Sebelum Kamu Terlambat Tahu, Ini Ternyata Beberapa Mitos Berolahraga

Kamu yang gemar merutinkan olahraga, pasti pernah sekedar mendengar beberapa informasi tentang olahraga dari orang lain. Misal, apakah kamu pernah mendengar pernyataan “olahraga di pagi hari itu lebih baik” atau “dengan berenang kamu bisa cepat tambah tinggi atau berat badan naik” ? Banyaknya informasi yang didapat kini semua orang juga secara mudah mempraktekan apa yang didapat. Namun, dari begitu banyaknya info tentang olahraga, apa kamu tau ada beberapa diantara info tersebut yang merupakan mitos? mitos tersebut gawat loh efeknya, karena bisa saja jadi mengubah persepsi kamu tentang suatu hal. Nah, sebelum kamu terlambat atau tidak sama sekali mengetahuinya, yuk simak informasi terkait beberapa mitos berolahraga tersebut! 1. Agar tidak kram saat berenang, kamu harus menunggu satu jam setelah makan sebelum renang Hm, sebenarnya pernyataan tersebut mitos karena belum ada penelitian yang membuktikannya. Fakta dari kram saat berenang adalah disebabkan kurang lancarnya aliran darah ke ototmu. Belum ada laporan seseorang kram saat renang karena perut kenyang, kok 2. Berolahragalah setidaknya satu atau dua kali seminggu itu sudah membuat tetap sehat Pernyataan ini menurut Shawn Arent, seorang pakar olahraga, dibutuhkan setidaknya minimal 3 kali dalam seminggu untuk membentuk pola hidup sehat. Jadi, dari mitos yang beredar ini, tambahkan saja satu harimu lagi untuk olahraga, enggak ada salahnya kan? 3. Jika kamu belum keluar keringat berarti belum cukup berolahraga Sesungguhnya berkeringat bukan indikasi kamu sudah banyak berolahraga. Kamu berkeringat artinya cara tubuh kamu pendinginan. Bisa saja kamu tidak berkeringat saat membakar kalori, contohnya saat kamu hanya olahraga jalan kaki santai ataupun latihan ringan. 4. Waktu terbaik untuk berolahraga adalah di pagi hari Ini pernyataan yang sering kamu dengar, bukan? Sebenarnya fakta kapan waktu yang tepat berolahraga tidak ada. Kapanpun waktunya jika kamu ingin bisa-bisa saja. Misal, kamu lebih terbiasa olahraga di malam hari, ataupun sore hari, maka ya tetap kamu bisa lakukan. 5. Berenang dapat menurunkan berat badan dengan cepat Berenang itu baik agar meningkatkan fungsi paru dan otot. Terkait pernyataan berenang dapat menurunkan berat badan, menurut ahli, tidak dapat dikatakan cepat turunkan berat badan kecuali bila kamu berenang berjam-jam setiap hari. Namun, kan pasti malah tidak baik jadinya buat kamu. Alasan lain juga dikatakan, renang tidak mengeluarkan banyak tenaga karena daya apung air dapat membantu menahan bobot tubuhmu. Kemudian, biasanya saat renang akan mudah lapar, dan bisa jadi tidak akan mengurangi berat badanmu. 6. Olahraga angkat besi bisa ubah lemak jadi otot Melihat atlet-atlet angkat besi jadi terbesit pernyataan angkat besi apakah bisa mengubah lemak jadi otot ya.. Kenyatannya tidak. Alasannya karena cara terbaik mengurangi jaringan lemak-lemak kamu adalah pola makan sehat, yaitu dengan makan sayuran, protein dengan lemak sehat (minyak ikan, zaitun), serta biji-bijian. 7. Yoga atasi nyeri punggung Fakta membuktikan tidak semua jenis nyeri punggung dapat diatasi dengan yoga. Gerakan yoga hanya dapat mengatasi nyeri punggung yang berhubungan dengan otot. Sedangkan untuk sendi, justru jadi akan memperparah sakit tersebut. 8. Perut six-pack didapat dengan sit-up Kalau pernyataan ini, kenyataannya gerakan sit-up hanya terpaku dengan otot depan kamu. Sedangkan perut itu memiliki beragam otot baik dari depan, samping, maupun belakang. Jadi pasti kurang tepat bahkan maksimal hasilnya. 9. Minuman olahraga sangat cocok kembalikan asupan air setelah berolahraga Minuman olahraga kenyataannya kebanyakan hanya terdiri dari gula dan air. Para ahli pun merekomendasikan sehabis olahraga lebih baik meminum air putih. Untuk makanan, bisa dengan snack yang mengandung protein tinggi. Nah itu tadi beberapa pernyataan mitos yang pasti kemarin-kemarin sering ya kamu dengar. Ada baiknya disetiap pernyataan yang kamu dapat ataupun dengar, benar-benar dicari dulu ya. Baik itu dicari dengan kamu membaca buku, konsultasi ke ahli, atau paling mudah yaa baca berita. Pokoknya, selamat berolahraga, sobat muda NYSN!   (IDN Times)

