki, seperti Pelita Jaya saat itu, karena banyak tekanan, kami banyak belajar dari pertandingan tersebut”, tegas Rulin. Komentar sama juga datang dari Benny van Breukelen. “Harusnya kami berujicoba rutin dengan laki-laki atau tim kuat, biar dapat tekanan dari lawan. Saat turnamen, lawan pasti lebih berat dan kuat, meskipun sama-sama perempuan,” ungkap pelatih Kiper Timnas Putri ini. Bagi Satia, melawan tim putra meski usianya lebih muda, namun cara permainan dan sistem strateginya, sudah mampu membuat Timnas Putri Senior mendapat tekanan. Saat melawan Binus, Satia mencoba menerapkan permainan bola pendek dengan dua sentuhan bola. Dengan kedudukan 16-0 hingga pertengahan babak kedua, Satia ingin timnya lebih berani melakukan pergerakan posisi, menjalin komunikasi, dan kerjasama antar pemain lebih solid. Targetnya dalam 10 menit akhir pertandingan, pemain bisa menciptakan empat gol. Namun yang diharapkan melebihi ekspektasi. Tim justru membuat lima gol di menit akhir, dan satu gol bunuh diri dari lawan sehingga skor akhir menjadi 21-0. Usai mengadakan uji coba hari ini, pada kamis (5/4) Timnas Putri Senior mengadakan uji coba, melawan Legenda Timnas Indonesia Putra, yang saat ini berusia 50-60 tahun. Laga ini rencananya juga dihadiri oleh Menpora Imam Nahrawi, PLT PSSI Joko Driyono dan Sekjen PSSI Ratu Tisha. (Dre/Ham) Rekap Uji Coba Timnas Putri Timnas Putri vs Tim Pelatih Lisensi B (Putra): 1-3 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya (Putra) : 0-4 Timnas Putri vs SSB Pelita Jaya (Putra) : 1-4 Timnas Putri vs SSB Akademi Sepak Bola Tangsel Muda (ASTAM) (Putra) : 3-1 Timnas Putri vs UNJ Alumni (Putra) : 4-0 Timnas Putri vs SSB Goal Axis (Putri) : 23-0 Timnas Putri vs Univ Bina Nusantara (Putri) : 21-0

Peforma Kiper Timnas Putri Senior Membaik, Pelatih : Tidak Perlu Ada Tambahan

Kiper Timnas Putri Senior asal Sumsel, Debi Puspita (depan) saat melakukan latihan, didampingi Vera Lestari asal DIY, di NYTC, Sawangan. (Pras/NYSN)

Sawangan- Empat belas hari lalu, pelatih kiper Timnas Putri senior, Benyamin ‘Benny’ van Breukelen menyatakan problem posisi penjaga gawang adalah masih kental dengan teknik kiper futsal. Lantaran lebih sering tampil di kejuaraan di sepakbola futsal, hal ini menjadi salah satu ‘pekerjaan rumah’ sang pelatih untuk membenahinya. Memasuki pekan keempat TC, pada Senin (26/3), pria berdarah Belanda ini menyatakan jika para pemain yang berposisi kiper sudah mengalami kemajuan dalam visi bermain sepak bola. “Sekarang mengalami kemajuan. Dari teknik, passing dan control, mereka sudah jauh lebih baik. Hanya saja, mereka masih lemah saat melakukan tendangan jarak jauh”, ujar pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 4 Mei 1963. Kemajuan peforma mereka membuat Benny tak pusing menambah atau mengurangi pemain di posisi ini. “Saya rasa, untuk posisi kiper sudah cukup. Belum perlu tambah apalagi berkurang,” ujar pria berjuluk BvB ini. Dari empat kiper yang ada yakni Riska Yulianti (Babel), Norfince Boma (Papua), Vera Lestari (DIY) dan Debi Puspita (Sumsel), Benny mengaku sudah mendapatkan gambaran umum. “Ada tiga kiper potensial yang masuk dalam kandidat kerangka utama Timnas Putri. Kemampuan footwork (kecepatan kaki), dan komunikasi dengan rekan juga kini semakin baik,” tukasnya pada Senin (26/3). Riska adalah Kiper asal Klub Galanita Babel. Lalu Norfince penjaga gawang dari klub Persitoli Tolikara. Sementara Vera memperkuat Putri Arimbi Jogja, dan Debi bergabung dengan tim Persimura Musi Rawas. (Dre)