Ganda Putra Selalu Milik Indonesia, Kevin/Marcus Kampiun Malaysia Masters 2019

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengawali 2019 dengan apik. The Minions menyabet gelar juara pertama mereka di tahun ini, usai menjuarai Malaysia Masters 2019, pada Minggu (20/1). (antaranews.com)

Kuala Lumpur- Indonesia merebut satu gelar juara di Malaysia Masters 2019 setelah Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon menaklukkan pasangan tuan rumah, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, Minggu (20/1). Kevin/Marcus menang dua set langsung, 21-15 dan 21-16 dalam waktu 36 menit. Turnamen resmi dengan total hadiah 350 ribu dolar Amerika Serikat ini, diikuti hampir seluruh pebulutangkis top dunia. Terutama mereka yang bergelar pemegang ranking 1 dunia, di lima kategori yang dipertandingkan. Sejatinya, Malaysia Masters bukan turnamen yang angker bagi pemain Indonesia, terbukti sejak turnamen ini digelar pada 2009, Indonesia berhasil meraih 10 dari 50 gelar juara. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada posisi kedua papan klasemen negara peraih gelar juara Malaysia Masters. Anehnya, sebagai tuan rumah Malaysia cuma memiliki rekor 2 gelar lebih banyak dari Indonesia. Negeri Jiran mendapatkan 12 gelar saja. Gelar juara terbanyak didapatkan Indonesia dari kategori ganda putra, yaitu sebanyak 4 gelar juara. Uniknya, empat gelar juara itu tak pernah diraih oleh pasangan yang sama. Empat gelar masing-masing disumbangkan Markis Kido/Hendra Setiawan pada 2010, Kevin/Marcus pada 2016, Berry Angriawan/Hardianto pada 2017, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianta pada 2018. Sebelumnya pada nomor ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal menyabet gelar juara. Mereka ditumbangkan unggulan satu, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), dengan skor 21-18, 16-21 dan 16-21. Rekor pertemuan kini mencatat Greysia/Apriyani tertinggal 5-2 dari Fukushima/Hirota. Mereka kalah lima kali secara berurutan. Di semifinal kemarin, Greysia/Apriyani juga berhadapan dengan wakil Jepang, yakni Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, 20-22, 21-13 dan 21-19. Kemenangan ini menjadi hal penting bagi Greysia/Apriyani, setelah selalu kalah di tiga duel terakhir dari Matsutomo/Takahashi. Atas raihannya di Malaysia, Greysia/Apriyani mengevaluasi penampilan mereka. “Melawan pemain Jepang selalu ketat, kami memang harus benar-benar dalam kondisi terbaik. Dengan lawan kemarin (Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi) kurang lebih sama. Mereka kuat, susah untuk dilawan,” kata Greysia mengenai lawannya itu. Faktor konsistensi tenaga menjadi perhatian mereka kali ini. “Yang harus ditingkatkan adalah tenaga kami. Jadi seumpama kami rubber, tenaga kami bisa konsisten. Bukan hanya pikiran aja yang konsisten. Lawan makin lama main bukan makin menurun, tapi makin kuat untuk naikin bola lagi, kasih lob lagi,” pungkas Apriyani. (Adt)

Loloskan Duo Ganda ke Final, Indonesia Lebih Baik Dari Tuan Rumah di Malaysia Masters 2019

Rangkaian semifinal Malaysia Masters 2019 telah tuntas digelar di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu (19/1). Dari 10 laga yang dimainkan, skuat bulu tangkis Indonesia berhasil memenangi dua laga, salah satunya dari duet Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. (suara.com)

Kuala Lumpur- Rangkaian semifinal turnamen Malaysia Masters 2019 telah tuntas digelar di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu (19/1). Dari 10 pertandingan yang dimainkan, skuat bulu tangkis Indonesia berhasil memenangi dua laga. Yakni melalui pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra) dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri). Artinya, Indonesia memiliki dua wakil, pada laga final Malaysia Masters 2019, yang berlangsung pada Minggu (20/1). Greysia/Apriyani maju paska menekuk pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi di babak semifinal. Mereka menang 20-22, 21-13, 21-19, setelah berjuang selama 79 menit. Bagi pasangan putri terbaik merah putih, hasil ini jadi kemenangan kedua mereka atas unggulan kedua tersebut dari 10 kali pertemuan. Sedangkan, Kevin/Marcus menang atas ganda Malaysia, Goh V Shem dan Tan Wee Kiong, dengan skor akhir 21-18, 24-22. Kemenangan “the minions” makin mentasbihkan dominasi mereka atas ganda 13 dunia itu. Ini kemenangan ke empat mereka, dari lima pertemuan. Hasil ini lebih baik, ketimbang yang diraih tim tuan rumah. Dari enam wakil pada babak semifinal, cuma satu yang berhasil lolos ke final. Itupun terjadi pasangan ganda putra, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang menjalani perang saudara, dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Mencapai podium tertinggi di turnamen pertama mereka di tahun ini, Kevin dan Marcus amat berharap bisa mengawali catatan apik mereka di turnamen ini, dan memetik gelar juara. “Tentu, kami senang lolos ke final. Tapi ini belum selesai, masih ada satu pertandingan lagi buat besok (final). Kami berharap bisa menjadi juara di sini. Yang pasti, kami harus bermain lebih baik lagi di final dan lebih fokus lagi,” ucap Kevin. Selain Indonesia, negara-negara lain yang mampu menempatkan dua wakil pada final Malaysia Masters 2019 ialah Jepang dan Thailand. Jepang berpeluang meraih gelar juara melalui Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (ganda putri), dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (ganda campuran). Sementara, Thailand bisa membawa pulang titel kampiun, dari juara bertahan tunggal putri, Ratchanok Intanon, dan duet ganda campuran, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. (Adt)

