PPLP dan SKO Ragunan Sumbang Ratusan Atlet ke Asian Games 2018, Kemenpora Fokus Perkuat Sport Center

Venue Lapangan Tenis di kawasan komplek Jakabaring Sport Center, Palembang, Sumatra Selatan, bisa segera mulai digunakan atlet binaan PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan. (akurat.co)

Jakarta- Raden Isnanta, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, mengatakan akan fokus memperkuat sport center. Fasilitas pertandingan yang digunakan saat Asian Games 2018, nantinya bisa digunakan atlet binaan PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan. “Kami ingin agar sport center diperkuat lagi. Dan fasilitas eks pertandingan Asian Games 2018 yang bagus-bagus, akan kami minta pada Pak Menteri (Imam Nahrawi/Menpora) agar aset itu bisa ditularkan kepada atlet-atlet di PPLP dan SKO,” ujar Isnanta, pada Senin (17/9). “Nanti usulan itu akan saya sampaikan ke Pak Menteri, dan saya pikir akan direspon secara positif. Karena para atlet binaan PPLP dan SKO ini memiliki fasilitas yang sangat terbatas,” tambahnya, disela-sela acara pemberian Piagam Penghargaan dan Bonus kepada Pelatih SKO Ragunan, Jakarta. Menurut Isnanta, venue yang ada di wilayah DKI Jakarta, khususnya dilingkup SKO Ragunan sudah mulai dibangun, meski belum seluruhnya. “Pembenahan SKO Ragunan dari sisi fisik sudah mulai dilakukan secara bertahap. Jadi tidak langsung semuanya dibenahi, karena nanti para atlet muda binaan ini tidak bisa latihan,” terangnya. Selain itu, menurut Isnanta, pihaknya akan memprioritaskan peningkatan mutu pelatih, layanan kompetisi, serta saranan dan prasarana. “Faktanya lulusan PPLP dan SKO yang berjumlah 160 atlet lebih menjadi peserta Asian Games 2018, dan hanya membina 20 cabang olahraga. Sedangkan Asian Games melombakan 42 cabang olahraga,” urainya. “Jadi, artinya kami belum membina semua cabang di Asian Games. Tapi, dengan sudah ada 160 lebih atlet eks maupun yang masih aktif di PPLP dan SKO ini adalah sumbangan yang tidak kecil,” terangnya. Kedepan, ugkap Isnanta, akan memperkuat kompetisi antar SKO, bukan hanya antar Kota di Asia Tenggara, melainkan tingkat negara. “Nantinya, kompetisi tak hanya berlangsung antara kota se-ASEAN. Tapi, antar SKO yang berada di Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura. Mereka berkumpul dan bertanding, antar sesama sekolah olahraga,” cetusnya. Dengan demikian, ini meningkatkan kematangan bertanding para atlet binaan. “Untuk mematangkan mental tanding, peningkatan skill, pengalaman, dan menimba ilmu dari lawan. Supaya mereka orientasinya go internasional. Kalau bicara go internasional, berarti orientasinya ya di Olimpiade,” terangnya. “Alhamdulillah beberapa atlet sudah lolos tampil di youth olympic. Seperti angkat besi, bulutangkis, dan voli pantai. Hampir semua yang lolos youth olimpic adalah binaan kami. Sehingga tidak hanya di youth olympic mendapatkan emas, tapi juga di olympic senior yang levelnya lebih tinggi lagi,” tukas Isnanta. (Adt)

Pelatih dan Asisten Pelatih SKO Ragunan Diganjar Bonus, Menpora: Wujud Penghormatan Pemerintah

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memberikan penghargaan dan bonus kepada pelatih dan asisten pelatih SKO Ragunan, Jakarta, pada Senin (17/9), yang berjasa mengantarkan para atlet berprestasi di Asian Games 2018. (Adt/NYSN)

Jakarta- Pemerintah melalui Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), memberikan penghargaan dan bonus kepada pelatih dan asisten pelatih Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan. “Bonus Asian Games tidak hanya kami berikan kepada para peraih medali, para atlet yang belum meraih, tapi juga kepada orang-orang yang berjasa mengantarkan para atlet di Asian Games 2018,” ujar Imam di Aula SKO Ragunan, Jakarta, Senin (17/9). “Di Ragunan ini banyak atlet peraih medali emas dilatih oleh para pelatihnya disini. Dan pemberian penghargaan dan bonus ini sebagai wujud penghormatan dan penghargaan pemerintah,” lanjutnya. Menteri berusia 45 tahun itu mengungkapkan nama-nama besar seperti Yayuk Basuki (tenis), Icuk Sugiarto (bulutangkis), dan termasuk beberapa peraih medali emas merupakan jebolan SKO Ragunan. “Jadi semangat meraih medali ini yang harus dirawat dan dijaga, karena melalui olahraga membuat Indonesia sejajar dengan negara lain terlebih rakyatnya menjadi bersatu padu mengesampingkan perbedaan,” tegas suami dari Shobibah Rohmah itu. Kesempatan itu, menurut Imam, harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh generasi-generasi yang saat ini menimba ilmu di SKO Ragunan, dan pada saatnya nanti juga akan membela Indonesia di kancah internasional. “Ingat Indonesia sedang ikut bidding menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Bersiaplah, kalian yang nantinya akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2032, jadi mulai saat ini manfaatkan kesempatan di SKO ini dengan baik,” jelasnya. Sementara itu, Raden Isnanta, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, mengatakan apresisiasi ini diberikan untuk memberikan informasi bahwa pembinaan olahraga itu ada tahanapan demi tahapan. “Jadi tidak hanya ujungnya yakni meraih prestasi saja. Tapi, ada sisi lainnya yang juga memiliki peran tak kalah penting. Seperti disampaikan Pak Menteri bahwa yang mengkader juga diberikan penghargaan supaya mereka giat mencetak kader-kader baru,” jelasnya. “Jangan sampai pelatih-pelatih yang mencetak atau merintis sebelumnya itu merasa tidak dihargai, sehingga nanti mereka tidak ada motivasi untuk mencetak generasi-generasi atlet yang baru,” cetusnya. Lanjutnya, agenda penghargaan ini bertepatan dengan Haornas (Hari Olahraga Nasional), dimana terdapat empat pelatih yang terpilih, Bambang Warsito (sepakbola), Sarmili (bola voli), Fadli Potu (Taekwondo) dan Budiarto (angkat besi). “Penghargaannya berupa piagam penghargaan dan uang Rp 30 juta, tapi ada satu yang diberikan berupa beasiswa S2 senilai Rp 25 juta (Budiarto), untuk pelatih dan asisten pelatih SKO Ragunan sebesar Rp 5 juta,” tukas Isnanta. (Adt) Daftar Penerimaan Penghargaan Pelatih dan Asisten Pelatih SKO Ragunan  Pelatih: 1. Wahid Wahyuni (senam) 2. Pearl Tendean (basket) 3. Anang (tenis meja) 4. Suharyadi (tenis lapangan) 5. Eko Setiawan (loncat indah) Asisten Pelatih: 1. Murdasi (senam) 2. Apriyanto (senam) 3. Eko Waluyo (bola voli) 4. Joni firdaus (angkat besi) 5. Dodi Regar (tenis meja) 6. Tri Prasetyo (panahan) 7. Sri Ratna Ernaningsih (pencak silat) 8. Ertina Noviandi (taekwondo) 9. Mardianto (renang) 10. Irfan Ardiansyah (sepakbola) 11. Dwi Hadi Purnama (sepakbola)