Tiga Kali Berturut Sabet Gelar Juara Gokart Nasional, Calvin Wibowo Go Internasional Tahun Depan

Calvin Wibowo (9 th) kembali menerima penganugerahan IMI Award 2018, di Hotel Grand Jatra, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (15/12). Calvin meraih kemenangan tiga kali berturut-turut anugerah IMI Award, sebagai juara nasional gokart kelas cadet. (tribunnews.com)

Jakarta- Calvin Wibowo (9 tahun) mengantar Keluarga Wibowo mencetak kemenangan tiga kali berturut-turut anugerah IMI Award sebagai juara nasional gokart kelas cadet. Calvin kembali menerima anugerah IMI Award 2018 yang dilangsungkan di Hotel Grand Jatra, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (15/12). Sebelumnya, Calvin berhasil kembali menjadi juara nasional kelas Cadet Rok pada Kejurnas ESHARK Rok Cup 2018. Pebalap cilik andalan Gandasari Racing Team itu, berhasil mengumpulkan total poin 2.189 dari 6 seri yang dilewati. Pada seri 6, balapan dilangsungkan di Sentul Internatiomal Karting Circuit, Bogor, pada Minggu (2/3). Calvin mengungguli Dillan Tan. Dillan asal tim DT Racing, duduk sebagi runner up dengan koleksi total poin 2.117. Sementara R. Kimi Rae Fitriansyah (Mahata Racing Team) dengan 2.014. “Alhamdulillah dapat IMI Award lagi. Semoga tahun depan juga juara nasional lagi. Jadi, bisa dapat IMI Award lagi,” ujar Mpin, panggilan Calvin. Mpin adalah anak kedua dari empat bersaudara, pasangan pengusaha Andy Wibowo dan Nadia Frasiska, dan masih duduk di bangku kelas 4 SD Bakti Mulia, Pondok Indah, Jakarta. Tahun lalu, Mpin juga menyabet penghargaan IMI Award, sebagai juara nasional kelas Cadet di Crowne Plaza Hotel Jakarta. Aditya Wibowo, kakak Mpin, juga menerima IMI Award kelas yang sama pada di Ciater, Subang, Jawa Barat, Desember 2016. Prestasi Aditya (satu kali) dan Calvin (dua kali) dilakukan secara berturut-turut pada 2016, 2017, dan 2018. “Mereka masih akan berlomba di ajang gokart baik tingkat Kejurnas maupun international. Dan kami optimis prestasi akan makin berkembang dan maju lagi,” ungkap Andy, yang mendampingi duo pebalap cilik ini. Tahun depan, Calvin akan naik kelas Minirok. Selain itu, demi menambah jam terbang, ia diproyeksikan memperbanyak event balap gokart di luar negeri. Aditya & Calvin pun tetap memilih akan menggunakan mesin X30, pada Kejurnas Gokart 2019. “Mereka akan memakai X30, seperti yang dipakai pada Eshark End Year, di Sentul kemarin,” pungkas Andy. (Adt)

Sabet Poin tertinggi, Pegokart 9 Tahun Aditya Wibowo Juara Gokart Asia Termuda 2018 di Malaysia

Pegokart cilik Gandasari Racing Team, Aditya Wibowo (9 tahun) ditemani sang adik, Calvin Wibowo, meraih gelar juara Asia, setelah memenangi seri 6 kejuaraan Asia Max Challenge 2018, di sirkuit Elite Speedway Plus, Malaysia, pada Minggu (28/10) siang. (beritasatu.com)

