Bakal Paling Meriah, Pawai Obor Asian Para Games 2018 di Jakarta Diikuti Pejabat dan Artis Ibukota

Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Panitia Pelaksana Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPGOC), menjanjikan sejumlah pejabat hingga artis ibukota, bakal memeriahkan pawai api obor Asian Para Games III/2018, di Jakarta, pada Minggu (30/9). (Pras/NYSN)

Jakarta- Sejumlah pejabat hingga artis ibukota bakal memeriahkan pawai api obor Asian Para Games III/2018, di Jakarta, pada Minggu (30/9). Sebelumnya, api obor Asian Para Games III/2018, telah melintasi beberapa kota di Indonesia. Berawal dari pengambilan api abadi di Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), selanjutnya melintasi Solo, Jawa Tengah (5/9), Ternate, Maluku Utara (9/9), Makassar, Sulawesi Selatan (12/9), Denpasar, Bali (16/9). Kemudian, Pontianak, Kalimantan Barat (19/9), Medan di Sumatera Utara (23/9). Lalu menuju Pangkal Pinang, Bangka Belitung (26/9). Dan, terakhir di DKI Jakarta (30/9). Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Panitia Pelaksana Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPGOC), menjanjikan pawai obor di ibukota Jakarta akan lebih meriah dibandingkan dengan kota-kota yang pernah disinggahi sebelumnya. “Pawai obor Asian Para Games 2018 di Jakarta, InsyaAllah akan menjadi yang paling meriah dari perjalanan pawai obor di beberapa kota sebelumnya,” ujar Okto, sapaan akrabnya, di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Jumat (28/9). Sementara itu, Ainrika Armina, Wakil Direktur Divisi Ceremonies INAPGOC, menyebut pawai obor dimulai dari Balaikota DKI Jakarta, pada pukul 07.00 WIB, dan berakhir di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Pelepasan obor akan dilakukan Gubernur DKI Jakarta. Selanjutnya, obor akan diarak dengan berlari serta menggunakan kendaraan. Kami juga siapkan beberapa pertunjukan dari negara peserta,” terang Ainrika. Sedangkan Rahmat Tri Yaniarto, Member Divisi Ceremonies INAPGOC, mengatakan pihaknya siap menunjukan kemeriahan pawai obor di Jakarta pada negara-negara peserta pesta multievent terbesar se-Asia bagi para penyandang disabilitas tersebut. “Di Bunderan HI sebagai titik pemberhentian akan ada hiburan. Lalu, ada pawai dari beberapa klub mobil. Selain itu, ada juga hiburan rakyat yang dimeriahkan artis ternama,” terangnya. “Adapula komunitas disabilitas, atlet Asian Para Games, serta atlet Olimpian seperti Lukman Niode, dan Krisna Bayu. Tak ketinggalan sejumlah pejabat hadir dan terlibat dalam pawai obor,” tambah Rahmat. (Adt)

Persiapan Capai 90 Persen, Menpora: Asian Para Games 2018 Langkah Menjaga Harkat dan Martabat Bangsa

Imam Nahrawi (Menpora) menggelar rapat pleno Asian Para Games 2018 bersama Raja Sapta Oktohari (Ketua Umum INAPGOC) dan Arminsyah (CdM Kontingen Asian Para Games 2018), di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9). (Kemenpora)

