Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior Gimnastik 2024 telah resmi dibuka. Ajang...
Read MorePeparnas XVI Papua Targetkan Regenerasi Atlet Disabilitas
Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, berharap Peparnas XVI Papua dapat menyukseskan target regenerasi atlet penyandang disabilitas di Tanah Air. Peparnas XVI Papua dianggap jadi ajang yang tepat untuk mencari atlet potensial bagi kontingen Indonesia untuk mengikuti kejuaraan internasional di masa mendatang. Sebab banyak atlet muda diprediksi akan bermunculan dari berbagai cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada dua pekan ke depan. “Target Peparnas kali ini adalah sukses regenerasi atlet penyandang disabilitas,” Ujar Rima saat ditemui di Jayapura, Rabu (03/11/2021). Lebih lanjut, Rima menuturkan bahwa pesta olahraga bagi disabiltas kali ini akan lebih difokuskan kepada daerah yang telah melakukan pembinaan olahraga secara optimal. Hal ini akan terlihat dari peforma tiap atlet yang tampil dalam pesta olahraga empat tahunan tersebut. Selain itu, Peparnas XVI Papua akan terbagi dalam dua kategori, yakni nasional dan elite. Atlet yang pernah juara dalam pertandingan internasional masuk dalam kategori elite. Sedangkan kategori nasional disematkan untuk para atlet yang sudah memiliki pengalaman mengikuti event internasional. Atlet yang masuk dalam kategori nasional, dapat mengikuti nomor pertandingan lebih dari dua kali. Hal ini bertujuan membuka peluang banyak atlet disabilitas untuk berkembang lebih baik lagi dalam meningkatkan kualitas atlet. “Sistem pertandingan ini membuat pembinaan atet jadi kunci utama dalam menjuarai Peparnas. Hal ini mendorong percepatan regenerasi atlet penyandang disabilitas,” kata Rima. “Kami ingin atlet disabilitas yang memiliki bakat dapat mengasah kemampuannya dalam ajang bergengsi ini,” lanjutnya. “Yang jelas, kami mendorong agar regenerasi cepat tumbuh pada setiap cabor,” pungkas Rima. Peparnas XVI Papua akan resmi dibuka pada 5 November dan ditutup pada 15 November 2021. Berlangsung di Kota dan Kabupaten Jayapura, Peparnas XVI mempertandingan 12 cabor dan diikuti 1.935 paraatlet dari 33 provinsi.