Dosen UNS Ciptakan Kalkulator Keolahragaan Untuk Bantu Pencarian Potensi Atlet Muda

Dosen UNS Ciptakan Kalkulator Keolahragaan Untuk Bantu Pencarian Potensi Atlet Muda

Berawal dari keresahan melihat perkembangan atlet selama pandemi Covid-19, Dosen pengajar di Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sapta Kunta Purnama merancang aplikasi yang digunakan untuk menghitung konversi formula latihan dalam keolahragaan. Aplikasi itu dinamakan Kalkulator Keolahragaan. “Kami prihatin dengan masa pandemi, ibaratnya bimbingan teknis (bimtek) itu kan harus ketemu,” kata Sapta Kunta, dilansir dari iNews.id. Dengan memanfaatkan aplikasi tersebut, tim pelatih dipermudah saat merancang program latihan. Selain itu juga dapat memantau para atlet yang dibina dari jarak jauh. “Sehingga muncul inisiasi kami untuk mempermudah teman-teman pelatih agar bisa merancang program. Tidak secara luring, tinggal dikirim aplikasi ini atlet dapat melakukan tes sendiri,” katanya. Aplikasi yang dirancang untuk dioperasikan dalam sistem android itu mampu menghitung dan memberikan formulasi ukuran-ukuran dalam latihan olahraga. Dia mencontohkan, aplikasi itu mampu memprediksi ukuran tubuh seseorang di masa mendatang. Hal ini ditujukan kepada para orang tua agar mengetahui secara dini kondisi fisik anaknya yang hendak diarahkan menjadi atlet di masa depan. “Pada aplikasi tinggal klik, nanti terprediksi anaknya maksimum tinggi badannya akan mencapai sekian di usia dewasa. Itu sangat diperlukan, misalnya ingin menjadi pemain voli, ternyata bahwa nanti kemungkinan tidak bakalan tinggi sekali,” jelasnya. Rektor UNS Solo Profesor Jamal Wiwoho mengapresiasi temuan FKOR UNS karena penting bagi kemajuan olahraga Indonesia ke depannya. Dirinya menyambut baik aplikasi yang diinisiasi Dr Sapta Kunta karena harapannya lebih mempermudah mencari bibit-bibit olahragawan. Pihaknya berharap aplikasi kalkulator keolahragaan dapat digunakan di berbagai daerah di Indonesia, terutama daerah-daerah di Jawa Tengah. “Saya rasa kalau misalnya Pemda di Jateng sudah menggunakan aplikasi ini semua ya gampang. Jawa Tengah bisa memprediksi kira-kira 5-10 tahun yang akan datang apa yang bisa dikembangkan atau didapatkan. Bisa dari DKI Jakarta sampai ke Papua, bisa dilakukan, kalau ini bisa di pembinaan,” ujarnya. Kehadiran aplikasi Kalkulator Keolahragaan mampu menjadi revenue generating bagi UNS yang statusnya telah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). “Saya berharap temuan ini nanti bisa diajukan sebagai hak cipta. Hak cipta itu bisa FKOR yang punya, bisa Pak Kunta, dan bisa UNS. Bisa digunakan sebagai revenue generating dan bisa digunakan sebagai bentuk kepedulian kepada UNS,” tuturnya.