Anthony Ginting Tembus 8 Besar Malaysia Masters 2019, Fitriani Akhirnya Kandas

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berhasil melaju ke perempat final Malaysia Masters 2019, berkat kemenangan atas Kashyap Parupalli (India), dalam waktu 53 menit, dengan skor 21-17 dan 25-23, di Stadium Axiata, Kuala Lumpur Sport City, Malaysia, pada Kamis (17/1). (tribunnews.com)

Kuala Lumpur- Beda hasil diperoleh dua wakil tunggal putra Pelatnas PBSI, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di babak kedua turnamen bulu tangkis Malaysia Masters 2019. Anthony sukses mengalahkan lawannya, Kashyap Parupalli (India), sedangkan Jonatan dihentikan Chen Long (Cina). Anthony mengalahkan Parupalli, dalam 53 menit dengan skor 21-17 dan 25-23, di Stadium Axiata, Kuala Lumpur Sport City, Malaysia. Hasil ini memantapkan posisi pemuda kelahiran Cimahi 20 Oktober 1996, atas Parupalli pada catatan pertemuannya dengan 3-0. Ia pun menilai pertandingan pada Kamis (17/1), cukup ketat. “Di game pertama, saya bisa menahan poin untuk terjaga jaraknya. Game kedua sampai interval, saya sudah enak mainnya. Tapi, habis interval, dia sempat merubah pola. Jadi, permainan saya sempat terpengaruh, nggak sesuai ekspektasi saya,” ujarnya, dikutip laman resmi PBSI. Pada laga lain, Chen Long rupanya masih terlalu tangguh untuk dihadapi oleh Jonatan. Dari lima kali duel sebelumnya, Jonatan belum pernah meraih kemenangan sekalipun. Kali ini Jonatan kalah 15-21 dan 18-21 dalam waktu 45 menit. “Sebenarnya kami sama-sama menunggu kesalahan masing-masing. Tapi, saya banyak mati sendiri. Di game pertama saat posisi kalah angin, saya seharusnya memanfaatkan untuk menguras tenaganya, tapi saya nggak melakukannya dengan baik. Saya juga terlalu hati-hati, dan permainan terbaca oleh dia,” kata Jonatan. Di babak perempat final, Anthony akan menghadapi Chen Long. Anthony sejatinya berada di peringkat yang lebih rendah, dari Chen Long. Namun, ia memiliki rekor pertemuan yang baik atas pebulu tangkis China itu. Kedua pebulu tangkis sudah tujuh kali bertemu, dengan rekor kemenangan, dikuasai Anthony sebanyak lima kali. Sedangkan Chen Long, baru berhasil mencuri dua kemenangan. Dalam dua pertemuan teranyar keduanya, pemain PB SGS PLN Bandung ini, selalu menang. Rekor yang membuat Anthony cukup diandalkan, untuk menuntaskan dendam Jonatan. Sementara itu, hasil negatif lainnya juga diderita Fitriani, yang pekan lalu, menjuarai Thailand Masters 2019. Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia ini, akhirnya terhenti di babak kedua. Ia tak berhasil mengatasi lawannya, yang merupakan unggulan dua, He Bingjiao (Cina). Ia kalah dua game langsung, dengan 14-21 dan 11-21. Artinya, Fitriani akhirnya harus menelan kekalahan untuk yang ketiga kalinya dari He. “Di game pertama saya menang angin, baru dorong sedikit sudah out. Saya banyak ragu-ragu dan mati sendiri. Terus, pergerakan kaki juga saya rasa kurang cepat kali ini. Lawannya memang bagus. Fokus saya juga berkurang, kaya nge-blank,” jelas Fitriani seusai bertanding. Futriani melanjutkan, “Fokus saya tak sebaik saat di Thailand kemarin. Setelah ini, saya turun di Indonesia Masters, saya harus lebih menjaga stamina, jaga fokus dan jaga pikirannya. Lebih diperbaiki lagi,” pungkas dara kelahiran Garut 27 Desember 1998 ini. Dengan kekalahan Fitriani, maka wakil tunggal putri Indonesia habis di babak dua Malaysia Masters 2019. Sebelumnya, Gregoria Mariska Tunjung, Lyanny Alessandra Mainaky dan Ruselli Hartawan, sudah rontok di babak pertama. (Adt)