Jakarta- Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), mengatakan dalam laporan yang dipaparkan dalam rapat pleno koordinasi panitia Asian Para Games 2018 (INAPGOC), jika persiapan sudah 90 persen. Tak sekadar kesiapan venue, menurut Menteri berusia 45 tahun itu, semua hak teknis terkait dengan games time juga siap. “Sudah hampir 90 persen, baik venue, volunteer, sistem, dan yang lebih penting bagaimana teman-teman turut mempublikasikan logo, semangat Asian Para Games, serta figur dan para atlet ke penjuru tanah air,” ujar Imam dalam Rapat Pleno Koordinasi Panitia Asian Para Games 2018 (INAPGOC), di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (13/9). Menteri yang hobi bermain bulutangkis itu memastikan Asian Para Games 2018 adalah langkah untuk menjaga harkat dan martabat bangsa yang betul-betul dipersiapkan dengan matang oleh INAPGOC. “Tak hanya itu, kesiapan secara prestasi juga sudah diupayakan dengan maksimal oleh pimpinan kontingen Tim Merah Putih,” lanjutnya. Pria asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu, juga meminta Raja Sapta Oktohari (Ketua Umum INAPGOC), dan Arminsyah (Chief de Mission/CdM Kontingen Indonesia) untuk terus mengawal dalam rangka sukses penyelenggaraan, dan prestasi. “Dan semuanya sudah dilaksanakan dengan baik,” tambahnya. Sementara itu, Okto, sapaan akrab Ketua Umum INAPGOC, menyebut khusus persiapan venue, sesuai rencana akan beres seluruhnya pada 25 September. Namun, ungkapnya, karena terdapat permintaan percepatan, maka pihak INAPGOC langsung bergerak cepat untuk menyelesaikan kesiapan venue lebih awal dari yang direncanakan. “Kalau dalam proyeksi perencanaan kami yakni 25 September, tapi hari ini ada permintaan beberapa venue akan lakukan percepatan dan bisa selesai sebelum 25 September,” jelas pria yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) itu. “Perencanaan kami mulai sejak enam bulan lalu, dan ini butuh support dari semua pihak agar kami bisa jaga dengan baik,” imbuh Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) periode 2011-2014 itu. Sedangkan Arminsyah memastikan kesiapan atlet meraih prestasi sejalan dengan kesiapan INAPGOC menyukseskan Asian Para Games 2018. “Atlet sudah delapan bulan berlatih di Solo dan sudah dua cabor yang ke Jakarta, lawn ball dan menembak, selebihnya masih di Solo sambil menunggu kesiapan venue dan juga kesiapan wisma. Kami tegaskan, setiap cabor siap untuk meraih prestasi tinggi,” tukas Arminsyah. (Adt)

Kirab Obor Asian Para Games 2018 Dimulai, Solo Gelorakan Semangat Peduli Disabilitas

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharni, menerima api abadi dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jateng, untuk dinyalakan di lentera, dan segera diarak dalam acara kirab obor Asian Para Games 2018, yang dimulai di kota Solo, Jawa Tengah. (Adt/NYSN)

