Sempat Silau Karena Lampu, Marcus/Kevin Melaju ke Perempat Final Indonesia Open 2018

Ganda Putra unggulan pertama Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo sukses melaju ke perempat final Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000.(Pras/NYSN)

Jakarta- Dua pasangan ganda putra Indonesia berhasil lolos ke babak perempat final Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Berry Angriawan/Hardianto serta unggulan pertama Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo sukses mengatasi lawan-lawannya di babak kedua yang digelar Kami (5/7). Berry/Hardi mengungguli pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor 21-14 dan 21-12. Sementara Marcus/Kevin menang atas pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi 21-18 dan 21-12. Sejak awal pertandingan, Marcus/Kevin tampil menyerang. Dukungan publik Istora semakin membakar semangat mereka saat bertanding. The Minions berhasil membuat pasangan Ong/Teo tak bisa menyerang. Hanya dalam 27 menit, ganda putra nomor satu dunia itu menang dan lolos ke perempat final. “Hari ini kita baru main di lapangan satu ya, dan agak silau. Kalau game kedua bisa lebih mengerti dan lebih bisa atur di lapangan,” ujar Marcus usai pertandingan. Kemenangan Marcus/Kevin juga diikuti oleh kolega mereka di pelatnas PBSI, Berry Angriawan/Hardianto. Berry/Hardi yang menghadapi Asturp/Rasmussen berhasil membalas kekalahan mereka saat bertemu di Denmark Open 2017 silam. “Alhamdulilah bisa balas dendam dan menang. Kita berdua dari semalam sudah komunikasi bahwa siap main capek. Sudah siapin mental kita akan capek. Main nothing to lose saja. Tekan terus, dan lawan tidak berkembang,” ujar Berry. Dengan hasil ini, dua wakil Indonesia dipastikan berlaga di babak perempat final. Indonesia berpeluang menambah dua wakil lagi dari pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Ricky Karanda Suwardi/Angga Pratama. Di perempat final, Marcus/Kevin akan menghadapi pemenang laga antara wakil Indonesia lain Ricky/Angga melawan wakil Denmark Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding. Sementara itu Berry/Hardi akan melawan wakil Taiwan Liao Min Chun/Su Ching Heng. (Adt)

Dalam Sepekan, Anthony Sinisuka Ginting Dipaksa Dua Kali Takluk Dari Kento Momota

Anthony Sinisuka Ginting, gagal melaju ke perempat final Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000, usai ditaklukkan pemain Jepang, Kento Momota, dua gim langsung 17-21, 14-21. (Pras/NYSN)

Jakarta- Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, gagal melaju ke perempat final Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000, setelah takluk dari pemain Jepang, Kento Momota, di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (5/7). Anthony takluk dua gim langsung 17-21, 14-21. Anthony Ginting diharapkan kembali mengulang sukses naik podium utama di arena Istora pada Indonesia Masters 2018 pada Januari lalu. Sedangkan Momota dirindukan kembali penampilannya setelah hampir satu tahun lebih sempat vakum berlaga . Sejatinya laga ini merupakan pertemuan kedua Anthony dan Momota dalam sepekan ini. Sebelumnya, dua pemain tersebut juga saling jegal di Malaysia Terbuka 2018. Pada laga di Malaysia, Anthonya kalah dalam tiga gim 21-14, 17-21, 14-21. Harapan untuk membalas kekalahan gagal terwujud karena rangking 10 dunia itu kembali gagal menghentikan langkah Momota. Pertandingan berjalan cukup ketat pada gim pertama. Masing-masing pemain berusaha memberikan serangan demi serangan untuk memimpin skor. Namun, Momota tampak tampil lebih baik dan mematikan. Gim ini akhirnya jadi milik Momota. Anthony yang mendapat dukungan publik Istora mencoba bangkit pada gim kedua. Misi tersebut tampak bakal berhasil karena Anthony sempat memimpin 13-7. Namun, momentum tersebut gagal dipertahankan Anthony. Momota memegang kendali permainan dan menyudahi laga dengan skor 21-14 dalam waktu 49 menit. Dengan kekalahan Anthony, sektor tunggal putra menyisakan Tommy Sugiarto, yang berhasil mengatasi rivalnya Chou Tien Chen (Taiwan), dengan skor akhir 21-13 14-21 21-18. (Adt)

Lumat Unggulan Enam Asal Jepang, Fajar/Rian Imbangi Rekor Pertemuan

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menyudahi perlawanan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, dalam laga rubber game, babak pertama Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000. (Pras/NYSN)

