Genjot Kualitas Atlet, Kei Shin Kan Segera Perbanyak Event Nasional Dan Junior

Karateka Kei Shin Kan asal Jawa Barat, Silvani Anjela (16 tahun), menjadi juara best of the best kadet-junior Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kei Shin Kan edisi ketujuh 2018. Juara kumite -53 kg junior putri itu jadi yang terbaik, usai menekuk karateka juara kelas 48 kg putri junior asal Sumatera Utara, Nadya Zaskia Harahap. (sindonews.com)

Jakarta- Perguruan Karate Kei Shin Kan akan terus meningkatkan kualitas karatekanya dengan memperbanyak event nasional. Bahkan, usai Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kei Shin Kan edisi ketujuh 2018 di GOR Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (28/10), mereka menetapkan DI Yogyakarta (DIY), sebagai tuan rumah berikutnya dua tahun mendatang. “Ini bagian dari pembinaan kontinu yang kami lakukan. DIY akan menjadi tuan rumah kejurnas berikutnya,” ujar Ketua Umum PP Kei Shin Kan Leonard Mamahit. Ia meyakini dengan banyak event yang digelar perguruan, itu membantu proses peningkatan kualitas karateka. Mereka memperoleh pengalaman bertanding dari berbagai karakter karateka. ”Kami berharap Yogyakarta siap dan mampu menggelar event dengan lebih baik lagi,” ujar Sekjen PP Kei Shin Kan Bahari, yang juga Ketua Panitia Kejurnas Kei Shinkan VII. Kejurnas Kei Shin Kan VII pada 27-28 Oktober berlangsung sangat ketat. Terbukti, event ini diikuti 412 karateka dari 14 provinsi. Kejuaraan itu mempertandingkan 87 nomor kata dan kumite putra putri dalam tujuh kategori junior dan dua senior, yakni kategori prausia dini (6-7 tahun), usia dini (8-9 tahun), pra pemula (10-11 tahun), pemula (12-13 tahun), kadet (14-15 tahun), junior (16-17 tahun), U-21 (18-20 tahun), senior (>20 tahun), dan veteran. Pada event itu, tim Kei Shin Kan Jawa Barat, tampil sebagai yang terbaik dengan 31 medali emas, 30 perak, dan 35 perunggu. Posisi kedua direbut tim Kei Shin Kan Sumatera Utara, yang meraih 20 medali emas, 9 perak, dan 11 perunggu. Tuan rumah DKI Jakarta, menempati posisi ketiga dengan 4 emas, 6 perak, dan 22 perunggu. Kesuksesan tim Jawa Barat makin sempurna, dengan penampilan Silvani Anjela (16 tahun), menjadi juara best of the best kadet-junior. Juara kumite -53 kg junior putri itu menjadi yang terbaik, setelah menundukkan karateka juara kelas 48 kg putri junior asal Sumatera Utara, Nadya Zaskia Harahap. Sementara best of the best putra jatuh ke tangan karateka Sumatera Utara, Willy Situmorang. Willy yang sebelumnya sudah menjuarai kelas 76 kg putra junior, menjadi yang terbaik setelah menundukkan rekan setimnya, Muhammad Idil, yang juara kelas 55 kg putra junior. ”Kami berharap kejurnas ini menjadi tambahan pengalaman bagi karateka kami. Kami akan terus membina dan mempersiapkan mereka dengan mengirimkan atlet ke event nasional yang digelar PB Forki maupun event internasional lainnya,” ujar Leonard. Kejurnas Kei Shin Kan 2018 ini juga semakin bermakna berkat kehadiran Ketua Kei Shin Kan Internasional Shihan Kisaku Uchida yang juga pemegang sabuk hitam Dan 8, Ketua Kei Shin Kan Jepang Eiichi Yamazaki (Dan8), serta Ketua Kei Shin Kan Singapura dan Australia. “Dari sisi teknik, saya lihat Kei Shin Kan Indonesia sudah sangat bagus. Kejurnas seperti ini sangat penting untuk mengasah jam terbang dan kemampuan karateka. Karena, dalam mencetak karateka andal diperlukan latihan rutin dan pertandingan kontinu,” kata Shihan Uchida. (Adt)

412 Atlet Karateka Ikut Kejurnas Kei Shin Kan ke-7, Juaranya Dikirim Latihan di Jepang

Ketua Kei Shin Kan Asia Pasifik Mr Kisaku Uchida, saat melakukan atraksi di pembukaan Kejurnas Kei Shin Kan edisi ketujuh, di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Event ini dikuti 412 karateka dari seluruh Indonesia. (indopos.co.id)

Jakarta- Pengurus Besar (PB) Kei Shin Kan Karate-Do Indonesia mengelar l Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kei Shin Kan edisi ketujuh, pada 27-28 Oktober. Kejuaraan yang berlangsung di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini, dikuti 412 karateka dari seluruh Indonesia. Ketua Umum PB Kei Shin Kan Karte-Do Indonesia Leonard lqrqard Mamahit mengatakan, dari total 412 atlet karateka dari seluruh Indonesia akan diambil juara terbaik dari berbagai kategori. “Hasil kejurnas ini akan kami ikutkan ke event nasional dan internasional, termasuk dikirim belajar ke Jepang,” ujar Leonard, di sela-sela penutupan Kejurnas Kei Shin Kan ketujuh, di GOR Cempaka Putih, pada Minggu (28/10). Ia menambahkan, kejurnas ini mempertandingkan 87 nomor kata dan kumite putra putri dalam sembilan kategori, yaitu kategori prausia dini (6-7 tahun), usia dini (8-9 tahun), prapemula (10-11 tahun), pemula (12-13 tahun), kadet (14-15 tahun), junior (16-17 tahun), U-21 (18-20 tahun), senior (>20 tahun), dan veteran. “Khusus kategori veteran ada tiga kelas yang dipertandingkan, yakni untuk kelas 40-50 tahun, 50-60 tahun, dan 60-70 tahun,” jelas Leonard. Kejurnas dimeriahkan dengan kehadiran Ketua Kei Shin Kan Asia Pasifik Mr Kisaku Uchida, pemegang sabuk hitam Dan 8. Hadir juga Ketua Kei Shin Kan Jepang Mr Elichi Yamazaki (Dan 8). Mr Elichi Yamazaki mengatakan, jika perkembangan karateka Indonesia, khususnya Kei Shin Kan, sangat pesat. Dia menilai Indonesia bisa melahirkan karateka tangguh yang berprestasi dunia. Dengan catatan, banyak mendapatkan tambahan ilmu dan latihan. “Kami dukung perkembangan karate di Indonesia. Saya lihat karateka di sini (Indonesia) berpotensi hebat,” ujar Yamazaki, melalui penerjemahnya. Senada dengan Yamazaki, Ketua Kei Shin Kan Asia Pasifik Kisaku Uchida mengatakan, kejurnas sangat penting dalam rangka mengasah jam terbang dan kemampuan para karateka. “Untuk menjadi karateka andal diperlukan latihan rutin dan pertandingan kontinu. Event seperti kejurnas ini sangat bagus. Mereka bisa diasah di Jepang,” katanya. (Adt)