Dua pekan di Melbourne, Pebalap Pelatnas Down Hill Lakukan TC di Australia

Jakarta- Pebalap sepeda disiplin Down Hill (DH) yang selama ini menghuni pelatnas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang bakal digembleng selama dua pekan di Melbourne, Australia, demi meningkatkan performa dan menambah jam terbang.

Manajer Timnas Indonesia, Budi Saputra saat dikonfimasi pada Selasa (18/4) mengaku pengiriman pebalap ke luar negeri merupakan salah satu tahapan persiapan untuk menghadapi kejuaraan empat tahunan itu, meski sebelumnya sempat tertahan.

Pebalap DH Indonesia yang dikirim ke Negeri Kanguru itu sebanyak empat atlet yang terdiri tiga putra yaitu Popo Ario Sejati, Hildan Afosma Katana dan Khoiful Mukhib serta satu pebalap putri yaitu Nining Purwoningsih.

“Sejak Senin (17/4) sudah berangkat ke Melbourne. Dan menjalani program yang ditetapkan pelatih,” katanya. Sebenarnya ada satu pebalap putri yang menghuni pelatnas yaitu Tiara Andini Prastika.

Namun, pebalap asal Semarang ini harus menjalani penyembuhan cedera telunjuk tangan tangan–cedera yang menimpanya saat latihan di pelatnas. Menurut Budi, pemusatan latihan di Australia merupakan bagian program yang dirancang jauh-jauh hari.

Dipilihnya Melborne bukan tanpa alasan, karena di tempat itu banyak melahirkan atlet potensial, dan kerap menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi. “Setelah pemusatan latihan di sana, pebalap akan langsung diuji di Kejuaraan Asia di Filipina, awal Mei nanti,” katanya menambahkan.

Pria asal Purwokerto itu menjelaskan jika Kejuaraan Asia di Danao, Cebu, Filipina, 2-7 Mei ini banyak negara yang akan turun di Asian Games 2018 Jakara-Palembang, 18 Agustus-2 September. Level kejuaraan temasuk tinggi dan akan diikuti pebalap top dari kawasan Asia.

“Peta kekuatan akan kelihatan di sana (Filipina). Semoga setelah menjalani TC di Melbourne mereka bisa menunjukkan peningkatan dan hasil terbaik di kejuaraan Asia,” kata Budi menegaskan.

Sementara itu salah satu pebalap DH Indonesia, Popo Ario Sejati mengaku langsung menjalani program yang ditetapkan Selasa (18/4), meski cuaca dinilai cukup dingin yaitu 12 derajat celcius. Di Melbourne juga terjadi perbedaan waktu tiga jam lebih cepat dari Malang, tempat lokasi awal pelatnas. (art)

Leave a Comment