Dua Bocah 15 Tahun Asal Indonesia, Diam-diam Berhasil Tembus Skuat CD Leganes U-16

Dua pesepakbola muda Indonesia yang tergabung dalam tim Sepak Bola Anak Indonesia (SBAI), Andrian Rusdianto (kiri) dan Syukran Arabia Samual, bakal bergabung bersama klub liga Spanyol dari pinggiran kota Madrid, CD Leganes U-16. (bolalob.com)

Jakarta- Dua pesepak bola muda Indonesia dikabarkan menembus ke skuat klub Liga Spanyol dari pinggiran kota Madrid, CD Leganes. Kedua pemain itu adalah Syukran Arabia Samual dan Ahmad Rusdianto. Kabar gembira diungkapkan oleh Syukran, saat kembali ke Indonesia, pada Senin (26/11). Keduanya kembali ke Indonesia, memenuhi panggilan Timnas U-16 pelajar yang akan berkompetisi di Piala Asia Pelajar 2018, di Bali, 1-10 Desember nanti. Syukran mengaku senang, bisa bergabung dengan salah satu debutan klub Liga Spanyol itu. “Alhamdulillah banget saya bisa masuk dalam skuat U-16 Leganes. Itu jadi kebanggan tersendiri. Saya tertantang mengasah ilmu disana. Leganes itu menurut saya klub bagus di Spanyol dan kita di sana juga tidak main-main,” kata Syukran, seperti dikutip dari Kompas TV. Chairman Sekolah Sepak Bola Anak Indonesia (SBAI), Dani Septian Iskandar, juga mengaku bersyukur Syukran dan Andrian bisa masuk ke tim inti U-16 CD Leganes, sejak tiga pekan lalu. Sebelumnya, kedua pemain itu harus melakukan seleksi, sebelum bergabung dengan tim U-16 CD Leganes. “Sekarang mereka masuk ke Leganes, bahkan mungkin sudah dapat seragamnya juga. Lumayanlah perkembangannya sudah mulai bagus, dan satu bulan setengah ini grafik (peforma)nya bagus, selama mereka di sana,” ungkap Dani menambahkan. Dani mengungkapkan, Syukran dan Andrian berhasil menyisihkan banyak pemain muda yang berasal dari belahan dunia lain, ke skuat U-16 CD Leganes. “Ketat banget, kalau tidak salah angkatan mereka itu ada 16 negara. Rata-ratanyanya setiap negara itu minimal mengirim dua atau tiga pemain,” jelasnya. Sepak bola Spanyol bukan hal yang baru bagi remaja ini. Sebelumnya, mereka menjalani training di klub kota Barcelona, CDA Navalcarnero, selama kurang lebih setahun. Perjuangan Syukran dan Andrian mendapat beasiswa tidaklah mudah. Keduanya sempat menjalani trial di turnamen Football Barcelona Cup, pada April 2016 bersama Tim SBAI. Keduanya dianggap memiliki potensi oleh pemandu bakat dari dua klub di Barcelona, yakni Getafe dan CDA Navalcarnero. Saat itu, usia mereka masih 13 tahun, tetapi justru berhasil lolos saat tes dalam tim CDA Navalcarnero U-16. Kemudian, mereka diundang kembali berlatih di Spanyol pada 21-27 September lalu. Namun dari kedua klub itu, CDA Navalcarnero paling serius merekrut Syukran dan Andrian. Keduanya diberikan kesempatan mendapat beasiswa sepak bola, dan berlatih dengan durasi waktu maksimal tiga tahun, bersama CDA Navalcarnero. Syukran lahir di Bogor, 8 Juli 2003 dan bermain di posisi bek tengah dan bek kiri. Sedangkan Anto–panggilan akrab Andrian, adalah remaja kelahiran Sidoarjo, 29 Mei 2003, dan tampil sebagai winger. Keduanya memperkuat SSB Kabomania Kabupaten Bogor, klub mereka sebelum berangkat ke Spanyol. Di tingkat nasional, beberapa prestasi yang pernah mereka ukir adalah Juara Liga Sepakbola Pelajar U14 Piala Menpora 2017 di Magelang. Saat itu mereka memperkuat Bina Sentra Jawa Barat. Pada 2017, mereka juga ikut bergabung dalam Timnas Pelajar U-15 Indonesia, yang tampil di Gothia Cup 2017, di Shenyang, China. Di ajang itu, mereka berhasil melaju hingga babak semifinal. Selain Syukran dan Andrian, pemain yang juga bakal mencoba peruntungan di Leganes adalah bintang Timnas U-16, Rendy Juliansyah. Disebutkan Rendy, sambil menunggu waktu keberangkatan, sekarang dia sedang mengurus visa untuk bisa berlatih di Spanyol. Pemain asal Sekolah Sepak Bola ASIOP Apacinti, Jakarta, akan berangkat ke Spanyol pada Desember. Ia memang pernah mengungkapkan akan menjajal klub Leganes. “Niatnya berangkat awal Desember, sekarang lagi urus visa. Saya berangkat ke leganes, statusnya bersekolah di sana,” ujar Rendy, di Kantor Kemenpora, Jakarta, pada Jumat (16/11) lalu. (art)