Lanjutkan Tren Positif, Fitriani Melaju ke Babak Kedua Malaysia Masters 2019

Usai juara di Thailand Masters pekan lalu, Fitriani (20 th), memenangi duel sesama tunggal putri Indonesia, babak pertama Malaysia Masters 2019, melawan Yulia Yosephin Susanto, pada Rabu (16/1). Ani, sapaannya, lolos ke 16 besar dan akan bertemu unggulan kelima, He Bingjiao. (detik.com)

Kuala Lumpur- Fitriani memenangi duel sesama tunggal putri Indonesia, di babak pertama Malaysia Masters 2019, melawan Yulia Yosephin Susanto, pada hari ini, Rabu (16/1). Dengan demikian, Ani, sapaannya, lolos ke 16 besar dan akan bertemu unggulan kelima, He Bingjiao. Berlaga di court-3, Axiata Arena, Kuala Lumpur Sport City, pemain yang pekan lalu merengkuh gelar di Thailand itu, sukses menyudahi perlawanan Yulia, dengan straight game 21-16, 21-18, dalam tempo 39 menit. Ani adalah satu-satunya tunggal putri yang lolos ke babak kedua, pada laga hari ini. Di babak 16 besar yang akan digelar besok, Kamis (17/1), ia telah ditunggu unggulan ke-5 asal Cina, He Bingjiao. Sebagai catatan, dari dua kali pertemuan kontra pebulu tangkis putri asal Negeri Tirai Bambu tersebut, dara kelahiran 27 Desember 1998 ini, sama sekali belum pernah sanggup meraih kemenangan. Mereka pertama kali dipertemukan saat Kejuaraan Dunia Junior 2014, kala itu Ani menyerah rubber game 12-21, 21-19, 14-21. Sedangkan tahun lalu mereka kembali bertemu di ajang French Open 2018. Kali ini atlet asal Garut itu, menyerah dua set langsung, 17-21, 19-21, atas pemain berperingkat 7 dunia tersebut. Sebelumnya, dua tunggal Indonesia lainnya, Lyanny Alessandra Mainaky dan Gregoria ‘Jorji’ Mariska Tunjung harus angkat koper lebih cepat. Lyanny kalah dua gim langsung dari pemain Denmark, Line Hojmark Kjaersfeldt 21-9, 21-15. Dan, Jorji takluk dari unggulan keenam asal Thailand, Ratchanok Intanon, juga dua gim langsung 21-15, 21-16. (Adt)

Meski Kalah Angin, Ruselli Hartawan Tembus Babak Utama Malaysia Masters 2019

Tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan, menembus babak utama kejuaraan bulutangkis Malaysia Masters 2019. Tiket babak utama didapat pebulutangkis kelahiran Jakarta, 27 Desember, 21 tahun silam itu, usai menaklukan Rituparna Das asal India, dua gim langsung, dengan skor 21-13, 26-24, dalam tempo 29 menit. (Humas PBSI)

Kuala Lumpur- Tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan, menembus babak utama kejuaraan bulutangkis Malaysia Masters 2019. Tiket babak utama didapat pebulutangkis kelahiran Jakarta, 27 Desember, 21 tahun silam itu, usai menaklukan Rituparna Das asal India, dua gim langsung, dengan skor 21-13, 26-24, dalam tempo 29 menit. Melakoni laga di Axiata Arena, Kuala Lumpur Sport City, Bukit Jalil, Malaysia, pada Selasa (15/1), Ruselli mengaku di gim pertama dia kurang nyaman berada di lapangan. Kendati diungkapkannya, pada gim kedua seharusnya bermain lebih enak, karena kalah angin. “Tapi pukulan saya banyak yang nggak pas. Lawannya lumayan bagus, ada ngatur bolanya. Tapi karena saya sudah menonton video dia, jadi sudah tahu,” ujar pemain besutan PB Jaya Raya itu, usai laga, pada Selasa (15/1). Ini kemenangan pertama bagi Ruselli atas Rituparna, karena mereka belum pernah bertemu di berbagai turnamen resmi. Di babak pertama atau 32 besar, Ruselli akan menantang wakil Hong Kong Yip Pu Yin. Meski baru pertama kali berhadapan dengan pemain ranking 34 dunia itu, namun Ruselli menegaskan siap tampil all out di lapangan. “Buat besok (Rabu, 16/1) ngasih yang terbaik aja. Sama lihat video pertandingan lawan,” tukas ranking 48 dunia itu. Selain Ruselli, Yulia Yosephine Susanto berhasil melangkah ke babak utama. Yulia menang dua gim langsung atas Disha Gupta, asal Amerika Serikat. Kedua tunggal putri Merah Putih itu akan berlaga di babak pertama, mendampingi wakil Indonesia lainnnya, yakni Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Lyanny Alessandra Mainaky. (Adt)