Subang Jaya- Pegokart cilik Indonesia, Aditya Wibowo (9 tahun), sukses meraih gelar juara Asia, usai memenangi seri 6 kelas Micro Max seri Rotax Asia Max Challenge (AMC) 2018. di sirkuit Elite Speedway Plus, Subang Jaya, Malaysia, Minggu (28/10) siang. Aditya tampil dengan misi khusus dan bersemangat tinggi karena harus mengejar ketinggalan 4 poin dari pimpinan klasemen kelas Micro Max, Ranvir Singh dari India. Pada babak kualifikasi, pembalap Gandasari Racing Team ini berada pada posisi ketiga di bawah Adam Mikail (Malaysia) dan Ranvir Singh. Demikian pula pada sesi Pre-final, siswa kelas 5 SD Bakti Mulia, Pondok Indah, Jakarta Selatan itu harus puas finish ketiga. Namun, berkat dukungan moril keluarganya yang mendampingi langsung di sisi sirkuit dan mendapat suntikan semangat dari pegokart senior Senna SN, Aditya membalap dengan tanpa cela. Di akhir lomba, putra sulung pasangan pengusaha Andy Wibowo dan Nadia Fransisca itu finish pertama, diikuti Ranvir. “Di final, Adit mencoba atur ritme meninggalkan lawannya terutama pembalap tuan rumah. Namun, rekan tim Ranvir, yakni Adam Mikail (Malaysia), berusaha mengganggu Adit,” ujar sang ayah, Andy, di Jakarta. Setelah berhasil mengambil alih posisi kedua, balapan terjadi dengan seru. Tampak sekali, Ranvir dan Adam mencoba memainkan strategi team order, membuat sempat terjadi overtake di antara ketiga pembalap unggulan ini. “Kekompakan” pembalap Malaysia dan India dari DRM Team tersebut membuat Adit harus mengatur strategi lebih tajam dan cermat agar tidak terulang seperti kejadian seri 5 AMC lalu. Dengan fokus dan penetrasi yang tinggi, akhirnya Adit menembus finish pertama, diikuti Ranvir kedua, dan Adam ketiga. Kerasnya persaingan sangat jelas terjadi. “Kami belajar dari kasus kejadian pada seri 5 lalu, saat Adit sudah memimpin di depan, tapi dikeluarkan oleh pembalap tuan rumah, sehingga akhirnya hanya finish ketiga,” ungkap Andy. Saat itu, ia tak bisa mendampingi Adit berlomba karena ada urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. “Bercermin dari itu, kami upayakan harus ada di samping Adit ketika membalap untuk menambah kepercayaan diri dan meraih hasil terbaik,” terangnya. Hasil hitung-hitungan yang mengakumulasi 5 dari 6 seri poin terbaik, Adit mengoleksi nilai tertinggi sehingga, ia berhak menyandang gelar sebagai juara AMC 2018 untuk kelas Micro Max. Bukan itu saja, pelajar kelahiran Tanjung pinang, Kepri ini juga menjadi juara termuda di kelasnya. (Adt)

Atlet 9 Tahun Kelahiran Kepri, Berpeluang Sabet Juara Gokart Asia 2018 di Malaysia

Pegokart cilik Indonesia andalan tim Gandasari Racing, Aditya Wibowo (9 tahun), berpeluang menjuarai kelas Micro Max seri Rotax Asia Max Challenge (AMC) 2018, di sirkuit Elite Speedway Plus, Subang Jaya, Malaysia, akhir pekan ini. (inilah.com)

Subang Jaya- Pegokart cilik dari Indonesia, Aditya Wibowo, berpeluang menjuarai kelas Micro Max seri Rotax Asia Max Challenge (AMC) 2018. Andalan tim Gandasari Racing kelahiran Tanjungpinang, Kepri, 30 Juli 2009, hanya berselisih 4 poin dari pimpinan klasemen, Ranvir Singh, asal India. Seri 6 yang merupakan penentuan balapan, akan dilangsungkan di sirkuit Elite Speedway Plus, Subang Jaya, Malaysia, pada Sabtu (27/10) dan Minggu (28/10). Peringkat siswa kelas 4 SD Bakti Mulia, Pondok Indah, Jakarta Selatan ini didapat, dengan asumsi menghitung 4 hasil balapan terbaiknya, dari 5 seri yang telah dilangsungkan. Seperti diketahui, regulasi penentuan juara umum AMC 2018, dengan menentukan 5 terbaik hasil balapan, dari total 6 seri yang telah diselesaikan. Dengan demikian, seri 6 pada akhir pekan ini, menjadi sangat menentukan. Saat ini, Ranvir mengumpulkan poin 346 berada pada peringkat pertama, lalu Aditya dengan 342 (kedua), serta pegokart Indonesia lainnya, Kimi Rae Fitriansyah dengan 321 (keempat), dan Calvin Wibowo dengan 316 (keenam). Sebenarnya, dengan perolehan poin yang relatif rapat ini, pegokart di posisi 6 besar, memiliki peluang hampir sama untuk menyandang gelar juara Asia 2018. Hanya saja, Aditya masih berusia 9 tahun ini, paling berpengalaman di antara 3 pegokart, yang berlaga di Micro Max tahun ini. Pada 2016 lalu, Adit, sapaanya, mencuri perhatian kalangan olah raga motor. Meski berusia 7 tahun, ia meraih IMI Award 2016, berkat prestasinya menjuarai sejumlah even gokart tingkat nasional dan level internasional. Salah satunya, menjadi juara nasional termuda kelas Kadet Rok Kejurnas Eshark Rok Cup National Championship 2016. (Adt)