Tuah Tulisan ‘Indonesia’ di Jersey Eibar Bawa Hoki, Kalahkan Real Madrid 3-0

Striker SD Eibar, Sergi Enrich (9) memperlihatkan bagian belakang jerseynya yang bertuliskan 'Indonesia' di punggung bawah, usai mencetak gol ke gawang Real Madrid. Tim arahan Jose Mendilibar itu mampu menggulung juara Liga Champions musim lalu dengan skor 3-0, di Stadion Ipurua, Basque, Spanyol. (en.as.com)

Basque- Kemenangan 3-0 SD Eibar atas Real Madrid diwarnai dengan jersey Eibar bertuliskan ‘Indonesia’ di punggung bawah, ternyata ini alasannya. SD Eibar sukses membuat kejutan pada pekan ke-13 Liga Spanyol, Sabtu (24/11) di Stadion Ipurua, Basque, Spanyol. Menjamu Real Madrid yang meraih dua kemenangan beruntun, SD Eibar tampil perkasa. Buktinya, tim arahan Jose Mendilibar itu mampu menggulung juara Liga Champions musim lalu dengan skor 3-0. Gol kemenangan Eibar dilesatkan oleh Gonzalo Escalante (16′), Sergi Enrich (52′), dan Kike (57′). Ada hal menarik yang terjadi sepanjang laga Eibar vs Real Madrid tersebut. Jersey merah-biru yang dikenakan Eibar memuat tulisan “Indonesia” di bagian punggung bawah. Apa alasannya? Dilansir dari laman resmi klub, Eibar memakai logo kampanye “Football for Peace” dari Yayasan Uni Papua di atas tulisan “Indonesia”. Alasannya, pihak Eibar ingin memberi sorotan lebih untuk kampanye “Football for Peace” (sepak bola untuk perdamaian). Kampanye “Football for Peace” ini diprakarsai oleh Yayasan Uni Papua bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Tujuannya yaitu mewujudkan sepak bola damai, melawan diskriminasi, membangun karakter peri kemanusiaan, jiwa saling menghargai, serta berjiwa satria di antara sesama pemuda Indonesia. Selain itu, Eibar juga menunjukkan perhatian untuk korban bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. “Setelah bencana alam yang melanda Indonesia musim panas lalu, di mana 2.000 orang tewas akibat tsunami dan gempa bumi, kami ingin memperlihatkan Yayasan Uni Papua,” tulis pernyataan Eibar. Sementara CEO Uni Papua, Harry Widjaja, mengatakan SD Eibar mempersembahkan belakang jersey mereka untuk aksi solidaritas. Melalui situs resminya, Eibar merilis info dan foto jersey ‘Merah Biru’ yang bertuliskan “Football for Peace Indonesia” dari Perkumpulan Sepak Bola Uni Papua Indonesia. Menurut Harry, Football For Peace Indonesia adalah kampanye sepak bola untuk perdamaian yang dilakukan Uni Papua Indonesia sejak 2017. Aksi itu didukung oleh berbagai komunitas sepak bola Tanah Air. “Tujuan Football for Peace adalah menyebarkan benih-benih perdamaian dan kemanusiaan melalui sepak bola,” tukas Harry, pada Sabtu (24/11). Menurut Harry, SD Eibar secara resmi mencantumkan dan menjelaskan tujuan menampilkan Football For Peace Indonesia. Setelah bencana alam yang menimpa Indonesia dan menewaskan 2.000 orang pada beberapa bulan lalu, klub asal Spanyol itu dapat berkenalan dengan Yayasan Uni Papua secara langsung. Asosiasi ini memastikan integrasi dan perkembangan pendidikan anak-anak pada daerah-daerah terdampak bencana dan terbelakang melalui pelatihan sepak bola. Dengan memberikan ruang di belakang jersey pada laga melawan Real Madrid, SD Eibar berharap dapat memberikan sorotan yang lebih luas bagi Yayasan Uni Papua dan program Football for Peace. “Saya berharap melalui ekspose ini akan memberikan dukungan bagi Uni Papua untuk lebih banyak menolong anak-anak di daerah bencana agar mendapatkan kembali kegembiraan dengan bermain sepak bola,” ujar Harry. Selain menggelar festival tahunan pada 22 September, aksi gerakan Football For Peace Indonesia tahun ini juga menggelar kegiatan trauma healing atau program pemulihan trauma bagi anak-anak yang terdampak bencana alam gempa bumi dan tsunami di Lombok (NTB) dan Sulawesi Tengah. Sebelum dikenakan Eibar, tim Liga 3, Persijap Jepara, telah lebih dulu mengkampanyekan “Football for Peace” di jersey mereka. Pada laga babak 64 besar Piala Indonesia 2018 melawan PSIS Semarang, pada Jumat (23/11), Laskar Kalinyamat pun turut memakai jersey berlogo “Football for Peace” di bagian belakang. (Adt)