Jakarta- Duet Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil menciptakan kejutan di babak pertama Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000. Ganda Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, yang juga menjadi ungglan keenam turnamen ini, sukses mereka kandaskan. Fajar dan Rian adalah dobel juara Malaysia Masters 2018 pada Januari silam. Pasangan ini menang dalam drama pertarungan berdurasi 60 menit, dengan skor 21-18, 14-21, dan 21-18, mengatasi Kamura dan Sonoda. Dihadapan publik tuan rumah yang memadati Istora Senayan, Jakarta, Fajar dan Rian yang duduk di peringkat sembilan dunia versi BWF, tampil trengginas, pada Rabu (4/7). Usai laga, Fajar mengaku sangat bersyukur meraih kemenangan di laga pembuka melawan pasangan kuat asal Negeri Sakura itu. “Alhamdulillah bersyukur dan sangat puas atas permainan tadi. Apalagi mereka baru juara di Super Series Premier Malaysia Open 2018, minggu lalu. Keinginan dan tekad kami besar untuk mengalahkan mereka,” ujar Fajar. Sementara, Rian menambahkan kunci kemenangan mereka karena berusaha bermain bagus di depan net dan tak banyak melakukan bola lob. “Kondisi lapangan yang agak berangin, akan sangat merugikan jika kami membuka bola untuk angkat tinggi,” cetus Rian. Kemenangan ini membuat rekor pertemuan kedua pasangan menjadi imbang 2-2. Pertemuan terakhir melawan ganda peringkat 6 dunia versi BWF itu terjadi di Malaysia Masters 2018. Kala itu, Fajar/Rian menang dua gim, 21-17 dan 21-17. Keduanya juga mengungkapkan termotivasi untuk bisa mengejar poin rekannya penhuni rangking satu dunia versi BWF, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. “Motivasi kami adalah bagaimana bisa mendapatkan hasil baik pada setiap turnamen yang kami ikuti. Kalau dilihat dari rangking kami terus berada diantara 10, 11, atau 12,” terang Fajar. “Tapi kalau dilihat dari poin. Maka poin kami dengan mereka (Kevin/Marcus) bedanya sangat jauh. Motivasi kami saat ini ingin bisa mendekati perolehan poin mereka. Dan, terpenting bisa Tembung rangking 7 atau delapan dunia,” tambah Fajar. (Adt)

Lolos Ke Babak 16 Besar, Anthony Ginting Ingin Ulang Prestasi Di Indonesia Masters 2018

Anthony Sinisuka Ginting menyingkirkan pemain asal Belanda, Mark Caljouw, dalam laga berduasi 39 menit dengan skor, 21-9 dan 21-17. (Pras/NYSN)

Jakarta- Anthony Sinisuka Ginting berhasil melaju ke babak 16 besar Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000, pada Rabu (4/7). Pebulutangkis Merah Putih rangking 10 dunia versi BWF itu menyingkirkan pemain asal Belanda, Mark Caljouw. Dalam laga berdurasi 39 menit, pebulutangkis kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 21 tahun silam itu, ungggul dengan skor, 21-9 dan 21-17. Ia menjelaskan pada pertandingan tersebut dirinya masih beradaptasi dengan lapangan. “Sempat latihan disini. Tapi suasananya sedikit berbeda. Di pertandingan tadi, lawan sepertinya sudah tertekan di gim pertama,” ujar pemain berpostur 1,71 meter itu usai laga. “Pas masuk gim kedua, lawan tidak gampang mati. Tapi, saya masih bisa mengatasi permainan lawan,” lanjutnya. Pemain asal SGS PLN Bandung, Jawa Barat itu, mengaku tak ingin memikirkan peluang sektor tunggal putra yang hanya diwakili tiga atlet pada turnamen berhadiah total Rp 17 miliar itu. “Saya tidak mau memikirkan kalau tinggal berdua atau saya sendiri. Saya ingin mengulang apa yang terjadi di Indonesia Masters awal tahun ini,” tambah pemain yang akrab disapa Ginting itu. Pada babak 16 besar, di sektor tunggal putra, Indonesia hanya menyisakan Anthony Ginting dan Tommy Sugiarto. Tommy berhasil lolos ke babak 16 besar usai menghempaskan wakil Thailand, Khosit Phetpradab, rubber game, 20-22, 21-10, dan 21-16, di babak pertama. Sedangkan Jonatan Christie takluk di babak pertama dari pemain unggulan satu asal Denmark, Viktor Axelsen, dua gim langsung, 21-10 dan 21-19. “Saya berusaha untuk mengingat (Indonesia Masters 2018) bagaimana pikiran saya saat itu. Bagaimana saya fokus, dan ingin kembali saya terapkan disini,” tukas Ginting yang meraih gelar juara Indonesia Masters 2018, pada akhir Januari lalu, usai menaklukkan wakil Jepang Kazumasa Sakai, 21-13 dan 21-12. (Adt)