Solo- Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), memulai rangkaian pelaksanaan Asian Para Games III/2018, pada Rabu (5/9). Dipilihnya Solo sebagai kota pertama kirab obor Asian Para Games III/2018, bukan tanpa alasan. Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Panitia Pelaksana Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPGOC), mengatakan jika kota Solo merupakan kota tempat lahirnya prestasi olahraga Indonesia. Selain itu, kota ini menjadi yang pertama ramah terhadap kaum disabilitas. “Kota Solo, merupakan ‘pabriknya’ prestasi olahraga Indonesia, dan ramah bagi disabilitas. Bahkan, klub bolanya berdiri sebelum adanya PSSI. Dan, yang tak kalah penting untuk diketahui YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) berdiri pertama kali di Solo,” ujar Okto, sapaan akrabnya, di Balai Kota Surakarta, Jateng, Rabu (5/9). Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) itu melanjutkan, kota Solo tak hanya melakukan rangkaian pertama pelaksanaan pesta olahraga terbesar empat tahunan bagi kaum disabilitas di kawasan Asia itu. Namun, ungkapnya, Solo juga menjadi saksi sejarah bahwa kota ini penanda awal digelarnya Asian Para Games III/2018. “Setelah ini, lentera ini akan kami bawa dan nyalakan torch, di Ternate (Maluku Utara) yang bertepatan dengan Haornas (Hari Olahraga Nasional),” tambah Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) periode 2011-2014 itu. Usai pengambilan api abadi dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jateng, kemudian api Asian Para Games III/2018, yang diletakan di lentera itu dibawa ke Jalanutami, markas NPC (National Paralympic Comittee) Indonesia. Api lalu diserahkan kepada Senny Marbun (Ketua Umum NPC Indonesia), sebelum diarak keliling kota. Api lalu dibawa oleh atlet Para Atletik, Nanda Mei Solikhah, Brigjend Pol Ahmad Lutfi (Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jateng), Brigjend TNI Bakti Agus Fadjari (Kepala Staf Daerah Militer IV Diponegoro), Zaenal Arifin (Atlet Para Atletik), dan Bertrand Antholin (Duta obor). Lalu ada Amandra Syah Arwan (Wakil Ketua Kejaksaan Tinggi Jateng), dan Rizal Bagus (Atlet para atletik) ke Kantor Wali Kota Surakarta di Jalan Selamet Riadi. Obor itu selanjutnya diserahkan kepada Puan Maharani (Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), dan diterima oleh FX. Hadi Rudyatmo (Wali Kota Surakarta). Setelah itu, api abadi akan melintasi berbagai kota di Indonesia seperti Ternate, Makassar (Sulawesi Selatan), Denpasar (Bali), Pontianak (Kalimantan Barat), Medan (Sumatera Utara), Pangkal Pinang (Kepulauan Bangka Belitung), dan Jakarta. Sementara itu, Puan menjelaskan Asian Para Games 2018 sebagai rangkaian dari Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, sebagai tuan rumah Indonesia sukses penyelenggaraan, prestasi, dan pembukaan serta penutupan. “Usai Asian Games 2018, untuk pelaksanaan Asian Para Games 2018 waktunya sangat pendek, kurang lebih 30 hari lagi. Dan sukses Asian Games 2018, Insya Allah akan disertai dengan sukses Asian Para Games 2018,” jelasnya. “Kalau Asian Games 2018 yang hadir bisa mencapai 17 ribu orang, Insya Allah di Asian Para Games 2018 bisa 5 ribu orang. Jumlahnya memang sepertiga, tapi semoga tidak mengurangi semangat kita semua untuk mensukseskan Asian Para Games 2018,” tambahnya. Puan menyebut, api obor Asian Para Games 2018 ini sejatinya melambangkan sebuah kekuatan dalam keberagaman semangat inspirasi energi Asia. “Maskotnya Momo (Burung Elang Bondol/Bald Eagle). Momo singkatan dari mobility dan movement yakni mobilitas dan gerakan. Pesan saya mari sama-sama mensukseskan Asian Para Games 2018,” tukas Puan. (Adt)

Api Abadi Diambil Dari Mrapen, Kota Solo Awali Rangkaian Pawai Obor Asian Para Games 2018

Presiden Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari berpose dengan api abadi Asian Para Games III/2018, yang diambil dari kawasan Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (5/9). Dan, Solo, Jateng, mennjadi kota pertama dari delapan kota, pawai obor Asian Para Games III/2018. (poskotanews.com)

