SMABA Gagal Curi Kemenangan Di Pertandingan Kedua, Pelatih : Kami Kehabisan Tenaga di Kuarter 3 dan 4

Tim basket putra Sekolah Kharisma Bangsa (hitam) kembali menelan kekalahan di pertandingan kedua, melawan AAS Fresnes, dengan skor 46-61. (SMABA)

Jakarta- Tim basket putra Sekolah Kharisma Bangsa gagal mencuri kemenangan di pertandingan kedua kejuaraan dunia basket antar Sekolah Menengah Atas (SMA), di Paris, Perancis. Melakoni laga dengan tim AAS Fresnes, Selasa (10/7), Syekhan Manzis dan kawan-kawan kalah dengan skor 46-61. Ari Adiska, Pelatih Tim, mengatakan di laga kedua semua pemain sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Namun, diakuinya lawan memiliki keunggulan terutama dari segi postur tubuh. “Kalau dibilang puas ya belum puas dengan penampilan tim. Tapi, di pertandingan kedua ini para pemain sudah berani improve. Mungkin belajar dari pertandingan pertama. Sehingga bisa memperbaiki kesalahan,” ujar Ari. Ia menyebut kemampuan anak asuhnya sangat merata dan rapi dibanding dengan partai perdana saat berjumpa tim Paris Bballwithus, pada Senin (9/7). Bahkan, pada kuarter pertama dan kedua, tim smaba masih mampu mengimbangi permainan AAS Fresnes. “Tapi, di kuarter ketiga dan keempat kami sudah kehabisan tenaga. Sehingga lawan bisa memenangkan pertandingan,” tambahnya. Berikutnya, Muhammad Aofar dan kawan-kawan akan melakoni laga ketiga melawan tim Isso India 2, pada Rabu (11/7). Senada dikatakan Abdurrasjid Juzar, punggawa tim. Menurutnya, di game kedua bersama rekan-rekannya sudah mengeluarkan kemampuan semaksimal mungkin. “Kuarter pertama dan kedua, kami masih mengimbangi skor. Perbedaannya hanya 5 point. Namun di kuarter ketiga dan keempat, kami sudah tidak bisa mengimbangi karena masih kalah soal stamina dan fisik,” terang Juzar. Sedangkan Fajar Satria, Kapten Tim, menyatakan melawan tim AAS Fresnes banyak perkembangan dibandingkan game sebelumnya melawan tim Paris Bballwithus. “Kami mulai bisa beradaptasi disini. Kami sanggup mengimbangi hingga pertengahan kuarter 3, namun di kuarter terakhir kami mulai ketinggalan dengan lawan,” urainya. “Tapi, ketinggalan itu tak seburuk seperti game pertama. Kami sudah lumayan mendapatkan ritme seperti di Indonesia, dan kami harap untuk ke game selanjutnya kami dapat bisa memberi lebih dari game sebelumnya,” tukas Satria. (Adt)

Meski Takluk 42-90 Dari Tim Paris Bballwithus, Tim Basket Putra Sekolah Kharisma Bangsa Tampil Fight

Tim basket putra sekolah Kharisma Bangsa (putih), menelan kekalahan dari tim basket Paris Bballwithus 42-90, pada Senin (9/7). (Adt/NYSN)

Jakarta- Tim basket putra sekolah Kharisma Bangsa menelan kekalahan dari tim Paris Bballwithus dengan skor 42-90, pada kejuaraan dunia basket antar Sekolah Menengah Atas (SMA), di Gymnase Federation, Paris, Perancis, Senin (9/7). Meski mengawali dengan hasil negatif, namun anak didik Ari Adiska itu tetap tampil fight. “Kami belum bisa mengeluarkan kemampuan terbaik, karena proses aklimatisasi cuaca, sebab udaranya disini sangat dingin. Tapi, ada beberapa pemain yang memang siap dan tampil baik di pertandingan pertama ini seperti Saddam Asyurna, Muhammad Saddam Pandu Sutrisno, dan Muhammad Aofar,” ujar Ari, Arsitek Tim. Diakuinya, beberapa pemain baru di skuatnya masih ‘demam panggung. “Mereka masih nervous, mungkin baru pertama kali mereka tampil di level internasional. Apalagi lawan bermain sangat rapih. Postur tubuh pemain lawan juga bagus. Namun, kami tetap bisa tampil fight menghadapi lawan,” lanjutnya. Ari mengaku timnya mendapatkan pelajaran berharga pada laga perdana. Ia menambahkan bakal melakukan evaluasi guna menghadapi laga selanjutnya. “Beikutnya kami harus berani. Kami terlalu banyak turn over. Harus lebih cepat bagi pemain untuk membuka celah. Harus lebih percaya diri lagi,” cetusnya. Pertandingan berikutnya yang dijalani SMABA yakni melawan AAS Fresnes, pada Selasa (10/7). Sementara, Pandu mengungkapkan sebelum melakoni laga awal ia bersama rekan-rekannya telah melakukan persiapan secara matang, diantaranya dengan melakukan conditioning di pagi hari, dan bertanding pada sore hari. “Kami bertanding melawan tim dari Perancis dengan postur tinggi besar. Tapi, kami tak pernah takut dan selalu siap menghadapi siapapun lawan. Dari kekalahan 42-90 di pertandingan kemarin, kami mulai belajar sehingga bisa lebih baik lagi di pertandingan hari ini,” terang Pandu. Senada diungkapkan Mikail Jaydra Muhammad Darmawan. Menurutnya, sebagai rookie di tim basket putra sekolah Kharisma Bangsa, dirinya akan berusaha semaksimal mungkin serta mengeluarkan kemampuan terbaiknya setiap kali tampil. “World games ini adalah tournament international pertama saya. Dan, saya merasa sangat senang karena sudah merasakan pengalaman ini, meskipun kemarin kami kalah. Tapi, itu akan kami jadikan motivasi serta pelajaran untuk game berikutnya,” tukas Jaydra. (Adt)