Sebanyak 32 atlet muda Indonesia dikirimkan untuk berlaga di ajang...
Read MoreKemenpora Gelar Gala Desa 2018 Edisi Kampar, Hasilkan Bibit Pemain Berbakat
Bangkinang Kota- Gelanggang Olahraga (GOR) Tuanku Tambusai Bangkinang Kota, di Kabupaten Kampar, jadi lokasi pembukaan Gala Desa 2018 Provinsi Riau, salah satu program unggulan Kemenpora di bawah komando Menpora Imam Nahrawi melalui Deputian Pembudayaan Olahraga, pada Minggu (28/10). Program di bawah payung ‘Ayo Oahraga’ itu, secara resmi dibuka Wakil Bupati (Wabup) Kampar Catur Sugeng Susanto, yang juga dihadiri oleh Deputi Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta. Pembukaan diawali dengan pelaksanaan defile rombongan dari perwakilan desa ditiap Kecamatan se-Kabupaten Kampar, tari persembahan, atraksi silat serta eksebisi sepak bola antara Kampar Soccer School, melawan U-16 gabungan Pelajar Kabupaten Kampar. Dalam sambutannya, Catur mengingatkan agar menjaga kekompakan tim, menjaga persatuan dan persaudaraan karena menang kalah bukan yang utama. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa event Gala Desa adalah event olahraga yang mengedepankan sportifitas, sehingga menghasilkan bibit pemain olahraga yang berprestasi. “Kegiatan ini program dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan ini yang perdana dilaksanakan untuk di Provinsi Riau. Event ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, merupakan suatu prestasi bagi Kabupaten Kampar dipercaya oleh Kemenpora sebagai Kabupaten pertama pelaksanaan event Gala Desa ini,” ujar Catur. “Juara ajang ini mewakili Kabupaten Kampar di tingkat yang lebih tinggi seperti ke Provinsi, bahkan ke tingkat nasional,” pungkasnya. Sedangkan, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta mengatakan jika Gala Desa merupakan pentas olahraga dari desa menuju dunia. “Indonesia luas, Kabupaten/Kota jumlahnya lebih dari 500, jika itu terus digali melalui kompetisi seperti kegiatan Gala Desa seperti ini, pasti pemandu bakat akan menemukan bibit-bibit olahragawan Indonesia, baik dari sepak bola, atletik, bola voli, sepak takraw, maupun cabang olahraga lainnya,” ungkap Isnanta. Lanjut Isnanta, potensi-potensi itu harus digali lewat kompetisi. “Kita tahu, kompetisi sering bergulir saat memperingati 17 Agustus, atau hari jadi Kabupaten/Kota, tapi jika diperbanyak dan diperkuat dengan kompetisi tambahan seperti Gala Desa ini, maka kita yakin akan lahir potensi baru,” terangnya. Tujuan lain dari Gala Desa ini adalah membangun kekuatan persaudaraan, silaturahmi antar masyarakat desa lewat olahraga. “Olahraga dijadikan instrumen untuk menguatkan tali persaudaraan, persatuan dalam bingkai NKRI. Olahraga tak mengenal kasta, perbedaan, karena semua jika sudah berada diarena pertandingan semua sama,” terangnya. Gala Desa di Kabupaten Kampar ini diikuti oleh 153 Desa dari 250 Desa se-Kabupaten Kampar dengan total atlet yang berpartisipasi mencapai 5000, dengan mempertandingkan empat cabang olahraga, seperti sepak bola, bola voli, atletik, dan sepaktakraw yang dilaksanakan selama 10 hari kedepan. Cabang olahraga sepak bola diikuti 132 desa, kemudian bola voli putra sebanyak 56 desa, bola voli putri sebanyak 72 desa, sepak takraw 82 desa, atletik putra 92 desa, dan atletik putri 61 desa. (Adt)