Berhasil Rebut 25 Medali, Ali Lupa Seragam Bertanding

ali juara wushu

Sosok humoris yang di sajikan kali ini adalah Mahasiswa ITI Serpong yang bernama Ali Sadik Andriani, sudah meraih sekitar 25 medali dalam bidang olahraga wushu. Mahasiswa yang mengikuti wushu sejak kelas 5 SD, awalnya didaftarkan oleh bapaknya mengikuti wushu agar mempunyai jenis olahraga yang ditekuni. Setelah 6 bulan berlatih, pelatih Ali melihat bahwa Ali mempunyai potensi dalam olahraga tersebut. Akhirnya, Ali mulai di ikut sertakan dalam berbagai kejuaraan. Kejuaraan pertama yang diikuti oleh Ali adalah Kejurda di Bandung dan meraih juara 3, setelah itu Ali lanjut ikut Kejurnas di Yogyakarta dan mendapatkan juara 2. Tahun-tahun berikutnya Ali semakin banyak mencetak prestasi, diantaranya juara 1 Porprov Lebak, juara 2 Porprov Serang serta juara 1 dan mendapatkan 3 medali emas dalam Kejurnas di Jakarta. Pada masa SMA, Ali sempat berhenti berlatih Wushu karena merasa bosan, tetapi karena kerinduannya terhadap olahraga tersebut, lalu Ali terus melanjutkan latihannya. Peran ayah dan juga pelatihnya sangat penting bagi Ali, karena selalu memberikannya semangat untuk terus berjuang dan selalu membantunya dalam berlatih. Ali juga mengatakan kepada NYSN dirinya pernah mempunyai pengalaman lucu ketika mengikuti kejuaraan di Yogyakarta. “Pengalaman yang tidak bisa saya lupakan itu adalah kejadian lucu ketika bertanding di Yogyakarta. Baju pertandingan saya ternyata atasan dan bawahannya berbeda, bukan pasangannya karena lupa tidak terbawa. Sedangkan waktu itu peraturannya baju dan celana harus pasangannya, akhirnya pas pertandingan saya merasa beda sendiri dengan peserta yang lainnya karena baju dan celana yang berbeda itu.” cerita Ali sambil tertawa. Ali berpesan untuk para calon atlet muda wushu yang sedang berjuang bahwa mereka harus tetap semangat latihan, supaya berprestasi dan tentunya membanggakan orang tua, sekolah, dan sasana.(crs/adt)

Majukan Olahraga Wushu, Alfian Bertekad Meraih Kemenangan Dari Negara Pencetusnya

Masih seputar anak muda berbakat yang menyalurkan bakatnya untuk seluruh penghobby olahraga wushu, Alfian Prayoga Bustomi (20), mantan atlet sekaligus pelatih wushu di komunitas Glora Wushu Indonesia. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang ini menyampaikan pandangannya tentang olahraga wushu di Indonesia. “Kebetulan saya sangat menyukai olahraga dan tidak hanya wushu saja. Bicara soal cita-cita mungkin akan sedikit keluar jalur. Buat saya wushu itu adalah olahraga untuk berprestasi karna disana mengajarkan berbagai macam pelajaran yang positif serta meningkatkan kecerdasan individunya.” ujar Alfian. Alfian juga menambahkan bahwa Wushu juga mengajarkan banyak hal dalam produktifitas, membuat sehat dan membuka peluang untuk berprestasi bagi yang mengikutinya. Remaja yang juga mempunyai hobby fotografi dan bermusik ini mengatakan bahwa atlet wushu di Indonesia seharusnya sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Bahkan menurut Alfian, atlet wushu Indonesia tidak kalah dengan atlet wushu dari Cina, Negara tempat wushu pertama kali dilahirkan. Menurutnya, berkarya menularkan ilmu pada regenerasi merupakan pengabdian tanpa batas. “Harus tetap maju karna berkarya itu tidak ada batas ukurnya. Lakukan yang terbaik untuk Negara dan bangsa Indonesia. Majukan lagi perkembangan wushu di Indonesia bahkan dunia.”tegas Alfian Lebih lanjut Alfian mengatakan bahwa dari pengamatannya perkembangan olahraga wushu masih belum bisa di terima dengan menyeluruh, padahal sudah banyak atlet wushu tanah air yang berhasil menang di kancah internasional. “Semoga kedepannya indonesia makin meningkat prestasinya dalam olahraga wushu dan tidak luput pemerintah pun harus ikut membantu berperan karna kita lihat bahwa wushu sepertinya masih asing di Indonesia, padahal banyak atlet wushu indonesia yang meraih juara di ajang kompetisi dunia.” tutup Alfian.(crs/adt)

Tekun Dalam Berlatih, Ahmad Berhasil Menguasai Kejuaraan Wushu Tingkat Daerah

Menguasai satu jurus lebih baik dari pada mengerti semua jurus, mungkin demikian ungkapan yang di sampaikan oleh NYSN, konsistensi dan focus tahapan akan membuahkan hasil lebih maksimal dari pada memaksakan hal lain yang di mengerti tapi tidak di lakukan. Remaja yang mempunyai prestasi kali ini bernama Ahmad Rabawi (21), pencinta olahraga wushu yang telah mencetak berbagai prestasi di bidang olahraga tersebut. Ahmad sudah berlatih wushu sejak kelas 1 SMP. Berawal dari niat hanya untuk menjalankan kewajiban mengikuti ekskul sekolah, akhirnya menjadi hobby tetapnya setelah satu tahun menekuni olahraga tersebut. Ahmad juga telah meraih banyak medali dalam kejuaraan wushu, antara lain medali perunggu pada Kejuaraan Daerah 2013, Medali emas, perak dan perunggu pada Kejuaraan Porprov banten 2014, 1 medali emas dan 2 medali perak pada Kejuaraan Daerah. Untuk memberikan yang terbaik dalam setiap kejuaraan yang diikutinya, Ahmad selalu melakukan persiapan yang sangat matang agar tidak mengecewakan pada saat tampil. “Kalau menjelang kejuaraan pasti selalu ada persiapan, enam bulan menjelang kejuaraan hingga tiga bulan menjelang kejuaraan pasti waktu latihan ditambah, dan dua bulan menjelang kejuaraan latihan pemantapan jurus dan fisik sampai dua hari menjelang kejuaraan harus istirahat latihan dan sudah siap mengikuti kejuaraan.” ujar Ahmad. Rasa jenuh tentu pernah dirasakannya, ketika dirinya kelas 2 SMK, Ahmad sempat merasakan hal tersebut. Tapi perasaan itu bisa disingkirkan oleh Ahmad ketika melihat semangat junior-juniornya yang selalu tersenyum saat latihan. “Rasa bosan itu hilang dan diganti dengan rasa bahagia bisa berlatih bersama, dan bisa saling berbagi ilmu dalam berlatih wushu.” kata remaja yang memang bercita-cita menjadi atlet wushu profesional. Selanjutnya Ahmad juga mengatakan bahwa focus dalam latihan yang di rencanakan secara matang akan menuai hasil yang maksimal ketimbang mencoba cara baru dengan spontan dalam bertanding. “Pesan saya tetap semangat berjuang, jangan kalah dengan rasa lelah dan capek dalam berlatih. Dan jangan bosan untuk mengulang latihan, kita bisa karena biasa. Barang siapa yang mau terus berjuang, niscaya dia akan bisa meraihnya.” tutup Ahmad.(crs/adt)