Solo- Api abadi Asian Para Games III/2018 akan diambil dari kawasan Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (5/9), dengan diiringi upacara serta prosesi doa bersama serta kesenian tari dan budaya ciri khas Jateng. Kegiatan itu sekaligus menjadi penanda awal, rangkaian pesta multievent olahraga terbesar bagi para penyandang disabilitas di kawasan Asia. Dan, Solo, Jateng, akan menjadi kota pertama dari delapan kota yang akan disinggahi pawai obor Asian Para Games III/2018. Api abadi itu nantinya diletakkan di lentera ddan ibawa ke Solo, dengan kendaraan, lalu singgah di Kantor Pusat Nasional Paralympic Committee (NPC), di Jalan Ir Sutami, Solo, sekitar pukul 12.00 WIB. “Sebelum kirab dimulai, Presiden Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari akan menyerahkan lentera kepada Ketua NPC, Senny Marbun dan dilanjutkan ke perwakilan atlet, Rizal Bagus,” ujar Ageng Nugroho, Divisi Ceremonies Panitia Pelaksana Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPGOC), pada Selasa (4/9). Lalu, lentera itu dibawa dengan naik kereta kencana. Dari sepuluh titik poin menuju Balaikota Solo, lentera juga akan dibawa lari secara estafet. “Nanti ada sejumlah tokoh yang akan membawa api abadi itu,” lanjutnya di acara Media Gathering Indonesia 2018 3rd Asian Para Games, di Hotel Best Western Premier Solo, Jateng, Setelah di Solo, lentera selanjutnya dibawa menuju Ternate (Maluku Utara), dan dikirab bertepatan dengan pelaksanaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 2018. Usai dipindah ke tourch, berikutnya api obor melintasi beberapa daerah dan berakhir di DKI Jakarta pada 30 September 2018. Sedangkan, Asian Para Games III/2018, dihelat pada 6-13 Oktober, dan tercatat 41 negara Asia sudah memastikan ikut ambil bagian. Sementara itu, Raja Sapta Oktohari, Ketua INAPGOC, berharap dukungan semua pihak, terutama media untuk melaksanakan tanggung jawab bangsa dalam menggelar Asian Para Games edisi ketiga ini. “Kami berharap dukungan dari semua stakeholder, terutama rekan-rekan media. Karena dalam perjalanan menyiapkan Asian Para Games 2018 banyak tantangan yang dihadapi, baik itu pada saat main event, maupun pascaevent,” tegas Okto, sapaan akrabnya. (Adt) Jadwal Tourch Relay Asian Para Games III/2018: 1. Solo, Jawa Tengah, 5 September 2018 2. Ternate, Maluku Utara, 9 September 2018 3. Makassar, Sulawesi Selatan, 12 September 2018 4. Denpasar, Bali, 16 September 2018 5. Pontianak, Kalimantan Barat, 19 September 2018 6. Medan, Sumatera Utara, 23 September 2018 7. Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 26 September 2018 8. DKI Jakarta, 30 September 2018