Mitos Atau Fakta: Sit Up Ampuh Mengurangi Lemak di Beberapa Bagian Tubuh?

bertahun-tahun banyak orang ingin mengetahui bagaimana caranya menghilangkan atau mengurangi lemak di bagian tubuh tertentu. Seperti menghilangkan lemak di perut, paha, pinggang dan bagian tubuh lainnya. Istilah ini dikenal dengan spot reduction, yang berarti menghilangkan lemak di bagian tubuh tertentu. Namun, mayoritas orang terlanjur mempercayai hal ini sebagai satu hal yang masuk di akal. Padahal beberapa studi tidak membenarkan teori spot reduction. Mengapa demikian? Fakta spot reduction Banyak kalangan mempercayai efektivitas spot reduction dalam mengurangi kadar lemak di bagian tubuh tertentu. Alasannya sederhana, jika bagian tertentu tubuh tersebut dilatih maka lemak di bagian tersebut akan terkikis. Banyak orang beranggapan bahwa dengan melakukan sit up, crunch atau latihan untuk otot perut lain dapat menyingkirkan lemak pada perut dan membuat perut buncit menjadi rata. Faktanya, bukan dengan cara itu tubuh Anda membakar lemak. Nah, agar lebih jelas. Mari kita simak apa yang sesungguhnya terjadi pada tubuh Anda saat berolahraga untuk mengurangi lemak. Ada dua hal yang terjadi dalam tubuh selama dan  setelah berolahraga, yaitu: 1. Muscle development Saat Anda berolahraga jaringan otot akan berada dalam stres dan mengalami kerusakan. Tubuh merespon hal ini dengan membangun kembali jaringan otot yang rusak menjadi jaringan otot yang lebih kuat. Otot tersebut akan terus beradaptasi dan berkembang sesuai beban latihan yang Anda berikan. Proses perbaikan otot ini  juga membutuhkan kecukupan nutrisi yang baik dan istirahat yang cukup. Saat massa otot tumbuh, disebut dengan Hypertrophy, maka jaringan otot tersebut akan terlihat lebih menonjol, atau biasa disebut dengan `toning muscle’. Proses ini bisa dirasakan baik Pria maupun wanita. 2. Fat reduction Tak hanya proses perkembangan otot, ada juga proses `fat reduction’. Ini merupakan saat di mana sel-sel lemak dipecah oleh tubuh dan digunakan sebagai cadangan energi. Sel-sel lemak sendiri merupakan kombinasi dari lemak dan gula yang telah dikonversi melalui proses kimia dalam proses pencernaan. Sel-sel lemak yang digunakan tubuh sebagai cadangan energi ini disebut juga sebagai trigliserida. Trigliserida merupakan kombinasi dari 3 asam lemak dan 1 molekul gliserol. Gliserol sendiri merupakan gula dalam bentuk yang berbeda. Gliserol dapat diubah menjadi glukosa yang berubah lagi menjadi glikogen sebagai bahan bakar otot saat kontraksi. Apabila telah menjalani latihan yang panjang seperti berlari, berenang, latihan beban, atau pun aerobik, kadar glikogen dalam otot akan menurun. Hasilnya, tubuh akan menggunakan gula darah tubuh (glukosa) dan mengubahnya menjadi glikogen sebagai bahan bakar. Sel-sel lemak yang tersimpan akan terpecah, atau bahkan mengandalkan jaringan otot tubuh sebagai bahan bakar pada saat glukosa yang ada dalam tubuh berkurang, maka dengan begitu tubuh akan mencari cadangan energi lainnya. Banyak atlet yang menggunakan suplementasi BCAA untuk mencegah tubuh menggunakan otot sebagai sumber energi mereka agar massa otot mereka tetap terjaga. Saat tubuh mengalami penurunan glukosa darah disitulah proses penyebaran sel-sel lemak akan terjadi. Sedangkan melatih otot di bagian tertentu tubuh tidak dapat mempengaruhi sel-sel lemak secara langsung. Nah begitulah penjabaran sebabnya mengapa `spot reduction’ atau mengurangi lemak di bagian tubuh tertentu menjadi tidak mungkin, karena tubuh akan menentukan sendiri di bagian mana lemak akan dibakar sebagai energi. Sekarang yang diutamakan ialah “bagaimana Anda memaksimalkan proses pembakaran lemak tubuh Anda sekaligus mencukupi kebutuhan nutrisi pendukungnya”. Setelah itu, biarkan tubuh Anda yang menentukan di bagian mana lemak akan dibakar.