Butuh Waktu 35 Menit Lakoni ‘Perang Saudara’, Kevin/Marcus Taklukan Seniornya Di Babak Pertama

Duet Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (putih/merah) hanya butuh waktu 35 menit, menaklukkan seniornya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (hitam/hitam). (Pras/NYSN)

Jakarta- Duet Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon hanya butuh waktu 35 menit, menaklukkan seniornya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di babak pertama Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000, pada Rabu (4/7). Berlaga di Istora, Senayan, Jakarta, dobel utama Indonesia sekaligus nomor satu dunia itu, harus melalui drama pertandingan tiga gim menghadapi Hendra/Ahsan yang berakhir dengan skor 21-16, 18-21, dan 21-10, serta Duel Merah Putih ini berlangsung sengit. Kevin/Marcus sempat tertinggal 2-6 dari pasangan rangking 41 dunia versi BWF itu. Namun, mereka mampu menyudahi interval gim pertama dengan skor 11-10. Raihan poin juara All England 2018 itu, terus mengungguli Hendra/Ahsan hingga gim berakhir, 21-16. “Di gim pertama, kami sempat ketinggalan start. Mereka sudah in duluan. Tapi kami bisa membalikan keadaan usai interval gim dan menang,” ujar Kevin usai laga. Kalah di gim pertama, Hendra/Ahsan merubah strategi. Mereka tampil agresif dan terus memberikan tekanan pada juniornya itu. Di waktu jeda gim kedua, mereka tertinggal 9-11 dari Kevin/Marcus. Selepas itu, meski sama-sama ‘ngotot’, bahkan kedudukan sempat imbang 14-14, akhirnya Hendra/Ahsan berhasil memaksa pertandingan berlanjut ke gim ketiga setelah menang, 21-18. “Kami kalah angin di gim kedua dan tenaga yang kurang, jadi banyak juga servis yang nggak masuk,” timpal Marcus. Di gim penentu, Kevin/Marcus langsung tancap gas dan memimpin 4-1. Mereka juga mampu menjaga marjin angka dengan Hendra/Ahsan dan menutup interval gim ketiga, dengan skor 11-6. Pengalaman tanding yang dimiliki Hendra/Ahsan ternyata tak mampu menghadang laju poin Kevin/Marcus. Pasangan berjuluk The Minions itu menutup gim penentu dengan skor 21-10, guna memastikan langkah mereka ke babak kedua. Ahsan bersama Hendra mengaku telah berusaha maksimal pada laga itu. Namun, juniornya lebih baik, sehingga unggul atas mereka. “Selamat buat Kevin/Marcus. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi inilah hasilnya. Mereka memang lebih unggul dari kami,” tutur Ahsan. Hal senada diungkapkan Hendra. Menurutnya, lawan memiliki keunggulan pada speed dan power. “Di gim ketiga kami sudah kena serang duluan. Ini membuat kami kerepotan meladeni mereka,” cetus Hendra. (Adt)

Ditantang Pasangan Jepang Di Babak Kedua, Tontowi/Liliyana Bakal Fokus Dari Awal Laga

Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (belakang) dan Liliyana Natsir (depan) sukses melewati laga pertama di Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000. (Pras/NYSN)

Jakarta- Duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ditantang wakil Jepang Yugo Kobayashi/Misaki Matsutomo pada lanjutan babak kedua Blibli Indonesia Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 1000. Butet, sapaan akrab Liliyana Natsir, menyebut pemain Jepang terkenal sangat gigih. Namun, menurutnya dengan kondisi lapangan yang berangin, sehingga belum tentu nyaman untuk menerapkan pola bertahan, sehingga sangat cocok untuk bermain menyerang. “Secara head to head dengan pemain Jepang kami bagus. Tapi kami tetap harus fokus dari awal. Apalagi lawan keduanya adalah pemain ganda putra dan ganda putri,” ujar pebulutangkis kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 32 tahun silam usai laga, Selasa (3/7). Sebelumnya, di babak pertama, dobel peraih medali emas Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil itu, menang mudah atas wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing, dengan skor 21-11 dan 21-14, dalam waktu 30 menit, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (3/7). “Ini awal yang bagus. Lapangannya juga enak buat kami. Jadi kami mau main apa saja enak. Lawan di gim kedua sudah kehilangan akal dan main nothing to lose saja. Walaupun sempat kesusul, tapi kami sudah in di permainan,” tutur Butet. Owi menambahkan pada pertandingan tersebut arahan pelatih bisa diterapkan dengan baik. “Mungkin ada satu dua poin yang mati sendiri. Mudah-mudahan dipertandingan berikutnya bisa kami perbaiki,” tukas Owi yang bersama Butet mengincar medali emas Asian Games 2018, pada 18 Agustus – 2 September mendatang. (Adt)