Mengulik Fakta Unik Api Obor Asian Games Yang Abadi

Kirab obor hari ini akan sampai di Jakarta loh.. Ya, provinsi terakhir lintasan kirab obor Asian Games akan berada di Ibu Kota Jakarta, dari 15 sampai 18 Agustus 2018 nanti. Akhirnya, setelah mengawali perjalanan dari India pada 15 Juli, kemudian hampir satu bulan lamanya berkelana ke beberapa provinsi di Indonesia, kirab obor pun akan sampai  di Stadion Utama Gelora Bung Karno tepat dengan acara pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018. Tahukah kamu, Api pada obor Asian Games ternyata bukan sembarangan api. Pasalnya, api ini merupakan api abadi dari India, bahkan saat dibawa ke pesawat pun api itu tidak boleh mati. Bagaimana mungkin? Nah, ini dia penjelasan tentang beberapa fakta unik terkait Obor Asian Games 2018: Fakta Unik Pertama, Api tersebut Abadi dan Berasal dari India, Begini Alasannya Jadi, kenapa api abadi sengaja didatangkan jauh dari India, karena Negara ini merupakan tuan rumah Asian Games yang pertama pada tahun 1951. Api ini diambil dari tempat Asian Games yang pertama, yaitu Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi. Kemudian, kenapa harus abadi? Api tersebut memang sengaja didatangkan dari sumber api abadi India, hal ini sebagai bukti semangat yang selalu menyala untuk saling menjaga kebersamaan, persahabatan serta semangat tuk meraih prestasi. Wah, ternyata api obor yang abadi tersebut punya makna yang dalam ya.. Kedua, Di Pesawat Api Abadi dari India Tidak Boleh Mati, Bagaimana Bisa? Fakta unik satu ini pasti buat kamu berpikir. Terkadang terlintas di benak kamu bagaimana sih membawa api dari India ke Indonesia dengan menggunakan pesawat dengan harus selalu menyala? Ternyata, saat api dibawa dengan pesawat Boeing 737 400 milik TNI AU, tidak sembarangan dibawa, melainkan ada alat khusus yang membuat api tersebut tetap menyala. Jadi menurut lansiran dari kompas.com, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna berkata Api dibawa dengan alat yang disebut tinder box. Alat ini berbahan bakar gas, jadi setiap kali bahan bakar habis, diisi kembali agar tidak mati. Sekali pengisian gas, bisa kuat sampai 10 jam. Dan untuk antisipasi, panitia Asian Games 2018 menyediakan  tinder box cadangan di pesawat. Ketiga, Pesawat dikawal 5 pesawat tempur T-50 Golden Eagle Lima pesawat tempur T-50 Golden Eagle milik TNI AU Sukses mendarat di Indonesia, yaitu di Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta. Susi Susanti pun membawa obor turun dari pesawat. Kemudian, saat itu Susi menyerahkan kembali kepada kepala staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Sri Sultan HB X dan Susi Susanti pun sama-sama membawa api Asian Games 2018 menuju Museum Pusat Angkatan Udara Mandala Yogyakarta. Keempat, Penyatuan Api abadi Mrapen dari Indonesia dengan api abadi dari India Fakta unik keempat ini tentang Api Abadi Mrapen. Api tersebut merupakan api yang terbentuk dari fenomena alam karena gas alam keluar dari perut bumi. Akibatnya, hingga saat ini api tersebut selalu menyala dan menjadi kebanggan Indonesia. Api abadi dari India pun kemudian disatukan dengan api abadi yang diambil dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Penyatuan api tersebut waktu itu pada hari Rabu (18/7/2018), di Candi Prambanan, Yogyakarta. Setelah disatukan, api tersebut dibawa dengan berlari menuju Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Torch atau obor Asian Games 2018 tersebut pun dibawa dengan berlari. Fakta Unik Terakhir, Obor Asian Games 2018 Dikirab keliling Nusantara Obor Asian Games 2018 telah dikirab keliling 54 kota dan kabupaten di Indonesia. Di mana pada rute; Solo (19-20 Juli) Blitar-Kepanjen-Malang (20 Juli) Bromo-Probolinggo-Situbondo- Bondowoso (21 Juli) Banyuwangi (22 Juli) Gilimanuk-Kuta-Tanah Lot-Tampak Siring-Denpasar-GWK Bali (23-25 Juli) Mataram (25 Juli) Raja Ampat-Sorong (26-27 Juli) Tanjung Bira-Makassar (28-29 Juli) Banjarmasin (30 Juli) Aceh (31 Juli) Danau Toba-Tobasa-Tapanuli Utara (31 Juli-1 Agustus) Pekanbaru-Siak (1 Agustus) Bukit Tinggi (2 Agustus) Jambi (2 Agustus) Palembang-Musi Banyuasin-Panukal Abab Lelatang Ilir-Prabumulih-Ogan Ilir-OKI (3-7 Agustus) Tulang Bawang-Lampung (7-8 Agustus) Serang (9-10 Agustus) Purwakarta-Bandung-Garut (10-12 Agustus) Cianjur-Bogor (13-14 Agustus) Istana Bogor-Gelora Bung Karno Jakarta (15-18 Agustus) Tak terasa ya, perayaan pembukaan Asian Games 2018 kian dekat. Bahkan api obor pun akan sampai di Jakarta tepatnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno tepat saat hari pembukaan Asian Games pada 18 Agustus 2018. Nah, itu tadi ulasan mengenai beberapa fakta unik api obor Asian Games 2018. Yuk, kita sama-sama rasakan euforianya!